menciptakan hukum dan peraturan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang atau jasa, dan membantu konsumen dalam pengambilan
keputusan yang lebih baik Mowen Michael, 2006. Perusahaan harus dapat memahami perilaku konsumen agar dapat
memenuhi harapan konsumen yang pada akhirnya pemasaran produk berjalan dengan baik. Dengan pemahaman tersebut, perusahaan dapat memperkirakan
reaksi konsumen terhadap produk yang ditawarkan perusahaan sehingga perusahaan dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat Sumarwan,
2003. Schiffman dan Kanuk 2004 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai proses pencarian informasi mengenai suatu produk atau jasa pada saat
pembelian, menggunakan, dan mengkonsumsi serta mengevaluasi produk yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha. Hal ini dikarenakan dengan memuaskan pelanggan, perusahaan dapat
meningkatkan tingkat keuntungannya dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. Menurut Kotler 2000 kepuasan pelanggan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja hasil suatu produk dan harapan-
harapannya. Dalam banyak kasus, pelanggan yang puas belum tentu merupakan pelanggan yang loyal dan sebaliknya pelanggan yang kurang puas
tidak otomatis menjadi pelanggan yang tidak loyal.
E. Strategi Pengembangan Usaha
Penyusunan strategi perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang secara sistematis mempengaruhi perusahan. Tujuan utama perencanaan
strategis adalah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan
lingkungan yang dihadapi Rangkuti, 2006. Perencanaan strategis sangat penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang
sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.
Perumusan strategi perusahaan dapat dilakukan dengan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan Rangkuti, 2006. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan
peluang opportunities, dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats. Kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan.
Analisis faktor internal dan eksternal dilakukan dengan menggunakan matriks Internal Strategic Factor Analysis Summary IFAS, External
Strategic Factor Analysis Summary EFAS dan matriks profil kompetitif.
Tahapan kerja pada matriks IFAS dan EFAS Rangkuti, 2006 adalah: a
Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan.
b Masing-masing faktor diberi bobot berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan Tabel 3. Penentuan bobot dilakukan dengan memberikan bobot numerik dan membandingkan antara satu
peubah dengan peubah lainnya. Untuk menentukan bobot setiap peubah digunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan adalah:
1 = jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal. 2 = jika indikator horisontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = jika indikator horisontal lebih penting daripada indikator vertikal.
Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Perusahaan dengan Metode Matriks Banding Berpasangan
Faktor Strategis internaleksternal A
B C
... Bobot
A B
C ...
Total
Sumber : Rangkuti 2006
c Masing-masing faktor kemudian diberi rating dengan skala 4
outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan kondisi perusahaan yang bersangkutan. Peubah yang bersifat positif peubah yang termasuk
kategori kekuatan dan peluang diberi nilai mulai dari 1 sampai dengan 4 sangat baik. Sedangkan peubah yang bersifat negatif, diberi nilai mulai
dari 1 jika nilai ancamankelemahannya sangat besar sampai dengan 4 jika nilai ancamankelemahannya sedikit.
d Masing-masing bobot dikalikan dengan rating, sehingga diperoleh nilai
untuk masing-masing faktor. e
Nilai masing-masing faktor dijumlahkan untuk memperoleh nilai total pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Total Skor Faktor Strategis Internal Kuat
Rataan Lemah
4.0 3.0
2.0 1.0
1 2
3 T
ingg i
3.0 Pertumbuhan
Konsentrasi melalui integrasi
vertikal Pertumbuhan
Konsentrasi melalui integrasi
horizontal Penciutan
Turnaround
5
4 Pertumbuhan
Konsentrasi melalui integrasi
vertikal 6
M ene
n ga
h
2.0 Stabilitas
Hat-hati Stabilitas
Tak ada perubahan strategi, profit
Penciutan Captive Company
atau divestment 7
8 9
T ot
al S
k or
F akt
o r S
tr at
eg is
E ks
te rn
al
R enda
h
1.0 Pertumbuhan
Diversifikasi Konsentrik
Pertumbuhan Diversifikasi
konglomerasi Pengurangan
BangkrutLikuidasi
Gambar 2. Matriks IE Model GE Rangkuti, 2006 Selanjutnya nilai yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
matriks Internal-External IE model General Electric GE-Model yang ditunjukkan pada Gambar 1. Hasil pada matriks IE dapat digunakan untuk
menentukan posisi perusahaan, sehingga dapat diketahui arah strategi yang akan diterapkan. Total skor strategi internal menunjukkan kekuatan bisnis
perusahaan sedangkan total skor strategi eksternal menunjukkan kemenarikan industri.
Hasil analisis dengan menggunakan IFAS dan EFAS disusun untuk menggambarkan faktor strategik perusahaan dengan menggunakan matriks
SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya Rangkuti, 2006. Matriks SWOT dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif
strategis Gambar 3. IFAS
EFAS Strenghts S
Weaknesses W
Opportunities O
Strategi SO Strategi yang menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO Strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan
peluang
Threats T
Strategi ST Strategi yang menggunakan
kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi WT Strategi yang
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Gambar 3. Matriks SWOT Rangkuti, 2006 Kombinasi dari empat faktor dapat dirumuskan sebagai berikut.
• Strategi SO: Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,
yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
• Strategi ST: Strategi untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan dengan cara menghindari ancaman. •
Strategi WO: Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada, dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki.
• Strategi WT: Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat
bertahan dan ditujukan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
III. METODE KAJIAN A.