3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Menurut Eriyatno 1996, sistem penunjang keputusan adalah suatu pendekatan secara ilmiah dalam menentukan teknologi yang tepat untuk mengembil keputusan. Sistem penunjang
keputusan merupakan konsep spesifik yang berhubungan dengan sistem komputerisasi informasi dengan para pengambil keputusan. Sistem penunjang keputusan dimaksudkan untuk memaparkan
secara rinci elemen-elemen sistem sehingga dapat menunjang proses pengambilan keputusan. Karakteristik pokok yang melandasi teknik sistem penunjang keputusan yaitu:
1. Interaksi langsung antara komputer dengan pengambil keputusan 2. Adanya dukungan menyeluruh holistic dari keputusan bertahap ganda
3. Suatu sintesa dari konsep yang diambil dari berbagai bidang antara lain ilmu komputer, ilmu sistem, psikologi, ilmu manajemen dan intelegensia buatan
4. Mempunyai kemampuan aditif terhadap perubahan kondisi dan kemampuan berevolusi menuju suatu sistem yang lebih bermanfaat
Eriyatno 1996 melanjutkan bahwa aplikasi sistem penunjang keputusan selanjutnya mampu mengintegrasi berbagai disiplin ilmu melalui pendekatan sistem. Penggunaan sistem
penunjang keputusan seyogyanya ditunjang oleh berbagai studi lapangan dan penelitian kasus, guna menelusuri validitas input dan parameter-parameternya.
Sistem penunjang keputusan SPK adalah sistem yang berfungsi mentransformasi data dan informasi menjadi alternatif keputusan dan prioritasnya Marimin 2004. Sistem penunjang
keputusan dinyatakan pula sebagai sistem yang diperuntukkan bagi problem-problem keputusan yang bersifat terstruktur. Problem keputusan yang terstruktur adalah prosedur untuk mendapatkan
penyelesaian terbaik yang telah diketahui. Problem pengambilan keputusan yang bersifat tidak terstruktur merupakan hasil dari intuisi manusia menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.
Problem pengambilan keputusan semi terstruktur berbeda dari keduanya, yaitu dengan melibatkan prosedur-prosedur baku dan pendapat atau pertimbangan pribadi Turban 1990.
Menurut Eriyatno 1996, konsep dari rancang bangun dan pengembangan sistem penunjang keputusan terdiri dari 3 elemen utama, yaitu :
1. Pengoptimalan kriteria dalam merancang bangun sistem, 2. Proses rancang bangun sistem secara total,
3. Proses rancang bangun sistem secara mendetail. Model konsepsional dari sistem penunjang keputusan merupakan gambaran hubungan
abstrak antara tiga komponen penunjang keputusan, yaitu : a para pengambil keputusan atau pihak pengguna user, b model, dan c data. Hubungan antara komponen-komponen tersebut
dapat dilihat di Gambar 1. Menurut Marimin 2004, SPK terdiri dari tiga komponen, yaitu:
1. Manajemen data, termasuk di dalamnya adalah basis data yang berisi data yang berhubungan dengan sistem yang diolah menggunakan perangkat lunak yang
disebut sistem basis data. 2. Manajemen model, yaitu paket perangkat lunak yang terdiri dari model finansial,
statistika, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lain yang menyediakan kemampuan sistem analisis.
4
3. Subsistem dialog, yaitu sub sistem yang menghubungkan pengguna dengan perintah-perintah dalam SPK.
Gambar 1. Struktur Dasar Sistem Penunjang Keputusan Eriyatno, 1996 Komponen manajemen data memelihara data sistem penunjang keputusan dimana
fungsinya adalah untuk menyimpan dan memanipulasi basis data seperti yang diarahkan oleh komponen manajemen model atau manajemen dialog. Komponen ini mengandung elemen yang
berfungsi untuk menyimpan data dalam basis data, mengambil data dari basis data, dan mengontrol basis data. Manajemen model berfungsi untuk mengontrol pengeksekusian suatu
model dan pengoperasian suatu model dan pengoperasian kombinasi beberapa model jika dibutuhkan. Komponen ini memberikan fasilitas pengolahan model untuk mengkomputasikan
pengambilan keputusan dan meliputi semua aktivitas yang tergabung dalam pemodelan sistem penunjang keputusan Turban 1990.
Komponen dialog berfungsi menerima masukan input dari pengguna dan memberikan keluaran output kepada pengguna. Komponen ini berfungsi menghubungkan pengguna dengan
komponen-komponen SPK lainnya, yaitu komponen manajemen data dan komponen manajemen model. Menurut Lucas 1993, penerapan SPK akan berhasil jika sistem tersebut sederhana dan
mudah digunakan, mudah dalam melakukan pengawasan, mudah dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan mudah melakukan kegiatan komunikasi dengan berbagai
entiti. Karakteristik pokok yang melandasi teknik sistem penunjang keputusan menurut Minch
dan Burn 1983, yaitu : 1. Interaksi langsung antara komputer dengan pengambil keputusan
2. Dukungan menyeluruh dari keputusan tahap berganda 3. Suatu sintesa dari konsep yang diambil dari berbagai bidang antara lain ilmu
komputer, psikologi, intelegensia buatan Artificial Inteligence, ilmu sistem, dan ilmu manajemen.
4. Mempunyai kemampuan adaptif terhadap perubahan kondisi dan kemampuan berevolusi menuju sistem yang lebih bermanfaat.
Data
Pengguna Model
Sistem Manajemen Basis Data DBMS
Sistem Manajemen Basis Model MBMS
Sistem Pengolahan Problematik Sistem Manajemen Dialog
5
2.2 SISTEM AHLI