Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama yang sanggup meniru bangsa-bangsa Eropa dalam perkembangan Industri, hukum bahkan kemiliteran. Majunya perkembangan industri membuat Jepang semakin maju dalam bidang kemiliteran, terutama dalam pengadaan alat-alat canggih peperangan. Sepanjang sejarah, Jepang adalah negara yang terisolasi dari semua negara-negara utama dunia. Untuk dua abad lebih, dari tahun 1638 sampai dengan 1868 Jepang hampir sempurna terasing dari kontak dunia luar. Selain itu, Jepang juga merupakan bangsa Asia pertama yang mampu mengalahkan bangsa Eropa dalam Perang Dunia I dengan menggunakan senjata teknologi modern yaitu ketika Jepang mengalahkan Rusia dari tahun 1904 sampai dengan tahun 1905. Akan tetapi, usaha-usaha peniruan kepada negara-negara Eropa membuat Jepang menjadi terjerumus kepada kesalahan-kesalahan yang sama, yaitu dengan mengadakan petualangan militer dalam membentuk daerah jajahan. Petualangan-petualangan militer tersebut telah menjerumuskan Jepang ke dalam Perang Dunia II. Peperangan Iwo jima yang terjadi sekitar 19 Februari 1945 sampai dengan 26 Maret 1945 dan sering juga disebut dengan Operasi Detasemen merupakan buntut pertempuran antara Jepang dan Amerika Serikat. Jepang yang pada saat itu terang -terangan menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dengan menyerang Pearl Universitas Sumatera Utara Harbor yang merupakan pangkalan angkatan laut terbesar Amerika Serikat di Pasifik. Jepang yang mabuk kejayaan juga menyerang pangkalan angkatan udara Amerika Serikat di Filipina. Kemudian, Jepang juga menguasai Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma serta Hindia Belanda yang kaya akan minyak yang sebelumnya dikuasai oleh pihak Amerika Serikat. Penyerangan secara terang- terangan ini membuat Jepang dan Amerika Serikat ikut andil dalam Perang Dunia II. Jepang dan Amerika Serikat yang berseteru masing-masing bergabung kepada blok-blok yang juga ikut andil dalam terjadinya Perang Dunia II. Jepang masuk ke dalam anggota Blok Poros bersama Jerman dan Italia. Sedangkan, Amerika Serikat ikut bergabung dalam keanggotaaan Blok Sekutu. Amerika Serikat yang secara terang-terangan diserang oleh pihak Jepang tidak tinggal diam saja. Amerika Serikat dengan gencarnya kembali menyerang pihak Jepang. Setelah melewati berbagai pertempuran, pada hari-hari terakhir Perang Dunia II Jepang mulai terdesak atas serangan Amerika Serikat. Tentara Amerika Serikat dalam menaklukan Jepang memilih Pulau Iwo Jima sebagai pulau Jepang pertama yang akan ditaklukkan karena dianggap strategis dalam menjatuhkan korban peperangan dipihak Jepang. Jepang yang juga merasa terdesak atas penaklukan Iwo Jima melakukan pertahanan-pertahanan agar Jepang tidak dikuasai oleh Amerika Serikat dengan melakukan strategi pertahan dan perjuangan yang begitu luar biasa. Tentara Jepang yang jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan tentara Amerika Serikat mampu menimbulkan korban yang begitu banyak dipihak Amerika Serikat. Jatuhnya jumlah korban besar yang ada dipihak Amerika Serikat tidak terjadi Universitas Sumatera Utara begitu saja. Hal ini disebabkan oleh semangat juang tentara Jepang serta strategi- strategi perang yang direncanakan sedemikian rupa oleh tentara dan ketua-ketua perang Jepang. Baik menggunakan strategi perang modern maupun strategi perang tradisional kuno yang merupakan warisan leluhur masyakat Jepang dari zaman Keshogunan Tokugawa. Oleh karena latar belakang tersebutlah, penulis memlih judul “STRATEGI PERANG JEPANG DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA IWO JIMA DENGAN PIHAK AMERIKA SERIKAT” karena sangat menarik untuk diteliti.

1.2 Perumusan Masalah