PROSIDING PERAN BIOLOGI DALAM MEWUJUDKAN

1.U>Z'?J?G^DHGDAAGL' ' '

' ' ' ' ' ' ' ' ' _/M"-,P'#/'@"#,%)'1%#3%"+/,'

D,E,)!*'(*'E,")

E pengembangan berbagai teknologi untuk mengatasi masalah-masalah

ra mendatang telah banyak disebut-sebut sebagai era Biologi, karena kemajuan riset di bidang Biologi dalam beberapa dasawarsa terakhir telah memberi landasan yang kuat bagi

pangan, kesehatan dan lingkungan yang saat ini masih merupakan masalah besar yang dihadapi umat manusia. Sebagai negara dengan biodiversitas kedua terbesar di dunia, Indonesia berpeluang memainkan peran penting dalam era tersebut.

Agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton dalam era baru itu, dibutuhkan kesiapan nasional yang dibangun melalui kesiapan institusi pendidikan tinggi, yang pada akhirnya menyangkut kesiapan individu peneliti di dalam institusi. Departemen Biologi FMIPA USU sebagai institusi pendidikan tinggi yang mengemban amanah menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat di bidang Biologi berusaha memberi sumbangan nyata dalam kesiapan nasional tersebut melalui pendidikan yang berkualitas bagi generasi penerus. Dalam rangka memperingati Lustrum IX FMIPA USU, Departemen Biologi telah menyelenggarakan Seminar Nasional Biologi sebagai sarana memberikan sumbangan pemikiran, membuka kesempatan untuk bertukar informasi ilmiah, dan membangun jaringan kerjasama keilmuan antar peneliti. Seminar diselenggarakan pada tanggal 22 Januari 2011 di Medan, dengan tema “Meningkatkan peran Biologi dalam Mewujudkan National Achievement with Global Reach .” Dalam seminar tersebut, para peneliti telah mendiskusikan hasil temuannya dengan rekan sebidang dan dengan itu memperoleh manfaat secara bersama-sama.

Lebih dari 80 judul makalah yang telah dipresentasikan dalam seminar dikumpulkan dalam prosiding ini. Para pemakalah hadir dari berbagai Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, dan Lembaga lain yang berkaitan dengan Biologi dari berbagai wilayah di Indonesia, terutama Pulau Sumatera, telah memberi sumbangan informasi tentang beragam bidang Biologi dalam seminar. Untuk tujuan kemudahan dan penghematan sumberdaya alam, prosiding diterbitkan dalam bentuk paperless berupa file dalam CD.

Semoga prosiding ini dapat menyumbangkan manfaat berupa tambahan informasi ilmiah dalam bidang Biologi, sebagai bagian dari kerja besar meningkatkan Riset Biologi di Indonesia.

Tim Editor

$,+.;E,'))D*E;,))!,'%E%,)

Salam untuk para peserta seminar yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada Tuhan, karena atas perkenannya kita dapat hadir di tempat ini, dijauhkan dari halangan-halangan yang bermakna, dan bersama-sama mengikuti Seminar Nasional Biologi yang diselenggarakan oleh Departemen Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara, Medan.

Seminar ini diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan Departemen Biologi dalam memperingati Lustrum IX FMIPA USU. Tema seminar “Meningkatkan Peran Biologi dalam Mewujudkan National Achievement with Global Reach ” adalah tema dari lustrum tersebut yang disesuaikan dengan motto Rektor USU masa bakti 2010- 2015. Melalui seminar ini, diharapkan terjadi pertukaran informasi antar peneliti dalam berbagai bidang Biologi, demikian juga diharapkan terbangun jaringan kerjasama antar peneliti dari berbagai instansi di dalam bidang Biologi maupun di bidang ilmu-ilmu terapannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, panitia telah mengundang para peneliti, pendidik, mahasiswa, dan pemerhati bidang Biologi dari berbagai instansi di wilayah tanah air, khususnya dari Pulau Sumatera. Undangan tersebut telah ditanggapi oleh hadirnya 84 orang peserta pemakalah yang akan mempresentasikan 89 judul makalah, ditambah dengan peserta nonpemakalah dan para undangan kami lainnya. Sebagai Pemakalah Utama, kami hadirkan Dr. Sony Heru Sumarsono, MSc., pakar Biologi Perkembangan dari SITH ITB Bandung, dan Prof. Dr. Retno Widhiastuti, MSi., Ketua program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pasca Sarjana USU. Panitia mengharapkan, seminar ini akan semarak dengan pertukaran gagasan dan pengalaman antar peserta dan pada akhirnya memberikan kontribusi bagi perkembangan Biologi di Indonesia.

Dengan rasa gembira, panitia menyampaikan terima kasih kepada Pemakalah Utama, Peserta Pemakalah, Peserta Nonpemakalah, juga segenap undangan kami atas peran sertanya dalam seminar ini. Panitia telah berdaya upaya mempersiapkan seminar ini sebaik-baiknya, namun apabila terdapat kekurangan-kekurangan dalam pelayanan kami, baik dalam penyediaan fasilitas, penyampaian informasi, maupun dalam memberikan tanggapan, kami mohon dimaafkan.

Akhir kata, kami sampaikan selamat berseminar, kiranya kita semua dapat memperoleh manfaat bersama dari seminar ini.

Ketua Panitia,

Dr. Salomo Hutahaean

$,+.;E,')D*E;,)) &*!,"E*+*').%#-#(%))F+%!,);$;)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk dapat berkumpul di tempat yang berbahagia ini. Kami dari Departemen Biologi FMIPA USU mengucapkan “Selamat datang di kota Medan tercinta, Selamat datang di kampus USU, dan Selamat datang di Departemen Biologi FMIPA USU.”

Kami sangat bersenang hati atas kehadiran seluruh peserta. Kami sungguh tidak menyangka, undangan kami mendapat tanggapan yang sangat positif dalam wujud kehadiran peserta yang demikian banyak jumlahnya di tempat ini. Untuk kehadiran Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Selain mewadahi kegiatan seminar, acara hari ini tampaknya akan menjadi sebuah kesempatan bersilaturahmi antar sesama peneliti, sekaligus menjadi kesempatan temu-kangen antara guru dan murid, demikian juga antar sesama alumni. Harapan kami, melalui pertemuan hari ini dapat terbangun jaringan kerjasama antar peneliti dalam berbagai bidang Biologi.

Akhir kata, semoga pertemuan kali ini dapat berlanjut dengan pertemuan-pertemuan ilmiah berikutnya, sehingga ke depan, kita bisa memberi kontribusi yang lebih besar lagi bagi perkembangan Riset Biologi.

Ketua Departemen Biologi,

Dr. Nursahara Pasaribu, M.Sc.

$,+.;E,')&*D,')F+%!,);$;)

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas ridha dan Inayah- Nya kita dapat berkumpul dalam rangka Seminar Nasional Biologi.

Kemajuan riset Biologi dalam beberapa dasawarsa terakhir berlangsung sangat pesat dan telah terspesialisasi ke dalam topik-topik yang semakin spesifik. Akibatnya, menjadi sulit saat ini untuk tetap mengikuti kebaruan ilmu Biologi. Bagi peneliti dan dosen, penguasaan akan bidang spesifik yang ditekuni adalah sangat penting, namun demikian, tetap sadar akan perkembangan yang berlangsung di luar topik yang ditekuni, tidaklah kalah pentingnya. Di sinilah pentingnya seminar, karena dengan turut serta dalam seminar seorang peneliti atau dosen dapat menyebarkan hasil penelitiannya sendiri, sekaligus dapat memperoleh gambaran secara tetap tentang perkembangan ilmu yang lebih luas.

Kami menyampaikan penghargaan pada seluruh anggota panitia yang telah menyelenggarakan Seminar Nasional Biologi dengan tema Meningkatkan Peran Biologi dalam Mewujudkan National Achievement with Global Reach.

Kami mengharapkan kepada seluruh peserta seminar untuk terus berkarya, meningkatkan kemampuan dalam meneliti, melakukan publikasi ilmiah nasional dan internasional. Indonesia kaya akan bahan baku riset Biologi, karena kita adalah negara dengan biodiversitas kedua terbesar di dunia. Banyak spesies di negeri ini yang membutuhkan penelitian, yang hanya kita yang dapat melakukannya, karena secara geografis hanya kita yang memiliki akses menelitinya. Kekayaan biodiversitas yang luar bisa itu harus dapat kita manfaatkan, secara berkelanjutan.

Pada akhir kata sambutan ini, izinkan saya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta seminar yang telah sudi meluangkan waktunya untuk mengikuti dari awal hingga berakhirnya acara ini.

Semoga dengan mengikuti Seminar nasional biologi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua khususnya dalam hal pengembangan Riset Biologi.

Billahi taufiq wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Dekan FMIPA USU

Dr. Sutarman, M.Sc.

&,FE,")%$%)

7,-,'*"%&,%-,4'<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' ///' .,0R$-,%'7"-$,'*,%/-/,'<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<''

/=' .,0R$-,%'7"-$,'_"8,4-"0"%'U/3;3&/'(@1*`'9.9'<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<''

=/' .,0R$-,%'_"P,%'(@1*`'9.9'<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' =//' _,2-,4'1+/'<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<''

/L' ' '

+/G/H/I);1/J/)

' 7Ya`1>`>'*Yb7Y@U`>!`>'*`_`'cdb`>1e(`d1`af' =6*>$?&"-$=-93"'6*6'<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<''

C' ' @1E1!`.1' _`>' `_`*E`.1' *Yb9U`O`>' 17a1@' @Ya`a91' 7e>.Ybg`.1''7Y`>Y7`b`!`@`>'O`h`E1' ,"6@A$%"A$B&#*6$C(D0(3'#-#(+$EA=A$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ CB' ' '

D</6<G/7/K/J/6)L/M/18)

' YE>eUeE`>1' (`@1a1' `bYd`dY`Y' _1' 7`U9*`EY>' `dYO' U`b`E' _`h`' F-#$5-"93/(30$D3*$GD3#(3$B&'#(3*('<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' AF' ' Eb1EYb*Y>e1_'_1gYb.1Eh'1>'@`>!begY'EbYY'.*Yd1Y.' E603993D$H3'>-*(''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' ^D' ' 7e@9>1E`.'U9b9>!'`1b'_1'*Ybd9E'.Y1'E9`>)'.9@`EYb`'9E`b` ' I"*($ J-9(/3K3#>+$ !*($ E3"D(3'#-#(+$ L(/(4$ H-D($ ,"3'&#>6+$ D3*$ M&*($ !">3#($ E-/>3*( ''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<''

DB '

7Y`>Y7`b`!`@`>' :Y>1.' U9b9>!' _1' 71ae@YEYb' >ea' *9a`9' iYO'*beg1>.1'`dYO' %"A$803("(/+$EA=(A$D3*$I/N(3*#($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ FA$ ' U1e_1gYb.1E`.' dY>_`i`>' @`7be.7e*17' _1' E`@`>' i1.`E`' `a`@'.1Uea`>!1E'_`>'.1d17YOGd17YO)'.9@`EYb`'9E`b`' 5-"#O30O3$8A$D3*$BAC(D0(3'#-#($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ F?' ' *Y>_9!``>' 7Yb`!`@`>' !Y>YE17' 7Ya`*`' .`i1E' E1*Y' _9b`' UYb_`.`b7`>'@`b7`'@17be.`EYa1E' L6//(&$ !)-'#(*3$ ,A$ ,-#"(+$ =-D3"'6*6+$ %K($ !'96*6+$ D3*$ 56".&"#$$$$$$$$$$$$$$ H(//6##& ''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<''

HC '

+8G7N08NHNK8)

' Y(Y7' .9@UYb' 7`bUe>' _`U' >1Ebe!Y>' EYbO`_`*' *be_97.1' *beEY`.Y' `a7`a1' _`>' 7Yb`E1>`.Y' _`b1' H"&N(.3V(//-'$ 3)"(' ' `GBI' EYb@e(1a17' !*#06*($!)-'#(&*$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ CIH$ ' `7E1g1E`.'`>E1@17beU`'Y7.Eb`7'OYbU`' @Y>1b`>'5,0>//3*#0-'$ *("-"('a<6'EYbO`_`*'U`7EYb1'_`>'7O`@1b'*`Ee!Y>' W(N($%&'@(#3+$%K($=-">3*#6+$D3*$I"93*$E-*("$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ CDB' ' :Y>1.G:Y>1.'(9>!1'_`>'U`7EYb1'h`>!'UYb`.e.1`.1'*`_`'*be.Y.' _Y7e@*e.1.1' .Yb`.`O' _`9>' !N(V&**(3$ 93"(*3' 5(34+P6' =/"4Q' .YEYa`O'`*a17`.1'(9>!1''!'2&")(//-''+8<)'F-"N-//3"(3'+8<)',&*(V(//(-9' +8<' *`_`' UYUYb`*`' E1>!7`E' .`a1>1E`.' _1' _Y.`' .1d`>`>!' UYa`i`>j' %K($=-">3*#6+$!@"(D3$M3*#(+$G43$C30>-*(+$D3*$M-*3'@($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ CFB' ' *eEY>.1' U`7EYb1' 71E1>ea1E17' ae7`a' `.`a' .9@`EYb`' 9E`b`' _`a`@' @Y>!O`@U`E' *YbE9@U9O`>' UYUYb`*`' :`@9b' *`Ee!Y>'E`>`@`>' %K($=-">3*#6+$5&##($G"3K3#(+$D3*$I"93*$E-*("$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ CJC' ' UYUYb`*`' @YEe_Y' 9:1' U1eae!1.' 9>E97' @Y>1a`1' _`@*`7' U`O`>'71@1`'*YbE`>1`>'_1'_`a`@'E`>`O' P&"('93*$:(*D36*+$H&*V4('&"+$XA+$D3*$JAFAXA$S##6K''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' CHB '

.8NO/7J/G/)P/6).8NJ<P8=)

' *Y>!9:1`>' `7E1g1E`.' `>E1e7.1_`>' _`>' `>`a1.1.' .Y>h`i`' 71@1`' Y7.Eb`7' YE`>ea' .YbE`' (b`7.1' _`b1' 7`h9' .Yd`>!' 5F3&'3/2(*(3$=3223*''a<6' !'K(#3$ ?3@*($ L-.('+$ E3"/(*&$ 53(*))6/3*+$ 83'9("-/$ B39/3*$ =(*3)3+$ =-">3*#6+$D3*$I"/>$=(#692-/$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ AIF$ ' `7E1g1E`.'`>E1U`7EYb1'_`>'`>`a1.1.'7`>_9>!`>'71@1`'_`9>' 9>!9'5X"32#620>//-9$2(V#-9$'a<'!4/22<6''''' I"/>$=(#692-/$D3*$E3"/(*&$53(*))6/3*$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ A^D$ ' *Y>!9:1`>' Y7.Eb`7' YE`>ea' _`9>' _`>_`>!' !Y>_1.' 5F/(*3V3*#0-'$ *-#3*'' 5U$40<2<6' a/%#,$6' ' EYbO`_`*' Y(Y7' O1*e!a17Y@17' 83'9("-/$B39/3*$=(*3)3$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ ADC' $ 7`>_9>!`>' 71@1`' _`>' `7E1g1E`.' `>E1e7.1_`>' Y7.Eb`7' _`>' (b`7.1'_`9>'.`!`'''5!D&*3*#0&"3$.(V6/6"'@33%<6' E3"/(*&$53(*))6/3*$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ AFA$ ' _YEY7.1' EMFSH!F:IBGRE$ LI,B!I' _`b1' .9@UYb' `1b'' *Y>_9_97' _Y>!`>'EY7>17',SLMEIB!=I$F?!G5$BI!F:GS5' E-D3#'("$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ AJC$ '

!"%#"!"

1.ea`E1e>' `>_' dhEeEel1d' EY.E' e(' *a`>E' .Yde>_`bh' @YE`Uea1EEY.'(be@'.Yb>`1'5C&D&/(3$.(@/6"3'a<6' k,/4/%'EQ30S'#,%'U/%,V,-/'!/%-/%&''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' AHA' ' `EYbe!Y>1.1E`.'_`b1'@1>h`7'_`>'aY@`7'_1'_`a`@'@`7`>`>' ,"6@A$%"A$J3*'&*$=(/3/30(+$EA!22A=VA+$D3*$%"3A$=(#($5-".3>3$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ A?B$ ' 9:1'`7E1g1E`.'`>E1e7.1_`>'Y7.Eb`7'YE`>ea'_`9>'.1.17' >`!`' 5%">96)/6''-9$2(/6'&//6(D&'''\a<]'*4"+6' ,622>$!*O&/('3$UA$?'.A$D3*$!9(*30$%3/(9-*#0&$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ IBI' ' *Y@`>(``E`>' _`9>' .`@U9>!' >h`i`' 5X>*-"3$ 2"6V-9.&*'$ 5a3$4<6' @"446' ' .YU`!`1' `>E1e7.1_`>' 9>E97' @Y>dY!`O' *Y>h`71E' B6'(D30$D3*$=-K3"#($!"('$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ ICB' $ IW!LR!=G$ 5GL!G$ XGUG$ EG5M!8$ XSBI5X$ M!5X$ HIBI%!B$ %G$ ,!=!B!5$ 8S:!$EI%!5$HIB%!=!B8!5$8SE,S=G=G$!=!E$LIE!8Y<$ M6'>$=(/3/30(+$F03("-/$!T03"+$D3*$G993*-&/$=A$E&/(3/3$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ IAB' ' `7E1g1E`.'*Y>`>!7`*'b`_17`a'Y7.Eb`7'YE`>ea'_`>'Y7.Eb`7' `1b'OYbU`'b`>E1'5=6/3*-9$*()"($L<6' ?&"3K3#>$ X(*#(*)+$ !'K(#3$ ?3@*($ L-.('+$ E3"#-3$ ,3*D326#3*$ 53'-#(6*+$ I"/($=(#692-/+$D3*$=-">3D($!V093D$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ IIA' ' .7b1>1>!' (1Ee71@1`' _`>' 9:1' Y(Y7' `>E1U`7EYb1' Y7.Eb`7' YE`>ea'9@U1'U`i`>!'.`Ub`>!'5I/&-#0&"(*&$23/9(@6/(3'@"44<6' W"(&T43$E(&"T3+$%K($=-">3*#6+$D3*$EA$,3*D326#3*$53'-#(6*'<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' I^B' ' YE>eUeE`>1' E9@U9O`>' OYbU`' .YU`!`1' E9@U9O`>' eU`E' m' eU`E`>'*`_`'@`.h`b`7`E'7`be'_1'_Y.`'EYa`!`O'7`U9*`EY>' a`>!7`E'' :A$!/(&@$!#0#06"(V4+$%&D&$=&#(3D(+$MA$,-"K3*#6+$D3*$ID($X-03"DO3$$AAAAAAAAAAAAAAA$$ ID^ '

1.ea`.1'`a7`ae1_'n91>ea1k1_1>'E1*Y'SBES=G!'_`b1'E9@U9O`>' SBES=G!' EA$,3*D326#3*$53'-#(6*''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' IFD' ' `a7`ae1_' !eae>!`>' n91>ea1k1_1>' .YU`!`1' *Y>`>_`' E`7.e>e@17'E9@U9O`>'Eb1U9.'*b1@1E1('.979'*`*1a1e>`dY`Y' EA$,3*D326#3*$53'-#(6*$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ IFH'

.8NHNK8)-86KG26K/6)

.E9_1' 7Y.Y.9`1`>' O`U1E`E' _`>' *Y@YE``>' 7`i`.`>' *Yba1>_9>!`>' !`:`O' 5ILI,?!5:$ =R5F:R!BM6' _1' O9E`>' EYb!`>!!9' .YU`!`1' a`>!7`O' @Y>!9b`>!1' 7e>(a17' !`:`O' _Y>!`>'@`>9.1`' !.D-//30+$%O-@"(+$D3*$!'(30$EA%A$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ IJA'

!"%##"!"

7e@*e.1.1' 7e@9>1E`.' @`7be(`9>`' E`>`O' *`_`' U1eEe*' O9E`>' _`>' a`O`>' *YbE`>1`>' h`>!' _1UYb1' *9*97' eb!`>17' _`>'`>eb!`>17'.YU`!`1'U1e1>_17`Eeb'7Y.9U9b`>'E`>`O' !"/&*$?3*&/$J60*$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ IH?' ' Y7eae!1'.Yb`>!!`'iYbY>!'5OY@1*EYb`Z'`9dOY>ebbOh>dO`6' *`_`' .1>!!`>!G.1>!!`>!' E`>`@`>' *`_1' _1' 7`U9*`EY>' _Ya1' .Yb_`>!'m'.9@`EYb`'9E`b`' H(*3"($E3*-"-*)$D3*$L&'#3"($=(069.(*)$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ ^BD' ' `>`ah.1.' e(' gY!YE`E1e>' 1>' UY`dO' e(' iY.E' `dYO' `(EYb' E.9>`@1' %O-@"('''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' ^CD' ' 7`i`.`>' 7e>.Ybg`.1' `dYO' _`>' *Y@`>(``E`>>h`' _`a`@' *Y@UYa`:`b`>'U1eae!1'7e>.Ybg`.1'' IN($ !2"(3*3+$ !V093D$ E-*3*D3"+$ 5-">3*($ MA$ B-'#393*+$ D3*$ ?&"#(&*$ 866'.3*D(30$=-"#(43*#( $AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ ^AH $ ' _1.Eb1U9.1' _`>' .Eb`E1(17`.1' `aE1E9_1>`a' :Y>1.' `>!!bY7' Y*1(1E' _1' O9E`>' !9>9>!' .1>`U9>!' 7`U9*`EY>' 7`be' .9@`EYb`'9E`b`' 83*(K3$H&"/(3*($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ ^^B' ' *ea`' *Y>hYU`b`>' XILSG5!$ IBS=!' _`a`@' 7e@9>1E`.' >1*`O' 55>23$ @"-#(V3*'6' Y7e.1.EY@' @`>!begY' *Y.1.1b' U`b`E' 7`U9*`EY>'`dYO'UY.`b' EA$!/($=A''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' ^DC' ' .E9_1' bY7b9E@Y>' :9gY>1a' 7`b`>!' EYbO`_`*' *ea`' !Ye@eb(eae!1' _`>' .9U.Eb`E' _1' *Yb`1b`>' .`U`>!)' *beg1>.1' `dYO' E-03993D$53'("$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ ^D?' ' 7e@9>1E`.' (1Ee*a`>7Ee>' .YU`!`1' U1e1>_17`Eeb' 79`a1E`.' `1b'.9>!`1'UYa`i`>'' E3>3*)$=3"($M&3**>$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ ^JB$ ' *Yb1a`79'@`7`>'a9E9>!'7Ya`U9'5:B!F?M,G:?IFR=$FBG=:!:R=+$ b`((aY.' CHCA6' _1' O9E`>' @`>!begY' 7Yd`@`E`>' !YU`>!' 7`U9*`EY>'a`>!7`E'' ,(*D($,3#3*3+$S*"(T3/+$D3*$E3"/(*$!*D(43$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ ^HC' ' `>`a1.1.' .*`.1`a' i1a`h`O' UYb*eEY>.1' 9>E97' U9_1_`h`' aYU`O'@`_9'_`a`@'*Yb.*Y7E1('.1.EY@'1>(eb@`.1'!Ye!b`(1.' 5.1!6' =(#($L3#(@30$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ ^?^'

!"%###"!"

`!YG.*Yd1(1d'a1(Y'E`UaY'e('a1@Y'U9EEYb(ah',!,GLGS$%IESLIR=' a<'5aY*1_e*EYb`Z'*`*1a1e>1_`Y6'1>'EOY'Ebe*1d`a'(b91E.'(`b@' =-K3"*6$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ DBI' ' E1*YGE1*Y' gY!YE`.1' 7`i`.`>' *Y>!Y>_`*`>' E`1a1>!' *E<' (bYY*ebE'1>_e>Y.1`'7`U9*`EY>'@1@17`)'*`*9`' =>3(@-/$IDD>+$G*D"3$M-'#(3*+$D3*$U-/4(@/($%30/3* $$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$ DCI $ ' a`:9' _Y7e@*e.1.1' .Yb`.`O' _`9>' B0(T6206"3$ 9-V"6*3#3$ *`_`'' UYbU`!`1'E1>!7`E'.`a1>1E`.' M-*3'@($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ DAJ$ ' Y7.*aeb`.1' dY>_`i`>' @17eb1k`' `bU9.79a`' 5d@`6' 1>_1!Y>e9.' h`>!' UYb`.e.1`.1' _Y>!`>' H&)6*(3$ "&'&V#3$ _1' O9E`>'*Y>_1_17`>'_`>'*Y>Ya1E1`>'U1eae!1'5O**U6' U6T>$!*&/6($56/(+$5&##>$CA=A+$D3*$I'#($E3(#(43$=3"($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ DIH$ ' Y7.1.EY>.1'CB':Y>1.'.Y@`1'*`_`'gY!YE`.1'!`@U9E'EYb!`>!!9' _1' UY>E`>!`>' .9>!`1' .Yb7`*' 7`U9*`EY>' *Ya`a`i`>' *be*1>.1'b1`9$' ,ACA$:(#('3"($D3*$I/@(''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' D^^' ' *bY(YbY>.1' Y7eae!1.' :Y>1.' _e@1>`>' .Y@`1' *`_`' gY!YE`.1' !`@U9E' EYb!`>!!9' _1' UY>E`>!`>' .9>!`1' .Yb7`*' 7`U9*`EY>'*Ya`a`i`>'*be*1>.1'b1`9' I/@('$D3*$,ACA$:(#('3"('<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' DFC' ' .Eb97E9b' _`>' (9>!.1' 7e@9>1E`.' @`7bekeeUY>EOe.' _1' *Yb`1b`>' .9>!`1' @9.1' 7eE`' *`aY@U`>!Z' EYa``O' 1>_17`Eeb' *Y>dY@`b`>'`1b' ?(/D3$U-/4(@/(+$U3T(/($?3*3@(30$D3*$%(3*$!'(0$,-'2(#3K3#($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ DHF' ' '

$172G127)P/6)F26K=8)L<Q/6)

' `>`a1.1.' 79`a1E`.' .*Yb@`Eeke`' *`_`' UYbU`!`1' E1*Y' *Ybe7e7'' !'(30$EA%A$D3*$L(3*D3$P(#"(3*($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ D?F' ' 9:1'`7E1g1E`.''Y7.Eb`7'YE`>ea'U9`O'`>_`a1@`>''5U3*#06Z>/-9' 3V3*#0626D(-9' _<d6' .Yd`b`' G5$ WG:BS' EYbO`_`*' (YbE1a1E`.' @Y>d1E'UYE1>`'5E-'$9-'V-/-'6' I9(#3$=3."(+$!K3/-DD(*$=3"3)(0+$D3*$E(T3K3"#($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ FBD$ ' 9:1' `7E1g1E`.' g1E`@1>' `' EYbO`_`*' Y(Y7' EYb`Ee!Y>' i`b(`b1>'*`_`'(YE9.'@Y>d1E'*9E1O' 5&##($E3"-'(*+$!/930D>$!A+$D3*$?&"/(*3$P(#"( $AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$ FCJ $

9:1' `!Y>E' `>E1' 7eaY.EYbea' dO1Ee.`>' _`b1' 79a1E' 7Y*1E1>!' _Y>!`>'d`b`'U1e_Y!b`_`.1'Y>k1@`E17' E3"#(*3$B&'#-3#($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ FIB$ ' Y(Y7' a`7E`!e!9@' _`9>' :1>EY>' 5F6/&-'$ 39.6(*(V-'' a<6' *`_`' E179.'a`7E`.1' E&/N3$=(/(#6*)3''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' F^B' ' Y(Y7' .1>`b' 9aEb`' g1eaYE' 59g6' EYbO`_`*' *Yb.Y>E`.Y' *Y>YE`.`>' EYa9b)' *YbE9@U9O`>' _`>' *be_97E1g1E`.' 9a`E' .9EYb`'5H69.>Z$96"('a<6' E3'(##3$:3*O-*)+$8(4($5-"#O30O3+$D3*$E3"(3$B-96*D3*)$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ FDB' ' _1.Eb1U9.1' .YaG.Ya' E9b9>`>' 7b1.E`' >Y9b`a1.' _1' :`b1>!`>' *`a`E9@'(YE9.'@Y>d1E'.Ya`@`'*`a`Ee!Y>Y.1.'' =3/696$?-#303&3*$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ FFI' ' '

.8NHNK8))$172G127)P/6)F26K=8)'N6)L<Q/6)

' _1gYb.1Eh' e_e>`E`' *e*9a`E1e>' 1>' 9*a`>_' b1dY' (1Ya_' 9.1>!' *be_9dE1g1Eh'(YbE1a1kYb.'=6>3')/(V(*&$93Z'i`.EY'bYa`EY_'Ee' !beiEO'e('*`__h'*a`>E`E1e>'@`>1'b`@U9>!)'.9@`EYb`' !9&(/(3$ U-/(>3*#($ =("&)3"+$ F0&$ =3/930$ EDA$ B3K(+$ D3*$ U-/4(@/($$$$$$$$$ 53'-#(6*''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' FF? '

@`b7' bYaY`.Y' bYd`*E9bY' 5@bb6' e(' !)"(6V*&9('$ @&9(*3$ 5e_e>`E`Z'd3"%,&4/3%/#,"6'1>'9*a`>_'b1dY'(1Ya_'`E'>ebEO'e(' .9@`EYb`'' !9&(/(3$ U-/(>3*#($ =("&)3"+$ F0&$ =3/930$ EDA$ B3K($ D3*$ U-/4(@/($$$$$$$$$ 53'-#(6*$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ $FHB '

a`:9' bY.*1b`.1' _`>' @9E9' U9`O' b`@U9E`>' *`_`' UYbU`!`1' E1>!7`E'7Y@`E`>!`>'U9`O' I/('3$J-/(3*#(''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' FH?' ' 1>_97.1' E9>`.' G5$ WG:BS' E`>`@`>' @`>!!1.' 5X3"V(*(3$ 93*)6'#3*3'a<6'O`.1a'*Yba`79`>'71>YE1>'_`>'*ea`'*Y@eEe>!`>' Y7.*a`>''h`>!'UYbUY_`' P3-T(>30$?3"3032$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ $F?J' ' 7e@*`E1U1a1E`.' `>E`b`' (9>!1' @17eb1k`' `bU9.79a`b' _`>' UYUYb`*`'!Y>eE1*Y'7Y_Ya`1'*`_`'_9`'E1>!7`E'7Y7Yb1>!`>' ?32'60''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<'' JCC' ' '

!"%$"!"

E`>!!`*`>' (1.1eae!1.'.e@`7ae>`a' `>_`a`.' 5E6"-'$ 93V"6-"3' @/o<' N3"A$ 93V"6-"36' *`_`' *Y>1>!7`E`>' 7`>_9>!`>' *ea1YE1aY>`' !a17ea' _`a`@' @Y_19@' .YaY7.1' dY7`@`>' 7Y7Yb1>!`>'G5$WG:BS$ EA$GD"('$D3*$E3*'>-"D(*$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ JCJ$ ' 7e@9>1E`.'(9>!1'*`_`'a`*1.`>'.Yb`.`O''!V3V(3$93*)(-9$ .,0/%&,% .......................................................................................... JA?$ ' 9:1' @9a.`' :(#06*(3$ D(N&"'(@6/(3' `<' !4,S' EYbO`_`*' *YbE9@U9O`>' !9a@`' _`>' *be_97.1' E`>`@`>' Ee@`E' 5L>V62&"'(V-9$ &'V-/&*#-9'@/;;6' =6/@(>&*(+$P3-T(30$=3@(#"(+$D3*$U-0"($=>39$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ J^A' ' .E9_h' e(' 1.e(a`ge>Y)' ' `bU9.d9a`b' @hdebbO1k`a' (9>!1' `>_' H"3D>"0(T6.(-9$O326*(V-9'e>'eb!`>1d'.ehUY`>'!beiEO' M3>3$?3'3*30$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ JDB' ' g1!eb' *`_1' 5S">T3$ '3#(N36' _Y>!`>' *Y@UYb1`>' UYUYb`*`' 7e>.Y>Eb`.1' Y7.Eb`7' 79a1E' :Y>!7ea' ' 5,(#0&V&/6.(-9$ O("(*)3$ 5W,MP6'*4,/%'"L'7/%&6' U-0"($=>39+M-/(3$%&/'($+$D3*$=6/@(>&*($$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ JFF$ ' E1*YGE1*Y' Eb17e@`' _`>' :9@a`O' Eb17e@`' _`9>' 79aE1g`b' _9b1`>'5%-"(6'T(.�(*-''@9bb<6' !'03"$?3'3("(*+$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ JJ^' ' *Y>h`71E' UYbd`7' ' _`9>' *`_`' *Y@U1U1E`>' _`>' E`>`@`>' @9_`'Y97`a1*E9.'_1'.9@`EYb`'9E`b`' ID>$H3#3"3$E-/>3$=("&)3"$D3*$5&//>$!**3+$JHJ' ' `dE1g1Eh' *`EEYb>.' *Ybel1_`.Y' d`aa9.' =SL!5RE$ HI:!FIRE$ d`g<''1>d9dY_'deadO1d1>Y' I/(93'*(+$8(4($5-"#O30O3+$D3*$C(D(3$=3"($!4"(>3*($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ J?J$ ' EY7>17'G5$WG:BS'9>E97'*YbU`>h`7`>'E1!`':Y>1.':Yb97'ae7`a' .9@`EYb`'9E`b`' G'*3(*($5-"K30>-*($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ HCC' $ Y(Y7' EYb`7' U`:`' *`_`' `>_1.ea' `.`a' Ee>!7eO' _`>' *YbE9@U9O`>'E`>`@`>':`!9>!'5U&3$93>''a<6' EAEAHA$%393*(4+$H(*#3*)+$D3*$!*D"(@3*$%K($,"3.6K6$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ HAB' ' 7`:1`>'(`.Y'*Y@U9>!``>'_`>'*Y>hYbU97`>'5&2&*#0&''+88<' =-V($B303>-$D3*$B&#*6$C(D0(3'#-#($$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ HA?$ '

`7E1g1E`.' `>E1e7.1_`>' _`b1' d`@*9b`>' UYbU`!`1' :Y>1.' U1:1G U1:1`>'_`>'.E`U1a1.`.1>h`'_Y>!`>'EY7>17'@17beY>7`*.9a`.1' ?&"/3$B-'93"(/(*$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ HIJ$ ' *Y>!`b9O' Y7.Eb`7' _`9>' @`Oe>1' 5=K(&#&*(3$ 9303)6*($ J3V[<' EYbO`_`*' a`a`E' U9`O' 5H3V#"6V&"3$ $ '22A6' _`a`@' 9*`h`' @Y>_`*`E7`>'1>.Y7E1.1_`'>`U`E1' E-03993D$U3(D-*$=6@>3*$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ HDI$ ' 9:1'1>(Y7E1g1E`.'P-'3"(-9'+8'*`_`'E1!`'7Ya`.'9@9b'_`>'aYE`7' E1E17' 1>(Y7.1' *`_`' E`>`@`>' !`O`b9' 5![-(/3"(3$ 93/3VV&*'('' a,0P<6' 5&//>$!**3+$ID($H3#3"3$EA=A+$D3*$IN3/(*3$?&"3K3#($AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ $ HFA ' ' .YY_'!Yb@1>`E1e>'bY.1.E`>dY'e('`d`.1`'5!V3V(3$*(/6#(V36' =-O($?3"#(*(+$$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ HFH' $ EeE`a' *OY>ea1d' de>EY>E' `>_' `>E1el1_`>E' `dE1g1E1Y.' e(' YlEb`dE.'dO`heEY'5=&V0(-9$&D-/&'5:,Mo<6'.V,4-T'(b91E' =-2"(3#*6$D3*$=03(D3$P3"(T3$=-/3(93* $$AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA$$ HHC'

!"%$##"!"

D*-,%',')!*"D*+.,'(,')!,&,) RS",'%#F,S%,-T)

Sony Heru Sumarsono

KK Fisiologi, Biologi Perkembangand an Biomedika, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10, Gedung Labtek

XI, Bandung 40132

Abstrak

Craniofacial adalah bagian penting dari hewan vertebrata, termasuk manusia di dalamnya. Dari seluruh fase hidup manusia, kelainan “craniofacial” banyak terjadi, mulai dari kegagalan dalam proses pembentukan bumbung neural yang berimplikasi pada kegagalan pembentukan kepala secara normal, bahkan otak dan tengkorak tidak terbentuk sehingga menyebabkan kematian pra atau pascalahir seperti unensefali dan eksensefali. Pada kasus yang lebih ringan, kelainan bisa juga terdeteksi sejak di dalam kandungan dan berkembang progresif pascalahir, seperti kasus hidrosefalus. Hidrosefalus tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada fase remaja dan dewasa. Kelainan craniofacial juga bisa disebabkan oleh kelainan genetik, misalnya: Down syndrome. Terekspos oleh racun yang terkandung di dalam singkong selama masa kebuntingan ternyata juga berdampak pada kualitas fetus dan kemampuan anak mencit dalam mengingat dan memecahkan masalah. Pada masa remaja dan dewasa kelainan craniofacial bisa disebabkan oleh kelainan hormonal dan kerusakan sel- sel saraf pada otak yang berakibat pada kelainan pada koordinasi otot gerak dan postur tubuh secara keseluruhan. Pada manula, proses penuaan pada craniofacial sering menyebabkan rasa tidak percaya diri.

PENDAHULUAN

Kepala (cephalus) adalah bagian penting bagi hewan dan manusia. Pada kepala ditempatkan semua organ sensoris yang memberi input informasi bagi pengambilan keputusan hewan akan bersikap terhadap impuls yang berasal dari lingkungan. Karena semua organ sensoris penerima rangsang penting dari lingkungan berada di kepala, maka kepala menjadi organ terpenting bagi hewan dan manusia. Dengan demikian bukanlah tanpa tujuan bahwa hampir semua hewan yang memiliki kepala, posisi kepala ini berada di depan sebagai pusat penerima impuls sekaligus pusat koordinasi, dan saluran pemasukkan makanan. Sedangkan lubang memasukkan oksigen sebagai sumber bahan oksidasi karbohidrat untuk melepaskan energi, tidak selalu berada di kepala,

" meskipun sebagian besar hewan menempatkan organ tersebut dikepala.

Serangga adalah contoh hewan yang lubang pemasukan udara tidak berada di kepala, melainkan di antara segmen tubuh bagian abdomen. Meskipun demikian hewan dengan simetris bilateral bisa dipastikan kepala berada di depan/atas (anterior) sedangkan bagi hewan dengan posisi tubuh simetris radial (bintanglaut misalnya) posisi ini sulit ditentukan. Dengan demikian kepala adalah bagian penting dari organisme yang layak didiskusikan.

PENAMPILAN CRANIOFACIAL PADA MANUSIA

Bagi manusia craniofacial bukan hanya penting sebagai tempat organ yang menjadi pusat memori dan pusat koordinasi gerakan tubuh dalam merespon rangsang dari lingkungan, tetapi craniofacial juga merupakan ciri utama bagi tiap individu. Manusia mampu membedakan bentuk craniofacial dari banyak manusia dari ras yang sama maupun dari ras yang berbeda. Dalam banyak hal, peranan craniofacial menjadi pertimbangan penting untuk memutuskan yang terbaik (tampan/cantik) atau terburuk 9tidak tampan/tidak cantik). Sebaliknya, meskipun manusia bisa menemukan ciri-ciri bentuk craniofacial yang dianggap baik dan kurang baik diantara hewan, secara umum hal ini sulit dilakukan. Kita akan dengan mudah meneukan wajah “cantik” atau “tampan” diantara sekumpulan orang yang sedang berkerumun, tetapi akan sangat sulit menemukan wajah mencit atau kerbau yang bisa kita kategorikan “kerbau cantik” atau “tampan”, meskipun pedagang hewan akan dengan mudah menemukan kerbau mana yang meiliki nilai jual yang tertinggi (yang merefleksikan kecantikan, ketampanan atau kondisi sehat). Dalam hal membedakan jenis kelamin paad hewan, beberapa spesies burung dan mamalia akan dapat dibedakan dari tampilan cranifacial, tetapi pada kelompok reptil, amfibi, pisces, dan invertebrata pada umumnya cukup sulit membedakan jenis kelamin dari penampilan craniofacial. Mereka baru bisa dibedakan dengan baik apabila melihat bentuk tubuh secara keseluruhan atau bahkan keberadaan ciri kelamin primer seperti kantung telur dan kantung sperma. Banyak spesies invertebrata bahkan berbentuk hermaprodit, sehingga perbdaan penampilan craniofacial jantan dan betina bukan isue penting untuk didiskusikan.

Berbeda dengan vertebrata yang memiliki unsur kranium sebagai pemberi bentuk dasar craniofacial, invertebrata tidak memilikinya, sehingga bentuk craniofacial pad invertebrata dapat berubah sesuai dengan kondisi dalam merespon informasi dari lingkungan dimana mereka berada. Pada Kelas pisces, Amfibi dan Reptil, bentuk craniofacial relatif tetap sesuai dengan bentuk tulang cranium di bawahnya dan sedikit sekali terdapat otot yang dapat menggerakkan kulit diatas craniumtersebut, sehingga kita sulit mendapatkan ekspresi facial hewan-

!"'"!" !"'"!"

Pada kelompok burung dan mamalia, beberapa asesori pada kulit kepala dapat digunakn untuk membedakan antara individu jantan dan betina. Pada kelompok burung, keberadaan dan ukuran jengger (ayam, kalkun, merak) dan songkok (kasuari) dapat digunakan untuk membedakan individu jantan dari individu betina. Kadang-kdang keberadaan bulu dengan bentuk khusus seperti jambul (kutilang) juga bisa digunakan untuk membedakan individu jantan dari individu betina. Pada hewan mamalia secara umum, asesori pada kepala tampak berkembang lebih baik pada hewan jantan dibandingkan dengan hewan betina. Ukuran tanduk (sapi, banteng, kambing,dll), dan ranggah (rusa) ataupun tulang frontal yang menonjol (jerapah) tumbuh lebih baik pada hewan jantan dibandingkan dengan hewan betina. Pada babirusa dan gajah, gigi yang tumbuh sebagai taring dan gading juga tampak lebih besar dan lebih kokoh pada hewan jantan dibandingkan dengan hewan betina.

Pada manusia, asesoris alami pada craniofacial adalah rambut. Tampilan bentuk laki-laki dan perempuan selain dibedakan oleh “style” potongan rambut, secara alami berbeda antara laki-laki dan perempuan pada tampilan kulit yang disebabkan oleh tampilan otot dan lemak dibawah kulit. Bentuk otot pad facial laki-laki tampak lebih menonjol dibandingkan pada wajah seorang perempuan. Demikian pula tampilan kehalusan kulit pada seorang perempuan tampak lebih baik dibandingkan pada wajah seorang laki-laki. Hal ini terjadi karena lapisan lemak dibawah kulit perempuan memang lebih tebal dibaningkan pada kulit seorang laki-laki. Bentuk cranium seorang laki-laki secara anatomi biasanya juga tampak lebihkasar dibandingkan cranium seorang perempuan, sehingga seorang ahli forensik akan dapat membedakan dengan mudah apakah tulang tengkorak yang ditemukan dialam berasal dari kepala seorang perempuan atau serang laki-laki. Bentuk tengkorak tampaknya juga bervariasi antar manusia, meskipun pasti memiliki kecenderungan yang sama untuk satu ras tertentu, suatu bangsa tersentu ataupun suku tertentu. Keberagaman variasi bentuk kepala dan warna kulit pada craniofacial, mausia bisa membedakan berbagai macam ras, bangsa, dan bahkan suku-suku diantara mereka. Dengan pengukuran yang spesifik kita akan bisa membedakan apakah suatu wajah merefleksikan wajah orang asia, orang afrika, atau orang eropa, meskipun dijaman global ini kita juga diberi banyak sampel orang keturunan campuran asia-eropa, eropa afrika dan afrika-asia, bahkan yang sudah

" bercampur dari semua unsuk ras tersebut sehingga menjadi bentuk

universial. Secara alami, proporsi antara kepala dengan badan berubah sesuai umur dari individu manusia. Pada fetus dan janin panjang kepala kurang lebih setegah panjang badan. Tetapi pada bayi perbandingan ini mengecil apda ukuran kepala dan membesar pada ukuran panjang badan (+kaki). Namun demikian untuk kepentingan estetika, dalam membuat barang seni yang bernuansa/menggambarkan karakter manusia, proporsi antara kepala dan badan tidak mengikuti proporsi alami yang sebenarnya. Dalam pembuatan wayang kulit misalnya ukuran kepala dibuat setengah panjang badan (+kaki) untuk menonjolkan karakter yang ada pada tokoh yang dibuat. Demikian pulan panjang tangandan kaki tidak mengikuti proporsi alami yang ada. Dalam pembuatan patung, para seniman juga menggunakn proporsi yang tidak sama dengan proporsi alami, tergantung dimana patung akan ditempatkan. Patunga yang ditempatkan pada ketinggian akan dibuat dengan ukuran kaki lebih panjang dan kepala sedikit lebih besar dari proporsi normal sehingga tidak terlihat cebol dan kepala tidak kekecilan.

Dalam kehidupan manusia, kesehatan tubuh manusia juga sering terefleksikan dalam penampilan craniofacial. Orang yang sehat akan menunjukkan wajah yang berseri, bersemangat, ceria, dll; sebaliknya, orang yang sakit akan tampak lesu, pucat, tidak bersemangat dan lain-lain tampilan yang sesuai dengan tingkat keparahan penyakit yang dideritanya. Secara biologis, penyakit dapat disebabkan oleh adanya infeksi virus dan mikroba di dalam tubuh kita, keracunan bahan kimia, atau akibat kelainan genetik yang berimplikasi pada ketidak seimbangan faal tubuh. Bentuk-bentuk penyebab penyakit ini apabila terjadi pada saat kehamilan dapat menyebabkan terjadinya kelainan pada janin di dalam kandungan. Berbagai kelainan perkembangan yang berkaitan dengan craniofacial antara lain, anencephaly, exencephaly, microcephaly, dan spina bifida. Kelainan tersebut disebabkan oleh gangguan yang terjadi selama masa pembentukan bumbung neural (neurulasi). Proses penutupan bumbung neural berperanan pentung dalam pembentukan otak dan sumsum tulang belakang. Kerusakan pada bakal otak sehingga otak tidak terbentuk akan menyebabkan terjadinya anencephaly. Apabila bumbung neural di bagian otak tidak berhasil menutup maka bakal otak akan tumbuh kearah luar yang dikenal sebagai exencephaly. Kami menemukan bahwa asam metoksi asetat pada dosis 7,5 mmol yang diberikan kepada induk mencit secara gavage pada umur kebuntingan 8 hari akan menyebabkan terjadinya eksencephaly mencapai 92,5% dari total populasi anak yang dikandung pada umur kebuntingan 16 hari (Sumarsono et al, 2002). Spina bifida disebabkan oleh kegagalan penutupan ektoderm yang menyebabkan otak atau sumsum tulang

Kelainan craniofacial juga dapat terjadi akibat kelainan genetik, misalnya: Down syndrome, yang disebabkan oleh terjadinya trisomy kromosom 21 akibat terjadi nondisjunction pada pembelahan meiosis pembentukan gamet jantan maupun gamet betina. Akibat nondisjunction gamet akan kelebihan satu kromosom. Apabila terjadi fertilisasi dengan gamet normal maka embrio yang dihasilkan akan kelebihan satu kromosom atau trisomy. Trisomy pada manusia yang dijumpai lahir hidup adalah trisomy 13, trisomy 18, trisomy 21 dan XXX (perempuan normal), XXY laki-laki, Klinefelter syndrome) dan XYY (laki-laki normal, tubuh tinggi dan sering dengan kelainan persoanlitas). Trisomy

13 dan trisomy 18 biasanya akan mati tidak lama setelah dilahirkan. Trisomy 21 lahir hidup dan dikenal sebagai Down syndrome. Disamping kelainan fisik seperti tubuh pendek, kelainan craniofacial, rambut lurus, juga terjadi kelainan pada semua organ dalam termasuk otak sehingga individu dengan DS mengalami retardasi mental. Kelainan Down Syndrome kami pelajari dengan membuat hewan transgenik terhadap gen Ets2 yang terdapat di dalam krosmosom 21 dan dengan mengawinkan mencit Robertsonian translocation Rb (6:16) : Rb (16:17) homozigot dengan mencit normal sehingga dihasilkan sebagian embrio trisomy dan embrio monosomi disamping embrio normal dengan Robertsonisan translocation Rb(6:16) atau Rb(16:17) heterozigot. Mencit transgenik Ets2 menunjukkan gejala pertumbuhan craniofacial serupa dengan individu Down syndrome akibat hipoplasia tulang, terutama tengkorak. Hipolasia juga terjadi pada ruas tulang belakang dan ruas tulang leher sehingga mencit menjadi lebih pendek dari saudaranya yang normal (Sumarsono et al, 1996). Disamping itu juga terjadi kifosis pada tulang belakang. Mencit trisomy 16 juga menunjukkan adanya hipoplasia penulangan pada semua ruas tulang dibandingkan dengan kontrol (Sumarsono et al, 2005).

" Hydrocephalus (hidrosefalus) adalah kelainan craniofacial yang

dapat ditemukan pada bayi yang baru dilahirkan sampai dengan usia tua. Perkembangan otak bayi yang menderita hidrosefalus secara struktural adalah berkembang normal, tetapi karena suatu sebab, maka terjadi akumulasi cerebrospinal fluid (CSF) di ventrikel otak menyebabkan volume ota akan memebesar. Pada balita, penambahan volume otak ini akan menyebabkan volume tengkorak juga membesar dan otak akan tertekan ketepi tengkorak sehingg menjadi lebih tipis dan sel-sel saraf tidak dapat tumbuh dan membelah secara normal. Akibat kondisi ini, balita yang menderita hidrosefalus akan memiliki ukuran kepala yang lebih besar dibandingkan dengan bayi normal, tetapi dengan berat badan (berat total tubuh + kepala) lebih rendah dari bayi normal apabila dipetakan pada Kartu menuju Sehat (KMS) yang digunakan untuk memantau pertumbuhan balita di Indonesia. Karena memiliki berat tubuh lebih rendah gejala hidrosefalus sulit sekali dideteksi. Akibatnya, pasien balita penderita hidosefalus sering ditemukan sudah dalam kondisi kronis yang sulit/tidak mungkin disembuhkan. Penyebab terjadinya hidrosefalus hingga kini belum diketahui secara pasti. Studi kami pada kasus hidrosefalus menunjukkan bahwa kasus ini cukup banyak terjadi, meskipun cukup sulit untuk mengungkap penyebabnya dan mengatasi masalahnya. Operasi adalah satu-satunya jalan yang diambil oleh tim medis untuk menyelamatkan pasien hidrosefalus, yaitu dengan memasang selang untuk mengeluarkan cairan cerebrospinal kedalam cairan tubuh agar dikeluarkan melalui filtrasi ginjal (Fatimah, 2007).

Kelainan craniofacial akibat terdedah oleh bahan alam yang bersifat toksik kami pelajari dengan cara mendedahkan ekstrak air singkong terhdap mencit bunting selama 15 hari kebuntingan dan 21 hari kebuntingan. Singkong mengandung glikosida cyanogen kuat berupa linamarin. Di dalam lambung linamarin akan dihidrolisa menjadi HCN yang bersifat racun. Untuk itu HCN harus dinetralisir dengan menggunakan asam amino yang memiliki gugus sulfida dan dihasilkan thiosianat. Thiosianat tidak beracun. Tetapi dapat menghambat absorpsi yodium. akibat defisiensi yodium perkembangan embrio dalam kandungan terhambat. Meskipun tidak kita temukan adanya kelainan craniofacial pada fetus, tetapi rata-rata berat tubuh dan panjang tubuh fetus mencit lebih rendah 12% dan 29%. Fetus juga mengalami hipolasia penulangan dan beberapa abnormalitas tulang (Marsendah, 2008). Apabila kebuntingan mencit kita teruskan hingga anak mencit dilahirkan dan dipelihara hingga umur 30 hari dan dilakukan uji kemampuan mengingat dan memecahkan masalah dengan menggunakan water E- maze, maka kami menemukan bahwa anak-anak mencit dari kelompok perlakuan menunjukkan kemampuan mengingat dan memecahkan

Penampilan craniofacial juga tampak berbeda pada fase anak- anak, remaja, dewasa dan tua yang lebih disebabkan oleh penampilan kesegaran kulit pada craniofacial dan turunan-turunan kulit yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan hormon reproduksi. Pada orang yang sudah tua konsistensi kulit sangat sulit untuk dipertahankan sehingga kulit akan berubah sifat dari tebal dan padat menjadi lebih tipis dan kurang lentur sehingga muncul keriput. Ini semua akan mempengaruhi penampilan craniofacial, meskipun struktur utama craniofacial masih belum berubah. Kelainan hormonal akan menyebabkan tampilan facial pada kasus hipertiroid, akromegali, gigantisme dan dwarf.

Disamping perubahan pada kulit, bertambahnya umur juga melibatkan degenerasi dari sel-sel saraf pada otak yang menimbulkan penyakit tua/pikun. Berbagai macam penyakit saraf akan sangat mempengaruhi penampilan craniofacial seseorang. Seorang yang sudah tua dengan kemampuan otak yang tidak banyak berkurang sejak memasuki usia tua akan tampak lebih segar dan aktif (ethes) dibandingkan dengan seseorang yang baru memasuki usia tua disertai dengan beberapa gejala degenerasi sistem saraf seperti gejala Parkinsonism atau penyakit Alzheimer. Kedua penyakit ini berkaitan dengan degenerasi sel saraf. Pada kasus Parkinsonism, degenerasi sel

sel saraf yang menyebabkan terjadinya Lewy body. Lewy body dijumpai pada beberapa bagian otak dan menyebabkan terjadi kontaraksi kontinyu otot secara terus menerus yang berupa getaran pada anggota gerak yang dikenal dengan tremor. Penelitian di bidang ini sedang dikembangkan (Yulianti, 2010). Sedangkan pada kasus Alzheimer disease, terjadi akumulasi protein amiloid alfa yang semula berupa protein terlarut menjadi tidak terlarut dan menumpuk disekitar sel saraf yang menyebabkan terjadinya plaque amiloid yang menyebabkan kematian sel. Akibat banyaknya kematian sel akan terjadi penurunan memori atau terjadi penurunan memori sehingga individu akan kehilangan banyak memori (Sumarsono, 1994).

PENUAAN/AGEING

Menjadi tua bukanlah pilihan, tetapi keharusan. Ketika umur kita bertambah, maka perubahan pada wajah sangat terlihat, terutama keriput pada kulit, uban pada rambut, konsolidasi melanosit yang meningkat pada tahi lalat sehingga menjadi lebih banyak atau membesar. Disisi lain, kelianan genetik dapat juga menyebabkan kelainan berupa penuaan yang sangat cepat dan progresif yaitu pada Hutchinson-Gilford progeria Syndrome atau Leprechauns disease. Meskipun kasus ini sangat jarang

" terjadi, disekitar kita mungkin kita jumpai anak kecil dibawah umur 10

tahun memiliki wajah yang cukup tua. Ditempat yang lain lagi kiat juga mengenali beberapa orang tua yang tampil tetap muda. Oleh karena itu, tidak akan salah bila mempertanyakan apakah proses penuaan itu suatu kelainan perkembangan? bagi banyak orang menjadi tampak tua adalah suatu maslah. Oleh karena itu, investasi dilakukan manusia secara besar- besaran untuk menanggulangi proses penuaan. Proses yang dilakukan mencakup beberapa upaya yaitu:

1. Menghambat proses penuaan sehingga tetap tampil muda baik kulit maupun kondisi fisik tetp bugar

2. Menutupi indikator-indikator proses penuaan agar tidak tampak seperti “make up” tebal dan/atau penyuntikan Botulinum toxin (Botox)

Hingga saat ini usaha mencegah terjadinya penuaan belum tampak hasilnya, meskipun demikian pada beberapa individu yang kita kenali, usaha menghambat proses penuaan ini memberikan hasil yang signifikan sehingga kita masih bisa menemukan Widiawati dan Titik Puspa dengan wajah yang tampak masih cantik meskipun tetap berkesan tua.

Selamat berseminar.

PUSTAKA

1. Fatima I (2007). Distribusi pasien hydrocephalus pada tahun 2002- 2006 dan pengaruh tumbuh kembang sebelum operasi terhadap tumbuh kembang setelah operasi pada pasien hydrocephalus di RS dr. Sardjito, D.I Yogyakarta. Skripsi Sarjana Biologi SITH ITB

2. Marsendah, D. (2008). Efek pemberian ekstrak singkong (Manihot esculenta Crantz) terhadap penampilan reproduksi induk dan perkembangan fetus mencit (Mus musculus) Swiss Webster. Skripsi Sarjana Biologi SITH ITB

3. Moore, KL. (1977), Before we are born, basic embryology and birth defects. W. B Saunders Company. Philadelpia-London-Toronto- Mexico City- Rio deJaneiro-Sydney- Tokyo

4. Martini, FH, Ober WC, Garrison CW, Welch K, Hutchings RT. 2001. Fundamental Anatomy & Physiology. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

!"-"!"

5. Setioso (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Singkong (Manihot esculenta Crantz) Selama Masa Kebuntingan Terhadap Metabolisme Tubuh dan Proses Belajar dan Mengingat Anak Mencit Pasca Sapih (Mus musculus L.) Swiss Webster. Skripsi Sarjana Biologi SITH ITB

6. Starr, C & Taggart, R. (1992). Biology The Unity and diversity of life. Wadworth publishing Company. California.

7. Sony Heru Sumarsono (1993). Kematian sel saraf penyebab pikun. Panasea 62:84-85,101 (12-25 Agustus 1993).

8. Sony Heru Sumarsono (1994). Alzheimer membuat lupa. Panasea 81:48-50 (5-18 Mei 1994).

9. Sumarsono SH, Wilson TJ, Tymms M, Venter DJ, Corrick CM, Kola R, Lahoud M, Papas TS, Seth A, Kola I (1996). Down syndrome-like skeletal abnormalities in Ets2 transgenic mice. Nature (London) 379:534-537.