Sikap dan Perilaku Konsumen

NPV ’ = nilai NPV Positif Rp NPV ” = nilai NPV Negatif Rp i’ = discount rate nilai NPV positif i” = discount rate nilai NPV negatif d. Profitability Index PI atau benefit and cost ratio BC ratio merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai penerimaan bersih sekarang dengan nilai pengeluaran investasi sekarang selama umur investasi Kasmir Jakfar, 2007. Σ PV Kas Bersih PI = x 100 Σ PV Investasi e. Break Event Point BEP adalah BEP atau titik impas adalah suatu keadaan dimana besarnya pendapatan sama dengan besarnya biayapengeluaran yang dilakukan oleh proyek, yang dapat dihitung dengan persamaan berikut : Pramudya, 2006. Total Biaya Rp = Volume Penjualan unit x Harga Jual Rp Perhitungan volume penjualan pada saat BEP dapat dihitung dengan persamaan : Total Biaya Tetap BEP unit = Harga Jualunit - Biaya Variabelunit Total Biaya Tetap BEP Rp = 1 - Biaya Variabel per Unit Harga Jual

D. Sikap dan Perilaku Konsumen

Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat, pelanggan dihadapkan pada banyak pilihan produk dengan berbagai pelayanan. Untuk itu pihak produsen perlu mengetahui seberapa besar kebutuhan, persepsi, preferensi dan keinginan pelanggan. Studi tentang perilaku konsumen akan menjadi dasar yang amat penting dalam manajemen pemasaran. Hasil dari kajiannya akan membantu para pemasar untuk hal berikut: 1 merancang bauran pemasaran, 2 menetapkan segmentasi, 3 merumuskan positioning dan pembedaan produk, 4 memformulasikan analisis lingkungan bisnisnya, dan 5 menyusun strategi pemasaran. Ditegaskan pula oleh Setiadi 2003, bahwa memahami konsumen adalah elemen penting dalam pengembangan strategi pemasaran. Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan perlu dicari informasinya semaksimal mungkin. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini Engel et al, 1994. Tindakan membeli dapat berwujud pada pilihan-pilihan konsumen terhadap merek, jumlah produk, tempat waktu dan frekuensi pembelian. Perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh banyak faktor, yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis. Selanjutnya dijelaskan oleh Umar 2005 bahwa terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor sosial budaya yang terdiri dari kebudayaan, sosial, serta keluarga. Faktor lain adalah faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. Sedangkan faktor-faktor kepuasan konsumen adalah mutu produk dan pelayanan, kegiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan dan nilai-nilai perusahaan. Fakor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Setiadi 2003, adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi umur, pekerjaan, ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri dan faktor psikologis. Perilaku konsumen merupakan suatu proses, dimana pembelian merupakan salah satu tahap dari beberapa tahap yang dilalui dalam proses tersebut. Ada banyak pengaruh yang mendasari proses pembelian tersebut, mulai dari motivasi internal hingga pengaruh eksternal. Motivasi dan perilaku tersebut dapat dimengerti melalui penelitian. Mempelajari perilaku konsumen dapat membantu para manajer mengambil keputusan, memberikan para peneliti pemasaran tentang pengetahuan dasar ketika mereka menganalisis konsumen, membantu pembuat keputusan dalam menciptakan hukum dan peraturan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang atau jasa, dan membantu konsumen dalam pengambilan keputusan yang lebih baik Mowen Michael, 2006. Perusahaan harus dapat memahami perilaku konsumen agar dapat memenuhi harapan konsumen yang pada akhirnya pemasaran produk berjalan dengan baik. Dengan pemahaman tersebut, perusahaan dapat memperkirakan reaksi konsumen terhadap produk yang ditawarkan perusahaan sehingga perusahaan dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat Sumarwan, 2003. Schiffman dan Kanuk 2004 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai proses pencarian informasi mengenai suatu produk atau jasa pada saat pembelian, menggunakan, dan mengkonsumsi serta mengevaluasi produk yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha. Hal ini dikarenakan dengan memuaskan pelanggan, perusahaan dapat meningkatkan tingkat keuntungannya dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. Menurut Kotler 2000 kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja hasil suatu produk dan harapan- harapannya. Dalam banyak kasus, pelanggan yang puas belum tentu merupakan pelanggan yang loyal dan sebaliknya pelanggan yang kurang puas tidak otomatis menjadi pelanggan yang tidak loyal.

E. Strategi Pengembangan Usaha