6
2.2 Skema Pembiayaan Dana Bergulir
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 75PMK.052011, LPDB- KUMKM memungkinkan untuk memberikan pembiayaan kepada Koperasi dan
UMKM baik secara langsung maupun tidak langsung. Pola pembiayaan tersebut dibagi ke dalam dua strata pelayanan, yaitu:
Strata 1 : Pemberian pinjaman pembiayaan kepada KUMKM melalui Koperasi
Simpan Pinjam Unit Simpan Pinjam Koperasi Primer danatau Koperasi Jasa Keuangan Syariah Unit Jasa Keuangan Syariah
Koperasi Primer atau kepada UMKM tenant Inkubator melalui Lembaga Modal Ventura,
Strata 2 : PinjamanPembiayaan kepada KUMKM secara langsung dari LPDB- KUMKM danatau melalui:
1. Lembaga Keuangan Bank LKB; 2. Lembaga Keuangan Bukan Bank LKBB, yaitu:
a. Lembaga Modal Ventura LMV;
b. Perusahaan Pembiayaan;
c. Perusahaan Permodalan dan Jasa Manajemen KUKM;
d. Perusahaan Pegadaian;
3. Koperasi KSPUSP-Kop Primer; danatau 4. Badan Layanan Umum Daerah BLUD.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor 21PerM.KUKMIX2006 tentang Standar Pelayanan Minimum Bagi Lembaga
Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, jenis layanan dalam penyaluran dana bergulir oleh LPDB-KUMKM meliputi empat
program, yaitu: a.
Program Dana Bergulir Sektoral Program Dana Bergulir Sektoral adalah proram jenis layanan pemberian
pinjaman yang digulirkan kepada KUMKM baik langsung atau melalui lembaga perantara untuk kegiatan usaha produktif di sektor tertentu dengan
pola konvensional, yang harus dibukukan dalam neraca sebagai hutang.
b. Program Dana Bergulir Syariah
Program Dana Bergulir Syariah adalah program jenis layanan pemberian pembiayaan yang digulirkan kepada KUMKM baik langsung atau melalui
lembaga perantara untuk kegiatan usaha produktif di sektor tertentu dengan pola syariah, yang harus dibukukan dalam neraca sebagai hutang.
c. Program Modal Awal dan Padanan MAP Modal Ventura
Program Modal Awal dan Padanan MAP Modal Ventura adalah program jenis layanan pemberian pembiayaan yang digulirkan kepada KUMKM baik
langsung atau melalui lebaga perantara untuk kegiatan usaha produktif di sektor tertentu dalam bentuk penyertaan modal bagi hasil obligasi konversi.
d. Program Dana Penjaminan
Program Dana Penjaminan adalah program jenis layanan pinjaman pembiayaan dengan penjaminan yang dilakukan bekerjasama dengan
perusahaan penjamin atas pencairan pinjaman pembiayaan Koperasi dan UKM, dengan komposisi yang secara proporsional ditetapkan dalam
perjanjian kerjasama penjaminan.
7 Lebih lanjut, Peraturan tersebut juga menjelaskan kelompok sasaran
pemberian pinjamanpembiayaan LPDB-KUMKM yang dapat dikelompokkan dalam lima kelompok sasaran layanan, yang meliputi:
a. Pemberian pinjamanpembiayaan kepada KSPUSP dan KJKSUJKS, baik
secara langsung maupun melalui koperasi sekunder. Kelompok sasaran layanan ini, memiliki sasaran akhir yang sama yaitu anggota atau calon
anggota koperasi primer yang memiliki usaha produktif.
b. Pemberian pinjamanpembiayaan kepada koperasi yang bergerak dalam
bidang usaha
sektor riil.
Pada kelompok
sasaran ini,
seluruh pinjamanpembiayaan yang diterima digunakan untuk membiayai usaha
koperasi primer yang bersangkutan dan tidak dimaksudkan untuk disalurkan kembali kepada para anggotanya.
c. Pemberian pinjamanpembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
UMKM melalui
Lembaga Keuangan
Bukan Bank.
Pemberian pinjamanpembiayaan ini ditujukan untuk pemberian akses permodalan bagi
UMKM dengan menggunakan lembaga perantara, antara lain perusahaan modal ventura, perusahaan pembiayaan dan jasa manajemen, pegadaian, dan
lembaga keuangan bukan bank yang sejenis.
d. Pemberian pinjamanpembiayaan kepada KUKM melalui Lembaga Keuangan
Bank. Pemberian pinjamanpembiayaan ini ditujukan untuk pemberian akses permodalan bagi KUKM dengan menggunakan lembaga perantara perbankan,
baik bank umum nasional, bank umum daerah, BPR, dan lembaga keuangan bank lainnya.
e. Pemberian pinjamanpembiayaan kepada UKM strategis. Pemberian
pinjamanpembiayaan ini dilakukan kepada pelaku UKM yang memiliki usaha dengan kriteria khusus dan menggunakan pola channeling
menggunakan lembagatenaga konsultan pendamping. Kriteria khusus tersebut antara lain adalah mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak,
menghasilkan produk yang penjualannya berorientasi pada ekspor, memperkerjakan karyawan yang mengalami cacat fisik atau mental, dan
kriteria lain yang ditetapkan oleh Direksi.
2.3 Konsep Kepuasan Pelanggan