Riwayat Keluarga Burhanuddin Usman

2.1.1 Riwayat Keluarga Burhanuddin Usman

Burhanuddin Usman lahir di Medan, 70 tahun yang lalu. Burhanuddin Usman merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara dari pasangan Usman bin Haji Muhammad dan Halimatus Sadiah. Ayah dan Ibunya berasal dari suku Melayu, pekerjaan ayahnya Beacukai sedangkan Ibunya seorang ibu rumah tangga. Dari kedelapan saudara Burhanuddin Usman, hanya ia yang memiliki jiwa seni dan menjadi pekerja seni. Berikut ini urutan dari keturunan Usman bin Haji Muhammad dan Halimatus Sadiah.

Tabel 2.1.1 Keterangan nama-nama anak dari keluarga Usman bin Haji Muhammad dan Halimatus Sadiah.

1 Anak pertama

Syfi‘i

2 Anak kedua

Nur Aidah

3 Anak ketiga

Nur aini

4 Anak keempat

Nasaruddin

5 Anak kelima

Hasni

6 Anak keenam

Rafiin

7 Anak ketujuh

Burhanuddin Usman

8 Anak kedelapan

Zumhar

Burhanuddin Usman tidak pernah dilarang untuk menjadi pekerja seni. Menurut saudaran-saudari, Burhanuddin Usman sangat memiliki jiwa seni yang sangat tinggi dan berbakat. Dengan demikian ke tujuh saudara-saudari burhanuddin Usman selalu mendorong untuk selalu mengembangkan bakat dan kreatipitasnya. Namun, ayah Burhanuddin Usman berpendapat sebagai Islam menggangap musik itu Makrho. Atau bilamana musik itu dimainkan tidak membuat nilai dosa sedangkan jikalau musik itu ditinggalkan berpahala. Contoh lain Makrho seperti halnya Rokok. Jikalau seseorang itu merokok ia tidak berdosa sedangkan jikalau ia meningalkan aktipitas merokok ia berpahala. Dengan demikian ayah dari Burahanuddin Usman tidak pernah melarang Burhanuddin Usman untuk menjadi pelaku seni.

Burhanuddin Usman menikah pada usia 27 tahun oleh Siti Salma. Siti Salma masih merupakan saudara jauh dari Burhanuddin Usman yaitu anak Macik atau anak dari adiknya, adik ibu Burhanuddin Usman. Namun, pada waktu mereka menjalin kedekatan mereka tidak mengetahui bahwa mereka masih memiliki ikatan dari garis keturunan ibunya masing-masing. Proses pendekatan ini mulanya dilakukan pada waktu perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia atau sering juga disebut perayaan 17an. Mereka sering menonton pertunjukan seni 17an dan lambat laun benih asmara itu timbul. Sampai pada jalinan asmara atau pacaran ini terjadi selama 1 bulan saja. Sampai kemudian terjadi proses pinangan dan pernikahan.

Pernikahan ini merupakan sebuah gejolak patah hati dari seorang Burhanuddin Usman. Siti Salma bukan pacar terakhirnya Burhanuddin Usman, namun pacar sebelum menikah ialah Raudah. Raudah merupakan pacar yang telah Pernikahan ini merupakan sebuah gejolak patah hati dari seorang Burhanuddin Usman. Siti Salma bukan pacar terakhirnya Burhanuddin Usman, namun pacar sebelum menikah ialah Raudah. Raudah merupakan pacar yang telah

Pernikahan Burhanuddin Usman dan juga Siti Salma dilakukan sekitar tahun 1971 yang bulan dan tanggalnya tidak diketahui secara tepat. Pernikahan ini dilakukan dengan budaya Melayu yang mana orang tua dari Siti Salmah itu budaya Melayu juga. Bentuk mahar atau emas kawin yang diberikan Burhanuddin Usman pada pernikahan ini berbentuk uang sebesar dua puluh satu ribu (Rp: 21.000). Setelah pernikahan ini Burhanuddin Usman sekarang tetap pekerjaannya sebagai pekerja seni dan ibu Siti Salma sebagai ibu rumah tangga saja (IRT). Pernikahan Burhanuddin Usman dan Siti Salma ini dikaruniakan anak 5 orang.

Tabel 2.1.1.1 Keterangan nama-nama anak dari keluarga dari Burhanuddin Usman dan Siti Salma

Nomor

Nama

Usia

1 Avivah

39 tahun

2 Fauzah

37 tahun

3 Hidayati

35 tahun

4 Ainah

33 tahun

5 Saipul

31 tahun

Dari kelima anak Burhanuddin Usman dan Siti Salma ini, anak-anaknya tidak ada memiliki aliran seni yang besar atau tidak ada yang melanjutkan profesi dari orang tuanya sebagai Pemusik. Ini bukan tidak dicoba oleh Burhanuddin Usman dan Siti Salma untuk menurunkan pengetahuan seni bapak nya kepada anak-anak mereka. Kelima anak-anak Burhanuddin Usman dan Siti Salma dari mulai sejak kecil sudah selalu dibawah atau diperkenalkan tentang dunia kesenian jikalau ia show (pertunjukan) atau melakukan latihan-latihan musik. Namun inilah seni itu menurut Burhanuddin Usman, jikalau anak tidak ada dalam dirinya bakat seni sulit untuk memaksa ia untuk bisa melakukan kreatipitas dari seni itu.

Burhanuddin Usman dalam menamai anak pertamanya Avivah terinspirasi dengan salah satu pemain alat musik Bongo yang bernama Avivah. Pemain alat musik Bongo ini dalam permainannya sangat mahir. Avivah juga merupakan pemain alat musik Bongo pada grup-grup musik Melayu yang sangat terkenal. Jadi Burhanuddin Usman menamakan anak pertamanya Avivah yang berharap anaknya ini bisa mengikuti Avivah pemain Bongo supaya bisa mahir dalam dunia kesenian musik. Khususnya kesenian musik Melayu.

Sekitar tahun 2000 Burhanuddin Usman mengalami suatu penyakit mata yang membuat Burhanuddin Usman mengalami kebutaan. Kebutaan ini terjadi ketika Burhanuddin Usman bermain musik pada suatu acara di Medan Labuhan acara perayaan pernikahan. Namun, karena didorong rasa profesionalitas atau dengan rasa tanggung jawab tinggi Burhanuddin Usman tetap bermain dengan kondisi sudah tidak bisa melihat. Setelah acara itu berakhir, Burhanuddin Usman mencoba mengobati penyakitnya itu melalui medis, herbal dan sampai berbauk Sekitar tahun 2000 Burhanuddin Usman mengalami suatu penyakit mata yang membuat Burhanuddin Usman mengalami kebutaan. Kebutaan ini terjadi ketika Burhanuddin Usman bermain musik pada suatu acara di Medan Labuhan acara perayaan pernikahan. Namun, karena didorong rasa profesionalitas atau dengan rasa tanggung jawab tinggi Burhanuddin Usman tetap bermain dengan kondisi sudah tidak bisa melihat. Setelah acara itu berakhir, Burhanuddin Usman mencoba mengobati penyakitnya itu melalui medis, herbal dan sampai berbauk

Inilah riwayat dari keluarga besar Usman Bin Muhammad dan Halimatus Sadiah serta Burhanuddin Usman dan Siti Salma sebagai faktor pendukung dalam dunia seni Burhanuddin Usman.