21
Demikian para penabung dan investor ini akan bertemu di pasar Loanable Funds dan dari proses tawar menawar antara mereka akhirnya akan dihasilkan tingkat
bunga kesepakatan keseimbangan.
2.6.3.2. Teori Keynes
Menurut Keynes tingkat bunga merupakan fenomena moneter yang artinya tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang. Uang akan
mempengaruhi kegiatan ekonomi GNP sepanjang uang itu mempengaruhi tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk
mengadakan investasi. Ada tiga motif mengapa orang menghendaki untuk memegang uang tunai,
dimana ketiga motif inilah yang merupakan sumber timbulnya permintaan akan uang yang disebut dengan Liquidity Preference.
a. Motif Transaksi Transaction Motive
Keynes mengemukakan bahwa alasan masyarakat memegang uang tunai adalah untuk keperluan sehari-hari, seperti: konsumsi, membiayai pembayaran-
pembayaran atau kewajiban-kewajiban tertentu. Besar kecilnya keinginan meminta uang guna pemuasan motif transaksi ini berhubungan erat dengan besarnya
keuntungan yang diharapkan dari tingkat bunga. b.
Motif Berjaga-jaga Precautionary Motive Setiap orang menyimpan uang untuk dipergunakan dalam keperluan yang
mendadak misalnya untuk keperluan persediaan biaya sakit. Bagi sebuah perusahaan
Universitas Sumatera Utara
22
persediaan kas yang ditahan atas dasar motif ini ditujukan untuk menjaga apabila persediaan perusahaan menderita kerugian.
c. Motif Spekulasi Speculative Motive
Sesuai dengan namanya, motif dari memegang uang ini adalah terutama untuk tujuan memperoleh keuntungan, yang bisa diperoleh dari seandainya pemegang uang
tersebut meramal apa yang terjadi dengan betul. Teori Keynes khususnya menekankan adanya hubungan langsung antara kesediaan orang membayar harga
uang tersebut tingkat bunga dengan unsur permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Permintaan besar apabila tingkat bunga rendah dan apabila tingkat bunga
tinggi maka permintaan kecil. Orang perlu memegang uang tunai dan karena kegiatan spekulasi tersebut bisa mendapatkan keuntungan maka orang akan bersedia
membayar harga tertentu untuk memegang uang tunai. Permintaan akan uang menurut Keynes disebut dengan Liquidity Preperence
permintaan uang tergantung dari tingkat bunga. Sumbu horizontal mengukur jumlah dan permintaan uang dengan sumbu vertikal untuk tingkat bunga.
Permintaan akan uang mempunyai hubungan negatif dengan tingkat bunga. Keynes mengatakan bahwa masyarakat mempunyai keyakinan adanya suatu tingkat
bunga yang normal. Jika mereka memegang surat berharga di waktu suku bunga naik, maka harganya akan turun dan mereka akan menderita kerugian capital loss.
Mereka akan menghindari kerugian ini dengan mengurangi surat berharga yang dipegangnya, dengan sendirinya menambah uang kas yang dipegang pada waktu
tingkat bunga naik.
Universitas Sumatera Utara
23
Hubungan permintaan negatif dengan tingkat bunga juga berkaitan dengan ongkos memegang uang kas Opportunity Cost of Holding Money. Makin tinggi
tingkat bunga, makin tinggi pula ongkos memegang uang kas dalam bentuk tingkat bunga yang tidak diperoleh karena kekayaan diwujudkan dalam bentuk uang kas,
sehingga keinginan memegang uang kas juga turun. Sebaliknya jika tingkat bunga turun berarti ongkos memegang uang kas juga makin rendah sehingga permintaan
akan uang kas juga naik.
2.6.3.3. Teori Paritas Tingkat Bunga