4
2.2. Panen dan Pascapanen Belimbing
Umur panen petik buah belimbing dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan iklim. Salah satu faktor yang menentukan mutu dan kualitas buah belimbing adalah waktu dan cara pemetikan.
Karena buah belimbing merupakan buah non-klimakterik, maka buah harus dipetik setelah matang pohon. Buah belimbing yang masih hijau atau muda pada saat dipetik lebih rentan terkena
chilling injury ketika disimpan pada suhu rendah dibandingkan buah belimbing yang dipetik setelah matang. Waktu pemetikan yang tepat adalah pagi hari saat buah masih segar dan sinar
matahari belum terlalu panas. Pemanenan biasanya dilakukan dengan melihat perubahan warna kulit buahnya dari hijau atau hijau-kekuningan menjadi warna kuning atau kuning-orange. Indeks
warna kematangan belimbing seperti ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Indeks warna kematangan buah belimbing Indeks
Kematangan Penampilan Buah
Karakteristik
1 Indeks 1- Warna hijau tua, buah belum
matang tidak sesuai untuk dipasarkan
2 Indeks 2- Warna hijau sedikit kuning,
buah matang dan sesuai untuk diekspor
3 Indeks 3- Warna hijau melebihi kuning,
buah matang dan sesuai diekspor melalui udara
4 Indeks 4- Warna kuning dominan
dibanding hijau, buah matang, sesuai untuk diekspor melalui udara
5 Indeks 5- warna kuning dengan sedikit
warna hijau, buah matang sesuai untuk pasaran lokal
6 Indeks 6- Warna kuning, buah matang,
sesuai untuk pasaran lokal
7 Indeks 7- oranye, buah terlalu matang,
tidak sesuai untuk dipasarkan
Sumber : FAMA 2005
5 Cita rasa buah ditentukan oleh tingkat kemasakannya. Buah yang masak di pohon akan
memiliki rasa yang lebih enak, berwarna kuning dengan permukaan yang halus dan mengkilat Satyawibawa 1992. Buah yang berwarna kuning sempurna memiliki kadar gula maksimum
namun buah sangat rapuh, mudah pecah dan gampang terluka. Oleh karena itu, buah belimbing biasanya dipanen saat perubahan warnanya berhenti. Buah dengan warna kuning 50-70 lebih
keras dibandingkan dengan buah yang berwarna kuning sempurna atau kuning-orange, buah dengan warrna ini dianggap sebagai kematangan komersil.
Buah belimbing memiliki kandungan nutrisi dan vitamin yang sangat bermanfaat. Kandungan vitamin C yang tinggi dalam belimbing bermanfaat sebagai antioksidan yang
berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah radikal bebas. Nutrisi yang terkandung dalam 100 gram buah belimbing dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan nutrisi dalam 100 gram buah belimbing Nutrisi
Satuan Kadar
Air g
91,38 Energi
kkal 31
Protein g
1,04 Lemak
g 0,33
Karbohidrat g
6,73 Diet serat
g 2,8
Gula g
3,98 Kadar abu
g 0,52
Kalsium mg
3,00 Besi
mg 0,08
Fosfor mg
12 Seng
mg 10
Vitamin C mg
34,4 Folat
µg 12
Asam pantotenat mg
0,39 Vitamin B1
mg 0,03
Vitamin B2 mg
0,02 Kalium
mg 133
Sumber : USDA Nutrient Database 2010
Setelah pemetikan, buah belimbing akan mengalami proses pematangan enzimatik. Proses inilah yang menyebabkan buah belimbing menjadi lebih manis, segar, enak, dan renyah
Satyawibawa 1992. Proses ini juga menyebabkan perubahan warna pada buah belimbing, walaupun demikian hanya sedikit perubahan yang terjadi pada kualitasnya. Laju produksi etilen
buah belimbing termasuk rendah bergantung pada tingkat kematangan. Produksi etilen tertinggi terjadi setelah 20 hari penyimpanan pada suhu 20
o
C dan akan berhubungan dengan kerusakan buah. Untuk laju respirasi buah belimbing akan berbeda bergantung pada jenis atau varietas
buahnya dan tingkat kematangannya Shiesh et al. 1987.
6 Tabel 3. Laju respirasi buah belimbing
No. Temperatur
Mg CO
2
kg.h 1.
5
o
C 10 sampai 19
2. 10
o
C 15 sampai 29
3. 15
o
C 19 sampai 34
4. 20
o
C 37 sampai 92
Sumber: Shiesh et al., 1987
2.3. Kerusakan dingin Chilling Injury Buah Belimbing