Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

commit to user xlvii organisasi setiap unit perkeretaapian. Bagaimana distribusi kerja dalam organisasi pengelolaan perkeretaapian tersebut. Seksi yang terlibat dalam manajemen sarana dan prasarana perkeretaapian adalah Seksi Sarana, UPT Dipo Sarana, Seksi Jalan Rel dan Jembatan, UPT Jalan Rel dan Jembatan, Seksi Sinyal dan Telekomunikasi dan juga UPT Sinyal dan Telekomunikasi. Semua seksi dan UPT tersebut berada dalam organisasi dengan pembagian tugas pokok yang jelas. Koordinasi yang terjadi adalah koordinasi internal vertikal yaitu menggambarkan bagaimana hubungan antara atasan dengan bawahan dalam lingkup organisasi Daop VII, koordinasi internal horizontal menggambarkan hubungan antar unit kerja yang kedudukannya sama dalam satu lingkup organisasai Daop VII. Koordinasi eksternal vertikal menggambarkan bagaimana hubungan antara PT. Kereta Api Indonesia Daop VII dengan organisasi diluar Daop VII yang kedudukannya lebih tinggi, dan juga koordinasi eksternal horizontal yaitu hubungan antara unit kerja di Daop VII dengan unit kerja di luar Daop VII yang kedudukannya sejajar dalam hierarki organisasi. Pengawasan yang ada di Daop VII adalah pengawasan yang dilakukan secara internal oleh pihak-pihak yang berasal dari PT. Kereta Api Indonesia Daop VII dan juga pengawasan yang dilakukan secara ekstrenal yaitu dilakukan oleh pihak di luar PT. Kereta Api Indonesia Daop VII.

D. Kerangka Pikir

Pertumbuhan perekonomian masyarakat dewasa ini membutuhkan jasa pelayanan transportasi yang cukup dan memadahi. Tanpa adanya sarana dan commit to user xlviii prasarana pendukung tentunya tidak akan tercapai hasil yang memuaskan dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Sejalan dengan tantangan yang terus berkembang, jasa angkutan kereta api di Indonesia saat ini menghadapi permasalahan yang sangat rumit. Sejak dulu hingga kini kereta api selalu berhadapan dengan tantangan kompetisi yang tinggi dari moda lain. Namun, saat ini yang mengganggu perkererataapian Indonesia adalah tingginya tingkat kecelakaan. Frekuensi kecelakaan cukup tinggi hingga banyak menelan korban jiwa. Kecelakaan tersebut lebih banyak disebabkan karena faktor sarana dan prasarana perkeretaapian. Permasalahan pada sarana dan prasarana perkeretaapian itu tidak lepas dari buruknya manajemen sarana dan prasarana perkeretaapian yang ada PT. Kereta Api Indonesia Persero Daop VII Madiun merupakan unsur yang secara khusus berkaitan dengan permasalahan sarana dan prasarana perkeretaapian di wilayah Daop VII. Dalam pengelolaan sarana dan prasarana diperlukan proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan agar perencanaan atau program yang telah dibuat bisa berhasil. Dalam pelaksanaannya terdapat hal-hal yang menghambat maupun hal yang mendukung. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bagan berikut : Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran Manajemen sarana prasarana Perkeretaapian - Planning - Organizing Tingginya kecelakaan Kereta Api Menurunnya kecelakaan Kereta Api commit to user xlix

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Burhan Bungin 2007:68 pendekatan kualitatif dengan deskripsi dapat dijadikan dasar untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi, atau fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi obyek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, atau gambar tentang kondisi, situasi atau fenomena tertentu. Dengan demikian, metode penelitian deskriptif kualitatif lebih tepat apabila digunakan untuk meneliti masalah-masalah yang membutuhkan studi mendalam. Pendekatan deskriptif kualitatif dipilih karena melalui pendekatan ini akan didapatkan pemahaman yang mendalam dan sangat dimungkinkan memperoleh informasi baru terkait dengan objek yang diteliti, yaitu mengenai manajemen sarana dan prasarana. Penelitian deskriptif kualitatif mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam, yang dapat menggambarkan realitas keadaan atau fenomena yang sebenarnya terjadi di lapangan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Kereta Api Indonesia Persero Daop VII Madiun. Pemilihan lokasi didasarkan pada kenyataan lapangan