lii
E. KAITAN DISIPLIN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN
ALAT PELINDUNG DIRI
Keselamatan dan kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia dan menjadi naluri dari setiap makhluk hidup. Sejak manusia bermukim di muka bumi
ini, secara tidak sadar mereka berusaha melindungi diri dari segala bahaya yang ada di sekitar hidupnya. Berbagai macam potensi bahaya tersebut bisa juga
dijumpai dalam lingkungan tempat kerja. Setiap tahun ribuan kecelakaan terjadi di tempat kerja yang menimbulkan
korban jiwa, kerusakan materi dan gangguan produksi. Tahun 2007, menurut Jamsostek tercatat 65.474 kecelakaan yang mengakibatkan 1.451 orang
meninggal, 5.326 orang cacat tetap dan 58.697 orang cedera. Hasil penelitian yang diadakan ILO Organisasi Perburuhan Internasional mengenai
standar kecelakaan kerja menyatakan bahwa Indonesia menempati urutan ke-152 dari 153 negara yang ditelitinya. Ini berarti, begitu buruknya
masalah kecelakaan kerja di Indonesia.
Kecelakaan kerja terjadi paling banyak disebabkan oleh kesalahan manusia human error. Hal senada juga dikemukakan oleh Suma’mur yang
menyatakan bahwa 85 penyebab kecelakaan adalah faktor manusia. Beberapa faktor penyebab terjadi kecelakaan baik yang telah menimbulkan korban jiwa
maupun luka-luka sebagai terjadinya kegagalan konstruksi yang antara lain disebabkan tidak dilibatkannya ahli teknik konstruksi, penggunaan metode
pelaksanaan yang kurang tepat, lemahnya pengawasan pelaksanaan konstruksi di lapangan, belum sepenuhnya melaksanakan ketentuan-ketentuan atau peraturan-
liii
peraturan yang menyangkut K3 yang telah ada, lemahnya pengawasan penyelenggaraan K3, kurang memadainya baik dalam kualitas dan kuantitas
ketersediaan peralatan pelindung diri APD dan kurang disiplinnya para tenaga kerja di dalam mematuhi ketentuan mengenai K3 yang antara lain pemakaian alat
pelindung diri kecelakaan kerja. Tingginya angka kecelakaan pekerja mendorong berbagai kalangan
berupaya meningkatkan perlindungan bagi pekerja. Salah satu perlindungan kepada karyawan adalah perlindungan secara fisik. Tenaga kerja harus
memperoleh perlindungan dari berbagai hal di lingkungan sekitarnya yang dapat menimpa dan mengganggu dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya. Salah satu
cara cara pencegahan kecelakaan yang terbaik adalah karyawan perlu diberikan alat perlindungan diri.
Saat teknologi mulai berkembang, desain alat-alat proteksi diri sama sekali tidak memadai atau tenaga kerja tidak memakainya sama sekali oleh karena
mereka lebih senang tanpa perlindungan. Hal ini bisa berakibat terjadinya kecelakaan pada kepala, mata, kaki dan sebagainya. Sekarang pun, alat-alat
perlindungan diri masih dianggap oleh tenaga kerja sebagai mengganggu pelaksanaan kerja sehingga menyebabkan karyawan tidak disiplin dalam
menggunakannya. Banyak faktor yang mempengaruhi disiplin karyawan dalam
menggunakan APD. Disimpulkan bahwa faktor-faktornya antara lain seperti karakteristik individu, manajemen perusahaan dan desain APD yang digunakan
mempengaruhi disiplin karyawan dalam menggunakan APD. Karakteristik
liv
individu meliputi usia, masa kerja, pendidikan. Faktor yang berasal dari manajemen perusahaan seperti pemberian reward dan punishment, adanya
pengawasan dari perusahaan terhadap karyawan, pemberian sanksi dan sebagainya. Sedangkan faktor desain meliputi ukuran APD yang digunakan,
bahan APD yang digunakan, kenyamanan dalam penggunaan APD dan kefleksibelitasan APD yang digunakan.
Prijodarminto 1994 menyatakan disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Dengan demikian perilaku dalam kaitannya dengan penggunaan alat perlindungan diri ini
adalah seberapa jauh sikap individu memberikan perhatian secara optimal terhadap penggunaan alat perlindungan diri.
Perusahaan membutuhkan ketaatan anggota-anggotanya pada peraturan dan ketentuan perusahaan yang berlaku di perusahaan tersebut. Dengan kata lain,
diperlukan disiplin kerja pada karyawan sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai. Tujuan perusahaan akan sukar dicapai bila tidak ada
disiplin kerja dari karyawan.
lv
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah
karena metode yang digunakan dalam penelitian menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif yang dimaksudkan untuk melihat gambaran disiplin karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri
APD. Best dalam Hartoto, 2009 menyebutkan bahwa metode penelitian
deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini semata-mata bersifat deskriptif, sehingga tidak bermaksud untuk menguji hipotesa, membuat prediksi ataupun mempelajari implikasi.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah disiplin karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri.