3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Belimbing
Belimbing Averrhoa carambola L. merupakan tanaman hortikultura yang tumbuh di daerah tropis. Sumber genetik dari keanekaragaman belimbing terdapat di Malaysia. Tanaman ini
terbagi menjadi dua jenis yaitu belimbing manis carambola dan belimbing wuluh bilimbi. Jenis belimbing yang banyak dibudidayakan adalah belimbing manis. Pohon belimbing berkayu
keras dan tinggi pohon dapat mencapai 12 m. Pohon belimbing tidak terlalu besar dengan diameter batang sekitar 30 cm. Daun belimbing termasuk daun majemuk menyirip ganjil dengan
anak daun tersusun berhadapan atau berseling pada tangkai bersama dan umumnya berjumlah 7 –
17 helai. Daun muda berwarna kemerahan, setelah tua berwarna hijau muda Sunarjono 2004. Bentuk morfologi buah belimbing dapat dilihat pada Gambar 1.
Dalam taksonomi tumbuhan, belimbing diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom
: Plantae Divisi
: Spermatophyta Sub-divisi
: Angiospermae Kelas
: Dicotyledonae Ordo
: Oxalidales Famili
: Oxalidaceae Genus
: Averrhoa Spesies
: Averrhoa carambola L. belimbing manis Belimbing bukan termasuk tanaman musiman. Panen buah belimbing dilakukan 3-4 kali
dalam setahun. Panen besar biasanya bulan Juli – Agustus. Umur petik dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan iklim. Di dataran rendah yang iklimnya basah seperti Jakarta, umur petiknya sekitar 35-60 hari setelah pembungkusan atau 65-90 hari setelah bunga mekar Rukmana 1996.
Gambar 1. Buah belimbing Averrhoa carambola L Varietas belimbing unggul adalah varietas yang memiliki produktivitas yang tinggi, resisten
terhadap hama dan penyakit, ukuran buah besar dan warna menarik, serta dapat ditanam diberbagai kondisi lingkungan baru. Jenis varietas unggulan yang ada di Indonesia diantaranya
varietas Sembiring, Siwalan, Dewi, Demak Kapur, Demak Kunir, Demak Jingga, Pasar Minggu, Wijaya, Paris, Filipina, Taiwan, Bangkok dan varietas Malaysia. Tahun 1987 telah dilepas dua
varietas belimbing unggul nasional yaitu: varietas Kunir dan Kapur.
4
2.2. Panen dan Pascapanen Belimbing