Dana Bergulir TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dana Bergulir

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 218PMK.52009, dana bergulir memiliki pengertian sebagai dana yang dialokasikan oleh Kementerian NegaraLembagaSatuan Kerja Badan Layanan Umum untuk kegiatan perkuatan modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil, menengah, dan usaha lainnya yang berada di bawah pembinaan Kementerian NegaraLembaga. Program Dana Bergulir yang telah dimulai sejak tahun 2000, merupakan salah satu program terobosan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah KUKM untuk membantu KUKM dalam rangka menstimulir pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kebijakan pembinaan dan pengembangan program KUKM. Konsep program dana bergulir adalah bantuan perkuatan oleh pemerintah dalam bentuk uang atau barang modal yang disalurkan kepada KUKM. Dana tersebut disalurkan melalui pola bergulir LPDB, 2013. Lebih lanjut, LPDB 2013 melaporkan bahwa Anggaran Program dana bergulir yang dikembangkan Kementerian KUKM ketika itu bersumber dari dana Kompensasi Subsidi Bahan Bakar Minyak PKPS-BBM, dan APBN. Terdapat empat pola pelaksanaan dana bergulir yang dijalankan, yaitu: 1. Pola subsidi program kompensasi pengurangan BBM PKPS-BBM yang dilakukan sejak tahun 2000-2003, 2. Pola agribisnis yang meliputi dua sub pola yaitu; 1 Sub-pola pengembangan komoditas unggulan dengan plafon dana masing-masing Rp 1 milyar dilakukan sejak tahun 2005, dan 2 Sub-pola peningkatan produksi dengan plafon masing-masing Rp 50 juta dilakukan sejak tahun 2000-2004 dan akan diteruskan pada tahun 2005, 3. Pola Modal Awal Padanan MAP merupakan stimulan terhadap UKM melalui sentra-sentra produksi. Pola ini disalurkan melalui Koperasi Simpan Pinjam KSP dan telah dilaksanakan sejak tahun 2000-2004 dengan besaran plafon Rp 150 sampai Rp 250 juta, dan 4. Pola syariah dilakukan tahun 2003 sampai tahun 2004. Pola ini merupakan kelanjutan dari program P2KER Proyek Peningkatan Kemandirian Ekonomi Rakyat melalui BMTKopontren yang dilakukan sejak tahun 2000 dengan plafon masing-masing Rp 50 juta. Fokus pola ini adalah pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan. Dalam perkembangan lebih lanjut, dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan dana bergulir, Kementerian Negara Koperasi dan UKM membentuk Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah LPDB-KUMKM yang bertugas melaksanakan pengelolaan dana bergulir untuk pembiayaan KUMKM. Hal ini dilakukan antara lain berupa pemberian pinjaman dan bentuk pembiayaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan KUMKM, dimana ketentuan mengenai kriteria KUKM ditetapkan oleh LPDB-KUMKM. Sebelum dibentuknya LPDB-KUMKM, pengelolaan Dana Bergulir untuk Koperasi dan UMKM dilaksanakan oleh Deputi-deputi di lingkungan Kementerian Negara Koperasi dan UKM. 6

2.2 Skema Pembiayaan Dana Bergulir