Variabel dan Definisi Operasional Metode Pengukuran

7 0,478 valid 0,897 Reliabel 8 0,623 valid 0,874 Reliabel 9 0,37 valid 0,891 Reliabel 10 0,456 valid 0,887 ַ◌ Reliabel 11 0,522 Valid 0,89 Reliabel 12 0,373 valid 0,899 Reliabel 13 0,679 valid 0,874 Reliabel 14 0,617 valid 0,884 Reliabel 15 0,503 valid 0,886 Reliabel 16 0,552 valid 0,896 Reliabel 17 0,456 valid 0,887 Reliabel Pada tabel di atas, nilai corrected item-total correlation r R hitung R dari variabel pola asuh makan dan pola asuh kesehatan sebanyak 47 item mempunyai r R hitung R r 0,300, sehingga asumsi item pertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan nilai cronbach alpha dari masing-masing instrumen lebih besar dari r R tabel R 0,600 sehingga dapat dikatakan instrumen dari semua butir pernyataan reliabel.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel independen adalah pola asuh pola asuh makan dan asuh perawatan kesehatan balita. Variabel dependen adalah status gizi balita. Definisi operasional variabel merupakan rumusan secara operasional tentang variabel penelitian. Rumusan operasional dimulai dan pengertian variabel sampai kepada keterukuran variabel penelitian itu Tanjung, 2005. Merujuk pada pernyataan tersebut, maka rumusan operasional variabel-variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pola asuh anak balita adalah suatu tindakan memberikan perhatian yang penuh serta kasih sayang pada anak balita yang mencakup: Universitas Sumatera Utara a. Pola asuh makan adalah tindakan yang dilakukan ibu didalam memenuhi kebutuhan makan balita meliputi jenis makanan yang diberikan, waktu pemberian makan, frekuensi pemberian makan dan upayacara yang dilakukan untuk menumbuhkan nafsu makan balita. b. Pola asuh perawatan kesehatan adalah tindakan yang dilakukan ibu untuk menjaga kesehatan balita dengan melakukan praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan serta perawatan anak balita dalam keadaan sakit seperti mencari pelayanan kesehatan. 2. Pengetahuan gizi ibu yaitu pemahaman ibu dalam memberikan makanan pada anak balitanya baik ASI, makanan tambahan, hygiene mutu dan jumlah makanan serta sanitasi makanan kebersihan ibu dalam mengolah dan menyajikan makanan. 3 Status gizi balita adalah keadaan gizi anak balita sebagai akibat dan keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk ke dalani tubuh anak balita, diukur dengan berat badan terhadap tinggi badan BBTB kemudian dibandingkan dengan standar WHO 2005 4 Pendidikan ibu adalah pendidikan tertinggi yang pernah ditempuh dan ditamatkan oleh ibu. 5. Pekerjaan Ibu adalah aktifitas ibu diluar rumah setiap harinya. 6 Pendapatan keluarga adalah jumlah pendapatan keluarga yang didapat perbulan. Universitas Sumatera Utara

3.6. Metode Pengukuran

1. Data status gizi balita Pengukuran status gizi dilakukan dengan menggunakan indeks BBTB, karena anak balita di Kompleks Taman Perumahan Setia Budi Indah II cenderung gemuk, dan indeks ini digunakan dengan mengikuti standart WHO 2005, kemudian mengklasifikasikan status gizi dengan menggunakan Z-score standar deviasi sebagai batas ambang. Indeks BBTB, dibagi menjadi enam kiasifikasi: - Sangat Gemuk : jika skor simpangan baku 3,0 SD - Gemuk : jika skor simpangan baku 2,0 Z ≤ 3,0 - Resiko Gemuk : jika skor simpangan baku 1,0 ≤ Z 2,0 -Normal : jika skor simpangan baku -2,0 ≤ Z 1,0 - Kurus : jika skor simpangan baku -3,0 ≤ Z -2,0 - Sangat Kurus : jika nilai Z-Skor -3,0 SD Z-Score dihitung dengan menggunakan rumus: Z-Score = baku simpangan Nilai rujukan baku median nilai subjek individu Nilai − 2. Data Pola Asuh: a. Pola asuh makan Pengukuran pada variabel pola asuh makan pada balita dilakukan dengan mengajukan pertanyaan berdasarkan usia anak yang dimiliki oleh ibukeluarga. Kategori usia anak ibu dibagi menjadi 2, yaitu 1-3 tahun dan 4-5 tahun. Untuk ibu Universitas Sumatera Utara yang memiliki balita usia 1-3 tahun diukur dengan memberikan 10 pertanyaan dan usia 4-5 tahun diukur dengan memberikan 10 pertanyaan. Jawaban ya diberi nilai 1 dan tidak diberi nilai 0. Berdasarkan criteria tersebut, maka pola asuh makan pada balita dibagi menjadi: 1. Baik, apabila nilai yang diperoleh responden 50 dijawab dengan benar 2. Kurang baik, apabila nilai yang diperoleh responden ≤ 50 dijawab dengan benar. b. Pola Asuh Perawatan Kesehatan Diukur berdasarkan hasil jawaban kuesioner tentang praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan serta perawatan anak balita dalam keadaan sakit dengan 17 pertanyaan, dengan ketentuan: - Jawaban benar diberi nilai 1 - Jawaban salah diberi nilai 0 Berdasarkan jumlah nilai yang telah diperoleh responden maka ukuran pola asuh perawatan kesehatan pada balita dibagi menjadi: 1. Baik, apabila nilai yang diperoleh responden 50 2. Kurang baik, apabila nilai yang diperoleh responden ≤ 50. 3. Pengetahuan gizi ibu Diukur berdasarkan jawaban dan kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan. Skor untuk option a 3, b = 2, c 1 sehingga skor menjadi 30. Dikategorikan berdasarkan pendapat Pratomo 1986 yaitu: Universitas Sumatera Utara - Baik : apabila responden mempunyai nilai 75 dan nilai maksimum 22 - Sedang : apabila responden mempunyai nilai 40-75 dan nilai maksimum 12-22 - Kurang : apabila responden mempunyai nilai 40 dan nilai maksimum 12. 4. Pendapatan keluarga diukur berdasarkan UMR Sumatera Utara dibagi dalam dua kategori yaitu : - Dibawah UMR, bila ≤ Rp. 1.200.000,- perkapitabulan - Diatas UMR, bila ≥ Rp. 1.200.000,- perkapitabulan 5. Pekerjaan ibu dikategorikan menjadi dua kategori yaitu: - Tidak bekerja - Bekerja 6. Pendidikan ibu dikategorikan menjadi dua kategori yaitu: - Pendidikan Tinggi - Pendidikan Menengah

3.7. Metode Analisis Data