Tabel 12. Kesediaan konsumen untuk merekomendasikan Bakso Atom
Kesediaan merekomendasikan Jumlah
Persen
Tidak merekomendasikan 2
2,8 Terserah orang yang bersangkutan
24 33,3
Merekomendasikan 42
58,3 Sangat merekomendasikan
4 5,5
Total 72
100
Informasi mengenai perilaku konsumen sebagaimana telah diuraikan di atas, dapat digunakan untuk menyusun strategi pengembangan usaha.
F. Strategi Pengembangan Usaha Bakso Atom
a. Analisis Faktor Internal dan Eksternal
Analisis ini dilakukan berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha
Bakso Atom. Melalui kuisioner yang telah diisi dan wawancara dengan pemilik usaha waralaba dan 4 pemilik usaha terwaralaba yang dianggap
pakar dan memiliki kapasitas sebagai pengambil keputusan dalam perusahaan, kemudian dilakukan pembobotan dengan menggunakan
metode paired comparison perbandingan berpasangan sehingga diperoleh bobot dari masing-masing variabel internal perusahaan.
Demikian pula dengan pemberian peringkat rating, penentuan peringkat dilakukan oleh lima pakar yang sama dan data yang diambil adalah data
rataan dari kelima pakar tersebut, sehingga didapatkan nilai terbobot dari faktor-faktor tersebut Lampiran 4.
1 Analisis faktor penentu internal
Dengan memasukkan hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor strategis internal, selanjutnya diberikan bobot serta
peringkat rating untuk setiap faktor, maka dapat diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 13. Hasil evaluasi matriks ini selanjutnya
digabungkan dengan hasil evaluasi matrik eksternal dan dengan menggunakan Matriks Internal-Eksternal kemudian matriks tersebut
akan dipetakan posisi perusahaan dalam suatu diagram untuk mempermudah merumuskan formulasi alternatif strategi bisnisnya.
Berdasarkan hasil perhitungan terlihat bahwa citra rasa produk diakui sebagai faktor paling penting dalam kegiatan produksi dengan
nilai skor 0,393. Hal lain yang dipentingkan yaitu, kandungan gizi 0,386 serta mutu bahan olahan 0,383. Kecepatan layanan dan
kenyamanan outlet juga merupakan kekuatan yang harus dipertahankan.
2 Analisis faktor penentu eksternal
Berdasarkan identifikasi
terhadap faktor-faktor
eksternal perusahaan berupa peluang opportunities dan ancaman threats yang
berpengaruh terhadap pengembangan usaha terwaralaba BABS Dengan memasukkan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai
faktor strategis, kemudian memberikan bobot serta peringkat rating maka dapat diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 14.
Tabel 13. Faktor strategis internal usaha Bakso Atom
Faktor Strategis Internal Bobot
Rating Skor
Kekuatan
Mutu bahan olahan
0,113 3,40
0,383
Citra rasa produk
0,098 4,00
0,393
Kandungan gizi
0,102 3,80
0,386
Kecepatan layanan
0,096 3,80
0,365
Kenyamanan outlet
0,098 3,80
0,374
Kelemahan
Kurang promosi
0,093 2,00
0,186
Harga diatas rata-rata
0,106 2,00
0,212
Kemudahan memperoleh produk
0,091 1,80
0,163
Tidak ada Iklan
0,101 1,80
0,181
Kemudahan mencapai lokasi
0,099 1,80
0,179
Jumlah 2,823
Dari hasil perhitungan, terlihat bahwa dukungan pemerintah skor 0,477 merupakan kesempatan atau peluang yang dapat diraih
oleh terwaralaba dalam pengembangan usaha. Karakteristik yang dibangun adalah kepercayaan dari mitra perusahaan termasuk
konsumen. Selain itu, perusahaan juga menggunakan peluang hubungan baik dengan pewaralaba skor 0,469 dan secara umum akan
berpengaruh terhadap pengembangan perusahaan Bakso Atom.
Tabel 14. Faktor strategis eksternal usaha Bakso Atom
Faktor Strategis Eksternal Bobot
Rating Skor
Peluang
Dukungan pemerintah 0,132
3,60 0,477
Keadaan perekonomian yang makin baik
0,101 3,40
0,342 Perubahan gaya hidup
0,106 3,60
0,382 Kemajuan teknologi
0,103 3,00
0,310 Hubungan baik dengan pewaralaba
0,117 4,00
0,469
Ancaman
Ancaman pendatang baru 0,112
3,40 0,380
Adanya produk substitusi 0,112
3,20 0,358
Fluktuasi harga baku 0,110
3,60 0,397
Isu kualitas bahan baku boraks, tikus, dll
0,101 3,60
0,362
Jumlah 1,000
3,478
Fluktuasi harga menjadi ancaman yang besar terhadap perusahaan dengan nilai skor 0,397. Hal ini berkaitan erat dengan
daya beli masyarakat terhadap produk Bakso Atom disamping itu juga karena harga yang ditawarkan saat ini sedikit diatas rata-rata.
Ancaman selanjutnya adalah dalam hal adanya pendatang baru skor 0,380 sebagaimana telah terjadi pada outlet Beji, dimana pendatang
baru dengan produk sejenis dan harga dibawah Bakso Atom. Hal ini pada akhirnya akan berpengaruh terhadap volume penjualan dan
tingkat keuntungan yang akan diterima. Ancaman berupa isu kualitas bahan baku boraks, tikus, dll skor 0,362, hal ini dapat diantisipasi
dengan lebih mengedepankan moto bakso sehat dan juga sertifikat yang telah dimiliki.
b. Analisis Posisi Perusahaan
Dari hasil evaluasi dan analisis yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis internal eksternal yang menghasilkan matriks Internal –
Eksternal IE sehingga dapat diketahui posisi perusahaan untuk mempermudah dalam pemilihan alternatif strategi dalam mengembangkan
usaha.
Pemetaan posisi perusahaan sangat penting bagi pemilihan alternatif strategi dalam menghadapi persaingan dan perubahan yang terjadi dalam
usaha terwaralaba BABS Dengan total nilai pada matriks internal sebesar 2,823 maka usaha terwaralaba Bakso Atom memiliki faktor internal yang
tergolong sedang atau rataan dalam melakukan usaha bakso atom tersebut. Total nilai matriks eksternal sebesar 3,478 memperlihatkan respon yang
diberikan oleh usaha terwaralaba bakso atom kepada lingkungan eksternal tergolong tinggi.
Apabila masing-masing total skor dari faktor internal maupun eksternal dipetakan dalam matriks, maka posisi perusahaan saat ini adalah
pada kotak di kuadran II yang berarti inti strategi yang diterapkan perusahaan adalah strategi pertumbuhan. Dengan posisi tersebut maka
strategi tingkat perusahaan yang dapat dikembangkan adalah Intensive Strategy market penetration, market development dan product
development . Dengan melihat kondisi perusahaan, dari ketiga faktor
Intensive Strategy yang perlu mendapat prioritas adalah dalam hal market
penetration, market development. Dalam hal product development dalam
perjalanannya dapat dilakukan variasi produk dan mempertahankan mutu produk. Secara lengkap matriks dan posisi usaha terwaralaba Bakso Atom
dapat dilihat dalam Gambar 20.
I Pertumbuhan
II Pertumbuhan
III Penciutan
IV Stabilitas
V Pertumbuhan
Stabilitas VI
Penciutan
VII Pertumbuhan
VIII Pertumbuhan
IX Likuidasi
Gambar 20 . Matriks IE usaha terwaralaba Bakso Atom Kuat
Rata-rata Lemah
4.0 3.0
2.0 Tinggi
Menengah
Rendah 1.0
1.0 2.0
3.0
Total Skor
Evaluasi Faktor
Eksternal
Total Skor Evaluasi Faktor Internal
c. Analisis Matriks SWOT
Setelah mengetahui posisi perusahaan saat ini dan diperoleh inti strategi perusahaan, maka selanjutnya adalah menyusun faktor-faktor
strategi bagi perusahaan dengan menggunakan matriks SWOT seperti yang dapat dilihat pada Tabel 15.
STRATEGI S – O
Kolom strategi S – O adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada. Beberapa strategi yang
dapat digunakan berkenaan dengan strategi ini adalah : 1
Mempertahankan kinerja pelayanan dan pelanggan Secara geografis pangsa pasar yang dilayani oleh perusahaan masih
terbatas di wilayah Jakarta, Tangerang dan Bandung sehingga perlu komitmen bersama untuk memperluas pangsa pasar di luar tiga
wilayah tersebut yang diperkirakan akan mempunyai daya serap yang cukup besar untuk produk usaha Bakso Atom. Disamping itu untuk
meningkatkan kinerja pelayanan guna meningkatkan jumlah pelanggan, dapat juga diciptakan kenyamanan bagi konsumen dengan
memberdayakan outlet yang ada misalnya dengan melengkapi fasilitas seperti free hot spot area sesuai perubahan gaya hidup masyarakat dan
kemajuan teknologi. Dalam rangka peningkatan layanan, sistem pesan antar dapat diefektifkan dengan memperhatikan jangkauan area antar.
Peningkatan layanan juga dapat dilakukan melalui peningkatan mutu karyawan
terutama dalam
mensosialisasikan moto
produk, memberikan layanan serta menjaga kenyamanan dan kebersihan outlet
dan isinya sesuai moto produk BABS. Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan layanan dapat juga dilakukan angket dari konsumen
secara berkala. 2 Mempertahankan komitmen pihak manajemen
Dengan mempertahankan komitmen pihak manajemen terhadap mutu produk berupa bakso sehat, diharapkan melalui karyawan pesan ini
dapat diterima oleh konsumen. Sehingga konsumen yang telah sadar akan makan sehat terus akan menjadi pelanggan yang loyal dan dapat
mempromosikan produk ini kepada konsumen lainnya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan penjelasan mengenai pentingnya
menjaga mutu dan alasan mengapa karyawan harus melakukan hal tersebut.
STRATEGI W - O
Kolom strategi W – O adalah strategi yang dipakai oleh perusahaan untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan
peluang yang ada. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah : 1
Meningkatkan kinerja pemasaran melalui promosi Promosi belum dilakukan secara maksimal untuk itu perusahan perlu
mempertimbangkan promosi mengingat jumlah outlet yang masih terbatas sehingga produk yang ada belum terlalu dikenal konsumen.
Salah satu cara promosi yang dapat dilakukan dikaitkan dengan adanya kemajuan teknologi dan meningkatnya gaya hidup masyarakat yaitu
dengan membuat blogg di internet, sehingga informasi mengenai Bakso Atom dapat dengan mudah diakses oleh konsumen. Selain itu
perlu dipertimbangkan untuk melakukan promosi melalui media cetak. Promosi juga dapat dilakukan dengan mengemas produk dalam bentuk
paket hemat misalnya bekerja sama dengan perusahaan minuman atau memberikan discount untuk moment tertentu. Promosi lain yang dapat
dilakukan misalnya aktif mengikuti event bazar, sehingga dapat lebih mendekat ke konsumen.
2 Mempertahankan mutu sesuai moto produk
Dalam memasarkan produk, perusahaan perlu mengedepankan image sebagai bakso sehat sehingga mempunyai nilai jual yang lebih
dibandingkan dengan bakso pada umumnya. Sehingga pemberlakukan harga produk bukan menjadi fokus utama konsumen, karena konsumen
akan memilih Bakso Atom lebih disebabkan oleh mutu bahan baku yang digunakan dan image sebagai bakso sehat. Mempertahankan
mutu sebagai cerminan kesehatan dapat dilakukan dengan menciptakan kebersihan dari tampilan outlet, kebersihan dari karyawan dan
kebersihan atas perlengkapan yang ada. Sehingga dari cerminan
tersebut, image sehat yang menjadi moto produk benar-benar dapat dirasakan oleh konsumen.
Tabel 15. Matriks SWOT usaha Bakso Atom
Internal
Eksternal
STRENGTH – S
S1. Mutu bahan olahan S2. citra rasa produk
S3. kandungan gizi S4. kecepatan layanan
S5. kenyamanan outlet
WEAKNESS – W
W1. Kurang Promosi W2. Harga di atas rata-
rata W3. Terbatas untuk
memperoleh produk W4. Tidak ada iklan
W5. Lokasi outlet terbatas.
OPPORTUNITIES – O
O1. Dukungan pemerintah O2. Keadaan perekonomian
membaik O3. Perubahan gaya hidup
masyarakat O4. Kemajuan teknologi
O5. Hubungan baik dengan pewaralaba
STRATEGI S – O
1. Mempertahankan kinerja pelayanan dan
pelanggan O1, O2,O3,S1,S2,S3
2. Mempertahankan komitmen pihak
manajemen terhadap mutu produk
O3,O4,O5,S3,S4,S5 STRATEGI W – O
1. Melakukan promosi O2,O3,O4,W1,
W2,W5 2. Mempertahankan
mutu sesuai moto produk
O1,O2,O3,O4,O5, W2,W3,W4
THREATS – T
T1. Fluktuasi harga bahan baku
T2. Ancaman pendatang baru
T3. Adanya produk substitusi
T4. Isu kualitas bahan baku
boraks, tikus, dll
STRATEGI S-T
1. Mempertahankan dan
menjaga mutu produk yang
dihasilkan T1,T2, T4, S1,S2
2. Kegiatan
pengembangan produk T2,T3,S1,S2,S3
STRATEGI W-T
1. Mempertahankan
harga jual produk di pasaran
T1,T2,T4,W1, W2
2. Memperbaiki saluran
distribusi T2,
T3,W1,W3, W4, W5
Keterangan : - Oi ; Si atau Oi ; Wi atau Ti ; Si atau Ti ; Wi menunjukkan kombinasi lingkungan eksternal dengan internal
dalam menghasilkan pilihan strategi - i = 1,2,……..n
STRATEGI S – T
Kolom strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari ancaman-ancaman yang ada.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah :
1 Mempertahankan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan untuk
meningkatkan loyalitas pelanggan Strategi
yang dapat
dilakukan oleh
perusahaan adalah
mempertahankan dan menjaga mutu produk kepada konsumen atau pelanggan. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga loyalitas
konsumen dalam mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menjaga mutu produk dengan baik maka
konsumen akan merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang dan tidak akan berpindah pada produk yang sama dari perusahaan
kompetitor. Konsumen juga dapat dimanfaatkan sebagai media promosi untuk memberitahukan kepada calon konsumen lainnya
mengenai mutu produk dan pelayanan yang diberikan perusahaan. 2
Kegiatan pengembangan produk Dalam rangka menghadapi persaingan dimana sifat usaha ini mudah
dimasuki oleh pendatang baru, untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan yang optimal dari sumber daya yang ada, baik modal,
tenaga kerja maupun pengelolaan usahanya untuk meningkatkan volume penjualan.
Selain itu, perlu juga dilakukan kegiatan pengembangan produk sehingga dapat memenuhi selera pelanggan yang variatif agar mampu
bersaing dengan perusahaan lain. Produk yang dapat menjadi alternatif untuk ditambahkan dalam menu seperti siomay, nasi goreng dan aneka
minuman Es Campur, Es Teller atau Es Atom misalnya. Hal ini karena bakso atom merupakan restoran keluarga, pengunjung terdiri
dari anak-anak hingga orang dewasa. Sehingga keragaman menu perlu dipertimbangkan namun tidak keluar dari kekhasan Bakso Atom itu
sendiri.
STRATEGI W – T
Kolom strategi W-T adalah strategi perusahaan untuk berusaha meminimalkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk berusaha
menghindar dari ancaman yang ada. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah :
1 Mempertahankan harga jual produk di pasaran
Harga jual produk dan kebijakan penetapan harga dikendalikan langsung oleh pewaralaba, sehingga terwaralaba tidak dapat leluasa
melakukan efisiensi biaya. Dengan tidak mengurangi mutu produk perusahaan
tetap harus
mempertahankan harga
jual guna
mengantisipasi adanya pendatang baru dengan penetapan harga yang rendah. Untuk itu pembentukan image dalam penjualan perlu
ditekankan, sehingga memiliki nilai lebih dan terbebas dari isu kualitas bahan baku. Pada saat ini walaupun permintaan akan bakso cenderung
meningkat tetapi bukan saat yang tepat untuk menaikkan harga jual produk.
2 Memperbaiki saluran distribusi
Kelemahan utama pada perusahaan selain ketersediaan biaya produksi tinggi, juga jaringan distribusi yang masih bersifat lokal. Oleh karena
itu, strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan promosi melalui aktif mengikuti event bazar atau pembukaan stand dalam kegiatan
pameran, membuat blogwebsite, iklan di berbagai media massa dan elektronik serta memperluas area delivery service.
Berdasarkan hasil analisis strategi pemasaran yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, posisi pengembangan
pemasaran bakso atom berada pada kotak kuadran II yang digambarkan sebagai daerah growth and build, yaitu memiliki
kekuatan dan peluang yang lebih besar dibandingkan dengan kelemahan dan ancamannya, serta strategi pemasaran terwaralaba
masih relevan dengan perubahan lingkungan saat ini. Strategi yang diterapkan di masa mendatang adalah strategi intensif atau
pertumbuhan yang agresif Growth Oriented Strategy dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluangnya, melalui
pemeliharaan mutu dan moto produk, pemberdayaan pemasaran dan distribusi, serta pengebangan produk.
G. Sinergi aspek keuangan, perilaku konsumen dan faktor internaleksternal