KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Keadaan Geografis
Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang berada 32 km di sebelah selatan Kota Solo, sementara jarak ke ibukota propinsi (Kota Semarang) sejauh 133 km. Kabupaten ini terletak di antara 7°32’ - 8°15’ Lintang Selatan dan 110°41’ - 111°8’ Bujur Timur, dengan luas wilayah adalah 182.236,02 hektar. Keadaan alamnya sebagian besar terdiri dari pegunungan yang berbatu gamping, terutama di bagian selatan, termasuk jajaran Pegunungan Seribu yang merupakan mata air dari Bengawan Solo. Secara klimatologis, Kabupaten Wonogiri beriklim tropis, mempunyai dua musim yaitu penghujan dan kemarau dengan suhu
rata-rata 24 0 -32 0 C. Kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 88,75% – 92%, Curah hujan tertinggi tercatat 987 mm ddengan jumlah hari hujan 24 hari pada bulan Maret.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.
2. Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ponorogo
(Propinsi Jawa Timur).
3. Sebelah Selatan : Kabupaten Pacitan (Propinsi Jawa Timur) dan
Samudra Indonesia.
4. Sebelah Barat : Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara administrasi, Kabupaten Wonogiri terbagi menjadi 25 kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan 294 desa/kelurahan, terdiri dari 251 desa dan 43 kelurahan. Kecamatan terjauh adalah Kecamatan Paranggupito, jarak dari ibukota kabupaten sejauh 68 km, sedangkan kecamatan terdekat dengan ibukota kabupaten adalah Kecamatan Selogiri. Kecamatan Karangtengah adalah kecamatan yang paling tinggi lokasinya, berada pada ketinggian 600 mdpl dan paling rendah adalah Kecamatan Selogiri (106 mdpl). Kecamatan Puhpelem merupakan kecamatan tersempit dengan luas
commit to user
wilayah 3.162 ha, sedangkan kecamatan terluas adalah Kecamatan Pracimantoro. Penggunaan tanah di wilayah Kabupaten Wonogiri berbeda- beda, yaitu tanah untuk tegalan sebesar 69,607 ha (38,20%), sawah 33,734 ha (18,51%), hutan negara 16,445 (9,02%), hutan rakyat 34,01 ha (1,87%), bangunan/pekarangan 25,584 ha (14,04%), dan lainnya 33,465 ha (18,36%).
B. Keadaan Penduduk
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Wonogiri jumlah penduduk tahun 2010 menurut registrasi sebanyak 1.245.923 jiwa, bertambah 11.043 jiwa dari tahun sebelumnya 1.234.880 jiwa. Dari jumlah penduduk akhir tahun 2010 tersebut terdiri dari 625.901 laki-laki dan 620.022 perempuan. Dari jumlah penduduk akhir tahun 2010 yang tercatat maka tingkat kepadatan penduduk per kilometer adalah 684 jiwa. Keadaan penduduk di Kabupaten Wonogiri meliputi keadaan penduduk menurut jenis kelamin, keadaan penduduk menurut kelompok umur, keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan, dan keadaan penduduk menurut mata pencaharian utama adalah sebagai berikut:
1. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri tahun 2011, jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri menurut jenis kelamin tahun 2006-2010 adalah sebagai berikut: Tabel 9. Jumlah Penduduk Kabupaten Wonogiri menurut Jenis Kelamin
Tahun 2006-2010 Tahun
Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki (jiwa) Perempuan
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2011
Berdasarkan Tabel 9. dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki- laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk laki-laki tercatat mencapai 625.901 jiwa sedangkan
commit to user
jumlah penduduk perempuan sebanyak 620.022 jiwa. Pertambahan dan penurunan jumlah penduduk dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti migrasi, kelahiran, dan kematian.
Angka Sex Ratio di Kabupaten Wonogiri dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut :
SR
Jumlah Penduduk Laki-laki
Jumlah Penduduk Perempuan x 100
625.901
620.022 x 100
= 100,95 = 101 Angka Sex Ratio menunjukkan perbandingan antara jumlah
penduduk laki-laki dengan perempuan di suatu wilayah pada suatu waktu. Nilai sex ratio Kabupaten Wonogiri sebesar 101%, artinya jika di Kabupaten tersebut terdapat 100 orang penduduk perempuan maka
terdapat 101 penduduk laki-laki. Hal ini akan berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam pembelian berbagai keperluan rumah tangga termasuk keputusan dalam pembelian kacang mete karena laki-laki juga berperan dalam memberikan pendapat dan penilaian terhadap kualitas dan fungsi produk. Selanjutnya perempuan akan mempertimbangkan dan selanjutnya menentukan keputusan pembelian suatu produk.
2. Keadaan Penduduk menurut Kelompok Umur Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri tahun 2011, jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri menurut kelompok umur tahun 2010 adalah sebagai berikut:
commit to user
Tabel 10. Jumlah Penduduk Kabupaten Wonogiri menurut Kelompok
Umur Tahun 2010 Kelompok Umur (tahun)
Jumlah (jiwa)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2011
Menurut Kotler (1997), kelompok umur 10-19 tahun merupakan konsumen dengan tipe prilaku trial buying sehingga dalam melakukan konsumsi hanya bersifat mengikuti tren dan belum mempertimbangkan atribut yang melekat pada pada produk. Sedangkan kelompok umur 20-65 tahun merupakan konsumen dengan tipe perilaku selektif dalam membeli sehingga dalam melakukan konsumsi sudah mempertimbangkan berbagai atribut yang melekat pada produk yang akan dikonsumsi.
Pengelompokan penduduk dalam usia produktif/penduduk yang bekerja (15-59) tahun dan usia non-produktif/penduduk yang tidak bekerja (0-14 tahun dan >59 tahun) biasanya menunjukkan perkembangan kependudukan dan dapat pula digunakan untuk menghitung besarnya Angka Beban Tanggungan (ABT) yang bisa digunakan dan dipakai sebagai indikator ekonomi suatu daerah.
commit to user
Angka Beban Tanggungan (ABT) =
non produktif produktif
x 100%
381.775 864.148
x 100%
= 44,18%
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh Angka Beban Tanggungan (ABT) di Kabupaten Wonogiri adalah sebesar 44,18%. Artinya bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif di Kabupaten Wonogiri harus menanggung atau memberi penghidupan kepada 44 orang penduduk usia non produktif.
Menurut Anonim e (2012), kategori angka beban tanggungan adalah sebagai berikut:
a. Angka beban tanggungan tinggi:
b. Angka beban tanggungan sedang: 51 – 69
c. Angka beban tanggungan rendah:
Angka ketergantungan sebesar 44,18 ini dapat dikategorikan dalam ketergantungan rendah. Hal ini dimungkinkan karena di Kabuparen Wonogiri lapangan pekerjaan tersedia yang relatif cukup banyak menyerap tenaga kerja. Jika angka beban tanggungan semakin tinggi maka akan semakin besar pendapatan penduduk produktif yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang tidak produktif.
3. Keadaan Penduduk menurut Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang konsumen dan selanjutnya pekerjaan seseorang akan mempengaruhi pendapatan yang diterimanya. Pendapatan dan pendidikan tersebut kemudian akan mempengaruhi proses keputusan dan pola konsumsi seseorang. Keadaan penduduk Kabupaten Wonogiri menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 11.
commit to user
Tabel 11. Banyaknya Penduduk Kabupaten Wonogiri menurut Tingkat
Pendidikan tahun 2010
No.
Tingkat Pendidikan
1 Tidak/Belum Pernah Sekolah
86.042
7,83
2 Tidak/Belum Tamat SD
169.760
15,44
3 Tamat SD/MI
458.193
41,75
4 Tamat SLTP
193.096
17,57
5 Tamat SLTA
158.605
14,43
6 Tamat Perguruan Tinggi
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Wonogiri
Tahun 2011 Tingkat pendidikan di Kabupaten Wonogiri terbagi dalam 6 tingkatan. Tabel 11. menunjukkan jenjang pendidikan di Kabupaten Wonogiri. Sebagian besar penduduk di Kabupaten Wonogiri berpendidikan tamat Sekolah Dasar (SD)/sederajat, yaitu sebesar 458.913 jiwa atau 41,75% dari jumlah seluruh penduduk di Kabupaten Wonogiri. Penduduk yang menamatkan pendidikan SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi di Kabupaten Wonogiri adalah sebesar 384.448 jiwa atau 34,98%. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Kabupaten Wonogiri sudah menyelesaikan wajib belajar 9 tahun yang diprogramkan pemerintah. Sehingga, dapat dikatakan tingkat pendidikan di Kabupaten Wonogiri cukup baik karena penduduk telah mendapatkan pendidikan.
Menurut Sumarwan (2003), tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berfikir, cara pandang bahkan persepsinya terhadap suatu masalah. Tingkat pendidikan yang berbeda akan menyebabkan selera konsumen berbeda sehingga pemasar harus memahami kebutuhan konsumen dengan tingkat pendidikan yang
berbeda dan menciptakan produk yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
4. Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian Tahun 2010
pencaharian dapat menggambarkan kesejahteraan penduduk suatu daerah. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 13.
commit to user
Tabel 12. Besarnya Penduduk menurut Mata Pencaharian di Kabupaten
Wonogiri Tahun 2010
No
Tingkat Pendidikan
2 Buruh Tani
103.534
15,23
3 Pengusaha Kecil
21.001
3,09
4 Buruh Industri
41.849
6,16
5 Buruh Bangunan
8 PNS/TNI/Polri
100 Sumber: Kecamatan Dalam Angka Tahun 2011
Penduduk Kabupaten Wonogiri paling banyak bekerja sebagai petani sebanyak 238.113 jiwa. Hal ini dikarenakan di Kabupaten Wonogiri terdapat banyak lahan pertanian dan menunjukkan bahwa sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian daerah Kabupaten Wonogiri. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh konsumen akan mempengaruh pendapatan yang diterimanya. Pekerjaan dan pendapatan yang diterima tersebut akan mempengaruhi proses keputusan dan daya beli dari seorang konsumen.
Konsumen wanita merupakan konsumen yang dalam beberapa dekade terakhir ini mulai diperhitungkan oleh pemasar sebagai pasar sasaran untuk beriklan. Wanita dianggap sebagai pasar yang memerlukan cara pendekatan tersendiri dan memiliki tuntutan lebih untuk dapat diyakinkan. Wanita khususnya ibu rumah tangga dan ibu bekerja selain mengendalikan anggaran belanja keluarga ternyata juga membawa pengaruh pada lingkungan sekitarnya, khususnya keluarga dari masing- masing suami dan istri, keluarga dekat, maupun keluarga di sekitarnya. Wanita dalam hal ini memberikan pengaruh yang sangat besar dalam membentuk keputusan pihak keluarganya maupun di luar keluarga (Kaihatu, 2005).
commit to user
C. Keadaan Perekonomian
Jumlah sarana perekonomian yang ada di Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Sarana Perekonomian di Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
No.
Jenis Sarana
KUD (Koperasi Unit Desa) Bank Umum BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Pasar
a. Umum
b. Desa
c. Hewan
9 Sumber : Kabupaten Wonogiri Dalam Angka Tahun 2011
Sarana perekonomian yang tersedia, berhubungan dengan kemudahan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Berdasarkan Tabel 13. dapat diketahui bahwa sarana perekonomian yang paling banyak terdapat di Kabupaten Wonogiri adalah pasar. Di Kabupaten Wonogiri terdapat 28 pasar umum, 68 pasar desa dan 9 pasar hewan. Pasar merupakan salah satu sarana perekonomian yang paling penting karena keberadaan pasar-pasar ini akan menunjang perekonomian Kabupaten Wonogiri, serta dapat memudahkan penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Koperasi Unit Desa (KUD) berperan dalam menyediakan saprodi maupun kebutuhan lain terutama yang berkaitan dengan kegiatan pertanian.
Selain itu, KUD juga berperan sebagai tempat jual beli hasil pertanian bagi petani di daerah setempat. KUD di Kabupaten Wonogiri sampai saat ini berjumlah 25 unit. Sarana perekonomian lain yang tidak kalah penting adalah lembaga perkreditan, dalam hal ini bank. Bank yang dimaksud adalah Bank Umum dan Bank Perkreditan, memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat. Kurangnya modal bagi masyarakat sering menjadi kendala dalam usahanya. Oleh karena itu, dengan tersedianya bank di wilayah kabupaten dan kecamatan, akan sangat membantu terutama sebagai penyedia kredit bagi masyarakat.
Jumlah pedagang di pasar tradisional di masing-masing kecamatan di Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 14.
commit to user
Tabel 14. Jumlah Pedagang dalam Pasar Umum (Pasar Tradisional) di
Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
No.
Nama Pasar
Kecamatan
Jumlah Pedagang
15. TNB Tirtomoyo
Sumber: Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Wonogiri Tahun 2011
Tabel 14. menujukkan banyaknya pasar tradisional di Kabupaten Wonogiri, pasar tradisional tersebut terdapat di setiap kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Pasar tradisional merupakan tempat yang sangat berpengaruh bagi perekonomian daerah karena setiap harinya penduduk melakukan transaksi jual–beli untuk memenuhi kebutuhannya di pasar tradisional tersebut.
commit to user
53