Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP

1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP

Beberapa pasal dalam KUHP yang terkait dengan kejahatan yang dikualifikasikan sebagai tindak pidana perdagangan orang yakni : a. Pasal 297 KUHP secara tegas telah melarang dan mengancam pidana perbuatan memperdagangkan atau memperniagakan wanita dan laki-laki. Ketentuan Pasal 297 KUHP tersebut secara lengkap berbunyi : “Perdagangan wanita dan perdagangan laki-laki yang belum cukup umur, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun”. Dalam memahami pasal ini sangat penting untuk diketahui arti dari kata memperniagakan. Pada Buku I KUHP tentang Ketentuan Umum tidak memberikan penjelasan mengenai kata ini. R. Soesilo dalam penjelasan pasal terhadap pasal ini mengatakan bahwa : 26 yang dimaksud dengan perniagaan atau perdagangan perempuan ialah melakukan perbuatan-perbuatan dengan maksud untuk menyerahkan perempuan guna pelacuran. Termasuk pula perempuan-perempuan muda untuk dikirimkan ke luar negeri yang maksudnya tidak lain akan dipergunakan untuk pelacuran...” b. Pasal 324 : “Barang siapa dengan biaya sendiri atau biaya orang lain menjalankan perniagaan budak atau melakukan perbuatan perniagaan budak atau dengan sengaja turut serta secara langsung atau tidak langsung dalam salah satu perbuatan diatas, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun”. Istilah perdagangan apabila sama artinya dengan perdagangan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, berarti : membeli untuk dijual lagi, kemudian menjual, maka seseorang yang membeli saja atau menjual saja 26 R. Soesilo, KUHP serta komentar-komentarnya Lengkap Pasal demi Pasal, Bogor : Politea, 1995, Hal 217. Universitas Sumatera Utara tidak masuk istilah berdagang. Akan tetapi, menurut Noyon-Langemenyer jilid III halaman 63, istilah menjalankan perdagangan budak belian lain daripada dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, yaitu meliputi juga membeli saja atau menjual saja. Pasal yang bersangkutan dari KUHP Belanda tidak memuat tambahan melakukan perbuatan perdagangan. Dengan adanya tambahan kata-kata ini di Indonesia lebih tegas bahwa membeli saja atau menjual saja seorang budak belian masuk rumusan Pasal 324 ini. 27 Terdapat sepuluh asas yang dianut oleh KUHAP dengan maksud untuk melindungi hak warganegara dalam proses hukum yang adil, yaitu : 28 1. Perlakuan yang sama di muka hukum tanpa diskriminasi apapun; 2. Praduga tidak bersalah; 3. Pelanggaran atas hak-hak individu warganegara yaitu dalam hal penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan harus didasarkan pada undang- undang dan dilakukan dengan surat perintah; 4. Seorang tersangka hendak diberitahu tentang persangkaan dan pendakwaan terhadapnya; 5. Seorang tersangka dan terdakwa berhak mendapat bantuan penasehat hukum; 6. Seorang terdakwa berhak hadir di muka pengadilan; 7. Adanya peradilan yang bebas dan dilakukan dengan cepat serta sederhana; 8. Peradilan harus terbuka untuk umum; 9. Tersangka maupun terdakwa berhak memperoleh kompensasi ganti rugi dan rehabilitasi; serta 10. Adalah kewajiban pengadilan untuk mengendalikan pelaksanaan putusan- putusannya.

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia