Pengecekan Keabsahan Data
H. Pengecekan Keabsahan Data
Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti kemudian dikelompokkan berdasarkan jenisnya dan dilengkapi. Pada tahap penyaringan data inilah pengecekkan keabsahan data dilakukan. Oleh sebab itu, jika terdapat data yang tidak relevan dan kurang memadai maka akan dilakukan penyaringan data sekali lagi di lapangan, sehingga data tersebut memiliki kadar validitas yang tinggi.
Dalam hal ini peneliti menggunakan 3 (tiga) cara dalam mengecek keabsahan data yakni: 1) ketekunan pengamatan, yang dilakukan sejak awal sampai akhir penelitian, 2) Triangulasi data, dalam hal ini adalah triangulasi sumber yaitu dengan pengecekkan kembali data tes, wawancara, observasi dan catatan lapangan, 3) Diskusi secara intensif dengan guru bidang study Fikih, teman sejawat dan pembimbingan baik dari awal sampai akhir
pengumpulan data. 88
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya MTs Darul Hikmah Sidoarjo
Madrasah Darul Hikmah berdiri sejak tahun 1949, awalnya berupa lembaga pendidikan madrasah diniyah (sekolah keagamaan), lembaga ini bertemali dengan eksistensi Nahdlatul Ulama. Pada akhir tahun ajaran 1959-1960 pengurus lembaga ikhtiyar menemukan format baru yakni berkembang menjadi lembaga pendidikan formal, oleh karenanya berdirilah Madrasah Ibtidaiyah. Pada tahun ajaran 1967-1968 mulai diselenggarakan jenjang pendidikan tingkat menengah dengan nama Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Darul Hikmah (MMMDH). Kemudian pada tanggal 2 Mei tahun ajaran 1983-1984 atas inisiatif kepala Lembaga, memutuskan untuk mendirikan MTsDH dan madrasah itu berkembang hingga saat ini.
2. Tujuan Pendidikan MTs Darul Hikmah Sidoarjo
a. Visi
Visi adalah gambaran sekolah yang ingin dicita-citakan di masa depan. Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan di masa yang akan datang. Visi harus berorientasi pada tujuan pendidikan dasar dan tujuan pendidikan nasional. Berpedoman
“UNGGUL DALAM PRESTASI MATANG DALAM SKILL BERKEPRIBADIAN ISLAM ALA AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH“.
b. Misi
Misi merupakan tindakan strategis yang akan dilaksanakan untuk mencapai visi sekolah MTs Darul Hikmah menetapkan beberapa misi guna mencapai visinya, yaitu:
1. Membentuk pribadi yang beriman dan bertaqwa menurut faham
ahlussunnah wal jama’ah.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan
perkembangan dan kompetensi siswa
3. Mengembangkan potensi keterampilan siswa sesuai dengan
perkembangan zaman.
c. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah tahapan atua langkah untuk mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu. Tujuan ini merupakan rumusan mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu. Adapun untuk mewujudakan visi tersebut diwujudkan dalam tujuan pendidikan MTs Darul Hikmah yang berupa:
1. Terciptanya generasi yang mantab, beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT
2. Terciptanya generasi yang berpotensi dalam bidang IPTEK
3. Terciptanya generasi yang terampil menghadapi perkembangan zaman
3. Identitas MTs Darul Hikmah Sidoarjo
Nama Sekolah
: MTs Darul Hikmah Prasung
Alamat
: Jalan Mbah Sholeh No 1 Prasung
: JAWA TIMUR
No. TelHP
Kode Pos
Nama Yayasan
: Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Darul
Hikmah
Alamat Yayasan No. Telp. : Jl. Mbah Sholeh No. 1 Rt 4Rw 2 Telp.
: Terakreditasi peringkat B
Tahun Akreditasi : 2009 Tahun didirikan
Status Madrasah
: Swasta
No SK Izin Oprasional
: w.m.06.02930Bket1985
Alamat Webset
: mtsdarulhikmahprasung.blogspot.com
: darulhikmah84yahoo.com
4. Diskripsi Kelas VIII A MTs Darul Hikmah Sidoarjo
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIII A, di mana kelas VIII A merupakan kelas pilihan di MTs Darul Hikmah Sidoarjo.
Adapun jumlah siswa kelas VIII A yang diambil dari dokumen sekolah adalah sebagai berikut:
Tabel. 4.1 Data kelas VIII A
Pelajaran Fikih diberikan satu kali pertemuan dalam satu minggu, jadwal pada kelas VIII A yaitu hari senin pada jam pertama yaitu pada pukul 07.00- 08.15 WIB. Dan pengajar Fikih adalah Bapak Drs. Husnul Qowim beliau sekaligus menjabat sebagai kepala sekolah di madrasah tersebut.
Alasan peneliti memilih kelas tersebut atas saran guru bidang study. Saran beliau karena kelas VIII A tersebut siswa-siswanya mudah dikondisikan, dan dianggap baik atau cocok jika dibuat obyek penelitian, terutama dalam pengupayaan meningkatnya hasil belajar siswa dengan alasan lain pada kelas VIII A tersebut, terdapat beberapa siswanya yang
berprestasi. 89
5. Kondisi Pelaksanaan Pembelajaran Fikih Sebelum Pelaksanaan Tindakan Kelas di MTs Darul Hikmah Sidoarjo
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilaksanakan terhadap proses pembelajaran Fikih dapat diketahui :
a. Metode Pembelajaran Fikih yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah bervariasi, dan penugasan.
b. Media yang digunakan hanya sebatas pada penggunaan media papan tulis, LKS saja.
c. Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran masih cukup rendah, mereka lebih banyak diam dan mencatat keterangan guru dari pada bertanya atau menanggapi.
Sebagaimana pernyataan para siswa ketika peneliti menanyakan tentang bagaimana proses mengajar guru bidang studi Fikih, apakah guru biasa menggunakan media atau metode yang bervariasi. Jawaban salah satu siswa kelas VIII A:
”pak guru tidak pernah menggunakan media dan metode yang bervariasi, seperti menggunakan media grafis gambar ini, beliau hanya
menerangkan kemudian menyuruh mengerjakan soal-soal di LKS”. 90 Kemudian di jawab lagi dengan salah satu siswa lainnya:
”Meskipun kami diberi tugas-tugas jarang dinilai, apalagi kalau di beri PR beliau juga jarang menanyakan kembali tugas PR nya pada
pertemuan selanjutnya”. 91
6. Skenario Tindakan Pembelajaran
Seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwasanya penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Fikih dengan menggunakan media grafis di MTs Darul Hikmah Sidoarjo.
Sebelum penelitian dilakukan pada titik yang sebenarnya, penelitian ini memiliki rencana untuk memperbaiki kinerja proses belajar mengajar di dalam kelas, misalnya dalam penerapan media yang relevan dan metode yang cocok dengan kondisi dalam kelas serta relevan dengan materi yang disampaikan.
Penelitian ini dimulai dari persiapan peneliti untuk mempersiapkan bahan media Grafis sebagai media. Dan peneliti mencoba menggunakan metode yang cocok dan mudah dipahami oleh para siswa yaitu dengan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A pada pelajaran Fikih. Gambar-gambar di dalam media grafis ini diambil dari gambar yang biasa di gunakan manasik haji. Hal ini dilakukan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Setelah berada di kelas, peneliti mulai membuka materi pelajaran dengan menjelaskan materi dan menyajikannya disertai menampilkan media Grafis dengan bentuk grafis gambar dan grafis bagan. Grafis gambar sebagai proritas media yang digunakan peneliti untuk memperkenalkan siswa bentuk-bentuk thawaf,sa’i, wukuf, mabit di Penelitian ini dimulai dari persiapan peneliti untuk mempersiapkan bahan media Grafis sebagai media. Dan peneliti mencoba menggunakan metode yang cocok dan mudah dipahami oleh para siswa yaitu dengan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A pada pelajaran Fikih. Gambar-gambar di dalam media grafis ini diambil dari gambar yang biasa di gunakan manasik haji. Hal ini dilakukan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Setelah berada di kelas, peneliti mulai membuka materi pelajaran dengan menjelaskan materi dan menyajikannya disertai menampilkan media Grafis dengan bentuk grafis gambar dan grafis bagan. Grafis gambar sebagai proritas media yang digunakan peneliti untuk memperkenalkan siswa bentuk-bentuk thawaf,sa’i, wukuf, mabit di
Skenario penelitian ini dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu jatuh pada tiap hari senin jadwal pelajaran Fikih kelas VIII A.
7. Pre-tes
a. Rancangan Pre-tes
Pre-tes dirancang dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap situasi pembelajaran sebelumnya, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode tradisional yaitu metode ceramah. Adapun persiapan dalam pelaksanaan pre-tes yaitu membuat rencana pembelajaran, sebagai berikut:
1) Guru-siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama sebelum memulai pelajaran
2) Guru mengabsen para siswa
3) Siswa menyiapkan buku dan alat tulis
4) Siswa membaca dan memahami materi Haji dan Umrah
5) Guru menjelaskan materi haji dan umrah
6) Guru membuka pertanyaan bagi siswa yang belum paham
7) Guru mengakhiri pelajaran
9) Guru mengucapkan salam
b. Pelasksanaan Pre-tes
Pre-tes dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2010, pada jam pertama dan kedua, tepatnya pada jam 07.00-08.15. suasana dikelas mulai agak gaduh setelah peneliti memberikan soal yang akan dijawab oleh peserta didik, ketika mengerjakan banyak siswa yang bertanya kepada teman-teman sebelahnya, bahkan ada yang jalan-jalan untuk mencari jawaban dari teman-teman lainnya. Itu semua karena ketidaksiapan siswa menjawab pertanyaan yang diberikan
c. Observasi dan Hasil Pre-tes
Dilihat dari hasil observasi pre-tes. Banyak sekali siswa yang asal-asalan, mereka kurang bersemangat serta kurang antusias untuk mengerjakannya, banyak siswa yang putus asa dengan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat dari ketidaksiapan mereka dalam mengikuti kegiatan belajar. Dilihat dari prestasi atau hasil nilai pre-tes yang di berikan kepada siswa dapat disimpulkan hasil belajar siswa cenderung rendah. Hasil ini menunjukkan tidak ada media dan metode bervariasi yang diterapkan oleh guru.
Pada saat pre-tes, kurang bersemangat mengisi jawaban. Dan jawaban banyak yang kosong atau separoh saja. Hasil nilai pre-tes, sebagai berikut:
Tabel. 4.2 Hasil nilai pre-tes
No Nama
Nilai 1
1 Abdullah Zaini
2 Akhlakul Karim
3 Aminatul Zumrah
4 Ayu Eri Aliftiana
5 Devi Amaliah
6 Dian Prima Nurdiansyah
7 Dianatul Khamidah
8 Dzulkifli Azmi
9 Farid Yusuf
10 Hendrik Irwanto
11 Krisna Indra Cahya
12 M. Fikky Khoirrurizqi
13 Miftah Lailatul Jannah
14 M. Afiffuddin
15 M. Eko Rizqi
16 M. Firdaus
17 M. Nanang Kurniawan
18 M. Ridho Assegaf
20 Nafi Ahmad Bayhaqi
21 Nia Dwi Agustin
22 Nur Faizah
24 Putri Silfi Anita
25 Retno Nur Aini
26 Rijalul Adzim
27 Wawan Abdul Malik
28 Yussi Rachmadi
29 Zulfan Alif
30 M. Ahya Al-Anshori
31 Ahmad Arifin
34 Ilmiatus Sajiyah
35 A.Rijaluddin Akbar
36 Muji Ratmawati
37 Reafanda Demansa Yuafi
Sebagaimana standar kelulusan di MTs Darul Hikmah menetapkan KKM (kriteria ketuntasan minimal) sebagai pengukur hasil belajar siswa, adapun penetapan KKM bagi mata pelajaran Fikih dengan nilai 75.
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan siswa dalam satu kelas diantaranya adalah 49 siswa yang lulus dan 51 yang tidak lulus dari 37 siswa yang lulus 18 siswa, gagal 19 siswa, atau nilai rata-rata kelas diperoleh 69,05. Dalam pengambilan rata-rata (mean) ini didapat dengan menjumlah menjumlahkan seluruh nilai siswa, kemudian dibagi dengan jumlah
seluruh siswa tersebut 92 . Hal ini dapat dirumuskan berikut:
Me : rata-rata
e : Epsilon Xi : jumlah nilai N
: jumlah siswa : jumlah siswa
Dari hasil pre-tes yang telah dilakukan, maka kondisi kelas
VIII A sebagaimana pengamatan peneliti melalui observasi dapat
disimpulkan bahwa:
1) Kurang perhatian siswa pada materi yang sudah dijelaskannya.
2) Siswa sulit dikondisikan ketika mengerjakan tugas yang diberikan
oleh peneliti, sehingga peneliti butuh tenaga mengkondisikan para siswa tersebut.
3) Siswa kurang persiapan ketika di berikan tugas oleh peneliti
4) Siswa gaduh ketika mengerjakan tugas
5) Hasil nilai siswa rendah
Adapaun permasalahan yang mangakibatkannya siswa kurang bersemangat dan mendapatkan hasil belajar yang rendah adalah penggunaan mediametode tradisional, kurang tepat diterapkan di pelajaran Fikih. Tanpa media sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa, hal itu juga membuat mereka kurang bersemangat ketika pembelajaran Fikih berlangsung nampak pada raut wajah yang malas- malasan dalam menjawab pre-tes yang diberikan, rasa keingintahuan siswa kurang dimiliki sehingga mengakibatkan suasana kelas menjadi pasif dan pada rendahnya prestasi siswa, dengan metode ceramah ini siswa hanya mengandalkan informasi dari guru saja. Padahal materi yang disajikan, dapat diakses dari berbagai sumber.
Untuk menyikapi hasil dari pretes yang kurang memberi semangat dan membuat rendahnya perolehan hasil belajar maka perlu adanya perbaikan atau solusi pembenahan, diantaranya:
1) Mengaktifkan siswa dengan menggunakan media dan metode yang
tepat agar nantinya hasil belajar siswa semakin baik. Peneliti dalam hal ini akan melakukan tindakan kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media Grafis dan metode demonstrasi.
2) Mengadakan refleksi pada setiap pertemuan untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan pembelajaran siswa yang dilaksanakan.
Setelah peneliti mengadakan pre-tes, rencana selanjutnya adalah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media grafis sesuai dengan tujuan kedatangan peneliti di MTs Darul Hikmah yang melakukan penelitian tentang penggunaan media grafis dalam meningkatkan hasil belajar siswa.