Ragam Gerak

3.2.2 Ragam Gerak

Dalam penyajian Tari Faluaya, terdapat beberapa gerakan yang diperagakan dan terstruktur sedemikian rupa. Gerakan yang terdapat dalam Tari Faluaya ini mengandung lambang atau simbol dengan makna tertentu. Menurut Pak Hubari Gulo, salah satu informan penulis, gerakan-gerakan dalam Tari Faluaya merupakan gerakan variatif yang melambangkan gerakan di medan perang oleh para prajurit. Terdapat beberapa ragam gerak dalam Tari Faluaya yang akan penulis jelaskan sepeti berikut ini.

1. Hugö, merupakan gerakan dengan posisi kuda-kuda yang biasanya disertai dengan menyerukan Hoho Fohuhugö. Dalam gerakan ini, posisi kaki kiri 1. Hugö, merupakan gerakan dengan posisi kuda-kuda yang biasanya disertai dengan menyerukan Hoho Fohuhugö. Dalam gerakan ini, posisi kaki kiri

2. Manökhö, merupakan gerakan berjalan seperti mengintai musuh. Penari dalam gerakan ini berjalan dengan sedikit menyeret dan sekali-sekali melompat dengan kaki kiri sebagai tumpuan. Baluse dalam gerakan ini dikepakkan ke tangan sehingga menghasilkan suara dan toho di tangan kanan dipegang dengan posisi runcingan tajam berada dibawah dengan gerakan menusuk ke depan. Gerakan ini diperagakan oleh para Bohalima.

3. Ohigabölöu, merupakan gerakan melompat sambil berjalan dengan berjingkat satu kaki sambil mengepakkan baluse sambil mengayunkan toho (bohalima) ataupun tolögu (kafalo zaluaya) dengan posisi runcingan berada di atas.

4. Hivfagö, merupakan gerakan yang hampir sama dengan gerakan Ohigabölöu namun hanya dilakukan ditempat pada posisi masing-masing. Gerakan ini dilakukan pada saat Hoho Hivfagö dituturkan dengan gerakan menghadap ke depan, ke kiri, ke depan, ke kanan, kembali ke depan, dan demikian seterusnya hingga Hoho Hivfagö selesai dituturkan.

5. Fu’alö, merupakan gerakan ditempat dengan melangkahkan kaki kiri 1 langkah dan kemudian kembali pada posisi awal. Setiap melangkahkan kaki kiri posisi badan akan menghadap ke depan, ke kiri, ke depan, ke kanan, dan seterusnya demikian. Gerakan ini dilakukan sambil mengepakkan baluse dan mengayunkan toho dengan posisi runcingan berada diatas. Pada gerakan ini Hoho Fu’alö dituturkan dari awal hingga akhir.

6. Fasuwö, merupakan gerakan yang menggambarkan terjadinya perang antara dua kelompok. Dalam posisi ini, baluse ditabrakkan dengan baluse musuh saat tepat berhadapan.

7. Siöligö, merupakan gerakan dalam bentuk lingkaran yang melambangkan adanya persatuan dan kesatuan. Gerakan ini dilakukan pada saat semua penari meletakkan peralatan mereka ke bawah. Gerakan siöligö ini dimulai dengan mengayun-ayunkan badan kebawah dan ke atas ketika teks pembuka bagian I Hoho Siöligö dituturkan. Ketika masuk pada teks pembuka bagian II, gerakan beralih menjadi gerakan menghentakkan kaki ke kanan dan ke kiri. Pada saat teks isi Hoho Siöligö mulai dituturkan, gerakan berganti menjadi gerakan berjalan 3 langkah dengan langkah pertama oleh kaki kanan. Pada langkah ketiga, kaki kiri diangkat kemudian dijatuhkan 1 langkah ke depan kaki kanan sehingga berat badan menumpu pada kaki kiri dengan badan menghadap ke titik pusat lingkaran. Saat kaki kiri telah menumpu ke tanah, kaki kanan kemudian sedikit diangkat lalu secepat mungkin berganti menjadi kaki kanan yang menopang berat badan dan kaki kiri diangkat. Pada posisi ini, secepat mungkin posisi kaki berganti menjadi kaki kanan berada didepan kaki kiri dengan keduanya memijak tanah lalu mulai melangkah 3 langkah lagi, demikian seterusnya. Hingga teks penutup Hoho Siöligö selesai dituturkan gerakan akan beralih ke gerakan Ohigabölöu hingga masing-masing berada tepat didepan peralatan yang diletakkan tadi.

8. Fahijale, merupakan gerakan membentuk satu barisan dan berjalan menyerupai ular atau berliku-liku. Gerakan ini dilakukan pada saat Hoho Fadolihia dituturkan dengan posisi Kafalo Zaluaya berada didepan dan diikuti oleh

Bohalima dari belakang. Gerakan ini merupakan gerakan berjalan dimana pada setiap langkah ketiga kaki kanan dihentakkan ketanah dan kemudian berjalan lagi lalu demikian seterusnya.

Gambar 3.10 Posisi Fohuhugö

Gambar 3.11 Formasi Gerakan Hivfagö

Gambar 3.12 Formasi Gerakan Fu’alö

Gambar 3.13 Formasi Gerakan Fasuwö

Gambar 3.14 Formasi Gerakan Siöligö