Riwayat Kepemusikan Burhanuddin Usman

2.1.4 Riwayat Kepemusikan Burhanuddin Usman

Burhanuddin Usman memulai karirnya sebagai pemusik dimulai sejak tahun 1955. Sebenarnya Burhanuddin Usman tidak pernah belajar khusus mengenai materi musik. Jiwa kepemusikannya sudah timbul sejak Burhanuddin Usman masih kecil sekitar umur 12 tahun. Ketika masih bersekolah jenjang IPTIDAIYAH di sekolah Alwasliayah Burhanuddin Usman sering melihat siswa- siswi lain di sekolah yang bersuku batak Mandailing yang mahir memainkan alat Burhanuddin Usman memulai karirnya sebagai pemusik dimulai sejak tahun 1955. Sebenarnya Burhanuddin Usman tidak pernah belajar khusus mengenai materi musik. Jiwa kepemusikannya sudah timbul sejak Burhanuddin Usman masih kecil sekitar umur 12 tahun. Ketika masih bersekolah jenjang IPTIDAIYAH di sekolah Alwasliayah Burhanuddin Usman sering melihat siswa- siswi lain di sekolah yang bersuku batak Mandailing yang mahir memainkan alat

Kemudian Burhanuddin Usman juga berlatih di ladang ataupun sawah sambil menggembalakan hewan ternak kerbau dan kambing. Pada waktu mengembalakan peliharaannya, sebuah grup Padang Pasir: Gambus Melayu Tiga Serangkai melintas dan mendengar permainan seruling Burhanuddin Usman. Lokasi dari grup ini tepat berada didekat sawah yang menjadi tempat pengembalaan hewan peliharaannya. Setelah terus-menerus didengar dan diperhatikan grup ini kemudian Burhanuddin Usman pun ditawari oleh grup ini untuk ikut bergabung latihan. Burhanuddin Usman pun menerima tawaran baik grup ini. Setalah kurang lebih seminggu sudah ikut latihan dengan grup ini Burhanuddin Usman sudah diajak main untuk ada pesan main pada acara hajatan ataupun pesta disekitar lokasi tempat ini.

Pada tahun 1958 Burhanuddin Usman main pada acara peresmian Al- Wathan dengan Orkes Al Wathan. Di sini merupakan pengalaman pertama Burhanuddin Usman bermain diluar grupnya gambus Melayu tiga serangkai .

Burhanuddin Usman juga di sini diperlakukan sebagai pemusik yang bisa dikatakan sudah professional maksudnya sudah dibayar sesuai dengan pasaran pemusik tingkat professional lainnya yang seingatnya sejumlah Rp 500.

Pada tahun 1960 sebuah grup yang bernama Sotut Dahri yang bahasa Indonesia artinya Bintang-bintang yang pimpinan bapak Dahlan Nasution yang seorang anggota DPR RI, membuat sebuah sayambara untuk membuat rekaman lagu-lagu padang pasir. Yang dari sayambara ini Dahlan Nasution mengumpulkan 100 pemusik Melayu. Dari ke 100 pemusik Melayu ini Burhanuddin Usman merupakan salah satu yang terpilih menjadi personilnya Sotut Dahri.

Pengalaman pada grup Sotut Dahri ini telah mebuat karya rekaman yang pada waktu itu masih berbentuk Piringan Hitam, lagu-lagunya antara lain:

1. Mali Ila Ahadin

2. Mawar

3. Hanya kenangan

4. Ya Rabbi Salimna dan masih banyak lagi namun Burhanuddin usman sudah tidak ingat lagi apa lagi judul-judul dari hasil rekaman mereka. Kemudian pengalaman nya dengan grup Sotut Dahri ini juga Burhanuddin

Usman bersama 100 personil lainnya juga pernah bermain pada acara Maulid Nabi di Gedung Olahraga Nasional Sumatera Utara. Namun pada grup Sotut Dahri ini, pengalaman main untuk banyak tempat tidak terlaksana banyak karena untuk bisa memanggil grup ini membutuhkan uang yang banyak yang harus membayar 100 orang, dan juga grup ini mendokumentasikan lagu-lagu melayu guna memeriahkan Industri musik Melayu di Sumatera Utara.

Pada tahun 1965 Burhanuddin direkrut grup El Soraya Putri guna melakukan tour pertunjukan musik diberbagai tempat antara lain:

1. Aceh

2. Pecan baru

3. Jambi

4. Palembang dari keemapat tempat ini bermain selama 1 bulan lebih. Pada tahun 1968 Burhanuddin Usman berserta grup irama padang pasir El

Suwaya bermain pada suatu acara perayaan pernikahan seorang putera anak dari Bea dan Cukai di belawan.

Gambar 2.1.4

Burhanuddin Usman dalam grup El Suwaya.

Dokumentasi penulis, 2014

Pada tahun 1974 Burhanuddin Usman juga bermain di pulau Jawa yaitu di Jakarta. Pada acara Jakarta Fair di Taman Patah Ila bersama grup Nur El Soraya. Pemain-pemain yang bermain di Jakarta fair antara lain:

Tabel 2.1.4 Keterangan nama-nama pemain grup Nur El Soraya

Nomor

Nama

Pemain /Jabatan

1 Thalib Hasan

Pimpinan

2 Pajar/ Ucok

4 Burhanuddin Usman

Saksofon Tenor

13 Cut Ros Mawar

Vokal

Dan pada acara Jakarta fair ini grup dari Nur El Soraya berhasil menjadi juara harapan 1. Pada tahun 1985 Burhanuddin Usman juga direkrut grup Nursa Jamil/ Qoriah International. Dimana disini untuk main acara MTQ nasional yang Dan pada acara Jakarta fair ini grup dari Nur El Soraya berhasil menjadi juara harapan 1. Pada tahun 1985 Burhanuddin Usman juga direkrut grup Nursa Jamil/ Qoriah International. Dimana disini untuk main acara MTQ nasional yang

Pada tahun 1990 an Burhanuddin Usman mendapatkan pertunjukan dalam acara Kampanye partai Golkar (golongan karya) yang di lakukan di daerah Pahae, dan Sipirok. Anggota Golkar yang mengajak Burhanuddin Usman pada waktu itu Gubernur Sumatera Utara Rajainal Siregar dan anggota DPDR Sumatera Utara Burhanuddin Napitupulu.

Pada tahun 2000, Burhanuddin Usman berserta grup Setanggi Timur mengikuti sebuah festival musik Muharam Fair di Kota Medan. Di sini mereka menjadi juara harapan 1. Namun, menurut Burhanuddin Usman pada waktu mengikuti festival ini. Grup dari Setanggi Timur mengalami kecurangan oleh pihak panitia. Ada 2 juri berpendapat bahwa grup ini yang harusnya juara 1. Namun karena mereka bukan dari kalangan panitia, grup ini hanya menjadi juara harapan 1 saja. Para penonton juga pernah berteriak kepada panitia dengan keputusan keliru mereka. Namun hal itu tidak mengubah hasil akhir festival Muharram Fair. Kemudian Burhanuddin Usman juga di muat dalam sebuah Koran (surat kabar) terbitan dari SRM . Berikut ini hasil dokumentasi yang di muat oleh harian tersebut.

Gambar 2.1.4 Keterangan isi berita dalam sebuah harian surat

kabar SRM Medan.

Dokumetasi Penulis, 2014.

Pada tahun 2002 Burhanuddin Usman bersama grup musik Keyboard Santen Balade banyak melakukan pertunjukan-pertunjukan musik pada setiap acara hiburan atau perayaan. Ini juga salah satu bentuk pertunjukan yang sangat rutin dimainkan atau diikuti oleh Burhanuddin Usman sebagai seorang pemusik.

Gambar 2.1.4 Berikut gambar hasil dokumentasi pada grup santen balade.

Dokumentasi Penulis, 2014.

Pada tahun 2003 Burhanuddin Usman bermain di Duri ―Riau‖ acara MTQ nasional. Disini pemusik dari Medan sangat dihargai dengan banyaknya yang

memberikan tepukan tangan yang sangat meriah. Pada tahun 2004 Burhanuddin Usman juga diundang mengisi acara pernikahan di Ujung Kubu acara pernikahan anak pejabat. Pada tahun 2007 Burhanuddin Usman mendapatkan permintaan bermain untuk sebuah peresmian sebuah pulau di daerah Belawan yaitu Pulau Siba Land.

Pada peresmian ini Burhanuddin Usman diajak oleh Gubernur Sumatera Utara Rudolf Pardede.

Pada tahun 2008 Burhanuddin Usman mendapat permintaan bermain di Tanjung Pura acara pernikahan. Pada tahun 2010 Burhanuddin Usman mendapat

permintaan bermain untuk menghibur acara pernikahan di Siak ‖Karawang‖. Pada tahun 2012 Burhanuddin Usman bermain di Perumahan Dosen USU (universitas sumatera utara) acara pernikahan anak dosen. Pada tahun 2014 Burhanuddin Usman bermain di Tanjung Balai acara pernikahan yang diadakan digedung olah raga Tanjung Balai.

Dengan melihat penjelasan mengenai riwayat kepemusikan Burhanuddin Usman yang mana telah diceritakan bagaimana Burhanuddin Usman masuk dan mulai belajar musik Melayu, serta juga melihat penjelasan mengenai bagaimana pengalaman bermusik Burhanuddin Usman yang sudah sangat banyak, dan juga telah melakukan proses perekaman lagu-lagu Melayu yang dimana pada masa itu seseorang pemusik yang telah melakukan proses rekaman lagu Melayu merupakan Pemusik yang sudah dianggap berhasil. Penulis berkesimpulan bahwa Burhanuddin Usman merupakan seorang pemusik tradisional Melayu yang menjadi panutan ataupun sebagai bahan referensi buat pemusik tradisional Melayu lainnya.