c. Keputusan memilih makanan Dalam pengambilan keputusan memilih makanan, terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi dan faktor rasa bagi konsumen sangat berperan dibandingkan pengaruh dari teman, saudara, kepraktisan bahkan iklan
sekalipun. Karena itu, rasa merupakan hal yang harus betul-betul diperhatikan agar konsumen tetap memilih Bakso Atom pada saat mereka
ingin makan bakso. Dari Gambar 15 terlihat bahwa sekitar 80 persen konsumen akan memilih makanan dikarenakan oleh faktor rasa, 60 persen
dipengaruhi oleh Temantetangga, 50 persen Faktor kepraktisan, 48 persen oleh keluarga dan iklan hanya sekitar 40 persen.
Gambar 15. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
mengambil keputusan memilih makanan
E. Kepuasan dan Kepentingan Konsumen Bakso Atom
a. Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen merupakan suatu hal yang sangat berharga demi mempertahankan keberadaan konsumen tersebut untuk tetap berjalannya
suatu bisnis atau usaha. Kualitas produk dan layanan yang diberikan kepada konsumen akan memacu puas tidaknya seorang konsumen atas
performance produk secara keseluruhan. Yang pada akhirnya apabila
konsumen puas maka diharapkan akan menjadi konsumen yang loyal. Dengan kaidah Top Two Boxes, tingkat kepuasan konsumen CSI
secara kesseluruhan terhadap Bakso Atom, bahwa baru mencapai 72.2
0.0 10.0
20.0 30.0
40.0 50.0
60.0 70.0
80.0 90.0
Kes esu
aia n R
asa Tem
anT eta
ngg a
Kep rak
tisa n
Sau dara
Ke lua
rga Ikla
n
persen, artinya dari 72 konsumen Bakso Atom 52 responden menyatakan puas atau sangat puas. Sementara itu terdapat 5.6 persen Responden yang
menyatakan tidak puas CDI, dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Kepuasan konsumen secara keseluruhan terhadap Bakso Atom
Kepuasan Total Jumlah
CSI
Sangat tidak puas 0,0
Tidak puas 4
5,6 Antara puas dan tidak
16 22,2
Puas 45
62,5 Sangat Puas
7 9,7
Total
72 100,0
CSI Customer Satisfaction Index = 72,2
CDI Customer Dissatisfaction Index = 5,6
Keterkaitan antara kepuasan dan loyalitas konsumen secara analisis koresponden dapat digambarkan pada Gambar 16, dimana terlihat bahwa
responden yang puas P akan bersedia merekomendasikan demikian juga responden yang sangat puas SP sangat bersedia merekomendasikan.
Sebaliknya responden yang tidak puas TP juga tidak akan merekomendasikan Bakso Atom kepada konsumen lainnya. Untuk itu
kepuasan konsumen perlu dijaga, sehingga konsumen dapat dijadikan alat promosi melalui komunikasi dari mulut ke mulut.
Gambar 16. Keterkaitan antara kepuasan dan loyalitas konsumen
CORRESPONDEN 99.66
tidak bersedia antara
bersedia dan tidak
bersedia sangat
bersedia TP
ATP P
SP
Dimension-1 87.07 D
im e
n s
io n
-2 1
2 .5
9
b. Tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen terhadap atribut Bakso
Atom Salah satu aspek penting dalam memahami kepuasan konsumen
terhadap suatu produk adalah melakukan penilaian secara individual terhadap atribut-atribut yang membangun produk tersebut. Hal ini
ditujukan untuk mendapatkan gambaran bahwa konsumen memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap suatu atribut artinya sekelompok
konsumen dapat saja puas atau sangat puas terhadap satu atribut. Namun, disisi lain terdapat konsumen yang kurang puas bahkan tidak puas dengan
atribut tersebut. Pembahasan mengenai kepuasan suatu atribut seringkali tidak memberikan makna yang jelas bagi produsen, karena seberapa besar
tingkat kepentingan tersebut diperlukan oleh konsumen. Hal ini bisa saja terjadi dimana sekelompok konsumen merasa puas dengan suatu atribut,
namun atribut tersebut tidak terlalu penting. Sebaliknya ada sekelompok konsumen yang merasa tidak puas terhadap suatu atribut, padahal atribut
tesebut merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh konsumen lainnya. Penelitian ini mencoba menggabungkan dua aspek kepentingan dan
kepuasan konsumen dengan harapan dapat memberikan makna yang lebih mendalam dengan menggunakan Suharjo Split. Analisis ini digunakan
untuk melihat tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan suatu atribut yang dikaitkan dengan efisiensi pelayanannya. Hasil dari analisis diagonal ini
dituangkan dalam bentuk diagram berupa garis linier mulai dari titik nol dan memotong secara diagonal di antara sumbu kepentingan dengan
sumbu kepuasan Suharjo Split. Garis linier tersebut adalah garis efficient service,
karena pada garis ini tingkat kepuasan sesuai dengan tingkat kepentingannya terhadap atribut yang dinilai. Atribut yang berada di atas
garis efficient service menunjukkan adanya over service, sedangkan yang berada di bawahnya menunjukkan under service.
Dalam mengukur tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen dibatasi pada 18 atribut yaitu: 1 citarasa kelezatan, 2 kandungan gizi, 3
mutu bahan olahan, 4 merek, 5 halal, 6 kombinasi dan variasi produk, 7 kemudahan untuk memperoleh produk, 8 harga produk, 9 areal parkir,
10 kenyamanan outlet, 11 waktu buka outlet, 12 kemudahan mencapai lokasi, 13 kegiatan promosi discount, 14 iklan yang menarik, 15
kualitas kebersihan produk Higienis, 16 kemasan bawa pulang, 17 keramahan dan kesopanan pramusaji, 18 kecepatan layanan
Dari Gambar 17 terlihat bahwa, sebagian atribut berada pada garis efficient service,
yang artinya beberapa atribut yang dipentingkan tersebut telah mampu memberikan kepuasan kepada konsumen sesuai dengan
kepentingannya. Sebaliknya ada beberapa atribut yang berada jauh dibawah garis diagonal yaitu X7, X8, X12, X13 dan X14 merupakan
atribut yang harus diperbaiki kinerjanya serta perlu mendapat prioritas perbaikan. Atribut tersebut yaitu:, kemudahan memperoleh produk, harga,
kemudahan mencapai lokasi, promosi dan iklan. Atribut-atribut tersebut diidentifikasikan sebagai atribut-atribut yang under service dan harus
ditingkatkan layanannya karena memiliki tingkat kepuasan yang lebih rendah dibandingkan tingkat kepentingannya.
Gambar 17. Tingkat kepentingan dan kepuasan atribut
keterangan : 1. Citarasa kelezatan, 2. Kandungan gizi, 3. Mutu Bahan Olahan, 4. Merek, 5.Halal, 6.
Kombinasi dan variasi produk, 7.Kemudahan untuk memperoleh produk, 8.Harga produk, 9. Areal parker, 10.Kenyamanan outlet, 11.Waktu buka outlet, 12. Kemudahan
mencapai lokasi, 13. Kegiatan promosi discount, 14.Iklan yang menarik, 15. Kualitas Kebersihan produk Higienis, 16. Kemasan bawa pulang, 17. Keramahan dan kesopanan
pramusaji, 18. Kecepatan Layanan
Kepentingan
100 90
80 70
60 50
40 30
K e
p u
a s
a n
100 90
80 70
60 50
40 30
X18 X17
X16 X15
X14 X13
X12 X11
X10
X9 X8
X7 X6
X5
X4 X3
X2 X1
Dilihat dari Gambar 17, maka dari 5 atribut yang berada pada area under service
, dan yang memiliki tingkat kepuasan terendah adalah promosi. Promosi merupakan upaya untuk memberitahukan atau
menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dalam memilih tempat makan
sesuai Gambar 14 dan memutuskan memilih makan sesuai Gambar 15 ternyata konsumen tidak dipengaruhi oleh faktor promosi, namun
demikian konsumen menilai bahwa promosi perlu ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilihat dari respon konsumen pada saat pertama kali
mengenal Bakso Atom sebesar 61 persen berasal dari teman atau tetangga dan hanya sebesar 2 persen dari informasi Koran atau majalah. Informasi
mengenal bakso atom pertama kali dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Sumber informasi dalam mengenal Bakso Atom pertama kali Sedikitnya informasi yang diperoleh konsumen dari media masa
menunjukkan bahwa promosi Bakso Atom masih rendah. Terbatasnya promosi merupakan salah satu konsekuensi franchisee terwaralaba dalam
menciptakan inovasi. Hal ini terkait dengan biaya promosi yang harus dikeluarkan dan pada akhirnya berkaitan dengan besarnya profit sharing
yang akan diterima. Namun demikian promosi perlu ditingkatkan, sehingga komunikasi dengan konsumen yang tujuannya untuk menjaga
pelanggan yang loyal juga dapat ditingkatkan. Selain itu dapat menjaring konsumen yang belum pernah mencoba, ataupun juga untuk mengingatkan
konsumen kembali akan keberadaan Bakso Atom. Promosi dan iklan yang dapat dilakukan antara lain bisa melalui brosur atau leaflet, kerjasama
dengan produk minuman dengan mengadakan paket hemat, atau dengan
menentukan hari tertentu sebagai discount day. Promosi dan iklan tidak saja berperan memperkenalkan produk kepada konsumen, tapi juga dapat
membangun awareness konsumen, bahkan melalui iklan produsen dapat membangun image merek atau produk.
Hal lain yang harus diperhatikan juga adalah kemudahan memperoleh produk. Kemudahan memperoleh produk akan menjadi faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam proses pembelian Bakso Atom. Saat ini sudah berjalan sistem delivery, tetapi sebaiknya sistem ini ditingkatkan
dengan memperluas jangkauan pengantarannya mengingat outlet Bakso Atom masih terbatas jumlahnya. Hal lain yang perlu ditingkatkan adalah
kemudahan mencapai lokasi dapat ditunjang dengan menambah jumlah outlet
dimana saat ini outlet yang ada baru berjumlah 18, atau untuk lebih mendekatkan ke konsumen kemudahan lokasi dapat dijembatani dengan
aktif mengikuti event bazar. Dari wawancara dengan pemilik terwaralaba, diperoleh informasi bahwa keikutsertaan dalam suatu bazar
difasilitasi oleh pewaralaba dengan menyediakan tenaga kerja dan perlengkapan seperti piring, sendok dan alat pemanas, sehingga kegiatan
outlet dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Atribut yang paling penting diperhatikan juga adalah harga. Bakso adalah produk yang gampang ditiru, sehingga pendatang baru lebih mudah
masuk. Point Selling BABS merupakan positioning yang sangat sesuai dengan gaya hidup saat ini yang lebih mengutamakan kesehatan. Tetapi
karena produk ini mudah ditiru, konsumen akan sensitif dengan harga. Karena itu dalam pengembangan strategi selanjutnya harga harus betul-
betul dipertimbangkan. c.
Loyalitas Setelah tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan konsumen
diketahui, langkah selanjutnya adalah mengukur tingkat loyalitas konsumen. Pengukuran dilakukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi
oleh konsumen. Dpat dilihat pada Tabel 11, bahwa Indeks loyalitas Customer Loyalty Index, CLI konsumen Bakso Atom sebesar 62.5
persen, artinya dari 72 konsumen yang pernah berkunjung ke Bakso Atom,
terdapat sekitar 45 orang yang bersedia atau sangat bersedia berkunjung kembali ke Bakso Atom.
Tabel 11. Loyalitas konsumen terhadap Bakso Atom
Tingkat Kesediaan Berkunjung Kembali ke Bakso Atom
Jumlah Persen
Tidak bersedia 3
4,2 Antara bersedia dan tidak
24 33,3
Bersedia 40
55,6 Sangat bersedia
5 6,9
Total 72
100,0
Selanjutnya berdasarkan kuesioner yang diisi oleh konsumen dilakukan mapping dengan Correspondence Analysis Gambar 19 bahwa,
konsumen setuju bahkan sangat setuju bahwa Bakso Atom merupakan bakso sehat B, tetapi konsumen tidak setuju bahwa Bakso Atom
merupakan pilihan utama saat ingin makan bakso C. Terhadap pernyataan bahwa bakso atom memiliki kekhasan yang tidak dijumpai
pada bakso lain D, ataupun bakso atom mempunyai daya tarik untuk mencobanya E dan pernyataan akan datang lagi ke bakso atom dalam
waktu dekat A, bahwa sebagian konsumen menyatakan setuju dan sebagian lainnya menyatakan antara setuju dan tidak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, Bakso Atom kuat di persepsikan sebagai Bakso Sehat, namun belum memiliki kekhasan yang menonjol, serta belum terlalu kuat
menarik konsumen untuk mencobanya. Pernyataan-pernyataan di atas dapat dijadikan acuan dalam menyusun strategi promosi, pernyataan
BABS dapat dijadikan positioning dalam mengiklankan Bakso Atom ini. Tetapi karena Bakso Atom ini belum menjadi suatu pilihan pada saat
konsumen ingin makan bakso, maka Bakso Atom harus memiliki kekhasan yang menonjol.
Gambar 19. Mapping loyalitas konsumen Bakso Atom
Keterangan : A = Dalam waktu dekat akan datang lagi ke Bakso Atom, B = Bakso Atom merupakan
bakso sehat, C = Bakso Atom adalah pilihan utama saat ingin makan bakso, D = Bakso Atom memiliki kekhasan yang tidak dijumpai pada bakso lain, E = Bakso Atom
mempunyai daya tarik untuk mencobanya
d. Rekomendasi Correspondence analysis dengan kaidah top two boxes digunakan
untuk mengetahui konsumen yang bersedia merekomendasikan Bakso Atom kepada konsumen lainnya. Sesuai Tabel 12 terdapat 63,8 persen
konsumen yang merekomendasikan atau sangat merekomendasikan Bakso Atom. Angka rekomendasi ini belum terbilang cukup bagus, apabila
dikaitkan dengan mapping loyalitas Gambar 19 yang menyatakan sebagian konsumen masih beranggapan bahwa Bakso Atom belum
memiliki kekhasan yang menonjol dan Bakso Atom bukan merupakan pilihan utama pada saat makan bakso serta Bakso Atom belum mempunyai
daya tarik untuk mencobanya. Untuk itu perlu diperhatikan agar pelanggan loyal tetap dapat dipertahankan dan dapat menarik pelanggan baru, maka
perlu kiranya untuk mempertahankan rasa, meningkatkan promosi dan iklan, serta menambah variasi makanan. Disamping itu, perlu sosialisasi
kepada konsumen dengan mengedepankan bahwa bakso yang dimakan adalah bakso sehat.
CORRESPONDEN 98.44
A B
C D
E tidak s etuju
antara setuju dan tidak
setuju sangat s etuju
sangat s etuju
Dim ens ion-1 79.24 D
im e
n s
io n
-2 1
9 .2
Tabel 12. Kesediaan konsumen untuk merekomendasikan Bakso Atom
Kesediaan merekomendasikan Jumlah
Persen
Tidak merekomendasikan 2
2,8 Terserah orang yang bersangkutan
24 33,3
Merekomendasikan 42
58,3 Sangat merekomendasikan
4 5,5
Total 72
100
Informasi mengenai perilaku konsumen sebagaimana telah diuraikan di atas, dapat digunakan untuk menyusun strategi pengembangan usaha.
F. Strategi Pengembangan Usaha Bakso Atom