kehidupan dengan respon bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan
kesehatan jiwa melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan jiwa klien
individu, keluarga, komunitas. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan dan mempertahank an perilaku sehingga klien
dapat berfungsi utuh sebagai manusia Suliswati dkk, 2005. Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi
dalam pemberian asuhan keperawatan yang difokuskan pada reaksi dan respon unik individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan
yang dialami, baik aktual maupun potensial. Proses keperawatan juga dapat diartikan sebagai pendekatan yang digunakan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan sehingga kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi Deswani, 2009. Proses keperawatan terdiri atas lima tahap, yaitu: pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Setiap tahap dari proses keperawatan saling terkait dan ketergantungan satu sama lain.
3.1 Pengkajian
Pengkajian pada dasarnya adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Pengkajian dimulai dari klien masuk ke rumah sakit dan
diteruskan sampai klien pulang. Pengkajian saat klien masuk merupakan data dasar untuk mengidentifikasi masalah klien, sedangkan pengkajian selanjutnya
merupakan monitor dari status kesehatan klien yang berfungsi untuk mengidentifikasi masalah dan komplikasi yang timbul Deswani, 2009.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisis data subjektif dan objektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk menegakkan diagnosis
keperawatan. Diagnosis keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik dan pemberi pelayanan
lain Deswani, 2009. Klien yang mengalami halusinasi dapat kehilangan kontrol dirinya
sehingga bisa membahayakan diri sendiri, orang lain maupun merusak diri lingkungan. Klien kehilangan kemampuan penilaian realitas terhadap lingkungan.
Dalam situasi ini klien dapat melakukan bunuh diri suicide, membunuh orang lain homicide, bahkan merusak lingkungan.
3.3 Intervensi
Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari klien dan tindakan yang harus dilaksanakan untuk membantu klien
mencapai hasil yang diharapkan Deswani, 2009. Tujuan asuhan keperawatan klien halusinasi adalah klien dapat mengontrol halusinasi yang dialami oleh klien.
Tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut : 1.
Klien dapat membina hubungan saling percaya 2.
Klien dapat mengenal halusinasinya 3.
Klien dapat mengontrol halusinasinya 4.
Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya 5.
Klien dapat memanfaatkan obat dalam mengontrol halusinasi
Universitas Sumatera Utara
3.4 Implementasi
Implementasi adalah melaksanakan intervensiaktivitas yang telah ditentukan. Melakukan intervensi keperawatan berarti mempersiapkan dan
melakukan intervensi, memonitor respon, dan membuat perubahan-perubahan penting. Pada tahap ini melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah
dicatat dalam rencana perawatan Deswani, 2009. Klien yang mengalami halusinasi sukar untuk mengontrol diri dan sukar
untuk berhubungan dengan orang lain. Untuk itu perawat harus mempunyai kesadaran yang tinggi agar dapat mengenal, menerima dan mengevaluasi perasaan
sendiri sehingga dapat menggunakan dirinya secara terapeutik dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap klien halusinasi perawat harus bersikap jujur,
empati, terbuka dan selalu memberi penghargaan namun tidak boleh tenggelam juga menyangkal halusinasi yang klien alami.
Tindakan keperawatan:
1. Membantu klien mengenali halusinasi