34 yang terjadi di lapangan, baik pengawas dari pihak developer maupun dari
kontraktor. Supervisor menerima segala keluhan dan saran dari penghuni mengenai lingkungan permukiman demi memberikan kepuasan bagi penghuni
sebagai user. e. Koordinator Keamanan dan Humas
Koordinator keamanan Telaga Golf Sawangan masih merupakan anggota militer
setempat. Koordinator
menjadi pemimpin
dalam pelaksanaan
kepemimpinan dan mengkoordinasikan seluruh staff keamanan di lingkungan permukiman dibantu oleh security senior. Setiap hari pukul 07.00 WIB diadakan
apel pagi oleh pimpinan dengan tujuan untuk memberikan pengarahan, cara kerja, serta mengingatkan peraturan penjagaan keamanan untuk meningkatkan
kewaspadaan. Koordinator keamanan juga membuatkan pembagian jadwal kerja antara jadwal jaga pagi dan malam hari.
f. Officer Fasilitas Officer Fasilitas bertugas menangani fasilitas-fasilitas komersial di
lingkungan permukiman Telaga Golf Sawangan, seperti tempat rekreasi air aquatic. Aquatic memiliki kepengurusan sendiri di dalamnya yang masih berada
dalam pengawasan Estate Manager. Lanskap di dalam aquatic juga memiliki kontraktor tersendiri yang terdiri dua kontraktor, satu kontraktor untuk
pemeliharaan air kolam, dan sisanya merupakan kontraktor pemelihara lingkungan lanskapnya.
4.2. Manajemen Pemeliharaan Lanskap
4.2.1. Sistem Pemeliharaan
Pihak pengelola menetapkan sistem pemeliharaan lanskap dengan cara kontrak dan kerja sama dengan pihak warga. Pekerjaan pemeliharaan lanskap
pada beberapa kawasan diserahkan dan menjadi tanggung jawab pihak kontraktor CV BOTANI ASRI, sedangkan untuk kawasan cluster pihak estate menyerahkan
tanggung jawab kepada warga dengan membentuk badan pemelihara lingkungan BPL. Pemeliharaan yang efektif diharapkan oleh pihak pengelola ketika
memutuskan menggunakan sistem kontrak.
35 Pihak pengelola mempercayakan kepada kontraktor untuk pelaksanaan
pemeliharaan lingkungan permukiman, meliputi boulevard jalan utama, jalur hijau, dan median jalan, kavling kosong, dan pengangkutan sampah rutin setiap
hari. Lama waktu pekerjaan kontraktor dilakukan sesuai kesepakatan awal antara pihak pengelola dan kontraktor, biasanya selama tiga periode yang setiap
periodenya memiliki waktu selama satu bulan. Kesepakatan tersebut ditulis dalam Surat Perjanjian Kerja SPK dengan batas waktu yang telah ditentukan dan
kemudian diperpanjang kembali dengan syarat-syarat yang ditentukan. Keputusan perpanjangan kontrak dibuat oleh pengelola dengan mengajukan surat
permohonan perpanjangan kerja dengan kontrak baru, memberikan siteplan yang sudah ditandai sebagai area pemeliharaan, menetapkan budget dan kontrol, dan
kemudian menyusun surat perjanjian kerja yang baru. Setiap lokasi pemeliharaan memiliki kontrak kerjanya tersendiri, yang terdiri dari pembuatan SPK, berita
acara kemajuan pemeliharaan dalam setiap satu setengah bulan, serah terima pekerjaan ke developer dari kontraktor setelah pekerjaan selesai, SPK borongan
lokasi kavling kosong sebagai lampiran, pembuatan permohonan perpanjangan kerja dari kontraktor, dan penyerahan surat persetujuan dari pihak pengelola
developer untuk melanjutkan kontrak tersebut Lampiran 3. Pihak kontraktor memliki seorang pengawas yang bertanggung jawab atas
seluruh pekerjaan pemeliharaan di lokasi. Tenaga kerja kontraktor melaksanakan pekerjaan pemeliharaan fisik sesuai dengan tanggung jawabnya berdasarkan SPK
yang telah disepakati. Pihak pengelola estate yang diwakili landscape supervisor memiliki tanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan pemeliharaan yang
dilakukan oleh kontraktor. Kegiatan opname sidak pemeliharaan dilakukan setiap tanggal 25 pada setiap bulan. Pihak landscape supervisor mengawasi dan
menganalisis hasil kerja kontraktor serta memiliki hak untuk menegur secara langsung baik kontraktor maupun tenaga kerjanya apabila terjadi kekurangan
ataupun ketidaksesuaian dengan standar pemeliharaan yang sudah ditetapkan pada SPK.
Menurut Arifin dan Arifin 2005, kontraktor pemeliharaan taman memiliki kuantitas alat yang memadai serta kualitas tenaga kerja yang baik.
Kontraktor yang baik akan selalu bekerja profesional untuk menghasilkan kualitas
36 pemeliharaan yang sesuai dengan kesepakatan kerja yang telah dibuat dalam
kontrak dan berusaha menjaga nama baik perusahaan demi keberlanjutan pekerjaannya. Pihak pengelola diharapkan teliti dan hati-hati dalam memutuskan
pemilihan perusahan kontraktor jasa pemeliharaan yang akan digunakan, serta tidak pernah luput untuk selalu mengawasi kinerja pemeliharaan selama periode
kotrak kerja pemeliharaan. Sejak tahun 1998, pemeliharaan terhadap lingkungan cluster permukiman
dilakukan oleh pihak pengelola. Namun, seiring dengan berjalannya waktu pada tahun 2002 pihak pengelola memutuskan untuk memberikan tanggung jawab
pemeliharaan dengan menjalankan kerja sama dengan kepengurusan warga. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar dari rumah dan kavling dalam cluster sudah
melalui proses serah terima kepada penghuni. Kerja sama pengelola dengan Badan Pemelihara Lingkungan BPL dari pihak warga ini diharapkan mampu
meminimalkan biaya operasional pemeliharaan yang harus dikeluarkan oleh pengelola sehingga pengelola tidak secara terus-menerus mengeluarkan biaya
subsidi pemeliharaan cluster. Selain itu, pemeliharaan lingkungan yang dikelola warga ini diharapkan dapat memberikan rasa tanggung jawab kepada warga untuk
memelihara lingkungannya. Kegiatan pemeliharaan lingkungan yang dilakukan BPL meliputi pengelolaan keamanan lingkungan, kebersihan dan pemeliharaan
lanskap, lampu, listrik, dan pengelolaan sampah rumah tangga dan taman. Penggunaan sistem pemeliharaan kontrak dan kerja sama ini memudahkan
pelaksanaan pemeliharaan yang ada sehingga pihak pengelola hanya perlu mengatur dan menetapkan standar awal pemeliharaan yang ideal, kemudian pihak
kontraktor dan BPL yang menjalankannya sesuai dengan perjanjian kontrak. Sistem ini juga menguntungkan kedua belah pihak baik dari pengelola maupun
kontraktor dan BPL. Ketika pelaksanaan pemeliharaan dilimpahkan kepada pihak kontraktor atau BPL, pihak pengelola dapat mengurangi beban yang ada dan
meminimalkan pengeluaran biaya. Hal ini disebabkan oleh pihak pengelola tidak perlu mempekerjakan tenaga kerja pemelihara in-house yang banyak sehingga
dapat menghemat biaya dari sisi gaji tenaga kerja, dan biaya pemeliharaan alat dan bahan. Bagi pihak kontraktor, sistem kontrak juga menguntungkan dari segi
ekonomi karena mereka mendapatkan bayaran pemeliharaan secara kontrak sesuai
37 perjanjian pada SPK dari pihak pengelola dan sesuai pula dengan kualitas kinerja
pemeliharaan yang mereka miliki. Badan Pemelihara Lingkungan mendapatkan keuntungan dari segi kemudahan pengawasan langsung oleh pihak warga sebagai
penghuni kawasan cluster sehingga warga yang membayar iuran pemeliharaan merasa puas melihat kinerja BPL secara langsung, dan dapat menumbuhkan rasa
kepercayaan bagi warga terhadap pekerja BPL karena hubungan baik antara warga dan pekerja setiap harinya.
Kekurangan dari sistem ini adalah berkurangnya rasa tanggung jawab dari pihak estate selaku pemelihara permukiman karena pekerjaannya yang sudah
dikerjakan pihak lain, semestinya estate menetapkan jadwal opname tidak dalam kurun waktu sebulan sekali, melainkan minimal seminggu sekali. Dengan
demikian pekerjaan lebih terkontrol sehingga mengurangi resiko kesalahan atau kekurangan dalam sistem pemeliharaan. Pelaksanaan opname pengawasan yang
lebih intensif juga mampu meningkatkan keharmonisan kontrak kerja kedua belah pihak karena pihak kontraktor dan BPL menjadi merasa lebih bertanggung jawab
akan pekerjaannya, akibat pekerjaan pemeliharaan yang mereka lakukan diapresiasi dengan baik oleh estate.
4.2.2 Pembagian Area Pemeliharaan
Pemeliharaan lanskap di Telaga Golf Sawangan dibagi menjadi beberapa wilayah area, tingkat pemeliharaan, serta pihak pemelihara yang berbeda
Gambar 12. Kegiatan pemeliharaan dilakukan tiga pihak, yaitu oleh pihak kontraktor, pihak warga oleh organisasi Badan Pemelihara Lingkungan BPL,
dan pihak pengembang yang tenaga kerjanya biasa disebut in-house, hal ini bertujuan untuk memudahkan pengawasaan proses pemeliharaannya. Terdapat
tiga tingkat pemeliharaan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan checklist pemeliharaan lanskap, yaitu intensif, semi-intensif, dan extensif
insidental Lampiran 4. Luas wilayah berbeda-beda sehingga sangat berpengaruh terhadap
perencanaan jadwal pemeliharaan, perhitungan jumlah tenaga kerja, jumlah peralatan pemeliharaan, serta anggaran biaya tiap area pemeliharaan.
38
Gambar 12 Wilayah Area Pemeliharaan
Kawasan pemeliharaan dibagi menjadi sepuluh bagian dengan tiga wilayah utama.Wilayah 1 yang terdiri dari public goods area seperti welcome
area dan boulevard jalur utama jalan, jalur hijau, median jalan dan bahu jalan dipelihara dengan intensif karena selalu dilewati user sehingga harus selalu
terlihat rapih dan bersih serta memberi kesan yang indah. Proses pemeliharaannya dikelola oleh kontraktor CV BOTANI ASRI dengan Pak Bukhori sebagai
kepalanya, dan Pak Lolo sebagai pengawas lapang. Wilayah 2 merupakan keseluruhan daerah cluster di dalam permukiman Cluster Bali, Cluster Espanola,
Cluster Malaka-Monaco-Miami, Cluster Belanda, Cluster France, dan Cluster Great Britain dengan tingkat pemeliharaan yang intensif pada berm, saluran,
jalan dan semi intensif pada pemeliharaan taman lingkungan. Proses pemeliharaan ini dilakukan oleh Badan Pemelihara Lingkungan BPL dengan pengawas lapang
Pak Yudi yang selalu berkonsultasi dengan pihak estate developer Pak Najih. Wilayah 3 merupakan pemeliharaan pada kavling kosong yang terdapat di bahu
jalan boulevard dan di dalam cluster dengan tingkat pemeliharaan semi intensif dan insidental yang dilakukan oleh kontraktor CV Botani Asri Tabel 11.
39 Tabel 11 Pembagian Wilayah Pemeliharaan Telaga Golf Sawangan
Wilayah Cakupan Wilayah
Tingkat Pemeliharaan Wilayah I
CV BOTANI ASRI 1. Welcome area,
2. Boulevard jalan utama, jalur median, jalur hijau jalan, bahu
jalan 1. Intensif
Wilayah II Badan Pemelihara
Lingkungan 1. Cluster Bali
2. Cluster Espanola, 3. Cluster Malaka-Monaco-
Miami, 4. Cluster Belanda,
5. Cluster France, 6. Cluster Great Britain
1. Intensif kawasan perumahan; berm,
saluran, jalan 2. Semi-intensif taman
lingkungan per cluster
Wilayah III CV BOTANI ASRI
1. Kavling kosong per cluster 2. Kavling kosong pada bahu
jalan boulevard 1. Semi-intensif
2. Extensif Insidental: pohon tumbang, dll
Sumber: survei dan wawancara
4.2.3 Pengelolaan Tenaga Kerja 4.2.3.1 Tenaga Kerja
PT Cisadane Perdana membagi jenis tenaga kerja menjadi dua: pegawai staf dan pegawai nonstaf. Pegawai staf merupakan pegawai dengan tanggung
jawab pekerjaan yang lebih besar, serta berperan aktif dalam mengambil keputusan. Pegawai staf memiliki kemampuan dan keahlian di bidang nya
masing-masing, hal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan, dan pengalaman bekerja di bidangnya. Pegawai staf pada Telaga Golf Sawangan adalah direktur
utama, General Manager, beberapa manager unit, dan para pegawai seksi lainnya. Upah kerja pegawai staf merupakan hal pasti yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan, pembayaran gaji dilakukan setiap sebulan sekali tepatnya di akhir bulan, gaji yang diperoleh berbeda-beda satu sama lainnya sesuai dengan
jabatannya. Setiap pegawai di Telaga Golf Sawangan harus mematuhi peraturan tata tertib yang telah ditetapkan perusahan.
Pegawai nonstaf merupakan pegawai yang tingkatannya di bawah pegawai staf. Pegawai nonstaf di Telaga Golf Sawangan terbagi atas karyawan bulanan dan
40 karyawan harian. Karyawan bulanan adalah karyawan yang dipekerjakan di dalam
perusahaan yang diterima menurut syarat tertentu dari perusahaan sesuai dengan keahlian pekerjaannya. Karyawan bulanan merupakan karyawan yang telah lama
bekerja di perusahaan dan memiliki keahlian yang telah dipercaya oleh perusahaan. Karyawan bulanan meliputi satpam, supir, dan lain-lain. Karyawan
harian adalah karyawan yang dipekerjakan sesuai dengan syarat umum dalam perusahaan yang berguna untuk mendukung kegiatan perusahaan. Karyawan
harian yang dimaksud seperti office boy, dan tenaga kerja pemeliharaan lanskap. Upah yang diperoleh karyawan harian dihitung dari perhari kedatangan
mereka, upahnya pun bervariasi antara Rp 20.000,00 sampai Rp 30.000,00 per hari, untuk pembayaran karyawan harian diberikan setiap sebulan sekali di akhir
bulan, ada juga yang setiap dua minggu sekali. Keseluruhan tenaga kerja di Telaga Golf Sawangan terkecuali tenaga kerja pemelihara lanskap memiliki jam
kerja yang sama, yaitu dari mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 17.30. Tenaga kerja yang mendapatkan tugas lembur akan mendapatkan upah tambahan lembur
dan diharuskan membuat laporan kerja lembur karyawan harian. Tenaga kerja pemeliharaan lanskap dari pihak kontraktor sebanyak 27
orang tenaga kerja, Badan Pemelihara Lingkungan memiliki tenaga kerja sebanyak 12 orang, dan tenaga kerja in-house sebanyak 4 orang. Pembagian
jumlah tenaga kerja lanskap secara keseluruhan berdasarkan jenis kegiatan pemeliharaan lanskap yang berlangsung dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Tenaga Kerja Pelaksana Pemeliharaan Lanskap
No. Jenis Pemeliharaan Lanskap
Jumlah orang 1.
Pemupukan rumput gajah dengan NPK 2
2. Pemangkasan rumput dengan mesin gendong
8 3.
Penyapuan jalan 13
4. Penyiraman rumput dan ground cover dengan mobil tangki air
2 5.
Penyiraman pohon dengan mobil tangki air 2
6. Penyiangan gulma
2 7.
Pemangkasan semak 4
8. Pengangkutan sampah
2 9.
Pembersihan kavling kosong 8
TOTAL 43
Sumber: survei dan wawancara
41
4.2.3.2 Kapasitas dan Efektivitas Tenaga Kerja
Pemeliharaan lanskap permukiman Telaga Golf Sawangan TGS dilakukan oleh pihak kontraktor dan Badan Pemelihara Lingkungan dengan
jadwal rutin masing-masing pekerjaan, sedangkan untuk pemeliharaan yang insidental dilakukan oleh tenaga kerja in-house dari pengelola sesuai dengan
perintah. Kontraktor memiliki peralatan dan bahan yang menunjang kegiatan
pemeliharaan dengan jumlah dan kualitas yang baik, agar pekerjaan yang dipercayai oleh pengelola dapat dilaksanakan dengan baik, tepat waktu dan sesuai
dengan standar pemeliharaan yang telah disepakati. Kapasistas kerja kontraktor lanskap di permukiman Telaga Golf Sawangan
diperoleh berdasarkan survei dan wawancara yang dilakukan di lapang, kemudian nilai kapasitas tersebut dibandingkan dengan kapasitas kerja pada Arifin dan
Arifin 2005 Tabel 13.
Tabel 13 Kapasitas Kerja Tenaga Kerja Telaga Golf Sawangan
No. Jenis Pemeliharaan Taman
Kapasitas Kerja per jam Telaga Golf Sawangan
Pustaka 1.
Pemupukan pada rumput gajah dengan NPK
200 m² 200 m²
2. Pemangkasan rumput dengan mesin
gendong 200 m²
250 m² 3.
Penyapuan jalan 1000 m²
800 m² 4.
Penyiraman rumput dan ground cover dengan mobil tanki air
700 m² 700 m²
5. Penyiraman pohon dengan mobil
tanki air 180 pohon
150 pohon 6.
Penyiangan Gulma weeding dengan kape
30 m² 40 m²
7. Pemangkasan semak
40 m² 10 m²
Sumber: survei dan wawancara Arifin dan Arifin, 2005
Berdasarkan Tabel kapasitas kerja dapat dilihat bahwa kapasitas kerja di Telaga Golf Sawangan sudah cukup baik bahkan terdapat beberapa jenis
pemeliharaan yang memiliki nilai kapasitas kerja diatas standar pustaka. Hal ini diperoleh karena telah tercapainya target pemeliharaan pada beberapa jenis
42 pemeliharaan di lapang yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
pengelola dan jumlah tenaga kerja yang memadai pada jenis pemeliharaan tersebut. Namun, diantara beberapa jenis pemeliharaan yang memiliki nilai
kapasitas kerja diatas standar masih dapat ditemukan jenis pemeliharaan yang memiliki nilai yang sama bahkan dibawah standar pustaka seperti pada jenis
pemeliharaan pemupukan, pemangkasan rumput dengan mesin gendong, dan penyiangan gulma. Hal ini terjadi disebabkan beberapa permasalahan yang
ditemukan di lapang, seperti: a minimnya pengetahuan dasar pemeliharaan para pekerja yang dapat mengakibatkan keterampilan tenaga kerja belum sesuai dengan
volume dan tingkat kesulitan pekerjaan yang diberikan; b kurangnya tingkat kedisiplinan tenaga kerja di lapangan, seperti jadwal masuk dan pulang kerja yang
terkadang tidak sesuai dengan jam kerja yang sebenarnya, maupun tenaga kerja yang istirahat bukan pada waktu istirahat; c kurangnya tenaga kerja pada jenis
pemeliharaan tersebut. Beberapa permasalahan ini dapat diatasi dengan lebih meningkatkan
pengawasan mandor kepada para tenaga kerja, mengadakan pelatihan dan pengarahan pemeliharaan secara rutin dan cuma-cuma untuk para pekerja,
pemberian motivasi, dan evaluasi pengelolaan tenaga kerja dengan melakukan perhitungan kebutuhan tenaga kerja. Seorang mandor perlu diberikan pelatihan
yang baik dan harus bersedia menjadi tenaga kerja yang loyal pada tempatnya bekerja serta dapat memimpin tenaga kerja lainnya dengan baik Carpenter et al.,
1975. Evaluasi pengelolaan tenaga kerja berdasarkan kapasitas kerja dan luasan
lanskap yang dipelihara sangat diperlukan, terutama bagi tenaga kerja yang bertanggung jawab terhadap agar tidak lalai dan dapat mencapai efektivitas kerja
lebih baik. Jumlah kebutuhan tenaga kerja berdasarkan luas wilayah yang dipelihara dapat dilihat pada Tabel 14.
43 Tabel 14 Kebutuhan HOK Pemeliharaan Lanskap TGS dalam Satu Tahun
No. Jenis
Pemeliharaan Taman
Satuan KK
per jam
Luas area Waktu
yang dibutuhkan
jam HOK
per sekali
kegiatan Frek
per tahun
HOK per
tahun Kebutuh-
an pekerja
[1] [2]
[3] [4]
[5] [6]
[7] [2]:[1]
[3]:6
a
[4]x[5] [6]:240
b
1 Pemupukan
rumput gajah dengan NPK
m² 200
195340,15 976,70
162,78 4
651,13 3
2 Pemangkasan
rumput dengan
mesin gendong
m² 200
195340,15 976,70
162,78 17
2767,32 12
3 Penyapuan
jalan m²
1000 110191,83
110,19 18,37
160 2938,45
12 4
Penyiraman rumput dan
ground cover dengan mobil
tanki air m²
700 16585,17
23,69 1,97
240 473,86
2
5 Penyiraman
pohon dengan mobil
tanki air pohon
180 5175
28,75 2,40
240 575
2
6 Penyiangan
Gulma weeding
dengan kape m²
30 13646,60
454,89 75,81
12 909,77
4
7 Pemangkasan
semak m²
40 11410,17
285,25 47,54
17 808,22
3 Jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk
kegiatan pemeliharaan yang tertera pada tabel kapasitas kerja
38
Keterangan: a = jam kerja pekerja harian adalah 6 jamhari b = hari kerja per tahun adalah 240 hari
KK = Kapasitas Kerja
Pencapaian kapasitas tenaga kerja yang lebih baik dapat dilakukan dengan penambahan jumlah tenaga kerja pada jenis pemeliharaan yang memiliki tenaga
kerja yang kurang. Penambahan jumlah tenaga kerja dapat dilihat berdasarkan tabel jumlah tenaga kerja pelaksana pemeliharaan lanskap kemudian
dibandingkan dengan tabel kebutuhan HOK sehingga dapat disimpulkan
44 dibutuhkan penambahan tenaga kerja sebanyak 7 orang pekerja, yaitu 1 orang
pekerja pemupukan dari in-house, 4 orang pekerja pemangkasan rumput dengan mesin gendong 3 orang dari kontraktor dan 1 orang dari BPL, dan 2 orang
pekerja penyiangan gulma 1 orang dari kontraktor dan 1 dari BPL. Arifin dan Arifin 2005, menyatakan efektivitas kerja tenaga kerja
pemeliharaan dapat ditentukan oleh hal berikut: 1 Motivasi kerja dan tingkat keterampilan dari tenaga kerja
2 Sistematika jadwal pemeliharaan 3 Ketersediaan alat dan bahan sesuai kebutuhan
4 Tingkat pengawasan di lapangan 5 Kelancaran komunikasi antara pimpinan dengan para mandor pengawas
dan antara mandor dengan tenaga kerja di lapangan
4.2.3.3 Jadwal Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan di permukiman Telaga Golf Sawangan dibagi menjadi tiga tingkat kategori, yaitu pemeliharaan intensif, semi
intensif, dan insidental. Pada pelaksanaannya kegiatan pemeliharaan di permukiman ini didominasi pada pemeliharaan rutin intensif. Pemeliharaan rutin
yang dilakukan meliputi meliputi penyiraman, pemupukan, pendangiran, renovasi penggantian tanaman, pemangkasan, proteksi tanaman, pembersihan saluran,
paving, aspal,dan water inlet, dan pengangkutan sampah. Jadwal kegiatan pemeliharaan merupakan perencanaan yang akan
dilakukan. Jadwal dapat dilihat pada Tabel 15 yang merupakan acuan bagi kontraktor dalam melaksanakan pemeliharaan taman dan lingkungan.
Proses pemeliharaan dilaksanakan pada hari Senin sampai hari Jumat. Tenaga kerja dari kontraktor dan Badan Pemelihara Lingkungan memiliki jam
kerja selama 6 jam dalam satu hari pukul 08.00--11.00 WIB dengan waktu istirahat selama dua jam pukul 11.00--13.00 WIB sebelum kemudian dilanjutkan
pada sesi siang yaitu pukul 13.00--16.00 WIB.
45 Tabel 15 Jadwal Pemeliharaan
No. Kegiatan
Pemeliharaan Interval waktu pemeliharaan
Harian Mingguan
Bulanan Insidental
1. Penyiraman
2.
Pemupukan
3. Pendangiran
4.
Proteksi tanaman
5. Pemangkasan
a. Pohon b. Semak
c. Rumput
6. Pembersihan
a. Penyapuan b. Saluran
c. Sampah
7. Renovasi tanaman
8.
Penyiangan gulma
Sumber: survei dan wawancara
Secara umum, kegiatan pemeliharaan yang berlangsung sudah berjalan sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan. Namun, ada kalanya kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan tidak sesuai dengan jadwal, hal ini dapat disebabkan oleh cuaca dan iklim yang berubah-ubah serta kurangnya tingkat kedisplinan
tenaga kerja.
4.2.4 Pengelolaan Alat dan Bahan
Kegiatan pemeliharaan lanskap pada kawasan permukiman ini membutuhkan beberapa alat dan bahan yang memadai dengan kualitas dan
kuantitas yang baik demi kelancaraan pelaksanaannya. Seluruh peralatan dan bahan yang digunakan harus dipelihara dan dikelola sehingga dapat bertahan lama
dalam penggunaannya Tabel 16. Pemeliharaan peralatan mampu menjaga lamanya tingkat efektivitas
penggunaan alat, pemeliharaan yang dilakukan seperti pembersihan alat setelah selesai digunakan dan penyimpanan alat dengan rapih dalam gudang penyimpanan
alat. Ketika terjadi sesuatu pada sebuah alat, pekerja diharapkan segera mencari tahu penyebabnya dan segera memperbaikinya agar alat tetap dalam kondisi baik.
46 Tabel 16 Peralatan Pemeliharaan
No. Nama Alat
Jumlah Kondisi
1. Sprayer
3 Baik
2. Sapu lidi
29 Baik
3. Gerobak sampah
3 Baik
4. Gunting pangkas rumput
9 Baik
5. Pengki
29 Baik
6. Mobil sampah
2 Baik
7. Mobil tangki air
2 Baik
8. Sarung tangan
29 Baik
9. Baju seragam
29 Baik
11. Mesin pemotong rumput gendong
19 Baik
12. Cangkul
10 Baik
13. Sabit
10 Baik
Sumber: wawancara
Pemeliharaan yang baik terhadap peralatan tersebut juga berpengaruh pada segi ekonomi, jika pemeliharaan alat mampu menjaga kualitas kondisi peralatan,
alat tersebut mampu bertahan penggunaannya dalam jangka waktu lama sehingga dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli peralatan yang
baru.
4.2.5 Biaya Pemeliharaan
Arifin dan Nurhayati 2005, menyatakan bahwa efektivitas kerja dari tenaga kerja menentukan efisiensi biaya pemeliharaan taman. Anggaran biaya
pemeliharaan yang dibuat dapat dimanfaatkan secara optimal jika pekerjaan pemeliharaan taman dilakukan dengan efektif sesuai dengan kemampuan dan
keterampilan tenaga kerja. Anggaran biaya merupakan salah satu faktor batasan utama dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, baik pemeliharaan intensif
maupun extensif Carpenter et al., 1975. Prediksi biaya dan kebutuhan sumber daya seperti alat, bahan, tenaga kerja merupakan hal yang paling mendasar dalam
perencanaan dan pemeliharaan lanskap, sehingga perhitungannya akurat dan nantinya dapat menentukan keberhasilan perencanaan tersebut dalam pelaksanaan
pekerjaan pemeliharaan.
Pembuatan anggaran biaya didasarkan pada kemampuan lapang, upah tenaga kerja, harga alat, dan bahan yang digunakan. Analisis biaya pemeliharaan
dilakukan dengan mengkonversikan biaya tenaga kerja yang harus dikeluarkan
47 dalam satuan rupiahm
2
hari atau rupiahpohonhari, kemudian satuan biaya tenaga kerja tersebut dikalikan dengan jumlah luasan pemeliharaan dalam satu
area, hasil akhirnya merupakan biaya pemeliharaan dalam satu area. Pemakaian satuan biaya tersebut dapat memudahkan pemeliharaan yang digunakan. Satuan
ini cukup efektif dalam menghitung anggaran biaya tenaga kerja yang diperlukan jika terjadi kenaikan gaji pekerja dan kenaikan harga alat-alat dan pemeliharaan
lanskap. Perhitungan biaya pemeliharaan dimulai dengan perhitungan data kapasitas kerja untuk masing-masing program kegiatan pemeliharaan, standar
upah, dan beberapa hal yang berkaitan dengan operasional setiap kegiatan. Perhitungan biaya pemeliharaan yang dilakukan di permukiman Telaga Golf
Sawangan dibuat dengan perhitungan bulanan yang menggunakan acuan pada biaya harian rupiahm
2
hari. Perhitungan bulanan dibuat dengan cara mengalikan jumlah hari rutinitas kerja pemeliharaan dalam satu bulan tenaga kerja tersebut
bekerja. Contoh perhitungan biaya satuan untuk jenis pemeliharaan adalah sebagai berikut.
a. Biaya tenaga kerja Interval = 14 hari
Tenaga kerja = 1 orang Kapasitas = 1200 m²hari
Target per bulan per m
2
= interval x kapasitas = 16.800 Upah per hari = Rp. 20.000,00
Biaya per bulan per m
2
= 28 hari x upah per hari target per bulan = Rp. 33,33 b. Biaya operasional
Bensin = 52 liter x Rp 4500,00 = Rp 234.000,00 Oli = 3 liter x Rp 20.000,00 = Rp 60.000,00
Pisau = 1 buah x Rp 25.000,00 = Rp 25.000,00 Servis = Rp 25.000,00
Penyusutan = Rp 25.000,00 Total biaya operasional = Rp 234.000,00 + Rp 60.000,00 + Rp 25.000,00
+ Rp 25.000,00 = Rp 369.000,00 Biaya operasional per bulan per m
2
= Rp 369.000,00 Rp 16.800 = Rp 22,00
48 Jadi, harga untuk biaya pemangkasan pada rumput peking dengan mesin gendong
per bulan per m
2
adalah = Rp 33,33 + Rp 22,00 = Rp 55,33 Cara perhitungan ini juga dipergunakan untuk menghitung semua jenis
pekerjaan pemeliharaan, seperti penyapuan, penyiangan gulma, pemupukan, dan lainnya Tabel 17.
Tabel 17 Perhitungan Dasar Biaya Satuan Pemeliharaan
No. Jenis Pemeliharaan Taman
Biaya Satuan Pemeliharaan 1
Pemupukan pada rumput gajah dengan NPK Rp 46,4 bulanm²
2 Pemangkasan rumput dengan mesin gendong
Rp 55,3 bulanm² 3
Penyapuan jalan Rp 45 bulanm²
4 Penyiraman rumput dan ground cover dengan mobil
tanki air Rp 900 bulanm²
5 Penyiraman pohon dengan mobil tanki air
Rp 900 bulanpohon 6
Penyiangan Gulma Weeding dengan kape Rp 122,2 bulanm²
7 Pemangkasan semak
Rp 83,3 bulanm²
Sumber: survei dan wawancara
Perhitungan biaya satuan pemeliharaan tersebut memiliki pendekatan perhitungan yang akurat berdasarkan jenis pekerjaan pemeliharaan yang
dilakukan dan jenis material lanskap yang dipergunakan untuk kegiatan pemeliharaan sehingga memudahkan pihak pengelola untuk memprediksi
kebutuhan biaya dan tenaga kerja pada setiap tingkat pemeliharaan yang memiliki hubungan dengan standar kualitas hasil pemeliharaan yang akan dihasilkan di
lapang.
4.2.6 Pelaksanaan Pemeliharaan Lanskap Permukiman Telaga Golf Sawangan
4.2.6.1 Pemeliharaan Permukiman
Lingkungan permukiman Telaga Golf Sawangan terdiri dari 10 cluster utama, baik rumah-rumah yang sudah terbangun, yang sedang dibangun, serta
yang akan dibangun. Setiap cluster memiliki model rumahnya tersendiri sesuai dengan tema negara yang diusung oleh masing-masing cluster dengan tipe rumah
yang berbeda sesuai dengan harga jualnya, yaitu tipe rumah besar dengan luasan
49 dimulai dari 200 m
2
, tipe sedang dengan luas yang dimulai dari 160 m
2
ke atas, hingga tipe kecil dengan luas dimulai dari 100 m
2
. Lingkungan permukiman difasilitasi dengan taman lingkungan di setiap
cluster-nya. Taman pekarangan di depan rumah yang juga ditanami vegetasi utama yang mampu menjadi ciri khas cluster, seperti Cluster France dengan
pohon kelapa Cocos nucifera. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada lingkungan permukiman
termasuk dalam tingkat pemeliharaan intensif yang mencakup banyaknnya tindakan pemeliharaan rutin yang dilakukan, seperti penyiraman, pemupukan,
pendangiran, pergantian tanaman, pemangkasan pohon, semak, rumput berm, dan pembersihan saluran, paving, aspal jalan, dan water inlet. Setiap penghuni
yang baru serah terima kepemilikan rumah akan memperoleh estate regulation berisi peraturan hunian yang memberitahukan kepada penghuni mengenai hal-hal
yang tidak diperbolehkan di kawasan permukiman. Sebagian besar penghuni sudah mengikuti tata tertib yang berlaku di permukiman dengan baik, sehingga
membantu terciptanya lingkungan yang nyaman sesuai dengan rencana pengelola .
Gambar 13 Kegiatan Penyapuan di Lingkungan Cluster
4.2.6.2 Pemeliharaan Jalan Utama
Jalan utama permukiman Telaga Golf Sawangan dimulai dari welcome area dan berakhir di Cluster Great Britain ini pada mediannya didominasi oleh
tanaman sawit Elaeis oleifera dan palem raja Roystonea regia. Pemeliharaan yang dilakukan termasuk dalam tingkat intensif karena fungsinya sebagai public
goods yang selalu dilalui dan diperhatikan keindahannya oleh pengguna. Kegiatan pemeliharaan rutin yang dilakukan meliputi penyiraman, pemupukan,
pendangiran, proteksi tanaman, pergantian tanaman atau renovasi, pemangkasan
50 pohon, semak, rumput, dan pembersihan saluran, paving, aspal jalan, dan water
inlet. Jalan utama yang menjadi perhatian bagi user di permukiman Telaga Golf Sawangan ini selalu berada dalam kondisi yang asri dan bersih.
Gambar 14 Kegiatan Pemangkasan Gulma pada Median Jalan Utama
4.2.6.3 Pemeliharaan Taman Lingkungan
Taman lingkungan tersedia di setiap cluster dengan ciri khas taman yang dapat dilihat dari hard material yang berbeda-beda sesuai dengan tema masing-
masing cluster. Taman lingkungan ini berfungsi untuk meningkatkan hubungan sosial antarpenghuni, memberi kesan estetika pada lingkungan, dan sebagai media
bermain anak-anak. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada taman lingkungan termasuk dalam tingkat semi-intensif, meliputi pemangkasan pohon
dan rumput, pembersihan secara rutin dan pemeliharaan hard material pengecatan, renovasi, dan pembersihan secara insidental. Taman lingkungan
cluster terkadang kurang diperhatikan karena minimnya jumlah tenaga kerja dari Badan Pemelihara Lingkungan yang mengerjakan pemeliharaan dalam lingkungan
cluster. Hal ini dapat dilihat dari ketinggian rumput yang tidak terawat, dan terdapat vandalisme pada hard material di dalam taman.
Gambar 15 Kegiatan Penyapuan pada Taman Lingkungan Cluster
51
4.2.6.4 Konsep Pemeliharaan
Perencanaan pemeliharaan merupakan kunci keberhasilan dalam mempertahankan
pembangunan lanskap.
Kegiatan pemeliharaan
yang dimaksudkan bertujuan menjaga dan merawat lingkungan Telaga Golf Sawangan
dengan segala fasilitasnya agar kondisinya tetap baik dan sesuai dengan tujuan rancangan semula. Kepuasan penghuni akan lingkungan yang bersih, asri, dan
nyaman menjadi kriteria keberhasilan dari proses pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak estate. Pelayanan personal pemeliharaan yang dilandasi etika,
komitmen, dan kesadaran akan tanggung jawab pekerjaan juga menjadi sasaran dalam manajemen sumber daya manusia demi keberlanjutan hidup perusahaan.
Efensiensi juga menjadi salah satu sasaran dari konsep pemeliharaan lingkungan Telaga Golf Sawangan. Efesiensi dalam proses mencapai tujuan pemeliharaan
yang baik dimulai dengan menetapkan standardisasi dalam rencana pemeliharaan, penganggaran biaya, dan dalam pelaksanaan pemeliharaannya dilakukan dengan
langkah pemeliharaan yang mampu menekan pengeluaran biaya pemeliharaan. Kesuluruhan sasaran dan kegiatan pemeliharaan fisik yang dijalani ditujukan
untuk mencapai pemeliharaan yang ideal sehingga menciptakan lingkungan yang fungsional, estestis, serta memuaskan pengguna.
Kegiatan pemeliharaan fisik yang dilaksanakan terdiri dari pemeliharaan soft material dan hard material. Kegiatan pemeliharaan Telaga Golf Sawangan
yang dilakukan mengacu kepada spesifikasi pekerjaan pemeliharaan yang telah ditetapkan oleh pihak pengelola Lampiran 5. Pemeliharaan soft material
meliputi kegiatan penyiraman, pemupukan, pendangiran, proteksi tanaman, pergantian tanaman atau renovasi, pemangkasan pohon, semak, dan rumput.
Pemeliharaan hard material meliputi kegiatan pembersihan lingkungan perumahan, saluran, paving, aspal jalan, lampu jalan, lampu taman, dan water
inlet. Keseluruhan kegiatan pemeliharaan fisik soft material merupakan
tanggung jawab bagian lanskap yang dibawahi estate manager. Untuk pelaksanaan langsung di lapang pihak estate bekerjasama dengan kontraktor dan
Badan Pemelihara Lingkungan dari warga. Sedangkan untuk pemeliharaan fisik hard material dilaksanakan oleh seksi utilitas, Badan Pemelihara Lingkungan, dan
52 tenaga kerja in-house; untuk elemen seperti lampu, pihak estate juga menjalin
kerja sama dengan seksi utilitas mechanical electric yang dibawahi oleh project manager.
Pemeliharaan taman dibagi menjadi dua, yaitu pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik. Pemeliharaan ideal merupakan pemeliharaan yang mengacu
kepada tujuan dan desain awal sehingga pada periode waktu tertentu dibutuhkan tindakan evaluasi pemeliharaan. Pemeliharaan fisik merupakan pemeliharaan
taman yang meliputi pekerjaan untuk menjaga keindahan, keasrian, kenyamanan dan keamanan taman. Kegiatan pemeliharaan fisik mencakup kegiatan
pembersihan, penggantian elemen yang rusak, penyiraman tanaman, penyiangan gulma, pemangkasan, pemupukan, penyulaman, serta pengendalian hama dan
penyakit Arifin dan Arifin, 2005.
4.2.6.5 Pemeliharaan Ideal
Pemeliharaan ideal Telaga Golf Sawangan dengan memelihara kawasan permukiman terutama rumah dan seluruh fasilitasnya agar sesuai pada rencana
dan desain awal, yaitu tujuan dan fungsi permukiman yang telah ditetapkan semula saat proyek dimulai. Kegiatan pemeliharaan ideal yang dilaksanakan
Telaga Golf Sawangan adalah dengan memberlakukan aturan mengenai pemeliharaan lingkungan terhadap warga, pengawasan penggunaan fasilitas
lingkungan seperti taman lingkungan oleh bagian keamanan per cluster yang juga dibawahi oleh pihak estate, pengawasan terhadap penggunaan jalur hijau dan
lingkungan, serta pengawasan dan evaluasi oleh seksi lanskap terhadap proses pemeliharaan lingkungan baik yang dilaksanakan oleh kontraktor maupun Badan
Pemelihara Lingkungan. Menurut Arifin dan Arifin 2005, upaya yang dapat dilakukan untuk
mencapai pemeliharaan yang ideal, antara lain, sebagai berikut: a pembuatan desain lanskap yang sederhana; b pemilihan jenis dan kompisisi elemen taman
hard material dan soft material yang mudah ditemukan dan mudah dirawat; c penggunaan struktur bahan yang kuat dan tahan lama; d pola sirkulasi yang jelas
dan rasional; e jaringan utilitas yang terencana baik dan terdokumentasi.
53
4.2.6.6 Pemeliharaan Fisik terhadap Hard Material
a. Pembersihan Area Permukiman