13
2.5.4 Personal Homepage Hypertext Preprocessor PHP
Personal Homepage Hypertext Preprocessor PHP adalah bahsa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs
web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS Aditya 2011. Versi pertama PHP dibuat oleh Ramus Lerdorf sekitar tahun 1995. Sekitar tahun 2000 akhir,
munculah PHP 4 yang stabil. Pada prinsipnya, PHP berbeda dengan bahasa lain seperti CGI Perl, atau bahasa scripting lain seperti JavaScript. Pada JavaScript, perintah dieksekusi dan
bekerja pada komputer client. PHP dirancang untuk dapat bekerja sama dengan data base server dan dibuat
sedemikian rupa sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat mengakses database menjadi mudah. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi yang dibangun
oleh PHP akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan oleh web server.
Pada prinsipnya, browser akan bekerja apabila ada permintaan dari client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirim permintaan ke server. Ketika menggunakan
PHP sebagai server-side embedded script language, maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Membaca permintaan dari client. 2. Mencari halaman di server.
3. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakuakn modifikasi halaman.
4. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet. Rancangan dan konsep PHP sangat sederhana, cukup membuat sebuah HTML biasa
dengan menambahkan kode-kode program yang diapit tanda ?..?. Kelebihan PHP diantaranya bersifat open source dapat diperoleh secara gratis, mudah dipelajari, mudah
digunakan bersama kode HTML, dapat dijalankan oleh seluruh browser, dapat meningkatkan kecepatan dari script, mempunyai fleksibilitas yang tinggi, dan selalu mengikuti perkembangan
teknologi.
2.6 PENELITIAN TERDAHULU
Agustian 2005, melakukan penelitian mengenai biodiesel dengan judul Sifat Fisiko Kimia Biodiesel Jarak Pagar Jatropha curcas suatu Sumber Energi Terbarukan. Dalam
penelitiannya, minyak jarak pagar dikonversi menjadi biodiesel dengan menganalisis sifat-sifat fisik, kimia, dan bahan bakarnya dengan mengacu pada standar ASTM 121.
Indrajaya 2005, melakukan penelitian mengenai biodiesel dengan judul Optimasi Sintesis Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar Jatropha curcas melalui Proses Esterifikasi-
Transesterifikasi. Penelitian tersebut dilakukan untuk menentukan kondisi optimum pada konversi minyak jarak pagar menjadi metil ester asam lemaknya metil ester sehingga
menghasilkan biodiesel dengan kualitas yang sesuai dengan standar perdagangan. Berdasarkan pengamatan pada penelitian tersebut, kondisi optimum reaksi esterifikasi dicapai pada
penambahan methanol 10, jumlah katalis sebanyak 1 dan waktu reaksi selama 120 menit, sedangkan kondisi optimum reaksi transesterifikasi dicapai pada penambahan methanol 10 dan
waktu reaksi 30 menit. Pura 2007, melakukan penelitian mengenai sistem penunjang keputusan untuk
biodiesel dengan judul Sistem Penunjang Keputusan untuk Kelayakan Investasi Industri Bahan Bakar Biodiesel Berbahan Baku Biji Jarak Pagar Jatropha curcas L.. Penelitian ini disusun
14
sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan investasi industri yang ditujukan bagi pengambil keputusan strategis seperti investor atau pimpinan puncak perusahaan untuk
mengambil keputusan yang berkaitan dengan pendirian industri. Elviyanti 2007, melakukan penelitian mengenai penentuan kualitas biodiesel dengan
judul Desain Sistem Penentuan Kualitas Biodiesel Berbasis Minyak Nabati. Penelitian ini menghasilkan rancangan prototype dan pengambilan keputusan yang dibangun dengan
menggunakan metode jaringan saraf tiruan JST dan sistem pakar untuk proses penalaran dan pengambilan keputusan dalam sistem penilaian kualitas biodiesel. Strategi Peningkatan kualitas
biodiesel dibuat berdasarkan output sistem yang ditentukan dengan Analitical HierarchyProcess AHP.
Ambarita 2007, melakukan penelitian mengenai proses pengolahan biodiesel dengan judul Desain Proses Dua Tahap Esterifikasi-Transesterifikasi estrans pada Pembuatan Metil
Ester biodiesel dari Minyak Jarak Pagar Jatropha curcas. L. Dalam penelitian ini dijelaskan berbagai informasi mengenai pengaruh jenis katalis heterogen pada proses esterifikasi minyak
jarak pagar terhadap penurunan bilangan asam, konsentrasi methanol pada metil ester hasil proses esterifikasi, konsentrasi katalis natrium hidroksida yang optimal pada metil ester hasil proses
transesterifikasi , dan informasi mengenai karakterisik metil ester untuk biodiesel yang dihasilkan pada kondisi optimal proses produksinya.
Hendrawan 2008, melakukan penelitian mengenai sistem penunjang keputusan dengan judul Sistem Penunjang Keputusan Perumusan Strategi Pengembangan Agroindustri Biodiesel.
Penelitian ini menghasilkan output berupa pemodelan sistem yang bertujuan untuk membantu para investor atau pelaku industri biodiesel mendapat gambaran dan informasi yang akurat
tentang prospek pengolahan biodiesel serta menentukan strategi yang tepat untuk pengembangan agroindustri biodiesel.
Tabel 5. Resume Penelitian terdahulu
No. Nama Pengarang
dan Tahun Terbit
Sitasi yang Terkait SPK
Rule base Karakteristik
Bahan Baku Pengolahan
Biodiesel Standar
Mutu Biodiesel
1. Agustian, 2005
√ √
2. Indrajaya, 2005
√ √
3. Pura, 2007
√ √
√ √
4. Elviyanti, 2007
√ √
√ √
√ 5.
Ambarita, 2007 √
6. Hendrawan, 2008
√ √
√ √
15
III. METODOLOGI
3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
Kelangkaan bahan bakar minyak yang sering terjadi akhir-akhir ini sudah seharusnya menjadi faktor pendorong bagi kita untuk mencari alternatif yang terbarukan renewable. Salah
satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan mengolah beberapa komoditi pertanian seperti biji jarak pagar, kulit kelapa sawit, minyak jelantah serta kelapa menjadi bahan bakar nabati berupa
biodiesel. Industri pengolahan biodiesel memiliki prospek yang baik, namun dalam perkembangannya untuk mencapai mutu sesuai standar memiliki kendala yang akan menghambat.
Beberapa hal yang menghambat perkembangan industri pengolahan biodiesel ini dalam memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan adalah karakteristik bahan baku yang digunakan
dan proses pengolahannya. Salah satu cara untuk menanggulanginya diperlukan suatu SPK yang dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan yang akurat mengenai aspek-aspek terkait seperti,
pengetahuan mengenai biodiesel itu sendiri, karakteristik bahan baku yang digunakan, proses pengolahan yang digunakan, uji mutu yang dilakukan, dan standar mutu yang ditetapkan.
Aspek pengetahuan mengenai biodiesel ini berkaitan dengan karakteristik bahan baku yang dapat digunakan untuk membuat biodiesel. Setelah mengetahui karakteristik bahan bakunya
maka dapat pula diketahui proses pengolahan yang dapat dilakukan. Untuk membantu dalam pengujian mutu biodiesel maka prosedur kerja pengujian dan bahan-bahan yang digunakan perlu
diinformasikan. Di dalam melakukan analisis kelayakan mutu ini yang menjadi perhatian utama adalah bahan baku yang digunakan, proses pengolahannya, dan mutu yang dihasilkan.
Dalam kegiatan perencanaan ini penggunaan perangkat lunak akan memberikan banyak kemudahan dalam pengambilan keputusan secara tepat, cepat, dan efisien sehingga dapat
menghemat waktu dan biaya. Pengembangan suatu rekayasa SPK akan mampu membantu para pengambil keputusan pengolah dalam hal proses pengambilan keputusan.
Permasalahan yang menjadi kajian perancangan SPK ini merupakan suatu permasalahan yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor terkait, baik terkontrol maupun tidak
terkontrol. Oleh karena itu, suatu pendekatan sistem dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Rekayasa sistem dimulai dengan analisis kebutuhan, formulasi
permasalahan, identifikasi sistem, pemodelan sistem, pembuatan program komputer dan implementasi. Gambar 5 menunjukkan kerangka pemikiran SPK mutu biodiesel berbasis web.