HASIL PENELITIAN

HASIL PENELITIAN

Didapatkan tiga jenis Nepenthes yang sedang berbunga di TWA Sicikeh-Cikeh ketika pengamatan. Ketiga Nepenthes yang menunjukkan berbunga yaitu : N. spectabilis Danser, N. tobaica Danser, dan N. rombicaulis. Posisi pembungaan setiap jenis Nepenthes semua terdapat pada ujung (terminal) batang.

Perbungaan Nepenthes merupakan bunga majemuk dalam tandan. Tandan bunga betina dan bunga jantan terdapat pada individu yang berbeda. Panjang tandan bunga N. spectabilis 6-18cm, N. tobaica 6- 16cm, dan N. rombicaulis 4-12cm. Bunga bentuk bulir tersusun dalam tandan, setiap tandan terdapat 27-66 bulir bunga. Panjang tangkai bunga N. spectabilis , N. tobaica, dan N. rombicaulis berturut-turut 1-2,5 cm, 2- 4,5cm, 1-2 cm. Masing-masing tangkai bulir umumnya mempunyai bunga satu, jarang yang dua (Gambar 1).

Gambar 1. Tiga macam bunga betina dari tiga jenis Nepenthes spp : a. N. Spectabilis, b. N. tobaica, dan N. rombicaulis

Fase-Fase Pembungaan Nepenthes

Perubahan morfologi atau perubahan fisik organ generatif Nepenthes spp dijelaskan sebagai berikut:

!"-(&"!" !"-(&"!"

Tahap inisiasi bunga merupakan masa transisi perubahan organ vegetatif pada kuncup terminal atau aksial meristem menjadi organ reproduktif (Owens, 1991). Pada tahap inisiasi, kuncup bunga atau buds berbentuk bulir berwarna hijau akan tumbuh pada tandan perbungaan. Kuncup-kuncup bunga akan tersusun spiral pada tangkai perbungaan. Kuncup-kuncup bunga tersebut bersifat acropetally atau tumbuh dari bawah ke atas. Tandan mempunyai pelindung (seludang/spata) bunga yang berwarna hijau. Pelindung tandan bunga pada bagian ujung membentuk sulur (Gambar 2 a).

b. Fase/ tahap perkembangan kuncup

Seiring dengan perkembangan kuncup bunga, pelindung/seludang tandan yang terletak di axil bunga akan mengering dan berubah warna menjadi coklat akhirnya rontok. Dalam perkembangan lebih lanjut, kuncup bunga akan membengkak sehingga terjadilah perubahan ukuran diameter kuncup. Warna kuncup bunga juga akan berubah dari hijau ke putih kekuningan. Pembengkakan ini menunjukkan bahwa di dalam kuncup bunga sedang berlangsung proses pembentukan dan perkembangan ovary serta alat reproduksi yaitu putik pada bunga betina, atau benang sari pada bunga jantan (Gambar 2b).

Fase perkembangan kuncup atau fase kuncup kecil merupakan fase yang paling genting bagi perkembangan bunga Nepenthes spp. Dalam fase ini mudah sekali terinfeksi mikroba atau dimakan oleh serangga maupun hewan tingkat tinggi lainnya. Jaringan bunga yang masih muda, seludang yang telah terbuka membuat bunga Nepenthes spp dalam fase ini sangat besar ancaman yang harus dihadapi. Lama fase kuncup kecil yang singkat pada bunga Nepenthes spp diduga merupakan strategi memperkecil resiko ancaman terhadap lingkungannya. Jika dibandingkan dengan fase-fase lainnya (fase inisiasi, fase anthesis, fase penyerbukan) maka fase kuncup kecil atau perkembangan kuncup ini selama pembungaan Nepenthes merupakan fase yang paling singkat 1-2 hari.

c. Fase/tahap anthesis

Stadia bunga terbuka dikenal dengan sebutan anthesis. Pada tahap anthesis ini, mahkota bunga (corolla) akan membuka terlebih dahulu, setelah itu diikuti oleh keluarnya tangkai putik pada bunga betina atau tangkai kepala sari pada bunga jantan. Bunga menjadi sangat mekar kurang lebih satu hari setelah kelopak bunga membuka. Gambar 2c, menunjukkan kuncup bunga yang sudah mencapai kemekaran maksimal. Ketika dalam tahap pembukaan bunga, organ reproduksi betina atau kepala putik akan terlihat membengkok yang menandakan organ ini

!"-('"!" !"-('"!"

d. Fase/tahap penyerbukan dan pembuahan

Dalam studi ini, tahap penyerbukan atau bertemunya benang sari (polen) dengan kepala putik (stigma) Nepenthes spp terjadi dua hari setelah anthesis, dimana stigma pada bunga betina sudah menunjukkan reseptif dan polen dalam bunga jantan sudah terhambur atau keluar dari anther.

Fase penyerbukan ditandai dengan mulai gugurnya mahkota bunga (jika ada), sebagai tanda telah terjadinya pembuahan (polinasi) dan awal perkembangan buah. Lama waktu yang digunakan untuk menyelesaikan fase ini, pada N. spectabilis 2-3 hari, N. tobaica dan N. rombicaulis yaitu 1-3 hari. Pada Gambar 2d tampak adanya serangga dari Ordo Hymenoptera yang sedang mengunjungi bunga betina untuk melakukan penyerbukan. Diduga berdasarkan bunga yang sering dikunjungan oleh beberapa jenis serangga ketika bunga mekar, maka sindrom penyerbukan bunga Nepenthes diperantarai oleh serangga.

Hasil penelitian pada bunga N. rafflesiana di Kalimantan menunjukkan sindrom penyerbukan Nepenthes oleh serangga. Dua posisi kantong yang berbeda (dimorfisme) pada Nepenthes ternyata juga memiliki fungsi yang berbeda. Kantong Nepenthes yang di atas, yang terdapat pada batang yang memanjat sangat membantu penarikan serangga untuk mengunjungi bunga yang sedang mekar. Bunga Nepenthes mekar yang dikunjungi serangga sangat membantu sukses fertilisasi (Giusto et al., 2010).

Bunga betina Nepenthes tidak mempunyai mahkota (corolla), tetapi hanya terdapat kelopak (calix) dan putik (stigma). Setiap satu bulir bunga berukuran 1,5-2 cm. Warna bunga orenge menyolok, berukuran kecil, dan tanpa perhiasan bunga. Bunga dengan warna menyolok merupakan ciri bunga yang secara umum diserbuki oleh serangga. Hubungan yang spesifik antara bunga dengan serangga penyerbuknya dinamakan sindrom penyerbukan (Kuchmeister et al. , 1997 ; Ervice et al ., 1999)

e. Fase/tahap perkembangan buah menuju kemasakan

Satu minggu setelah penyerbukan, benang sari dan putik umumnya sudah gugur, sehingga hanya struktur buah yang masih

!"-(("!"

" berwarna hijau saja yang masih melekat pada tangkai perbungaan

(inflorecence). Pada hari ke tujuh sesudah pembuahan (atau kurang lebih

2 minggu dari waktu berbunga) struktur buah akan berubah menjadi warna menjadi hijau kemerahan. Pada tahap ini, struktur buah sudah terbentuk dengan lengkap; namun ukuran buah masih masih sama dengan ukuran kuncup bunga semula. Buah Nepenthes spp berbentuk kapsul yang tersusun atas 5 karpel dan biji-biji terdapat dalam karpel. Kapsul Nepenthes spp sudah masak pada hari ke 14 (2 minggu) setelah putik gugur, yang ditandai dengan warna hitam kecoklatan.

Gambar 2: Fase-fase pembungaan Nepenthes : a. Fase inisiasi, b. Fase perkembangan kuncup, c. Fase anthesis, d. Fase Penyerbukan dan Pembuahan, E. Fase pemasakan buah

Jumlah dan Jenis Serangga Penyerbuk Nepenthes spp

Jenis dan banyaknya serangga yang didapat pada kantung atas, kantung bawah dan bunga yang sedang mekar sempurna pada N. spectabilis, N. tobaica , dan N. rombicaulis terlihat pada Tabel 1. Fenomena kesamaan dan perbedaan jenis serta jumlah serangga, pada kantung atas, kantung bawah, dan bunga dari setiap jenis Nepenthes sangat menarik untuk dicermati. Perbedaan jenis serta banyaknya serangga yang hadir pada kantung bawah, kantung atas, dan bunga tentunya sangat berkaitan dengan fungsi masing-masing organ tersebut.

!"-()"!"

Tabel 3: Jenis dan Jumlah Serangga Penyerbuk Pada Kantung Atas, Kantung Bawah dan Bunga N. spectabilis, N.tobaica, dan N. rombicaulis

Kantung Atas Kantung Bawah Bunga

N3 N1 N2 N3 Thrips hawaiiensis

Jenis Serangga N1

2 1 2 3 3 4 1 3 2 Tabanus sp

1 1 1 Catocala sp

2 2 1 Bambus sp

1 1 1 Apis mellifera

1 1 1 Thipid sp

2 2 3 Formica sp

4 3 3 1 2 2 Keterangan: N1 = N.spectabilis, N2 = N.tobaica, dan N3 = N. rombicaulis

Serangga yang didapatkan pada bunga dari ketiga jenis Nepenthes menunjukkan banyak kesamaan, namun banyaknya serangga yang mengunjungi tidaklah sama. Jenis serangga yang terjebak dalam kantung atas Nepenthes cenderung menunjukkan kesamaan dengan jenis serangga yang mengunjungi bunga. Fenomena kesamaan tersebut ditunjukkan baik pada N. spectabilis, N. tobaica maupun N. rombicaulis. Pada kantung bawah, jenis serangga yang terjebak berbeda dengan serangga yang mengunjungi bunga.

Penelitian jenis serangga penyerbuk pada Nepenthes rafflesiana di hutan Kalimantan yang telah dilakukan oleh (Giesto et al., 2010) menunjukkan bahwa kantung atas dan bunga mempunyai kesamaan jenis serangga yang berkunjung. Sedangkan kantung bawah cenderung berbeda. Jenis serangga yang datang berkunjung ke organ kantung atas dan bunga Nepenthes rafflesia diantaranya dari marga : Lalat kecil, lalat besar, kupu-kupu, kumbang, lebah, tabuhan, dan semut. Jenis serangga yang datang berkenjung ke kantung bawah secara umunya dari adalah dari marga semut dan lalat kecil.