8 Tekstur  buah-buahan  dan  sayuran  bergantung  pada  ketegangan,  ukuran,  bentuk,  dan
keterikatan sel-sel.  Ketegangan disebabkan oleh tekanan isi sel pada dinding sel, dan bergantung pada konsentrasi zat-zat osmotik aktif vakuola, permeabilitas protoplasma, dan elastisitas dinding
sel.  Dalam  osmosis  zat-zat  bergerak  dari  daerah  dengan  energi  kinetik  tinggi  ke  daerah  dengan energi  yang  lebih  rendah.  Cairan  sel  mempunyai  jenjang  sel  lebih  rendah  karena  zat-zat  yang
terlarut  di  dalamnya,  sebagai  akibat  air  berdifusi  ke  dalam  sel.  Difusi  terus  menerus meningkatkan jenjang energi sel, dan berakibat naiknya  tekanan  yang  mendorong sitoplasma  ke
dinding  sel  dan  menyebabkan  sel  menjadi  tegang.  Bila  jenjang  energi  di  luar  sel  lebih  rendah, akan terjadi difusi zat-zat ke luar sel yang mengakibatkan plasmolisis atau kematian sel.
Gambar 4. Proses difusi pada membran plasma Johnson 2003 Perubahan bentuk fisik membran pada suhu rendah diduga merupakan penyebab terjadinya
ion  leakage  dari  jaringan  tanaman  yang  sensitif  terhadap  suhu  dingin.  Kenaikan  persentasi  ion leakage  menunjukkan  besarnya  membran  sel  yang  pecah  Nobel  1991  dalam  Herdiana  2010.
Budi 2007 menyebutkan bahwa penyimpanan dingin pada suhu 5
o
C juga berpengaruh terhadap perubahan  pH,  walaupun  jumlahnya  sedikit.  Peningkatan  ini  diakibatkan  oleh  perubahan
kandungan  asam  yang  menunjukan  terjadinya  gejala  kerusakan  dingin.  Menurut  Judoamidjojo 1992,  derajat  keasaman  pH  merupakan  parameter  yang  mempengaruhi  pertumbuhan  dan
pembentukan  produk  karena  protein  mempunyai  gugusan  yang  dapat  terionisasi,  sehingga perubahan  pH  akan  berpengaruh  terhadap  katalik  dan  konformasi  enzim.  Saeni  1989
menyatakan  bahwa  perubahan  pH  dapat  disebabkan  oleh  lama  penyimpanan  dan  adanya mikroorganisme.
2.5. Teknologi Near Infrared NIR Spectroscopy
1. Spektroskopi Infra merah dekat
Spektrum  infra  merah  dekat  NIR  merupakan  gelombang  elektromagnetik  yang panjang gelombangnya sedikit di atas daerah cahaya tampak yaitu pada 700 nm
– 2500 nm. Menurut Osborne et al. 1993, keunggulan dari gelombang infra merah dekat dalam
analisis  khususnya  analisis  bahan  makanan  yaitu  gabungan  antara  kecepatan,  tingkat ketepatan  dan  kemudahan  dari  percobaan  yang  dilakukan.  Teknologi  pantulan  infra
merah dekat merupakan salah satu metode analitik yang dapat digunakan untuk analisis
9 kecepatan tinggi, teliti, tidak menimbulkan polusi, tidak menggunakan bahan kimia, dan
non destruktif tidak merusak bahan. Semua  bahan  organik  terdiri  dari  atom-atom  utama  seperti  karbon,  oksigen,
hidrogen,  nitrogen,  phospor,  dan  sulfur.  Atom-atom  ini  berkombinasi  melalui  ikatan kovalen dan elektrovalen  membentuk  molekul. Molekul bervibrasi pada frekuensi  yang
berkaitan  dengan  panjang  gelombang  dalam  daerah  infrared  dari  spektrum elektromagnetik.  Ketika  molekul  diradiasi  dengan  sumber  energi,  molekul  memerlukan
energi  potensial  untuk  perubahan  energi.  Radiasi  elektromagnetik  ditentukan  oleh frekuensi f, panjang gelombang
, atau bilangan gelombang .
Energi radiasi Ep biasanya disebut dengan photon dan bergantung pada panjang gelombang dimana radiasi diemisikan dan dapat ditentukan dengan persamaan :
dimana  c  3x10
8
ms  adalah  kecepatan  cahaya    dan  h  6,6  x  10
-34
Js  adalah  tetapan plancks.  Molekul-molekul  hanya  dapat  menyerap  energi  photon  pada  panjang
gelombang  yang  cocok  dengan  vibrasi  molekul  tersebut.  Intensitas  penyerapan  dapat dinyatakan sebagai transmitan dengan persamaan :
Nilai  I  adalah  intensitas  energi  yang  keluar  dari  sampel,  dan  I
o
adalah  energi  yang mengenai sapel. Hukum Beer-Lambert menyatakan bahwa penyerapan dapat dinyatakan
dengan persamaan :
Nilai  A  adalah  absorban,  k  adalah  konstanta  proporsi,  c  adalah  konsentrasi  penyerapan molekul, dan l adalah jarak antara sumber energi ke sampel.
Saat  radiasi  mengenai  partikel-partikel  sapel  maka  radiasi  dapat  dipantulkan, diserap,  atau  diteruskan.  Nilai  yang  terukur  berupa  nilai  pantulan  diffuse  reflectance
yang  secara empirik berkaitan dengan  konsentrasi penyerapan  molekul c. Dalam NIR spectroscopy, reflektan R dianalogikan dengan transmitan, sehingga:
Mohsenin  1984  menyatakan  ketika  bahan  organik  dikenai  radiasi  infra  merah dekat,  sekitar  4  akan  dipantulkan  specular  reflectance  melalui  permukaan  luar,
sedangkan  96    radiasi  ini  akan  masuk  ke  sampel  dan  diserap  yang  selanjutnya  akan mengalami  penyerapan  absorption,  pemantulan  body  reflection,  penyebaran
scattering,  dan  radiasi  yang  tidak  diserap  yang  diteruskan  melalui  sampel  atau dipantulkan  dalam  sampel  diffuse  reflectane.  Radiasi  infra  merah  dekat  yang
dipantulkan dari sampel dapat digunakan untuk memprediksi karakteristik sampel.
10
2. Penelitian aplikasi teknologi Near Infrared NIR