Tabel 6. Kepala keluarga, Jumlah Penduduk dan Kepadatan penduduk Kecamatan Muara Badak Tahun 2006
Jumlah Penduduk Jiwa Desa
Kepala Keluarga
KK Laki-laki Perempuan Jumlah
Kepadatan Penduduk
per KK
Saliki Salo Palai
Muara Badak Ulu Muara Badak Ilir
Tanjung Limau Tanah Datar
Badak Baru Suka Damai
Badak Mekar P.Gas Alam Badak 1
P.Batu-Batu P.Salo Cella
P.Sungai Bawang 413
300 937
845
1.084 625
1.919 321
432 1.201
233 507
310 1.194
643 2042
915 1.984
1.064 4.319
680 812
2.707 501
844 814
976 516
1.836 1.646
1.784
919 4.143
569 851
2.427 452
785 767
2.231 1.159
3.878 3.855
3.768 1.983
3.462 1.249
1.663 5.134
953 1.629
1.581 5,4
3,9 4,1
4,6 3,8
3,2 1,8
3,9 3,9
4,3 4,1
3,2 5,1
Jumlah 9.127 18.519
17.671 37.545
51,3 Rata-rata 4
Sumber : Profil Kecamatan Muara Badak Tahun 2006.
Penduduk Kecamatan Muara Badak umumnya bermata pencaharian sebagai buruh tambak dan tani, petambak, nelayan, PNS, tukang bangunan, swasta
dan jasa serta pedagang. Mayoritas tingkat pendidikan penduduk adalah SD Sekolah Dasar, selain ada di tingkat SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi, tetapi
masih dalam kelompok minoritas. Dominasi usaha pertambakan dilakukan oleh penduduk dari Suku Bugis, salah satu suku yang terdapat di Sulawesi Selatan
yang bermigrasi ke Kecamatan Muara Badak Kalimantan Timur sejak tahun 1980-an hingga menetap dan menjadi warga penduduk tetap daerah setempat.
5.3 Karakteristik Responden
5.3.1 Umur Responden
Umur sangat berpengaruh terhadap kemampuan fisik bekerja dan cara berfikir. Umur responden bervariasi antara 18 sampai dengan 66 tahun.
Berdasarkan hasil survey, diketahui bahwa sebagian besar responden berusia sangat produktif dalam angkatan kerja, yaitu umur 24 – 50 tahun sebanyak 63
orang 68,47. Responden yang berusia produktif yaitu antara 18 – 23 tahun sebanyak 3 orang 3,26, sedangkan jumlah responden yang berusia kurang
produkstif dalam angkatan kerja yaitu umur antara 51 – 65 tahun sebanyak 25 orang 27,17 dan responden yang berusia tidak produktif sebanyak 1 orang
1,09. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Klasifikasi Umur Responden
No Umur tahun
Jumlah Orang Prosentase
1 18 – 23
3 3,26
2 24 – 30
13 14,13
3 31 – 35
14 15,22
4 36 – 40
17 18,48
5 41 – 45
12 13,04
6 46 – 50
7 7,60
7 51 – 55
8 8,70
8 56 – 60
6 6,52
9 60 – 65
11 11,96
10 65
1 1,09
Jumlah 92 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2007
5.3.2 Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan survey menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 86 orang 93,47 dan hanya sebagian
kecil responden adalah perempuan yaitu sebanyak 6 orang 6,52. Jika ditelaah pada aspek Gender di Negara Indonesia, posisi laki-laki dan
perempuan tidak sejajar atau timpang. Kontruksi sosial di Indonesia khususnya di wilayah kajian menempatkan laki-laki pada posisi utama untuk mengisi ruang-
ruang publik dan posisi sentral dalam mata pencaharian. Konstruksi sosial menyatakan bahwa laki-laki mempunyai sifat ekspansif, eksploitatif dan tidak
terbatas relasinya dengan sumber daya. Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan masyarakat lokal dan kalangan perguruan tinggi di wilayah kajian bahwa
posisi laki-laki dan perempuan tidak sejajar sebagaiman penjelasan di atas. Hal tersebutlah yang digugat oleh para aktivis gender terutama aliran ekstrim. Di
lokasi penelitian, laki-laki bekerja pada mata pencaharian tambak, nelayan lepas pantai dan memanfaatkan sumberdaya mangrove. Semua jenis mata pencaharian
tersebut diputuskan dan dimobilisasi oleh laki-laki. Tabel 8 menunjukkan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 8. Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Orang
Prosentase
1 Laki-laki 86
93,47 2 Perempuan
6 6,52
Jumlah 102 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer 2007
5.3.3 Tingkat Pendidikan Responden