Manfaat Ekosistem Mangrove Nilai Ekonomi Ekosistem Mangrove

Rhizophora spp., api-api Avicena spp., Pedada Sonneratia spp., tanjang Bruguiera spp., nyirih Xylocarpus spp., tengar Cenops spp. dan buta-buta Exoecana Spp.. Selanjutnya, pada ekosistem mangrove yang berbeda di seluruh dunia tercatat sekitar 60 spesies pohon, beberapa spesies pohon berasosiasi dengan ribuan spesies mamalia, burung, ikan dan invertebrata IUCN 1993 diacu Azis 2005. Menurut Nybakken 1988, tumbuhan mangrove memiliki daya adaptasi yang khas untuk dapat terus hidup di perairan laut dangkal. Daya adaptasi tersebut meliputi: 1 Perakaran yang pendek dan melebar luas, dengan akar penyangga atau tudung akar yang tumbuh dari batang dan dahan sehingga menjamin kokohnya batang. 2 Berdaun kuat dan mengandung banyak air. 3 Mempunyai jaringan internal penyimpan air dan konsentrasi garam yang tinggi. Beberapa tumbuhan mangrove mempunyai kelenjar garam yang menolong menjaga keseimbangan osmotik dengan mengeluarkan garam.

2.3.1. Manfaat Ekosistem Mangrove

Mangrove merupakan sumberdaya alam yang dapat dipulihkan renewable resources atau flow resources yang mempunyai manfaat ganda manfaat ekonomis dan ekologis. Manfaat ekonomis diantaranya terdiri atas hasil berupa kayu kayu bakar, arang, kayu konstruksi, dll. dan hasil bukan kayu hasil hutan ikutan dan pariwisata. Manfaat ekologis, yang terdiri atas berbagai fungsi lindungan baik bagi lingkungan ekosistem daratan dan lautan maupun habitat berbagai jenis fauna, diantaranya Kusmana 2002 : 1. Sebagai proteksi dari abrasierosi, gelombang atau angin kencang 2. Pengendali intrusi air laut 3. Habitat berbagai jenis fauna 4. Sebagai tempat mencari makan, memijah dan berkembang biak berbagai jenis ikan dan udang 5. Pembangun lahan melalui proses sedimentasi 6. Memelihara kualitas air meredukasi polutan, pencemar air 7. Penyerap CO 2 dan penghasil O 2 yang relatif tinggi disbanding tipe hutan lain. Mangrove mempunyai nilai produksi bersih PPB yang cukup tinggi, yaitu: biomassa 62,9 – 398,8 ton per ha, guguran serasah 5,8 – 25,8 ton per ha per th. Besarnya nilai produksi primer tersebut cukup berarti bagi penggerak rantai pangan kehidupan berbagai jenis organisme akuatik di pesisir dan kehidupan masyarakat pesisir. Ekosistem mangrove merupakan sumber plasma nutfah yang cukup tinggi misal, mangrove di Indonesia terdiri atas 157 jenis tumbuhan tingkat tinggi dan rendah, 118 jenis fauna laut dan berbagai jenis fauna darat Kusmana, 2002.

2.3.2. Nilai Ekonomi Ekosistem Mangrove

Nilai ekonomi economic value merefleksikan kesediaannya untuk membayar willingness to payWTP untuk manfaat atau kesediaan untuk membayar terhadap perbaikan kualitas lingkungan. Nilai sumberdaya sering dihitung tanpa memperhitungkan keinginan dari generasi yang akan datang. Oleh karena itu dalam melakukan perhitungan nilai ekonomi, manfaat dan biaya di masa yang akan datang harus dimasukkan dalam pembuatan keputusan dengan melakukan teknik discounting. Nilai ekonomi diukur dengan melakukan penjumlahan dari beberapa individu-individu WTP terhadap sumberdaya dan lingkungan. Mengingat WTP menggambarkan preferensi individu terhadap sumberdaya dan lingkungan, maka valuasi ekonomi dalam konteks lingkungan adalah menyangkut pengukuran preferensi masyarakat untuk barang-barang lingkungan. Valuasi ekonomi pada dasarnya merupakan upaya menemukan kurva permintaan demand curve untuk barang-barang sumberdaya lingkungan wilayah pesisir CSERGE 1994 diacu Gunawan 2002. Metode valuasi berdasarkan survei yang mengukur keinginan untuk membayar willingness to pay dan keinginan untuk menerima willingness to accept mengeksplore preferensi dari konsumen melalui pendekatan contingen valuation method CVM. Dalam paradigma neoklasik, nilai ekonomi economic values dapat dilihat dari sisi kepuasan konsumen preferences of consumers dan keuntungan perusahaan profit of firms. Dalam hal ini konsep dasar yang digunakan adalah surplus ekonomi economic surplus yang diperoleh dari penjumlahan surplus oleh konsumen consumers surplus; CS dan surplus oleh produsen producers surplus ; PS Grigalunas and Conger 1995; Freeman III 2003 diacu Adrianto 2004. Menurut Adrianto 2004, surplus konsumen terjadi apabila jumlah maksimum yang mampu konsumen bayar lebih besar dari jumlah yang secara aktual harus dibayar untuk mendapatkan barang atau jasa. Selisih jumlah tersebut disebut consumers surplus CS dan tidak dibayarkan dalam konteks memperoleh barang yang diinginkan. Sementara itu, surplus produser PS terjadi ketika jumlah yang diterima oleh produsen lebih besar dari jumlah yang harus dikeluarkan untuk memproduksi sebuah barang atau jasa. Samuelson dan Nordhaus 1990 menyatakan bahwa surplus konsumen mencerminkan manfaat yang diperoleh karena dapat membeli semua unit barang pada tingkat harga rendah yang sama. Secara sederhana, surplus konsumen dapat diukur sebagai bidang yang terletak antara kurva permintaan dan garis harga. P Gambar 1. Kurva Permintaan Konsumen Fauzi 2004 Gambar 1, menggambarkan tentang kurva permintaan slope kemiringan yang negatif atau disebut juga dengan kurva permintaan marshall. Digunakannya kurva permintaan marshall, karena dapat diestimasi secara langsung Johansson 1987 dan mengukur kesejahteraan melalui surplus konsumen, sedangkan kurva permintaan Hicks mengukur kesejahteraan melalui kompensasi pendapatan Turner, Pearce dan Bateman 1994. Gambar ini memperlihatkan bahwa seluruh daerah di bawah slope kurva permintaan menunjukkan keinginan membayar B A P Q Kurva Permintaan A = Jumlah yang dibayar oleh konsumen B = Surplus Konsumen E Q WTP oleh konsumen pada barang Q. Keseimbangan harga di pasar ditunjukkan oleh P, maka konsumen akan mengkonsumsi sebesar Q. Apabila konsumen ingin membayar lebih dari P, namun sebenarnya harga yang dibayar hanya pada P, maka kelebihan keinginan membayar konsumen berada pada posisi PEP. Kelebihan ini merupakan surplus bagi konsumen atau menjadi ukuran untuk menilai tingkat kesejahteraan konsumen. Menurut Dixon 1998, nilai ekonomi total total economic value adalah sebuah konsep yang sederhana yang ditetapkan untuk nilai total dan beberapa sumberdaya alam, yang tersusun dari komponen-komponen yang berbeda. Beberapa dari komponen tersebut mudah untuk diidentifikasi dan dinilai, dan yang lainnya ada yang tidak diketahui atau tidak bisa diraba. Identifikasi manfaat dan fungsi sumberdaya alam adalah upaya penemuan nilai ekonomi total dari suatu SDA. Mengklasifikasikan fungsi dan manfaat ekosistem mangrove dalam 2 kelompok penggunaan ekosistem, yaitu use value dan non use value. Tabel 1. Manfaat dan Fungsi Ekosistem Mangrove Sumber Bakosurtanal 2003 Menurut Barton 1994 diacu Adrianto 2005, nilai ekonomi total total valuation valueTEV dari suatu ekosistemlingkungan terdiri atas nilai pakai use valueUV dan nilai bukan nilai pakai non-use valueNUV. Nilai pakai adalah suatu nilai yang timbul dari pemanfaatan yang sebenarnya terhadap suatu fungsi atau sumberdaya yang terdapat dalam suatu ekosistem. Nilai pakai ini selanjutnya dibagi menjadi nilai pemanfaatan secara langsung direct use valueDUV, nilai pemanfaatan secara tidak langsung indirect use valueIUV, dan nilai pilihan option valueOV. Nilai pemanfaatan secara langsung adalah nilai dari pemanfaatan yang sebenarnya, baik itu berupa benda maupun jasa dari ekosistem mangrove. Nilai pemanfaatan secara tidak langsung adalah keuntungan-keuntungan yang berasal dari fungsi-fungsi ekosistem seperti pelindung pantai dari erosi dan ombak dan dalam menyediakan hara-hara bagi perikanan lepas pantai. Nilai pilihan dapat diinterprestasikan sebagai manfaat ekosistem mangrove dimasa datang. Nilai ini muncul karena inidividu memiliki pilihan pemanfaatan ekosistem mangrove pada suatu saat di masa depan. Nilai ini semakin penting ketika individu merasa tidak pasti tentang nilai masa depan ekosistem mangrove, tetapi diyakini sebagai sebuah nilai yang tinggi. Dalam konteks praktis, ekosistem mangrove mungkin mengalami under utilized pada saat sekarang, tetapi kemungkinan memiliki nilai tinggi untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, komersial dan pemanfaatan ekonomi lainnya. Nilai-nilai yang bukan pakai NUV terdiri atas quasi option value QOV, bequest values BV, dan nilai keberadaan existence valueEV. Quasi option value adalah nilai pilihan untuk menghindari kerusakan ekosistem yang tidak dapat dipulihkan kembali, bequest value yaitu nilai yang muncul dari individu tentang pentingnya konservasi mangrove bagi generasi mendatang dan nilai keberadaan existence value adalah nilai yang mengacu pada kesediaan masyarakat untuk membayar biaya pelestarian ekosistem mangrove bagi kepentingan masyarakat itu sendiri tanpa memperhatikan nilai pakainya Barton 1994 diacu Adrianto 2005.

2.4. Dampak Pengembangan Tambak Terhadap Lingkungan