70 Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penyulaman adalah
sebagai berikut: a kondisi tanaman pengganti yang digunakan harus lebih baik dari tanaman sebelumnya; b tanaman yang rusak atau mati dicabut terlebih
dahulu agar tidak mengganggu tanaman yang masih sehat; c mempersiapkan lubang bekas tanaman untuk ditanam kembali; d membiarkan lubang tanam
beberapa saat dan diberi pupuk kandang jika diperlukan; e melepaskan tanaman baru dari kontainernya; f melakukan penyiraman secara rutin Arifin dan Arifin,
2005.
g. Persepsi Responden
Pada saat kegiatan magang berlangsung, penyebaran kuisioner diberikan kepada penghuni dan karyawan pengelola di permukiman Telaga Golf Sawangan.
Terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan kepada penghuni mengenai pemeliharaan lanskap yang berlangsung di kawasan permukiman.
Berdasarkan kuisioner yang disebar ke penghuni sebanyak 27 responden penghuni menyatakan kebersihan area permukiman dalam keadaan sangat baik,
67 penghuni menyatakan cukup baik, dan 6 sisanya menyatakan dalam kurang baik. Hal ini membuktikan bahwa pengelola selalu menjaga kualitas kebersihan
lingkungan permukiman sehingga menciptakan lingkungan permukiman yang nyaman dan asri Gambar 29.
Gambar 29 Diagram Pendapat terhadap Kebersihan Area Permukiman
Penilaian penghuni terhadap aspek keamanan menunjukkan sebanyak 17 penghuni menyatakan keaman permukiman dalam keadaan sangat baik, sebanyak
70 menyatakan cukup baik, dan 13 menyatakan kurang baik. Hal ini membuktikan bahwa penghuni merasa aman untuk tinggal di permukiman Telaga
Golf Sawangan, sistem keamanannya sudah cukup baik dengan sistem
71 pengamanan di pintu utama dan per cluster sehingga memberikan rasa aman
ganda.
Gambar 30 Diagram Pendapat terhadap Keamanan Area Permukiman
Kondisi fasilitas permukiman menurut penilaian penghuni menunjukan sebanyak 67 responden penghuni menyatakan kondisi fasilitas dalam keadaan
cukup baik dan sebanyak 33 penghuni menyatakan kurang baik. Fasilitas di permukiman Telaga Golf sudah memadai kebutuhan penghuni. Peningkatan biaya
penggunaan fasilitas diharapkan dapat menaikan biaya pemasukan untuk pemeliharaan fasilitas yang ada.
Gambar 31 Diagram Pendapat terhadap Fasilitas Area Permukiman
Sebanyak 23 responden penghuni menyatakan pelayanan pihak pengelolaan lanskap sangat baik, 67 penghuni menyatakan cukup baik, dan 10
menyatakan kurang baik. Pelayanan pengelola yang selalu menyelesaikan tugas pemeliharaan dengan baik disertai dengan sikap ramah pihak pengelola terhadap
keluhan penghuni menjadikan pelayanan pemeliharaan yang dilakukan pengelola sudah baik di mata penghuni.
72
Gambar 32 Diagram Pendapat terhadap Pelayanan Pemeliharaan
Sebanyak 60 responden penghuni menyatakan bahwa permukiman Telaga Golf Sawangan memiliki lanskap yang sangat baik dan 40 responden
lainnya menyatakan lanskap permukiman dalam kondisi baik. Kegiatan pemeliharaan yang dijalani dengan cukup baik oleh pengelola menciptakan
kondisi lanskap permukiman yang baik sehingga mampu nilai lebih tersendiri bagi penghuni.
Gambar 33 Diagram Penilaian Penghuni terhadap Lanskap Permukiman
Survei tingkat kepuasan penghuni terhadap permukiman Telaga Golf Sawangan yang didapatkan dari kuisioner menyatakan bahwa sebanyak 73
penghuni puas dan 27 menyatakan sangat puas. Lingkungan permukiman aman, nyaman dan asri. Pemeliharaan lingkungan yang baik menciptakan kepuasan
tersendiri bagi penghuni sehingga mereka tetap ingin bertahan untuk tinggal di permukiman ini.
Gambar 34 Diagram Tingkat Kepuasan Penghuni
73 Pada kuisioner yang diberikan kepada karyawan pengelola didapatkan
sebanyak 60 responden karyawan menyatakan pemeliharaan soft dan hard material sudah dilakukan dengan baik dan 40 karyawan lainnya menyatakan
cukup baik.
Gambar 35 Diagram Pemeliharaan Soft dan Hard Material
Sedangkan sebanyak 70 karyawan menyatakan kinerja tenaga kerja pemelihara pihak pengelola sudah baik dan 30 sisa responden menyatakan
cukup baik.
Gambar 36 Diagram Kinerja Tenaga Kerja Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan soft dan hard material dan kinerja tenaga kerja pemeliharaan yang sudah berjalan dengan baik diharapkan dapat dijaga dan
dilanjutkan dengan lebih baik di masa depan oleh pengelola. Secara keseluruhan berdasarkan hasil kuisioner yang diberikan kepada
penghuni dan karyawan dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pemeliharaan lanskap yang dilaksanakan oleh pihak pengelola di permukiman Telaga Golf
Sawangan sudah cukup baik dan memuaskan bagi kedua belah pihak. Kegiatan wawancara juga dilakukan terhadap penghuni, sebanyak 80
penghuni memiliki harapan kepada developer untuk menyediakan fasilitas lingkungan yang baru seperti fasilitas olahraga lapangan tenis, serta harapan agar
pengelola segera memperbaiki fasilitas jalan cluster yang sudah mengalami
74 kerusakan. Menurut karyawan pengelola, masih terdapat proses pemeliharaan
yang harus diperbaiki seperti pengelolaan sampah rumah tangga dengan menyediakan tempat sampah organik dan inorganik, perhitungan kembali
mengenai kapasitas pekerja pemelihara yang rutin untuk RAB yang lebih akurat, serta harapan untuk menjadikan lingkungan yang sehat asri dan aman secara
berkelanjutan.
4.2.7 Pengawasan Pemeliharaan
Keberhasilan pengelolaan suatu lanskap dapat didukung oleh pelaksanaan kegiatan pengawasan dan evaluasi terhadap pekerjaan pemeliharaan lanskap.
Kegiatan pengawasan dilakukan untuk menjamin bahwa jadwal kerja yang telah direncanakan terlaksana dengan baik dan sesuai dengan standar spesifikasi yang
telah ditetapkan serta mengendalikan kesalahan yang terjadi. Pengawasan dilakukan dengan pengontrolan fisik lapangan terhadap hasil kerja pemeliharaan.
Kegiatan pengawasan pemeliharaan bergantung pada pihak pemeliharanya. Pemelihara dari pihak warga Badan Pemelihara Lingkungan BPL
dilakukan oleh Pak Yudi. Pelaksanaan pengawasan dilakukan sampai tiga kali dalam sehari pada pukul 08.30--09.00 WIB, kontrol siang pada pukul 13.00 WIB,
dan sore hari pada pukul 15.00 WIB. Pengawasan dilakukan pada semua cluster yang menjadi tanggung jawab BPL. Pengawasan oleh pihak kontraktor dilakukan
dalam waktu dua hari sekali, oleh pengawas dari CV BOTANI ASRI Pak Lolo, hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh dari kawasan puncak yang
merupakan kantor CV BOTANI ASRI dapat memakan waktu hingga 4 jam lebih untuk mencapai lokasi permukiman. Pengawasan juga tetap dilakukan dari pihak
estate selaku pengembang. Kegiatan pengawasan dilakukan setiap hari di pagi hari pada pukul 09.00--11.00 WIB oleh pengawas lapang Pak Syarief.
Pengawasan dari pihak estate dilakukan untuk memantau seluruh proses pemeliharaan lanskap yang ada, yang dilakukan oleh tenaga kerja kontraktor,
tenaga kerja BPL, dan tenaga kerja in-house dari pihak estate sendiri. Kegiatan pengawasan yang dilakukan merupakan pengecekan di lapangan menggunakan
checklist yang diberi kolom penilaian atas kondisi di lapangan. Hal ini diharapkan dapat meminimalkan terjadinya kesalahan pekerjaan pemeliharaan agar
75 pengerjaannya dapat diselesaikan sesuai dengan target pemeliharaan. Para
pengawas berhak menegur langsung para tenaga kerja apabila mereka membuat kesalahan ataupun kekurangan dalam pekerjaannya agar mereka lebih menyadari
tanggung jawab atas pekerjaannya masing-masing dan tidak mengulangi kesalahannya kembali.
Evaluasi bertujuan mewujudkan kegiatan pemeliharaan yang sesuai dengan tujuan awal pemeliharaan yang telah ditetapkan, memastikan semua input
alat, bahan, dan tenaga kerja bermanfaat secara efektif, serta meminimalkan hal- hal yang bersifat pemborosan dan tidak bermanfaat. Kegiatan evaluasi dibagi
menjadi dua, yaitu secara tertulis seperti checklist laporan harian pemeliharaan oleh pengawas dari kontraktor atau BPL dan pengecekan lapang secara langsung
oleh landscape supervisor. Nahalih 2004 menyebutkan beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi pemeliharaan di permukiman Telaga Golf Sawangan.
1. Ukuran atau spesifikasi hasil pemeliharaan pada setiap objektarget pemeliharaan berupa checklist
a. umum: bersih, sehat, aman, dan asri; b. target: tanaman pohon, semak, dan rumput, jalan, saluran, laguna,
fasilitas, sarana. 2. Ukuran kinerja
a. kecepatan; b. ketepatan;
c. kemampuan menangani masalah; d. kepatuhan pada atasan;
e. kreatifitas; f. kerja sama;
g. inisiatif; h. motivasi.
3. Bahan pendukung a. data lapangan, sifatkarakteristik bahan;
b. kapasitas kerja secara spesifik per personal pekerja; c. alternatif metode;
d. alternatif skala prioritas;
76 e. alternatif penjadwalan;
f. alternatif sistem kontrol dan pengendalian. Keseluruhan kegitan evaluasi dilaksanakan agar pelaksanaan pemeliharaan
menjadi lebih baik dan pihak estate lebih mudah untuk memberi arahan pemeliharaan yang sesuai kepada masing-masing pengawas. Setiap seminggu
sekali masing-masing pengawas baik dari pihak kontraktor maupun BPL mengadakan evaluasi bersama para tenaga kerjanya, para pengawas
menyampaikan kekurangan pekerjaan yang masih harus diperbaiki lagi oleh para tenaga kerja, beberapa keluhan warga terhadap pemeliharaan yang masih dirasa
kurang atau terjadi kesalahan pada lingkungan mereka, dan keluhan pihak estate terhadap proses pemeliharaan yang kurang sesuai dengan rencana awal
pemeliharaan. Tercapainya tujuan pemeliharaan awal juga diharapkan didukung dengan
adanya tindakan inspeksi dari estate manager selaku manajer pengelelola lingkungan perumahan. Manager pengelola melakukan inspeksi dengan
mengawasi lapang secara langsung minimal sebulan sekali untuk melihat pengerjaan pemeliharaan yang dilakukan sudah baik atau belum, mencari
permasalahan-permasalahan yang terdapat di permukiman, kemudian mengadakan rapat koordinasi pihak pemelihara untuk mencari solusi terhadap masalah
tersebut.
4.2.8 Alternatif Strategi
Strategi manajemen lanskap permukiman Telaga Golf Sawangan dapat ditentukan dengan menggunakan analisis SWOT. Menurut Rangkuti 1997,
SWOT memiliki dua faktor, yaitu faktor internal terdiri dari kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses, sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang
opportunities dan ancaman threats. Berdasarkan hasil survei lapang, penyebaran kuisioner dan wawancara dengan pihak pengelola dan penghuni
didapatkan faktor internal dan eksternal sebagai berikut.
77 1. Kekuatan
a. Konsep Green Real Estate Permukiman memiliki konsep yang terpadu dengan upaya pelestarian
lingkungan hidup seperti pengolahan sampah terpadu, selain itu permukiman menciptakan suasana alam yang indah sebagaimana hunian resort. Lokasi
permukiman memiliki view lapangan golf 18 hole dan danau alam, keberadaan fasilitas konservasi city forest, taman dan adventure park. Semua fasilitas tersebut
merupakan ruang terbuka hijau sebanyak 45 yang menyediakan kesegaran udara dan lingkungan hidup yang yang sejuk. Kredibilitas konsep Green Real Estate di
permukiman Telaga Golf Sawangan sudah mendapatkan pengakuan di Indonesia. Permukiman ini mendapat sebutan sebagai Green Real Estate yang diakui oleh
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan beberapa penghargaan yang telah diraih seperti penghargaan Best Indonesia Green Award 2010 yang diselenggarakan
majalah Bisnis CSR dan dua kali menjuarai penghargaan Green Property Award pada tahun 2009 dan 2010 untuk kategori permukiman yang sedang
dikembangkan jadi bukan hanya konsep versi Majalah Housing Estate. b. Kapasitas dan efektivitas kerja cukup baik
Berdasarkan perbandingan perhitungan kapasitas kerja pada lapang dan pustaka dapat disimpulkan bahwa kapasitas dan efektivitas pemeliharaan yang
berlangsung di kawasan permukiman sudah cukup baik. Hal ini terlihat jelas pada nilai beberapa jenis pemeliharaan yang memiliki nilai diatas standar pustaka.
c. Pembagian wilayah pemeliharaan Standar pemeliharaan lanskap ditetapkan oleh pihak pengelola yang
membagi area permukiman ke dalam beberapa wilayah area dan tingkatan pemeliharaan yang berbeda sesuai dengan fungsi dari area tersebut. Pembagian
wilayah area pemeliharaan diharapkan mampu memudahkan pengawasan serta menghemat jumlah biaya yang harus dikeluarkan pihak pengelola dengan tetap
menjaga stabilitas kualitas dan kuantitas lanskap di Telaga Golf Sawangan. d. Pelayanan yang baik
Hasil kuisioner menunjukkan bahwa sebanyak 23 responden menyatakan pelayanan pemeliharaan sangat baik, 67 penghuni menyatakan
cukup baik, dan 10 menyatakan kurang baik. Pelayanan pemeliharaan yang
78 selalu menyelesaikan tugas pemeliharaan dengan baik disertai dengan sikap ramah
pihak pengelola terhadap keluhan penghuni menjadikan pelayanan pemeliharaan yang dilakukan pengelola sudah baik di mata penghuni.
e. Dukungan aktif warga Dukungan aktif warga dalam proses pengelolaan permukiman dengan
dibentuknya Badan Pemelihara Lingkungan. Kegiatan pemeliharaan cluster oleh pihak warga tetap diawasi dari oleh estate. Pemberian iuran pemeliharaan yang
dibebankan kepada setiap kepala keluarga per rumah memberikan rasa tanggung jawab bagi penghuni untuk langsung aktif mengawasi dan membiayai kegiatan
pemeliharaan lingkungan yang meliputi a pembayaran listrik lampu lingkungan dalam cluster; b pengangkutan sampah rumah tangga dan taman rumah; c
pembayaran gaji personal keamanan; d pemeliharaan taman dan kebersihan lingkungan area nonkavling dan nontaman yang berfungsi sebagai area
konservasi. 2. Kelemahan
a. Kurangnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja pada pemeliharaan tertentu Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan HOK yang menyatakan bahwa
jumlah tenaga kerja pada jenis pemeliharaan seperti pemupukan, pemangkasan rumput, dan penyiangan gulma masih belum memadai. Sebagian besar tenaga
kerja harian tidak memiliki dasar pengetahuan pemeliharaan yang baik, hanya sekedar memiliki kemampuan baca tulis. Tingkat kedisiplinan terhadap tanggung
jawab tugas pemeliharaan kurang karena minimnya motivasi yang dimiliki tenaga kerja harian. Hal ini sangat mempengaruhi hasil kualitas pengelolaan lanskap
yang ada. b. Kurangnya pemeliharaan pada fasilitas
Hasil kuisioner menurut penilaian penghuni terhadap kondisi fasilitas permukiman, menunjukkan bahwa sebanyak 67 responden penghuni
menyatakan kondisi fasilitas dalam keadaan cukup baik dan sebanyak 33 penghuni menyatakan kurang baik. Beberapa fasilitas seperti city forest dan taman
lingkungan per cluster lainnya seharusnya menjadi kawasan yang menarik dan ramai dikunjungi keluarga terutama anak kecil, tetapi fasilitas ini justru
merupakan kawasan yang kurang mendapat perhatian pada pemeliharaannya.
79 Kurangnya pemeliharaan pada fasilitas ini dapat mengurangi jumlah kunjungan
bermain anak-anak per harinya. c. Lokasi yang relatif jauh dari kota
Lokasi permukiman Telaga Golf Sawangan terletak di tepi selatan Jakarta, tepatnya di kota Depok dan dapat ditempuh 40 Km dari pusat kota Jakarta. Lokasi
yang cukup jauh dari kota Jakarta dan cukup sulit dijangkau karena akses yang jauh dari tol ini cukup menyulitkan warga untuk menuju tempat bekerja yang
berlokasi di luar kota. 3. Peluang
a. Akses jalan tol Jagorawi-Cinere Rencana pengembangan jalan tol Jagorawi-Cinere akan memudahkan
aksesibilitas penghuni dan calon pembeli, meningkatkan nilai jual dari permukiman.
b. Pasar peminat rumah masih terbuka Pihak pengembang mengadakan event rutin setiap beberapa bulan sekali
seperti fun biking, culinary food, dan masih banyak lagi. Event seperti ini dilakukan untuk membuka pasar peminat rumah sebagai usaha promosi yang
dapat meningkatkan daya tarik masyarakat luar untuk mengunjungi permukiman sehingga dapat melihat langsung kondisi rumah dan lanskap dengan tujuan dapat
meningkatkan daya jual pengembang. Dalam satu event yang diselenggarakan mampu meraih minimal 2 penjualan rumah, dana yang didapatkan dari hasil
pembelian rumah dapat digunakan sebagai biaya pemeliharaan. 4. Ancaman
a. Persaingan dengan developer permukiman di sekitarnya Depok
sebagai kota
berkembang didalamnya
terdapat banyak
pembangunan permukiman-permukiman yang dikembangkan oleh developer lain. Permukiman yang lain yang ada mampu penjadi pesaing karena cenderung
menawarkan harga yang relatif lebih terjangkau jika dibandingkan harga jual telaga golf sawangan dan memiliki akses yang lebih dekat ke kota Jakarta.
80 b. Faktor iklim dan cuaca yang tidak menentu
Faktor iklim dan cuaca yang tidak menentu sangat berpengaruh pada target penyelesaian proses pemeliharaan yang berlangsung, terutama pada musim hujan
yang sewaktu-waktu dapat menghentikan berjalannya kegiatan pemeliharaan. c. Gangguan keamanan dari lingkungan sekitar
Penilaian penghuni terhadap aspek keamanan menunjukkan sebanyak 17 penghuni menyatakan keaman permukiman dalam keadaan sangat baik, sebanyak
70 menyatakan cukup baik, dan 13 menyatakan kurang baik. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut masih didapatkan penilaian keamanan yang kurang baik.
Kawasan permukiman bersebelahan langsung dengan banyak perkampungan di sekitarnya. Adanya pintu masuk dari kawasan perkampungan yang awalnya
bertujuan memudahkan akses tenaga kerja rumah tangga, justru menimbulkan ancaman tersendiri bagi kawasan permukiman, seperti tindakan vandalism,
kemalingan serta masuknya hama ternak ke kawasan permukiman. Sebelum melakukan pembobotan faktor internal maupun eksternal,
ditentukan tingkat kepentingan dari masing-masing faktor tersebut terlebih dahulu Tabel 18 dan 19. Setiap faktor internal dan eksternal diberi nilai berdasarkan
tingkat kepentingannya. Setelah memperoleh tingkat kepentingan dari setiap faktor internal dan eksternal, selanjutnya dilakukan pembobotan Tabel 20 dan
21.
Tabel 18 Tingkat Kepentingan Faktor Internal Telaga Golf Sawangan
Simbol Faktor Internal
Tingkat Kepentingan Kekuatan
S1 Konsep Green Real Estate
Kekuatan yang sangat besar S2
Kapasitas dan efektivitas kerja cukup baik Kekuatan yang sangat besar
S3 Pembagian wilayah pemeliharaan
Kekuatan yang sangat besar S4
Pelayanan yang baik Kekuatan yang besar
S5 Dukungan aktif warga
Kekuatan yang besar Kelemahan
W1 Kurangnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja
pada pemeliharaan tertentu Kelemahan yang sangat berarti
W2 Lokasi yang relatif jauh dari kota
Kelemahan yang berarti W3
Kurangnya pemeliharaan pada fasilitas Kelemahan yang sedang
81 Tabel 19 Tingkat kepentingan faktor eksternal Telaga Golf Sawangan
Simbol Faktor Eksternal
Tingkat Kepentingan Peluang
O1 Akses jalan tol Jagorawi-Cinere
Peluang yang sangat tinggi O2
Pasar peminat rumah masih terbuka Peluang yang sangat tinggi
Ancaman T1
Persaingan dengan developer permukiman di sekitarnya
Ancaman yang sangat besar T2
Faktor iklim dan cuaca yang tidak menentu Ancaman yang besar
T3 Gangguan keamanan dari lingkungan sekitar
Ancaman yang sedang
Tabel 20 Pembobotan Faktor Internal
Simbol S1
S2 S3
S4 S5
W1 W2
W3 Total
Bobot S1
2 2
1 1
2 3
1 12
0,10 S2
2 2
1 1
2 3
1 12
0,10 S3
2 2
1 1
2 3
1 12
0,10 S4
3 3
3 1
3 2
1 16
0,13 S5
3 3
3 2
3 2
1 17
0,14 W1
2 2
2 1
1 3
1 12
0,10 W2
3 1
3 2
2 3
1 15
0,13 W3
4 4
4 2
2 4
3 23
0,19 Total
119 1,00
Tabel 21 Formulir Pembobotan Faktor Eksternal
Simbol O1
O2 T1
T2 T3
Total Bobot
O1 2
2 1
1 6
0,14 O2
2 2
1 1
6 0,14
T1 2
2 1
1 6
0,14 T2
3 3
3 1
10 0,23
T3 4
4 4
3 15
0,35 Total
43 1,00
Setelah mendapatkan bobot dari masing-masing faktor strategis internal dan eksternal, dilakukan penentuan peringkat rating dengan nilai antara 1-4.
Menurut David 2008, penentuan bobot setiap variabel menggunakan rating skala 1, 2, 3, dan 4: skala 1 jika indikator faktor horizontal kurang penting daripada
indikator faktor vertikal; skala 2 jika indikator faktor horizontal sama penting dengan indikator faktor vertikal; skala 3 jika indikator faktor horizontal lebih
82 penting daripada indikator faktor vertikal; skala 4 jika indikator faktor horizontal
sangat penting daripada indikator faktor vertikal. Kemudian rating setiap faktor tersebut dikalikan dengan bobot untuk
memperoleh skor pembobotan yang tercantum tabel skor pembobotan IFE dan EFE Tabel 22 dan 23.
Tabel 22 Skor Pembobotan Internal Factor Evaluation IFE
Faktor Strategis Internal Bobot
Rating Skor
Kekuatan Konsep Green Real Estate
0,10 4
0,40 Kapasitas dan efektivitas kerja cukup baik
0,10 4
0,40 Pembagian wilayah pemeliharaan
0,10 4
0,40 Pelayanan yang baik
0,13 3
0,40 Dukungan aktif warga
0,14 3
0,42 Kelemahan
Kurangnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja pada pemeliharaan tertentu
0,10 1
0,10 Lokasi yang relatif jauh dari kota
0,13 2
0,26 Kurangnya pemeliharaan pada fasilitas
0,19 3
0,57
Total
1,00 24
2,95
Tabel 23 Skor Pembobotan External Factor Evaluation EFE
Faktor Strategis Eksternal Bobot
Rating Skor
Peluang Akses jalan tol Jagorawi-Cinere
0,14 4
0,56 Pasar peminat rumah masih terbuka
0,14 4
0,56 Ancaman
Persaingan dengan developer permukiman di sekitarnya 0,14
1 0,14
Faktor iklim dan cuaca yang tidak menentu 0,23
2 0,46
Gangguan keamanan dari lingkungan sekitar 0,35
3 1,05
Total 1,00
14 2,76
Menurut David 2008, jika nilai total skor IFE dan EFE lebih dari 2,5, maka nilai tersebut menunjukkan kondisi yang kuat. Berdasarkan perhitungan IFE
dan EFE dapat dilihat bahwa kondisi internal permukiman Telaga Golf Sawangan cukup kuat karena memiliki nilai total skor di atas 2,5, yaitu sebesar 2,95 dan
kondisi eksternalnya dengan nilai sebesar 2,76.
83 Nilai Total skor IFE dan IFE yang diperoleh kemudian disesuaikan pada
kuadran dalam matriks IFE dan EFE Gambar 37.
Gambar 37 Matriks Total Skor IFE dan EFE Berdasarkan matriks total skor IFE dan EFE, permukiman Telaga Golf
Sawangan berada pada kuadran V. Kuadran V menunjukkan bahwa permukiman Telaga Golf Sawangan berada pada posisi hold and maintain. Strategi manajemen
yang dapat dilakukan adalah mempertahankan strategi manajemen yang telah ada tanpa mengubahnya dan melakukan kerja sama untuk menghindari kehilangan
kekuatan yang sudah ada di Telaga Golf Sawangan. Telaga Golf Sawangan dapat mempertahankan kualitas manajemen, memperluas pemasaran permukiman, dan
memperhatikan fasilitas permukiman melalui pengembangan faktor internal dan eksternal dengan kerja sama bersama pihak warga dan event organizer.
Berdasarkan Tabel 24 matriks SWOT, Telaga Golf Sawangan telah memperoleh strategi manajemen untuk mendapatkan langkah-langkah rencana
pengelolaan yang sesuai.
I
84 Tabel 24 Matriks SWOT
Eksternal Opportunity Peluang
Threats Ancaman
1 Akses jalan tol Jagorawi-
Cinere 1
Persaingan dengan developer permukiman di
sekitarnya 2
Pasar peminat rumah masih terbuka
2 Faktor iklim dan cuaca
yang tidak menentu 3
Gangguan keamanan dari lingkungan sekitar
Internal Strength Kekuatan
S – O
S - T
1 Konsep Green Real Estate
1. Memajukan konsep Green
Real Estate dengan mempertahankan kualitas
program pengelolaan yang berjalan dan tetap melakukan
pengawasan rutin. 3.
Melakukan promosi dengan mengungkapkan
segala keunggulan yang dimiliki dan
mengikuti kegiatan pameran perumahan yang
diadakan oleh event organizer di
suatu acara. 2
Kapasitas dan efektivitas kerja cukup baik
3 Pembagian
wilayah pemeliharaan
4 Pelayanan yang baik
5 Dukungan aktif warga
2 Mempertahankan pelaksanaan
event yang dapat meningkatkan keharmonisan
antara pihak penghuni dengan pengelola dan sebagai ajang
promosi bagi calon pembeli rumah.
4 Mempertahankan kualitas
pelayanan pengelolaan yang baik dan kerja sama
dengan penghuni demi kenyamanan dan
keamanan penghuni.
Weakness Kelemahan W
– O W
– T
1 Kurangnya kualitas dan
kuantitas tenaga kerja pada pemeliharaan tertentu
5 Mempertahankan kualitas
SDM dengan memberikan penghargaan positif atau
negatif, memberikan pendidikan dan pelatihan,
serta motivasi. 7
Meningkatkakan pengelolaan tenaga kerja
yang berkualitas dengan kuantitas yang tepat sesuai
dengan perhitungan HOK berdasarkan kapasitas dan
luas area pemeliharaan sehingga mampu bersaing
dengan permukiman lain. 2
Lokasi yang relatif jauh dari kota
3 Kurangnya pemeliharaan
pada fasilitas 6
Memberi fasilitas transportasi bus menuju akses tol ke arah
kota sehingga memudahkan akses penghuni dan calon
pembeli untuk mencapai lokasi hunian.
8 Memperhatikan kualitas
pengawasan pemeliharaan fasilitas dan keamanan
sistemcluster dari ancaman luar karena
berbatasan langsung dengan perkampungan.
Penentuan alternatif strategi dengan pemberian ranking terhadap rencana manajemen lanskap di permukiman Telaga Golf Sawangan dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal yang saling terkait.
85 Tabel 25 Rangking Alternatif Strategi
No Alternatif strategi
Keterkaitan dengan unsur
SWOT Skor
Rangking
1 Memajukan konsep Green Real Estate dengan
mempertahankan kualitas program pengelolaan yang berjalan dan tetap melakukan pengawasan rutin.
S1, S2, S3, S4, S5, O2
2,59 2
2 Mempertahankan pelaksanaan event yang dapat
meningkatkan keharmonisan antara pihak penghuni dengan pengelola dan sebagai ajang promosi bagi
calon pembeli rumah. S4,S5,02
1,38 7
3 Melakukan promosi dengan mengungkapkan segala
keunggulan yang dimiliki dan mengikuti kegiatan pameran perumahan yang diadakan oleh event
organizer di suatu acara. S1, S2, S3, S4,
S5, T1 2,16
4
4 Mempertahankan kualitas pelayanan pengelolaan yang
baik dan kerja sama dengan penghuni demi kenyamanan dan keamanan penghuni.
S1, S2, S3, S4,S5, T1, T2,
T3 3, 67
1 5
Mempertahankan kualitas SDM dengan memberikan penghargaan positif atau negatif, pendidikan dan
pelatihan, serta motivasi. W1, W3, O2
1,23 8
6 Memberi fasilitas transportasi bus menuju akses tol ke
arah kota sehingga memudahkan akses penghuni dan calon pembeli untuk mencapai lokasi hunian.
W2, W3, O1,O2
1,95 5
7 Meningkatkakan pengelolaan tenaga kerja yang
berkualitas dengan kuantitas yang tepat sesuai dengan perhitungan HOK berdasarkan kapasitas dan luas area
pemeliharaan sehingga mampu bersaing dengan permukiman lain.
W1, W3, T1, T2
2, 32 3
8 Memperhatikan kualitas pengawasan pemeliharaan
fasilitas dan keamanan sistem cluster dari ancaman luar karena berbatasan langsung dengan
perkampungan. W1,W3, T3
1,72 6
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap faktor internal dan eksternal, dihasilkan alternatif strategi manajemen lanskap permukiman yang
dapat dilakukan, yaitu 1. mempertahankan kualitas pelayanan pengelolaan yang baik dan kerja sama
dengan penghuni demi kenyamanan dan keamanan penghuni; 2. memajukan konsep Green Real Estate dengan mempertahankan kualitas
program pengelolaan yang berjalan dan tetap melakukan pengawasan rutin; 3. meningkatkakan pengelolaan tenaga kerja yang berkualitas dengan kuantitas
yang tepat sesuai dengan perhitungan HOK berdasarkan kapasitas dan luas area pemeliharaan sehingga mampu bersaing dengan permukiman lain;
86 4. melakukan promosi dengan mengungkapkan segala keunggulan yang dimiliki
dan mengikuti kegiatan pameran perumahan yang diadakan oleh event organizer di suatu acara;
5. memberi fasilitas transportasi bus menuju akses tol ke arah kota sehingga memudahkan akses penghuni dan calon pembeli untuk mencapai lokasi
hunian. 6. memperhatikan kualitas pengawasan pemeliharaan fasilitas dan keamanan
sistem cluster dari ancaman luar karena berbatasan langsung dengan perkampungan seperti membuat pagar pembatas kawasan, serta penambahan
pos penjagaan baru untuk memberi rasa aman bagi penghuni sekaligus sebagai usaha perlindungan terhadap hard dan soft material yang ada di kawasan
permukiman; 7. mempertahankan pelaksanaan event yang dapat meningkatkan keharmonisan
antara pihak penghuni dengan pengelola dan sebagai ajang promosi bagi calon pembeli rumah;
8. mempertahankan kualitas SDM dengan memberikan penghargaan positif atau negatif, pendidikan dan pelatihan, serta motivasi.
87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN