METODE PENELITIAN Efikasi Biskuit Dan Minyak Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Terhadap Profil Lipid, Stres Oksidatif Dan Fungsi Kognitif Pralansia Dan Lansia
d. Kriteria Inklusi, dan Ekslusi Adapun kriteria inklusi dan ekslusi sampel disemua tahap penelitian secara
rinci disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Kriteria inklusi dan ekslusi penelitian Kriteria
Penelitian tahap
Inklusi : 1. Pria atau wanita dengan usia 45-74 tahun
1, 2, 3 2. Salah satu profil lipid darah tidak normal kolesterol
200 mgdL, kolesterol-LDL 130 mgdL, trigliserida 150 mgdL,
kolesterol-HDL 40 mgdL 2, 3
3. Tidak demensia Activity Daily Living ADL normal 1, 2, 3
4. Mampu baca, tulis, hitung 3
Eksklusi : 1. Berpartisipasi dalam penelitian lain
1, 2, 3 2. Rutin mengkonsumsi suplemen dibawah anjuran dokter
3 3. Rutin mengkonsumsi obat penurun kolesterol
3 4. Memiliki riwayat atau sedang mengalami penyakit
ginjal, PJK 3
Drop out : 1. Pada saat masuk dalam fase perlakuan, sampel tidak
mengkonsumsi biskuit dan atau minyak ikan selama 3 hari berturut-turut
3
2. Indikasi kriteria ekslusi ditemukan pada sampel sewaktu penelitian berlangsung
3 3. Sampel tidak menjalani pemeriksaan darah secara
lengkap 3
Peralatan dan Bahan
Peralatan dan bahan yang digunakan meliputi : 1. Timbangan BB dengan ketelitian 0.1 kg.
2. Pengukur TB microtoise dengan ketelitian 0.1 cm. 3. Peralatan pengambilan darah : syringe 10 cc, kapas, alkohol, plester,
tabung. 4. Peralatan laboratorium untuk analisis profil lipid dan penanda stres
oksidatif. 5. Log book dan alat tulis.
6. Peralatan distribusi biskuit dan minyak ikan lele.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer yaitu identitas subjek nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, pendidikan, dan
pekerjaan, status kesehatan, konsumsi pangan, ukuran antropometri berat badan dan tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar betis, profil lipid Kolesterol total,
LDL, HDL dan Trigliserida, penanda stres oksidatif kadar MDA, dan kadar Ox- LDL, dan fungsi kognitif Mini Mental State Examination MMSE, Digit Span
Backward, Rey-Osterrieth Complex Figure ROCF dan Trail Making Test-B TMT-B. Jenis dan cara pengumpulan data disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10 Jenis dan cara pengumpulan atau pengukuran data
No Data
Cara Pengukuran atau pengumpulan
Penelitian Tahap
1 Identitas subjek
Wawancara dengan lansia menggunakan kuesioner
1, 2, 3 2
Konsumsi Pangan FFQ dan Food Recal 2 x
2x24 jam 3
3 Pengukuran
antropometri -
Berat badan BB
- Tinggi badan TB
- Lingkar lengan atas
LILA dan lingkar betis
Penimbangan dengan timbangan berat badan injak
analog, dengan ketelitian 0.1 kg
Pengukuran TB dengan microtoise, dengan ketelitian
0.1 cm Pengukuran dilakukan
dengan menggunakan pita meteran ketelitian 0.1 cm
1, 2, 3 1, 2, 3
1, 2, 3 4.
Status gizi Berdasarkan IMT dan MNA
1, 2, 3 4.
Profil lipid Total Kolesterol, LDL, HDL,
Trigliserida metode enzymatic
colorimetric test 1, 3
5 MDA
Metode spektrofotometer 2, 3
6 Ox-LDL
metode enzyme immunoassay 7
Kognitif MMSE, ROCF, Digit Span
Backward, dan TMT-B 2, 3
Analisis Statistik
Analisis data yang pertama dilakukan adalah analisis deskriptif dengan mean rata-rata, median, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimal
terhadap parameter karakteristik individu dan sosial ekonomi. Uji statistik parameter biokimia darah dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama
adalah menguji sebaran normalitas data dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Jika p 0.05 maka sebaran data tergolong terdistribusi normal. Untuk
mengetahui perubahan kadar parameter biokimia darah sebelum dan setelah intervensi serta membandingkan antara kelompok perlakuan dan kontrol TC,
LDL, HDL, trigliserida, Ox-LDL dan MDA digunakan uji Anova. Untuk mengetahui hubungan masing-masing asupan zat gizi dengan perubahan kadar
setiap parameter biokimia darah dilakukan uji bivariat dengan uji Pearson jika data terdistribusi normal dan uji Spearman jika data tidak terdistribusi normal.
Selanjutnya analisis regresi linier multivariat digunakan untuk mengetahui faktor asupan zat gizi yang paling mempengaruhi perubahan parameter darah setelah
perlakuan.
Definisi Operasional
Definisi operasional berisi definisi dari setiap parameter atau variabel yang diukur disertai dengan alat ukur dan cara yang digunakan.
Biskuit lele
adalah produk makanan kering dibuat dengan cara memanggang adonan dengan komposisi terdiri dari tepung terigu, tepung isolate
kedelai, tepung ubi jalar, tepung badan ikan lele, tepung kepla ikan lele, mentega, gula, dan telur.
Minyak ikan lele adalah produk suplemen dalam bentuk softgell yang berasal
dari minyak ikan lele produk samping proses penepungan ikan lele.
Konsumsi pangan adalah jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi dalam satu
hari yang diukur menggunakan Food Recall 1 x 24 jam.
Asupan gizi adalah komponen zat gizi berupa energi, karbohidrat, protein dan
lemak yang diperoleh individu dari pangan yang dikonsumsi dalam satu hari. Asupan gizi dihitung berdasarkan data konsumsi pangan
dengan menggunakan DKBM dan disajikan dalam persentase Angka Kecukupan Gizi AKG.
Status gizi adalah kondisi gizi seseorang yang diukur dengan menghitung Indeks
Massa Tubuh IMT yakni rasio antara berat badan dalam kg dengan tinggi badan dalam meter kuadrat selain itu juga diukur dengan
menggunakan Mini Nutritional Assessment.
Indeks massa tubuh IMT adalah rasio berat badan dalam satuan kg dengan
tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. Kategori IMT yang digunakan berdasarkan Depkes RI.
Mini nutritional assessment MNA adalah alat ukur status gizi yang dirancang
khusus untuk lansia berupa kuisioner yang diisi dengan metode wawancara. Hasil pengukuran MNA dinilai dengan dua kategori
penilaian yakni gizi baik dan beresiko malnutrisi.
Tingkat kepatuhan adalah tingkat ketaatan sasaran dalam mengikuti intervensi
pemberian suplemen biskuit fungsional yang diukur melalui persentase biskuit dan minyak ikan lele yang dikonsumsi.
Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu sehari-hari yang
diukur dengan menghitung nilai Physical Activity Level PAL.
Profil lipid adalah kadar kolesterol total, kolesterol LDL, HDL dan trigliserida
dalam serum darah yang diambil melalui vena cubiti dan di analisis di laboratorium
Stres oksidatif adalah kondisi ketidakseimbangan antara reaksi oksidasi akibat
radikal bebas dengan pertahanan antioksidan di dalam tubuh. Penanda stres oksidatif yang diteliti dalam studi ini adalah kadar
LDL teroksidasi Ox-LDL serta produk turunannya berupa kadar Malondialdehyda MDA dalam serum darah yang diambil dari vena
cubiti dan dianalisis di laboratorium.
Fungsi kognitif
adalah fungsi otak untuk melakukan kegiatan mental dan fisik yang meliputi fungsi kognitif global diukur dengan MMSE, fungsi
atensi diukur dengan Digit Span Backward, fungsi memori visual diukur dengan ROCF serta fungsi eksekutif diukur dengan TMT-B.