2. Rumusan Masalah
Masih kurangnya pelaksanaan intervensi keperawatan terhadap kemampuan pengendalian diri klien halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2012
3. Pertanyaan Penelitian
Adakah hubungan pelaksanaan intervensi keperawatan terhadap kemamp uan pengendalian diri klien halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2012
4. Tujuan Penelitian 4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan intervensi keperawatan terhadap kemampuan pengendalian diri klien halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2012
4.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pelaksanaan intervensi keperawatan klien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara
b. Untuk mengetahui kemampuan pengendalian diri klien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara
c. Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan intervensi keperawatan dengan kemampuan pengendalian diri klien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
5. Manfaat Penelitian 5.1 Praktek Keperawatan
Penelitian ini menambah pengetahuan perawat dalam pelaksanaan intervensi keperawatan terhadap kemampuan pengendalian diri klien
halusinasi 5.2 Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini menjadi bukti dasar yang dipergunakan dalam wahana pembelajaran keperawatan jiwa, khususnya materi tentang pelaksanaan
intervensi keperawatan terhadap kemampuan pengendalian diri klien
halusinasi 5.3 Penelitian Keperawatan
Hasil penelitian ini sebagai data tambahan untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan hubungan pelaksanaan intervensi keperawatan
terhadap kemampuan pengendalian diri klien halusinasi
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Skizofrenia
Menurut Hawari 2001 skizofrenia dapat dipicu dari faktor genetik. Namun jika lingkungan sosial mendukung seseorang menjadi pribadi yang terbuka
maka sebenarnya faktor genetika ini bisa diabaikan. Gejala skizofrenia bahkan bisa tidak muncul sama sekali. Namun jika kondisi lingkungan justru mendukung
seseorang bersikap anti-sosial maka penyakit skizofrenia menemukan lahan suburnya. Skizofrenia termasuk dalam salah satu gangguan mental yang disebut
psikosis. Pasien psikotik tidak dapat mengenali atau tidak memiliki kontak dengan realitas Arif, 2006.
Penyebab skizofrenia belum diketahui, namun dari penelitian didapat kesan bahwa beberapa daerah di otak mempunyai peranan, misalnya sistem limbik,
korteks di frontal, serebelum dan ganglia basalis. Pemeriksaan pencitraan otak pada penderita yang masih hidup dan pemeriksaan neuropatologi pada yang mati
memberi kesan bahwa sistem limbik mempunyai peranan penting dalam proses patologi skizofrenia Lumbantobing, 2007.
Skizofrenia terbentuk secara bertahap dimana keluarga maupun klien tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam kurun waktu yang
lama. Kerusakan yang perlahan- lahan ini yang akhirnya menjadi skizofrenia yang tersembunyi dan berbahaya. Gejala yang timbul secara perlahan- lahan ini bisa
menjadi skizofrenia acute. Periode skizofrenia akut adalah gangguan yang singkat
Universitas Sumatera Utara