Teori Penawaran Uang Jumlah Uang Beredar

12 harapan tertentu terhadap perubahan tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, masyarakat akan mengurangi jumlah uang yang dipegang sebaliknya bila tingkat suku bunga turun, maka masyarakat akan menaikkan jumlah uang yang dipegang.

2.3 Teori Penawaran Uang Jumlah Uang Beredar

Penawaran uang money supply dalam teori moneter mempunyai arti yang sama dengan jumlah uang beredar Pratama Rahardja,1997:25. Jumlah uang yang beredar adalah uang yang berada ditangan masyarakat, yang merupakan total stok uang dalam perekonomian pad periode tertentu yang biasanya dalam kurun waktu satu tahun anggaran Prathama Prahardja, 1997: 139. Ada 2 defenisi jumlah uang beredar yang disusun berdasarkan 2 pendekatan, yaitu a. Pendekatan Transaksional Transaction Approach Pendekatan transaksional memandang jumlah uang beredar yang dihitung adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi. Didalam praktik, pendekatan tersebut digunakan untuk menghitung jumlah uang beredar dalam arti sempit narrow money yang dikenal sebagai M1, yaitu jumlah uang yang beredar yang terdiri dari uang kartal dan uang giral. M1 = C+D Dimana: M1 = jumlah uang beredar dalam arti sempit C = uang kartal kertas dan logam D = uang giral cek Uang kartal merupakan jenis uang yang diakui oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah dan keberadaannya dilindungi oleh undang-undang. Uang giral adalah uang dikeluarkan oleh bank-bank umum, yaitu yang terdiri dari rekening giro, kiriman uang,simpanan berjangka dan tabungan dalam rupiah yang Universitas Sumatera Utara 13 sudah jatuh tempo yang seluruhnya merupakan simpanan penduduk dalam rupiah pada sistem moneter. b. Pendekatan Likuiditas Liqidity Approach Pendekatan likuid mendefenisikan jumlah uang beredar adalah jumlah uang untuk kebutuhan transaksi ditambah uang kuasi Quasy Money. Pertimbangannya adalah sekalipun uang kuasi merupakan asset finansial yang kurang likuid dibanding uang kertas, uang logam dan uang giral, tetapi sangat mudah diubah menjadi uang yang dapat digunakan untuk kebutuhan transaksi. Didalam praktik, pendekatan ini digunakan untuk menghitung jumlah uang beredar dalam arti luas Broad Money yang dikenal sebagai M2 yang terdiri dari M1 ditambah uang kuasi. M2 = M1 + TD Dimana: M2 = jumlah uang beredar dalam arti luas TD = deposito berjangka time deposit Yang dimaksud dengan uang kuasi adalah simpanan rupiah atau valuta asing milik penduduk pada system moneter yang untuk sementara waktu kehilangan fungsinya sebagai alat tukar. Uang kuasi terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan penduduk pada bank-bank umum, baik dalam bentuk rupiah maupun valuta asing. Jumlah M2 sering juga disebut sebagai likuiditas perekonomian Mandala Manurung, 2004: 13. Bank Indonesia merupakan otoritas moneter yang mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, antara lain dengan mengendalikan jumlah uang beredar. Dalam pelaksanaannya, pengendalian tersebut tidak dilakukan secara langsung mengingat perkembangan uang beredar sangat terkait dengan perilaku ekonomi lainnya, yaitu perbankan dan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 14

2.4 Kurs Nilai Tukar Terhadap Dollar AS