Akan tetapi, Undang-Undang ini tidak memuat norma tentang ketentuan saksi hukuman bagi pelanggar hak asasi manusia, termasuk pasal tentang
perdagangan anak.
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
Manusia
Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di Lingkungan Peradilan Umum yang memiliki tugas dan wewenang memeriksa dan
memutus perkara pelanggaran HAM yang berat dan berkedudukan di daerah kabupaten atau daerah kota yang daerah hukumnya meliputi daerah hukum
Pengadilan Negeri yang bersangkutan. Tetapi tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang berat yang dilakukan oleh seseorang
yang berumur di bawah 18 delapan belas tahun pada saat kejahatan dilakukan. a. Pasal 7 huruf b : Pelanggaran hak asasi manusia yang berat meliputi: kejahatan
terhadap kemanusiaan. b. Pasal 9 : Kejahatan terhadap kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 huruf b adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dan serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan
tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa: a.
pembunuhan; b.
pemusnahan; c.
perbudakan;
29
d. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
e. perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang yang melanggar asas-asas ketentuan pokok hukum intemasional;
f. penyiksaan;
g. perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan
kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentukbentuk kekerasan seksual lain yang setara;
h. penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang
didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama,
29
Penjelasan Pasal 9 huruf c UU No. 26 Tahun 2000 bahwa : Yang dimaksud dengan “perbudakan” dalam ketentuan ini termasuk perdagangan manusia, khususnya perdagangan wanita
dan anak-anak.
Universitas Sumatera Utara
jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional;
i. penghilangan orang secara paksa; atau
j. kejahatan apartheid.
c. Pasal 35 : Setiap korban pelanggaran hak asasi manusia yang berat dan atau ahli warisnya dapat memperoleh kompensasi, restitusi, dan rehabilitasi.
30
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang