Potret ‘Ulu> m al-Qur’a> n di Mesir Kontemporer

2. Potret ‘Ulu> m al-Qur’a> n di Mesir Kontemporer

‘Ali> Syawwa> kh Ish}a> q dalam bukunya, Mu’jam Mus}annafa> t al-Qur’an al-Kari> m, yang dicetak tahun 1984 M menghimpun tidak kurang dari 3881 judul buku dan manuskrip yang terkait dengan Al-Qur’an dan tafsir, termasuk di antaranya karya-karya yang ditulis orang Mesir dan dicetak di

Mesir. 69 Penulis tidak bisa menunjukkan berapa karya terkait dengan disiplin ini yang telah ditulis oleh intelektual Mesir hingga kini, namun penulis

sangat sadar bahwa karya yang terkait dengan disiplin‘ulu> m al-Qur’a> n demikian kaya dan variatif. Tidak terlalu berlebihan jika Mesir disebut sebagai negara penyuplai buku terbesar di bidang kajian-kajian agama, termasuk dalam kajian Al-Qur’an, di samping sejumlah negara Timur Tengah lainnya seperti Libanon dan Saudi Arabia. Begitu kayanya karya yang terkait dengan Al-Qur’an menunjukkan bahwa perhatian umat Islam dan terhadap kitab sucinya sangat besar. Perhatian ini diekspresikan dengan menulis sejumlah karya yang terkait dengan Al-Qur’an, termasuk kajian‘ulu> m al-Qur’a> n.

69 ‘Ali> Syawwa> kh Ish}a> q, Mu’jam Mus}annafa> t al-Qur’ani al-Kari> m,(empat jilid), (Riyadl: Da> r al-Rifa> ’i, 1984)

Dalam kunjungan ke sejumlah perpustakaan di Mesir, 70 penulis menjumpai betapa banyak dan beragamnya karya-karya yang terkait

dengan‘ulu> m al-Qur’a> n. Memang tidak semuanya menjelaskan secara eksplisit dalam judul bahwa buku tersebut adalah karya ilmu Al-Qur’an. Polanya juga tidak sepenuhnya sama dengan alur perkembangan ilmu Al- Qur’an di masa-masa Mesir awal, yang bermula bagian dari tafsir, berlanjut menjadi karya tematik-spesifik mengenai ilmu Al-Qur’an, dan menjadi satu

paduan utuh ‘ulu> m al-Qur’a> n. Perkembangan ilmu Al-Qur’an di Mesir kontemporer, menurut hemat penulis, sporadis dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Indikasi ini muncul di masa-masa transisi antara apa yang penulis sebut sebagai ‘era awal’ dan ‘era kontemporer’. Era transisi ini ditandai dengan kaburnya pola penulisan yang tidak lagi mengikuti alur penulisan di masa awal yang bermula dari corak penulisan ilmu Al-Qur’an sebagai bagian dari tafsir, kemudian menjadi karya tematik, dan menjadi disiplin yang utuh yang terhimpun dalam kategori ‘ulu> m al-Qur’a> n.

70 Dalam kunjungan penulis ke Mesir sepanjang 7 Juli-16Agustus 2005, penulis melacak literatur ‘ulu> m al-Qur’a> n di beberapa perpustakaan terkemuka di Mesir, yaitu

Perpustakaan Al-Azhar, Perpustakaan Da> r Kutub al-Mis}riyyah, Perpustakaan Al-Qahirah al-Kubra, Perpustakaan IIIT, dan Perpustakaan Iskandariyah. Selain itu, penulis juga melihat perkembangan kajian ‘ulu> m al-Qur’a> n di outlet-outlet buku di sekitar kampus Universitas Al-Azhar dan sejumlah penerbit terkemuka di Mesir, yaitu Dar al-Syuru> q, Madbu> li, Da> r al-Ma’a> rif, Da> r al-Sala> m, dan lain-lain.

Dalam konteks ini, penulis melihat bahwa karya al-Zarqa> ni> , Mana> hil al-‘Irfa> n, merupakan karya transisi yang menjembatani era awal Mesir dengan era kontemporer. Kecenderungan transisional ini terlihat dari corak penulisannya yang tidak memperdulikan gaya penulisan yang rumit. Yang terpenting adalah sampainya gagasan dengan mudah kepada pembaca. Ini secara tegas disampaikan oleh al-Zarqa> ni> dalam pengantar bukunya bahwa di antara tujuan penulisan buku ini adalah:

“Bahwa buku saya ini menjadi bagian dari metode berpikir dan berekspresi ala Al-Azhar baru, sehingga pembaca dari setiap generasi dengan mudah memahaminya…, karena setiap era

memiliki bahasa, logika, dan argumentasinya sendiri.” 71

Dapat disebut sebagai karya era transisi adalah Al-Tas}wi> r al-Fanni> fi al-Qur’a> 72 n karya Sayyid Qut}b , Qas}as} min al-Qur’a> n karya Muh}ammad

71 Kutipan itu adalah terjemah bebas dari pernyataannya:

Lihat pengantar cetakan ke-3, Al-Zarqa> ni, Mana> hil, h. 5 72 Mengikuti pembagian fase Ibrahim M. Abu-Rabi’ mengenai sosok Sayyid Qut}b pada dua fase: fase sebelum terlibat di Ikhwan al-Muslimun (pre-Ikhwan phase) dan fase ketika di Ikhwan al-Muslimun (post-Ikhwan phase),maka karya ini adalah karya pra- Ikhwan. Dalam catatan Ibrahim M. Abu-Rabi’, buku ini terbit pertama kali pada tahun 1945. Sedangkan buku yang penulis baca diterbitkan oleh Da> r al-Syuru> q (Mesir) terbit tahun 2004, cetakan ke-17. Ibrahim M. Abu-Rabi’, Intelectual Origins of Islamic Resurgence in The Modern A rab W orld (Albany: State University of New York Press, 1996), h. 92 dan seterusnya. Buku ini ditulis didasarkan pada keingian Sayyid Qut}b untuk ‘menemukan kembali’ keindahan Al-Qur’an yang tidak ia temukan dalam kitab-kitab tafsir pada masanya. Keindahan masa kecil dengan imajinasi yang luar biasa ketika merenungi makna tekstual ayat-ayat Al-Qur’an sirna dan tidak ditemukan dalam kitab-kitab tafsir. Terbayang dalam benaknya, “Apakah ada dua jenis Al-Qur’an yang berbeda?” (tura> huma>

Zahra> n, A l-Fann al-Qas}as}i fi al-Qur’a> n karya Ah}mad Muh}ammad Khalafulla> 73 h, Min Bala> ghah al-Qur’a> n karya Ah}mad Ah}mad Badawi> ,Ta’ri> kh

al-Qur’a> n karya Ibra> him al-Abya> ri> , dan Ta> rikh al-Qur’a> n karya Abd al-S{a> bu> r Sya> 74 hi> n. Berbeda dengan Mana> hil, empat buku yang disebut pertama ini

tidak secara lengkap menghimpun keseluruhan ilmu Al-Qur’an, melainkan kajian tematik pada isu-isu tertentu terkait dengan ilmu Al-Qur’an. Kalau

A l-Tas}wi> r al-Fanni> dan Al-Fann al-Qas}as}i berupaya untuk mengkaji secara

tematik isu tentang kisah sebagai bagian dari ilmu Al-Qur’an, Qas}as} min al- Qur’a> n tidak secara tegas menjelaskan isu kisah sebagai bagian ilmu Al- Qur’an, melainkan hendak menjelaskan kisah-kisah yang tertuang dalam Al- Qur’an tanpa disibukkan untuk mengulas secara teoritis disiplin ilmu Al-

Qur’an. 75 Sementara Min Bala> ghah al-Qur’a> n lebih mengkaji aspek-aspek

Qur’a> na> n?) Al-Qur’an masa kecil (Qur’a> n al-t}ufu> lah) yang menarik, mudah, dan memikat atau Al-Qur’an masa remaja (Qur’a> n al-syaba> b) yang sulit, rumit, dan terkoyak-koyak. Dengan nada satir, Sayyid Qut}b mengeluh, “Apakah ini merupakan bentuk pelanggaran dalam cara menafsirkan?” Kenyataan inilah yang mendesakkan Qut}b untuk kembali pada Al-Qur’an dan mencari kembali keindahan Al-Qur’an yang hilang akibat ulah para penafsir. Lihat, Sayyid Qut}b, A l-Tas}wi> r al-Fanni> fi> al-Qur’a> n, (Kairo: Da> r al-Syuru> q, 2004), h. 8

73 Muh}ammad Ah}mad Khalafulla> h, A l-Fann al-Qas}as}i fi al-Qur’a> n al-Kari> m (Kairo: Maktabah al-Anglo al-Mis}riyyah, 1965), cetakan ke-3. Terbit pertama kali pada

tahun 1953 74 Terbit pertama kali pada tahun 1966, diterbitkan oleh penerbit Da> r al-Qalam,

Mesir. Buku ini terbit kembali pada tahun 2005 oleh Nahd}ah Mis}r, Kairo. 75 Bahkan buku ini lebih sebagai reaksi terhadap orang yang hanya disibukkan dengan seni membaca Al-Qur’an dan melupakan makna terdalamnya. Padahal, kata penulisnya, keberadan kisah-kisah dalam Al-Qur’an merupakan strategi paling mungkin untuk menggali makna Al-Qur’an. Lihat Muh}ammad Zahra> n, Qas}as} min al-Qur’a> n, (Kairo: Da> r al-Kita> b al-‘Araby, 1955), h. 4-5 Mesir. Buku ini terbit kembali pada tahun 2005 oleh Nahd}ah Mis}r, Kairo. 75 Bahkan buku ini lebih sebagai reaksi terhadap orang yang hanya disibukkan dengan seni membaca Al-Qur’an dan melupakan makna terdalamnya. Padahal, kata penulisnya, keberadan kisah-kisah dalam Al-Qur’an merupakan strategi paling mungkin untuk menggali makna Al-Qur’an. Lihat Muh}ammad Zahra> n, Qas}as} min al-Qur’a> n, (Kairo: Da> r al-Kita> b al-‘Araby, 1955), h. 4-5

Qur’a> 76 n), dan hal-hal yang terkait dengan retorika Al-Qur’an. Kecuali itu, Ta’ri> kh al-Qur’a> n dan Ta> rikh al-Qur’a> n agak lebih utuh membahas beragam

disiplin ilmu Al-Qur’an, misalnya turunnya wahyu, ilmu qira’at, dan ilmu rasam mushaf. 77

Kenyataan bahwa corak dan kecenderungan karya-karya pada era transisi ini bersifat sporadis, 78 akan berlanjut pada era kontemporer.

Sebagaimana akan dilihat dalam tulisan ini, potret umum ‘ulu> m al-Qur’a> n di Mesir kontemporer mewarisi corak umum karya-karya ‘ulu> m al-Qur’a> n pada masa transisi. Ini terlihat dengan lahirnya sejumlah karya akademis yang ditulis untuk kepentingan yang beragam, baik sebagai diktat kuliah di kampus-kampus Mesir, atau sebagai karya yang memang ditulis untuk memperkaya khazanah kajian ilmu Al-Qur’an.

Dari sejumlah karya yang sempat penulis lacak, karya-karya ‘ulu> m al- Qur’a> n di Mesir kontemporer memiliki corak yang beragam. Corak yang

76 Ah}mad Ah}mad Badawi> ,Min Bala> ghah al-Qur’a> n,(Kairo: Da> r Nahd}ah Mis}r, 1950) 77 Ibrahim al-Abya> ri> , Ta’ri> kh al-Qur’a> n, (Kairo: Da> r al-Qalam, 1965). Buku ini diawali penjelasan mengenai sejarah Rasulullah, Al-Qur’an, dan ke-ummi> -an Rasulullah.

Buku ini terbit kembali dalam cetakan kedua pada tahun 1981 dan edisi revisi sebagai cetakan ke-3 tahun 1991, diterbitkan oleh penerbit Kairo, Da> r al-Kita> b al-Mis}ri> .

78 Sporadis yang dimaksud adalah pola penulisannya tidak seperti alur pada era awal, bermula dari ilmu Al-Qur’an sebagai bagian dari tafsir, menjadi karya tematik, dan

menjadi karya utuh dalam ‘ulu> m al-Qur’a> n.

paling menonjol adalah penulisan disiplin ilmu Al-Qur’an dalam dokumen utuh yang mereka beri judul ‘ulu> m al-Qur’a> n atau ‘ulu> m al-tafsi> r, kumpulan beragam disiplin ilmu Al-Qur’an secara utuh yang menjadi pra syarat memahami dan menafsirkan Al-Qur’an. Jenis karya ini meliputi buku yang ditujukan sebagai bahan ajar di perguruan tinggi (muqarrar), di samping karya akademis murni untuk melengkapi kajian-kajian Al-Qur’an. Dapat

disebut dalam jenis ini, di antaranya, adalah‘Ulu> 79 m al-Qur’a> n dan ‘Ulu> m al-

Tafsi> 80 r karya Abdulla> h Mah}mu> d Syah}atah; Maba> h}is\ fi> ‘Ulu> m al-Qur’a> n karya ‘Affa> 81 f ‘Ali> al-Najja> r; Dira> sa> t fi> ‘Ulu> m al-Qur’a> n karya Muh}ammad ibn Abd al- Mun’im Khuraibah; 82 Maba> h}is\ fi> ‘Ulu> m al-Qur’a> n karya Ibra> hi> m

Khali> fah; Al-La’a> li’ al-H{isa> n fi> ‘Ulu> m al-Qur’a> n karya Musa> Sya> hi> n

83 La> 84 syi> n; Dira> sa> t fi> ‘Ulu> m al-Qur’a> n karya Muh}ammad Bakar Isma> ‘il; dan Mafhu> 85 m al-Nas}s}: Dira> sah fi> ‘Ulu> m al-Qur’a> n karya Nas}r H{a> mid Abu> -Zayd.

79 Diterbitkan oleh penerbit Maktabah Nahd}ah al-Syarq, Kairo, 1980 80 Diterbitkan oleh penerbit Universitas Kairo, 1986

81 Diterbitkan oleh penerbit Universitas Al-Azhar sebagai muqarrar di Fakultas Studi Islam bagian perempuan Universitas Al-Azhar, 1998. Prof. Dr. Affa> f ‘Ali> al-Najja> r

adalah guru besar tafsir dan ilmu-ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar. Buku ini adalah diktat (muqarrar) kuliah materi yang dibimbingnya.

82 Diterbitkan oleh penerbit Universitas Al-Azhar, 1998 83 Diterbitkan oleh penerbit Da> r al-Syuru> q, 2002

84 Diterbitkan oleh penerbit Da> r al-Mana> r, 1991. Ia adalah Prof. Dr. Muh}ammad Bakar Isma> ’il. Dilahirkan di Aswan Mesir, 1936. Layaknya pemuda Mesir, ia telah

menghafal Al-Qur’an dalam usianya yang relatif muda. Gelar magisternya ia raih di Jurusan Tafsir dan ilmu-ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar, sedangkan gelar doktornya juga diraih di almamater yang sama dengan judul disertasi, Maqa> s{id al-Tasyri> ’ al-Usari> min

Selain itu, corak lain adalah dengan penulisan karya ilmu Al-Qur’an tematik atau ‘ulu> m al-Qur’a> n al-mutakhas}s}is}ah. Corak karya ini hanya menfokuskan pada disiplin tertentu dalam ilmu Al-Qur’an, semisal asba> b al- nuzu> l, al-naskh, al-qis}s}ah, dan semacamnya. Dalam konteks ini, dapat disebut beberapa karya, di antaranya: Dira> sah fi al-Naskh karya Muh}ammad

Sa> 86 lim Abu> ‘A< s}i> ;

A l-Qis}s}ah fi al-Qur’a> n: Maqa> s}id Di> niyyah, Qiyam Fanniyyah karya Muh}ammad Qut}b Abdul ‘A< 87 l; Al-Qira> ’at: A h}ka> muha> wa

Mas}daruha> 88 karya Sya’ba> n Muh}ammad Isma> ’i> l;

A l-Naskh fi al-Qur’a> n al-

Khila> l Su> ratai al-T{ala> q wa al-Tah}ri> m dengan predikat Summa Cumlaude. Di almamaternya itulah ia mengabdi di lembaga pengajaran Universitas Al-Azhar hingga ia meraih guru besar di bidang kajian Islam di universitas tersebut. Karya-karyanya mencakup beragam disiplin keilmuan agama yang meliputi fiqh, hadis, balaghah, sejarah Islam, dll. Karya- karya mencapai lebih dari 80 judul. Ia wafat di Mesir pada 11 Januari 2006. Lihat http://www.ertu.org/quran/8.html , diakses terakhir pada tanggal 10 Desember 2007. Dira> sa> t fi> ‘Ulu> m al-Qur’a> n adalah salah satu dari sejumlah karyanya yang ia tulis dalam berbagai disiplin keislaman.

85 Diterbitkan oleh al-Hay’ah al-Mis}riyyah al-‘A< mmah li al-Kita> b,Kairo, 1993. Sebagaimana pengakuannya, buku ini adalah buah dari diskusi dengan berbagai kalangan,

terutama dengan para mahasiswa jurusan Bahasa Arab Universitas Kairo, baik di pusat maupun di kampus cabang yang berada di Sudan. Tidak hanya dengan mahasiswa, draft awal buku ini juga merupakan hasil diskusi dengan sejumlah kalangan, kolega, para guru besar, baik di kampus Universitas Kairo maupun di luar kampus. Sebagaimana dalam pengantar buku ini, buku ini dirampungkan di Jepang ketika ia bertugas sebagai dosen tamu di Universitas Osaka, Jepang. Mengenai siapa Abu> Zayd telah banyak ditulis para sarjana, misalnya Yusuf Rahman dalam disertasinya di McGill University dan Nur Ikhwan dalam tesis masternya di Leiden University.

86 Diterbitkan oleh Maktabah Rasywa> n, Mesir ,2000. 87 Diterbitkan oleh Maktabah al-Syaba> b, Mesir, 1996

88 Diterbitkan oleh Da> r al-Sala> m, Kairo, 1982. Sya’ba> n Muh}ammad Isma> ’i> l dilahirkan di wilayah Syar’qiyyah, Mesir pada tahun 1939 M/1359 H. Melanjutkan ke

Kari> 89 m: Dira> sah Tasyri’iyyah Ta> rikhiyyah Naqdiyyah karya Mus}t}afa> Zayd, dan Asba> b al-Nuzu> l: Tah}di> d Mafa< hi> m wa Raddu Syubuha> t karya

Muh}ammad Sa> 90 lim Abu> ‘A< s}i> . Jenis dalam corak ini tidak hanya berbentuk buku, tetapi juga tulisan lepas di jurnal ilmiyah. Ini misalnya tulisan Bali> gh

Fath}i> Mah}mu> d Muh}ammad Abd al-Khabi> r yang berjudul A l-Qis}s}ah al-

jenjang pendidikan menengah pertama dan atas di Ma’had Al-Azhar hingga memperoleh ijazah dalam spesialisasi qira> ’at dan ilmu-ilmu Al-Qur’an. Melanjutkan studinya ke Universitas Al-Azhar jurusan studi Islam dan Arab, dan melanjutkan di pada program magister dan doktor di lembaga yang sama dengan konsentrasi Us}u> l al-Fiqh. Ia juga berprofesi sebagai pengajar qira> ’at di ma’had dan universitas Al-Azhar. Ia memperoleh gelar guru besar di bidang syariat Islam di mana ia juga menjadi ketua jurusan Syariat Islam Universitas Al-Azhar. Selain buku tersebut, ia juga banyak menulis baik dalam disiplin ilmu Al-Qur’an maupun syariah. Di antara karyanya dalam bidang ilmu Al-Qur’an adalah al-Madkhal ila> ‘Ilm al-Qira> ’a> t (Mekah: Dar> Sa> lim), al-Madkhal lidirasah al-Qur’a> n wa al- ‘Ulu> m al-Isla> miyyah (Kairo: Da> r al-Ans}a> r), dll.

89 Diterbitkan oleh Da> r al-Yusr, 2007. Buku ini merupakan cetakan kedua. Tidak ada penjelasan kapan buku ini pertama kali terbit. Tapi dari pengantar yang ditulis

pengarangnya terlihat bahwa buku ini ditulis tahun 1971. Ia adalah Prof. Dr. Mus}t}afa> Zayd, dilahirkan pada tahun 1917 di salah satu desa di Kafr al-Syaikh di wilayah Alexandria. Ia adalah ketua jurusan Syariah Islam Fakultas Da> r al-‘Ulu> m Universitas Kairo (196-1976). Ia juga sebagai guru besar di berbagai universitas, baik di Mesir, Damaskus, Beirut, Khortum dan Madinah. Di Madinah, ia sempat menjabat sebagai guru besar dan ketua jurusan program pasca sarjana. Ia pernah berguru pada Abu> Zahrah, ‘Ali> H{asballa> h, Muh}ammad Zafza> f, dan ‘Abd al-Az}im Ma’a> ni> . Ia juga menjadi pembimbing disertasi sejumlah tokoh, misalnya, Muh}ammad Baltaji> , ‘Abd al-Maji> d Mah}mu> d, ‘Ali> al-Salu> s, ‘Adna> n Zarzu> r, dll. Buku ini bermula dari disertasi doktornya di Universitas Kairo. Ia wafat pada tahun 1978. Mengenai biografi singkat ini, lihat di halaman 7-8 bukunya.

90 Diterbitkan oleh Da> r al-Bas}a> ’ir, Kairo, 2002

Qur’a> niyyah A ghra> d}uha> wa Sima> tuha> yang ditulis di Jurnal Ilmiyah Fakultas Us}u> 91 l al-Di> n wa al-Da’wah Universitas Al-Azhar cabang Zaqa> zi> q.

Selain dua corak di atas, ada corak lain dalam penulisan karya ‘ulu> m al-Qur’a> n di Mesir kontemporer, yaitu corak polemik. Buku jenis ini secara tegas mencantumkan dalam judulnya bantahan, kritik, atau cemooh terhadap karya lain dalam disiplin yang sama. Dalam jenis ini dapat disebutkan beberapa contoh, di antaranya: Aba> t}il al-Khus}u> m Hawl al-Qas}as} al-Qur’a> ni> :

‘A rd}un wa Munaqasyah karya Abd al-Gawa> 92 d Muh}ammad al-Muhs}i> ; Hajmah ‘A lma> niyyah Jadi> dah wa Muh}a> kamah al-Nas}s} al-Qur’a> ni> karya

Ka> 93 mil Saf’a> n; Maqa> lata> ni fi al-Ta’wi> l: Ma’a> lim fi al-Manhaj...wa Ras}d li

91 Atau juga tulisan Muh}ammad Mutawalli> Idri> s yang berjudul Qas}as} al-Qur’a> n al- Kari> m yang dimuat di jurnal yang sama. Lihat No. 5 Junad al-U< la> 1413 H/ November 1992.

Demikian juga tulisan H{ibr ‘Izz al-Rija> l al-Sayyid Abu> Zayd yang berjudul Qis}s}ah S{a> h{ib al- Jannatayn fi> D{au’ Su> rah al-Kahf Dirasay Tah}li> liyyah Dala> liyyah yang dimuat di Jurnal Fakultas Us}u> l al-Di> n wa al-Da’wah di al-Mans}u> rah, Juz I, No. 8 2002 M/1423 H.

92 Diterbitkan oleh al-Da> r al-Mis}riyyah, Iskandariyah, 2000. Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi bantahan terhadap sejumlah asumsi orang mengenai kisah-kisah

dalam Al-Qur’an, misalnya kekeliruan bahwa kisah Al-Qur’an mengandung kesalahan historis, anggapan pemuatan kisah-kisah sastrawi-mitis dalam Al-Qur’an, bantahan terhadap angapan bahwa kisah dalam adalah imajinasi dan perumpaan belaka, dlll.

93 Diterbitkan oleh Da> r al-Fad}ilah, Kairo, 1993. Buku ini berisi sanggahan terhadap dua penulis ilmu Al-Qur’an: Khalafulla> h dan Nas}r H{a> mid Abu> -Zayd.

al-Inh}iraf karya Muh}ammad Sa> 94 lim Abu> ‘As}i> ; dan Tafni> d Da’wa> al-Naskh fi al-Qur’a> 95 n al-Kari> m karya Gama> l al-Banna> .

Di samping itu, corak baru yang mulai berkembang belakangan ini adalah corak penulisan ilmu Al-Qur’an secara ensiklopedik. Corak ini di samping menghimpun beragam isu dalam ilmu Al-Qur’an, juga menjelaskan istilah-istilah tematik dalam Al-Qur’an. Karya dengan corak ini, seperti memang ditegaskan secara eksplisit oleh penulisnya dengan istilah mausu> ’ah, di antaranya disponsori oleh negara melalui Menteri Urusan Wakaf Republik Arab Mesir. Buku itu adalah A l-Mausu> ’ah al-Qur’a> niyyah al-Mutakhas}s}is}ah yang disusun oleh tim akademik terdiri dari Universitas Al-Azhar (12 orang), Universitas ‘Ain Syam (1 orang), dan Universitas Kairo (1 orang) di bawah tanggung jawab Departemen Urusan Wakaf. Dengan perkembangan teknologi informasi, buku ini juga disebar secara

94 Diterbitkan oleh Da> r al-Basha> ’ir, Kairo, 2003. Buku ini berisi kritik terhadap sejumlah pengkaji Al-Qur’an, Muh}ammad Arku> n (Maroko), H{assan H{anafi> dan Nas}r H{a> mid

Abu> -Zayd (Mesir), serta Muh}ammad Abu al-Qa> sim H{a> j H{amd (Sudan). 95 Diterbitkan oleh Da> r al-Fikr al-Isla> mi> , Kairo, 2004. Ia adalah Prof. Gama> l al-

Banna> . Dilahirkan di Mesir, 1920. Ia adalah akademisi yang aktivis. Ini terlihat dari aktivitasnya dalam pemberdayaan warga. Pada tahun 1953 misalnya, ia mendirikan al- Jam’iyyah al-Mis}riyyah liri’a> yah al-Masju> ni> n wa usarihim yang bergerak dalam rehabilitasi orang-orang yang meringkuk di penjara. Pada tahun 1981 ia mendirikan serikat buruh internasional yang bernama al-Ittih}a> d al-Isla> mi> al-Dauli> li al-‘Ummal. Bersama Fauziyah, ia mendirikan Fauzia Foundation (Mu’assasah Fauzia) yang bergerak dalam kerja-kerja

Lihat dalam www.islamiccall.org/the%20islamiccoll_files/fawzya.htm. diakses terakhir pada tanggal 10 Desember 2007.

budaya

dan

kegiatan

ilmiyah.

online dalam situs Lembaga Fatwa Mesir (Da> 96 r al-Ifta> ). Selain buku itu, ada karya lain yang ditulis oleh Abd al-Mun’im al-H{ifni, yaitu Mausu> ’ah al-

Qur’a> 97 n al-‘A z}i> m. Demikian potret umum ‘ulu> m al-Qur’a> n pada era kontemporer.

Memang tidak semua semua karya yang terkait dengan‘ulu> m al-Qur’a> n tersebut secara tegas mencantumkan judul ‘ulu> m al-Qur’a> n. Namun dilihat dari isi buku tersebut, karya tersebut merupakan bagian dari disiplin ilmu Al-

Qur’an. 98 Penjelasan berikut akan diarahkan pada kecenderungan umum ‘ulu> m al-Qur’a> n di Mesir kontemporer.