Analisis Quantitative Strategic Planning Matriks QSPM

48 5. Penyesuaian SOP terkait standar waktu pemberian pelayanan terhadap mitra.

4.5 Analisis Quantitative Strategic Planning Matriks QSPM

Matriks perencanaan strategi kuantitatif QSPM merupakan salah satu instrumen yang memungkinkan untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif berdasarkan pada faktor-faktor kunci eksternal dan internal. Secara konsep matriks QSPM bertujuan menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan pada faktor-faktor eksternal dan internal. Berdasarkan analisis QSPM terhadap alternatif strategi peningkatan pelayanan LPDB-KUMKM diperoleh prioritas alternatif strategi. Strategi ini diperlukan untuk dapat menetapkan strategi-strategi mana yang merupakan urutan untuk dapat segera dilaksanakan dalam upaya untuk mengembangkan peningkatan pelayanan LPDB-KUMKM di masa mendatang. Tabel 17. Hasil perhitungan Prioritas Strategi Peningkatan Pelayanan LPDB- KUMKM Berdasarkan Urutan Prioritas, 2014 No Alternatif strategi Total nilai daya tarik 1 Meningkatkan profesionalitas petugas dalam memberikan pelayanan pembiayaanpinjaman 5,455 2 Mengoptimalkan dukungan LPDB-KUMKM dalam penyediaan pembiayaanpinjaman yang kompetitif dan mudah bagi KUMKM 5,438 3 Standardisasi ketentuan biaya dalam pemberian pembiayaanpinjaman 5,210 4 Membuat saluran penanganan keluhan mitra 5,040 5 Penyesuaian SOP terkait standar waktu pemberian pelayanan terhadap mitra 4,832 Strategi peningkatan pelayanan LPDB-KUMKM berdasarkan peringkat adalah sebagai berikut: 1 Meningkatkan profesionalitas petugas dalam memberikan pelayanan pembiayaanpinjaman, 2 Mengoptimalkan dukungan LPDB-KUMKM dalam penyediaan pembiayaanpinjaman yang kompetitif dan mudah bagi KUMKM, 3 Standardisasi ketentuan biaya dalam pemberian pembiayaanpinjaman, 4 Membuat saluran penanganan keluhan mitra, dan 5 Penyesuaian SOP terkait standar waktu pemberian pelayanan terhadap mitra.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan maka bahwa indeks kepuasan mitra LPDB-KUMKM sebesar 0,742 atau 74,2 persen. Hal ini juga dapat diartikan mitra merasa puas terhadap kinerja pelayanan LPDB-KUMKM. Berdasarkan hasil analisis IPA, atribut yang masih perlu perbaikan prioritas adalah: kejelasan waktu penerbitan surat Pemberitahuan Persetujuan Prinsip SP3, kecepatan waktu dari OTS ke penerbitan SP3, kejelasan biaya yang diperlukan, dan solusi dalam menghadapi pertanyaan atau keluhan yang diberikan. Faktor internal yang menjadi kekuatan pelayanan LPDB KUMKM adalah 1 Bunga pinjaman yang rendah, 2 Petugas LPDB yang tanggap dan profesional, 3 Proses peminjaman yang mudah, 4 Pemanfaatan teknologi informasi, dan 5 Fasilitas LPDB yang nyaman dan representatif. Faktor internal yang menjadi kelemahan pelayanan LPDB KUMKM adalah 1 Kecepatan waktu tidak sesuai dengan standard yang ditetapkan, 2 Pelayanan terhadap keluhan mitra kurang memadai, 3 Biaya peminjaman yang tidak wajar, 4 Pengajuan keluhan yang tidak tertanggapi, dan 5 Lokasi kantor LPDB hanya berada di Jakarta. Faktor eksternal yang menjadi peluang bagi LPDB KUMKM adalah 1 Dukungan pemerintah bagi pembiayaan KUMKM yang mudah dan berbiaya rendah, 2 Pangsa pasar pembiayaan Koperasi dan UMKM yang masih luas, dan 3 Loyalitas nasabah yang tinggi. Faktor eksernal yang menjadi ancaman bagi LPDB KUMKM adalah 1 Kemungkinan perubahan regulasi pemerintah, 2 Menurunnya minat masyarakat untuk berkoperasi, dan 3 Kemudahan akses pinjaman kredit mikro dari lembaga keuangan lainnya. Alternatif strategi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan LPDB-KUMKM meliputi: 1 Meningkatkan profesionalitas petugas dalam memberikan pelayanan pembiayaanpinjaman, 2 Mengoptimalkan dukungan LPDB-KUMKM dalam penyediaan pembiayaanpinjaman yang kompetitif dan mudah bagi KUMKM, 3 Standardisasi ketentuan biaya dalam pemberian pembiayaanpinjaman, 4 Membuat saluran penanganan keluhan mitra, dan 5 Penyesuaian SOP terkait standar waktu pemberian pelayanan terhadap mitra.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan meliputi: 1. Atribut pelayanan yang telah dinilai baik dan dianggap penting hendaknya dapat dipertahankan karena mitra merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan. 2. Strategi pengembangan pelayanan yang telah disusu hendaknya dapat dijadikan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan LPDB-KUMKM kedepannya.