Manglid Perekat Urea Formaldehida

bahan perumahan papan, balok, tiang, kaso, dan sebagainya. Selain itu dapat juga digunakan untuk pembuatan peti, vinir, pulp, papan semen wol kayu, papan serat, papan partikel, korek api tangkai dan kotak, kelom dan kayu bakar Martawijaya 1989.

2.3. Cempaka

Sifat fisik kayu cempaka Elmerillia ovalis Miq. Dandy antara lain mempunyai berat jenis rata-rata 0,43 0,31-0,50 dan termasuk kelas kuat III. Warna kayu teras kuning kehijauan, cukup jelas batasnya dengan gubal yang berwarna putih kekuning-kuningan. Tekstur kayu agak halus dengan arah serat berpadu dengan panjang serat 2,062 ± 74μ. Permukaan kayu kurang mengkilap dan agak lunak, banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah balok, papan, dan lantai. Selain itu digunakan juga untuk mebel, kabinet, panel, rangka pintu jendela, bangunan kapal termasuk dek, kano, alat olah raga, ukiran, moulding, peti jenazah, kayu lapis, pinsil dan sumber energi Abdurrohim 2004. Mandang dan Pandit 2002 menyatakan bahwa ciri utama kayu cempaka adalah berwarna kuning, berbau agak harum, parenkima bentuk pita, pembuluh berganda radial, bidang perforasi bentuk tangga.

2.4. Manglid

Menurut Diniyanti dkk. 2005, kayu manglid Manglietia glauca Bl. yang berkualitas tinggi dapat digunakan untuk kayu bangunan rumah dan jembatan dikarenakan kayu manglid mempunyai kelas kekuatan III dan IV dan kelas keawetan II yang menunjukkan kayu manglid termasuk kuat dan awet. Sebagai kayu perdagangan yang termasuk kelompok kurang dikenal, manglid dapat juga digunakan sebagai bahan baku papan semen, pembuatan vinir dan kayu lapis serta furniture. Penyebaran Manglietia di Indonesia meliputi seluruh Indonesia kecuali Indonesia bagian timur. Khusus di Pulau Jawa penyebarannya terkonsentrasi di Jawa Barat, sedangkan Jawa Tengah tidak umum apalagi Jawa Timur jarang sekali dijumpa tanaman manglid Heyne 1987. Sedangkan Djam’an 2006 menambahkan bahwa manglid berupa pohon, tinggi mencapai 25 –40 m dengan bebas cabang 25 m dan diameter mencapai 150 cm, tersebar di ketinggian 1.000 – 1.500 m dpl. Hidupnya berkelompok dan di tempat yang lembab. Tajuk membulat, lebat, percabangannya berbentuk garpu yang dimulai jauh dari atas tanah, Daun tunggal bentuk elips memanjang atau elips melebar, kebanyakan bulat telur memanjang, ukuran 13-18 cm, panjang kadang sampai 25 cm. Ujung dan pangkal daun runcing, tangkai daun panjang. Tidak berbulu, permukaan bawah daun berwarna abu-abu kebiruan, permukaan atas hijau muda agak mengkilap, tersusun spiral. Adapun keuntungan dari kayu manglid tersebut karena ringan yaitu dengan berat jenis 0,41 sehingga mudah dikerjakan, dan karena kekuatan dan keawetannya jenis kayu tersebut sering dijadikan bahan baku pembuatan jembatan, perkakas rumah, dan barang-barang.

2.5. Perekat Urea Formaldehida

Perekat adhesive adalah suatu substansi yang dapat menyatukan dua buah benda atau lebih melalui ikatan permukaan. Dilihat dari reaksi perekat terhadap panas, maka perekat dapat dibedakan atas perekat thermosetting dan perekat thermoplastic. Perekat thermosetting merupakan perekat yang dapat mengeras bila terkena panas atau reaksi kimia denga sebuah katalisator yang disebut hardener dan bersifat irreversible. Perekat jenis ini jika sudah mengeras tidak dapat lagi menjadi lunak. Contoh perekat yang termasuk jenis ini adalah polyvinyl adhesive, cellulose adhesive dan acryilic resin adhesive Pizzi 1983. Sedangkan Ruhendi 1988, menyatakan bahwa dalam penggunaan perekat harus dipilih perekat yang dapat memberikan ikatan yang baik dalam jangka waktu yang panjang pada suatu struktur. Perekat yang ideal untuk kayu mempunyai persyaratan tertentu yaitu harganya murah, mempunyai kadaluarsa yang panjang, cepat mengeras dan cepat matang hanya dengan temperatur yang rendah, mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap kelembaban, tahan panas dan mikroorganisme, serta dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan. Urea formaldehida UF termasuk salah satu jenis perekat yang bersifat thermosetting hasil reaksi kondensasi dan polimerasi antara urea dan formaldehida. Perekat UF termasuk tipe perekat MR moisture resistant, dalam pemakaiannya banyak digunakan untuk industri mebel dan kayu lapis tipe II. Perekat UF matang dalam kondisi asam, keasaman UF diperoleh dengan menggunakan hardener NH 4 Cl Pizzi 1983. Menurut Ruhendi dan Hadi 1997 dalam Ruhendi dkk 2007, UF merupakan hasil kondensasi dari urea dan formaldehida dengan perbandingan molar 1 : 1,5-2. UF ini larut dalam air dan proses pengerasannya akan berbentuk pola ikatan jaringan cross-link. UF akan cepat mengeras dengan naiknya temperatur danatau turunnya pH. Kelebihan perekat UF diantaranya adalah warnanya putih sehingga tidak memberikan warna gelap pada waktu penggunaannya, dapat dicampur perekat melamin formaldehida agar lebih baik kualitas perekatnya, harganya relatif lebih murah dibandingkan perekat sintetis lainnya dan tahan terhadap biodeteriorasi dan air dingin. Sedangkan untuk kelemahan UF yaitu: kurang tahan terhadap pengaruh asam dan basa serta penggunaannya hanya terbatas untuk interior saja. Menurut Malloney 1993, perekat yang paling banyak digunakan dalam pembuatan papan partikel adalah UF. Perekat ini memiliki waktu pengerasan yang singkat dalam kempa panas, berwarna putih dan harganya relatif murah. Papan partikel yang dihasilkan dengan perekat ini ditujukan untuk penggunaan interior permukaan dinding interior dan langit-langit, tidak dituntut daya tahan yang tinggi terhadap pengaruh air dan kelembaban. Dalam penggunaannya perekat urea dapat dicampur dengan bahan pengeras seperti amonium chlorida NH 4 Cl. Tabel 1 Persyaratan mutu urea formaldehida cair untuk papan partikel. No Uji Spesifikasi Hasil 1 Viskositas poise 30°C 0,80 - 1,50 0,90 2 pH meter 7,00 - 8,00 7,00 3 pH BTB 6,8 - 7,2 6,8 4 Non Volatile Content 48,00 - 52,00 49,03 5 Specific Gravity 30°C 1,180 - 1,200 1,192 6 Temperature °C 35°C 33,0 7 Formaldehid bebas 1,00 - 1,40 1,21 8 Kenampakan Putih susu Putih susu Sumber: Paparti Pertama 2008 diacu dalam Amelia 2009

BAB III METODE PENELITIAN