Internal Bond IB Sifat Mekanis Papan Partikel

Menurut Kollman 1975 kekuatan lentur patah atau Modulus of Rupture MOR merupakan sifat mekanis kayu yang berhubungan dengan kekuatan kayu yaitu ukuran kemampuan kayu untuk menahan beban atau gaya luar yang bekerja padanya dan cenderung merubah bentuk dan ukuran kayu tersebut. Apabila nilai hasil pengujian MOR dibandingkan dengan JIS A 5908-2003 maka papan partikel dengan target kerapatan 0,6 gcm 3 telah memenuhi syarat untuk seluruh jenis, dan untuk papan partikel dengan target kerapatan 0,4 gcm 3 telah memenuhi syarat untuk jenis kayu sengon, sehingga papan partikel dari jenis kayu sengon menjadi yang terbaik untuk pengujian MOR ini. Nilai MOR papan partikel yan ditetapkan JIS A 5908-2003 adalah minimal 82 kgcm 2 . Hasil yang tidak jauh berbeda juga diperoleh pada penelitian sebelumnya Alam 2009 yang menggunakan jenis kayu sengon, afrika dan mangium, seluruh papan partikelnya telah sesuai dengan JIS A 5908-2003 yaitu memiliki nilai MOR yang berkisar antara 150,69 –192,90 kgcm 2 .

4.2.3. Internal Bond IB

Nilai internal bond hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 Internal Bond papan partikel. Berdasarkan nilai yang diperoleh menunjukkan bahwa papan partikel dengan target kerapatan 0,4 gcm 3 memiliki nilai internal bond tertinggi sebesar 3,28 kgcm 2 adalah papan partikel dari jenis kayu sengon, sedangkan nilai terendah sebesar 1,75 kgcm 2 adalah papan partikel dari jenis kayu cempaka, nilai rata-ratanya adalah sebesar 2,53 kgcm 2 . Sedangkan pada target kerapatan 0,6 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 sengon cempaka manglid campuran INT E RNA L BO ND kgcm 2 JENIS KAYU Target 0.4 Target 0.6 gcm 3 , nilai internal bond tertinggi sebesar 5,48 kgcm 2 adalah papan partikel dari jenis kayu sengon, dan nilai terendah sebesar 2,40 kgcm 2 adalah papan partikel dari jenis kayu campuran, nilai rata-ratanya adalah sebesar 4,25 kgcm 2 . Nilai internal bond hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 11. Dari Gambar 11 dapat dilihat bahwa seluruh papan partikel mengalami peningkatan nilai internal bond seiring dengan ditingkatkannya target kerapatan papan partikel. Tidak seperti halnya papan partikel dari jenis kayu campuran, papan partikel dari jenis kayu sengon, cempaka dan manglid mengalami peningkatan nilai rata-rata internal bond yang signifikan. Sehingga berdasarkan gambar tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kerapatan suatu papan partikel akan meningkatkan juga nilai internal bond papan partikel tersebut. Ikatan internal adalah ukuran tunggal terbaik tentang kualitas pembuatan suatu benda karena menunjukkan kekuatan ikatan antara partikel-partikel, kebaikan pencampurannya, pembentukan lembarannya dan proses pengempaannya Haygreen dan Bowyer 1989. Sedangkan Maloney 1993 menyatakan bahwa semakin tinggi nilai kerapatan maka nilai internal bond yang dihasilkan juga semakin besar. Berdasarkan hasil analisis keragaman dengan menggunakan uji F pada tingkat kepercayaan 95 yang terdapat pada Lampiran 5 diketahui bahwa perbedaan jenis kayu yang digunakan telah menyebabkan nilai Internal Bond papan partikel yang juga berbeda, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi yang lebih kecil dari α α=0,05, maka F hitung lebih besar dari F tabel. Hasil uji lanjut Duncan yang terdapat pada Lampiran 6 menunjukkan bahwa jenis kayu sengon adalah yang memiliki nilai Internal Bond paling tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Namun hasil analisis keragaman pada masing-masing target kerapatan menunjukkan bahwa papan partikel dengan target kerapatan 0,4 gcm 3 memiliki nilai Internal Bond yang sama. Perbedaan target kerapatan yang digunakan juga telah menghasilkan nilai Internal Bond papan partikel yang berbeda, hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel. Papan partikel dengan target kerapatan 0,6 gcm 3 memiliki nilai Internal Bond yang lebih tinggi dibandingkan papan partikel dengan target kerapatan 0,4 gcm 3 . Tetapi perbedaan nilai Internal Bond tidak terjadi pada papan partikel dari jenis kayu cempaka. Menurut Ariyani 2009, tinggi rendahnya nilai internal bond suatu papan sangat dipengaruhi oleh distribusi perekat yang digunakan, apabila distribusi perekatnya merata maka kekuatan internal bond akan semakin tinggi, dan begitu juga sebalikya apabila distribusi perekatnya tidak merata maka kekuatan internal bond akan semakin rendah. Marra 1992 dalam Ariyani 2009 menyatakan bahwa sifat dari partikel yang terlalu porous akan menyebabkan penetrasi yang besar sehingga untuk memaksimalkan ikatan permukaan antar partikel jumlah perekat yang diberikan harus semakin besar. JIS A 5908-2003 mensyaratkan nilai internal bond suatu papan partikel minimal sebesar 1,5 kgcm 2 , sedangkan seluruh nilai internal bond papan partikel hasil pengujian lebih tinggi dari 1,5 kgcm 2 , jadi semua papan partikel yang telah diuji memenuhi standar JIS A 5908-2003. Sementara itu hasil yang sama ditunjukkan pada penelitian Alam 2009 yang menggunakan jenis kayu sengon, afrika dan mangium sebagai bahan papan partikel, dimana seluruh nilai internal bond sesuai dengan standar JIS A 5908- 2003 yang berkisar antara 6,52-7,46 gcm 3 dengan papan partikel dari jenis kayu sengon menjadi yang paling tinggi.

4.2.4. Kuat Pegang Sekrup