Semi Pemeriksaan Akhir SPA

commit to user lxxiv Hal ini sesuai denga pernyataan bapak Fachrudin Setiyanto selaku Kepala Operasi Rencana KOR UPT Sarana Madiun yaitu sebagai berikut : ”Pemeliharaan periodik pada kereta diawali dengan pembuatan jadwal tahan kereta atau gerbong untuk mendapat pemeliharaan periodik dari P-1 sampai dengan P-12. Untuk P-1 bisa dilakukan di semua UPT Sarana Mbaak....., Tapi untuk P3 dan P6 harus di UPT Dipo Sarana Madiun, ya itu karena alat yang digunakan hanya ada di UPT Sarana Madiun saja, gitu Mbak. Pemeliharaan nya itu dasarnya pada usia pakai pada masing-masing lokomotifnya mbak. Kalo P-12 itu bisanya di Balai Yasa Surabaya Gubeng setiap satu tahun sekali. Yang masuk dalam P-1 sampai P-12 setiap tahunnya sama Kereta yang dikelola oleh Daop 7 yaitu KA. Brantas, KA. Senja Kediri, KA Kahuripan, KA.Bangunkarta dan KA Madiun Jaya ” Wawancara, tanggal 12 Januari 2011

b. Semi Pemeriksaan Akhir SPA

Setiap empat tahun sekali pada setiap kereta akan dilakukan SPA, yaitu general check up atau pemeriksaan umum. Kegiatan ini dilakukan di Balai Yasa ibarat Rumah Sakit Rujukan yang menangani setiap pemeliharaan beratkronis. Kepala UPT Dipo Sarana membuat surat rujukan pemelilharaan yang ditujukan ke Balai Yasa terkait waktu masuknya SPA pada sebuah kereta atau jika ada permasalahan yang terjadi maka akan ikut disampaikan pada surat rujukan tersebut. Selanjutnya, Balai Yasa akan menindaklanjuti surat rujukan tersebut. Kemudian, Balai Yasa membuat perintah pemeliharaan untuk menindaklanjuti surat tersebut. Jenis kegiatan perbaikan dalam SPA diantaranya termasuk perbaikan body kereta, perbaikan kelistrikan AC, dan pengecatan body. Kereta yang masuk jadwal Semi Pemeriksaan Akhir SPA yaitu KA. Brantas ekonomi dan KA. Bangunkarta eksekutif. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Fachrudin Setiyanto selaku Kepala Operasi Rencana KOR UPT Sarana Madiun sebagai berikut : commit to user lxxv ”Kalau SPA itu bisa dikatakan semacam general check up yang dilakukan pada kereta yang dilakukan di Balai Yasa Gubeng Surabaya setiap 4 tahun sekali, Mbak. UPT membuat rujukan mengenai masuknya masa SPA pada sebuah kereta dan kalau ada permasalahan yang terjadi ya disampaikan sekalian..., perbaikannya ya lengkap mbak...dari perbaikan body, kelistrikan AC, dan terkadang juga pengecetan body. Gitu mbak..kalo kereta yang masuk jadwal SPA KA. Brantas dan KA. Bangunkarta”Wawancara ,tanggal 12 Januari 2011 c. Pemeriksaan Akhir PA Masing-masing kereta memiliki jadwal pemeriksaan akhir PA berbeda-beda. Bila satu kereta telah tiba waktunya untuk PA, maka Kepala UPT Dipo Sarana akan mengirim kereta tersebut ke Balai Yasa. Kereta yang akan PA dirangkaikan dengan KA regular sesuai kelasnya atau dengan perjalanan tersendiri bila dekat dengan Balai Yasa. Dalam PA, kereta yang masuk ke Balai Yasa selanjutnya dibongkar. Tahap selanjutnya, dalakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap komponen kereta. Berikutnya, apabila seluruh komponen telah selesai dilakukan perbaikan, maka dilakukan perakitan kembali. Apabila kereta sudah memenuhi persyaratan teknis, uji kelayakan maka kereta dinyatakan layak operasi. Adapun waktu pemeriksaan ini dilakukan setiap enam tahun sekali. Sedangkan, lokasi tempat pemeriksaan kerusakan berada di Balai Yasa, karena mengingat peralatan selengkapnya ada dibalai tersebut. Sementara, UPT Dipo Sarana hanya melaksanakan jenis pemeliharaan periodik atau harian yang cukup ringan dengan pertimbangan keterbatasannya. Kereta yang masuk jadwal Pemeriksaan Akhir PA adalah KA. Kahuripan Seperti Dijelaskan oleh Bapak Bapak Fachrudin Setiyanto selaku Kepala Operasi Rencana KOR UPT Sarana Madiun sebagai berikut : commit to user lxxvi ”Untuk PA itu dilakukannya setiap 6 tahun sekali Mbak, yang masuk PA adalah KA . Kahuripan. Setiap kereta itu jadwal PA nya beda-beda. Ini dilakukan di Balai Yasa juga, prosesnya sama sih dengan SPA tadi. Kereta akan di bongkar di Balai Yasa. Tahap selanjutnya, dalakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap komponen kereta kalau sudah selesai nanti ya dirakit lagi, terus nanti kalo sudah memenuhi persyaratan teknis maka kereta dinyatakan layak operasi lagi...begitu mbak prosesnya.” Wawancara ,tanggal 12 Januari 2011 Untuk lebih jelasnya perencanaan dasar pemeliharaan sarana perkeretaapian di Daop VII Madiun pada tabel berikut Tabel 4.1 Perencanaan Pemeliharaan Sarana Kereta Api Tahun 2010 No Jenis Kegiatan Pelaksana Waktu Jenis KA 1. Pemeliharaan Periodik - UPT Dipo Sarana - Balai Yasa Surabaya Gubeng P-12 - Satu bulan - Tiga bulan - Enam bulan - Satu tahun KA. Brantas, KA. Senja Kediri KA Kahuripan KA.Bangunkarta KA Madiun Jaya 2. Semi Pemeriksaan Akhir SPA - Balai Yasa Surabaya Gubeng - Empat tahun sekali KA. Brantas KA.Bangunkarta 3. Pemeriksaan Akhir PA - Balai Yasa - Enam tahun sekali - KA Kahuripan Sumber : Diolah dari Seksi Sarana Kereta Daop VII Madiun 2.Seksi Jalan Rel dan Jembatan JJ Dalam Seksi Jalan Rel dan Jembatan kegiatan pemeliharaan prasarana dibagi menjadi 2 jenis pemeliharaan, yaitu Pemeliharaan Bulanan, Pemeliharaan Triwulan, Hal tersebut sesuai dengan penuturan dari Bapak Ran Dwi Teguh selaku Asisten Manajer Jalan Rel dan Jembatan : “Begini Mbak, disini pemeliharaan JJ itu di bagi menjadi 2 jenis yaitu Pemeliharaan Bulanan dan Pemeliharaan Triwulan.”Wawancara, 20 Januari 2011 commit to user lxxvii Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Pemeliharaan Bulanan Kegiatan pemeliharaan bulanan ini adalah kegiatan yang dilakukan rutin oleh petugas dari JJ yaitu melakukan pemeliharaan jalan rel dan jembatan sesuai dengan pembagian wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bila ada ke-trouble-an yang terjadi sepanjang lintasan. Jika memang pada saat itu ditemukan kerusakan maka petugas akan melakukan perbaikan pada saat itu juga bila memungkinkan, bila tidak akan dilakukan perbaikan secepatnya supaya tidak menggangu perjalanan KA dan tentunya supaya tidak membahayakan keselamatan penumpang. Daerah yang masuk dalam pemeliharaan bulanan seksi Jalan Rel dan Jembatan Daop VII Madiun adalah semua lintasan yang masuk dalam wilayah Daop VII Madiun yaitu dari sebelah barat mulai stasiun Walikukun dan sebelah timur mulai stasiun Curahmalang. Sesuai dengan penjelasan dari Bapak Ran Dwi Teguh selaku Asisten Manajer Jalan Rel dan Jembatan Daop VII Madiun, sebagai berikut : ”Pemeliharaan bulanan itu rutin dilakukan oleh petugas dari JJ yaitu melakukan pemeliharaan pada jalan rel dan jembatan sesuai pembagian wilayahnya yaitu mulai stasiun Walikukun sampai dengan stasiun Curahmalang, Mbak. Ini untuk mengatasi dan mengantisipasi kalau ada ke-trouble-an yang terjadi di lintasan, kalau memungkinkan ya segera ditangani pada saaat itu juga, kan ini masalahnya berkaitan dengan keselamatan penumpang Mbak...” Wawancara, 20 Januari 2011 b. Pemeliharaan Triwulan Pemeliharaan di Seksi JJ ada juga yang dilakukan setiap triwulan atau 3 bulanan. Kegiatan yang biasanya dilakukan setiap triwulan yaitu mengganti bantalan beton yang pecah, dan batalan wesel, serta pergantian bantalan kayu dan juga commit to user lxxviii penambahan balas ataupun pasir di lintasan. Sebuah jalan rel yang telah aus, bantalan yang sudah tidak baik kondisinya dan tidak memungkinkan untuk diperbaiki maka perlu digantikan. Hal ini, untuk mengantisipasi kecelakaan pada KA. Kegiatan ini dilakukan sepanjang lintas KA Daop VII Madiun. Dalam kegiatan pemeliharaan ini dilakukan oleh pihak eksternalCV. Hal ini dilakukan karena SDM di Resort JJ tidak mencukupi dan menjangkau sebagian besar luas wilayah Daop VII Madiun. Dalam hal ini, beberapa CV yang pernah terlibat dalam kegiatan ini diantaranya CV Vika Pratama yang menangani penggantian bantalan menjadi bantalan beton untuk lintas Madiun-Nganjuk, CV Cahaya Mulia yang melaksanakan penggantian bantalan kayu menjadi bantalan beton lintas Kediri-Kertosono, CV Guna Karya yang menangani pergantian bantalan beton di lintas Barat-Walikukun, CV Bima yang menangani pergantian bantalan kayu menjadi bantalan beton di lintas Saradan-Baron dan yang terakhir adalah CV Sheva Tama yang menangani penggantian bantalan kayu menjadi bantalan beton di lintas Kediri-Kertosono. Berikut beberapa CV yang terlibat dalam pengelolaan JJ beserta kegiatannya Tabel 4.2 Rekanan Kerja Seksi Jalan Rel dan Jembatan JJ Daop VII Madiun No Nama Rekanan Kegiatan 1. CV Vika Pratama Menggantian bantalan menjadi bantalan commit to user lxxix beton untuk lintas Madiun-Nganjuk 2. CV Cahaya Mulia M enggantian bantalan kayu menjadi bantalan beton lintas Kediri-Kertosono 3. CV Guna Karya Pergantian bantalan beton di lintas Barat-Walikukun 4. CV Bima Pergantian bantalan kayu menjadi bantalan beton di lintas Saradan-Baron 5. CV Sheva Tama Penggantian bantalan kayu menjadi bantalan beton di lintas Kediri- Kertosono. Sumber : Diolah dari Seksi Jalan Rel dan Jembatan Daop VII Madiun Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Bapak Ran Dwi Teguh selaku Asisten Manajer JJ berikut : ”Untuk kegiatan yang berskala besar seperti pemeliharaan triwulan ini mbak, dikerjakan oleh pihak eksternal CV yang sudah menjadi rekanan dari kami sendiri. Kta bekerja sama dengan CV Vika Pratama, CV Cahaya Mulia, CV Guna Karya, CV Bima dan CV Sheva Tama. Pemeliharaan triwulan di tahun 2010 semua di fokuskan pada pergantian bantalan beton” Wawancara, 20 Januari 2011. Untuk lebih jelasnya perencanaan dasar jalan rel dan jembatan perkeretaapian di Daop VII Madiun pada tabel berikut Tabel 4.3 Perencanaan Pemeliharaan Jalan Rel dan Jembatan Kereta Api Tahun 2010 No Jenis Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi 1. Pemeliharaan Bulanan - Seksi JJ - UPT Resort JJ Bulanan Sepanjang Lintas Daop VII Madiun 2. Pemeliharaan Triwulan - UPT Resort JJ - Pihak eksternal CV 3 Bulanan Koridor Madiun- Nganjuk Koridor Kediri- commit to user lxxx Kertosono Koridor Barat- Walikukun Koridor Saradan- Baron Sumber : Diolah dari Seksi Jalan Rel dan Jembatan Daop VII madiun 3.Seksi Sinyal dan Telekomunikasi Sintel Dalam Seksi Sintel kegiatan pemeliharaan prasarana dibagi menjadi dua jenis pemeliharaan, yaitu pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan korektif. Adapun penjelasan perencanaan pemeliharaan tersebut sebagai berikut. a.Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan pencegahan bertujuan untuk mempertahankan kondisi alat tetap stabil, sehingga mencegah terjadinya kerusakan selama beroperasi. Jika ditemukan permasalahan pada peralatan sinyal dan telekomunikasi maka sebisa mungkin diperbaiki pada saat itu juga. Daerah yang masuk dalam pemeliharaan Seksi Sintel Daop VII adalah semua lintasan yang masuk dalam wilayah Daop VII Madiun yaitu dari sebelah barat dimulai dari stasiun Walikukun dan sebelah timur stasiun sampai stasiun Curahmalang. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Bapak Aryo Purbo selaku Asisten Manajer Sintel Daop VII Madiun menyampaikan bahwa : “Pemeliharaan pencegahan dilakukan pada peralatan sinyal telkom untuk mengantisipasi bila terjadi trouble pada peralatan. Apabila, ketika dilakukan pengecekan ditemukan permasalahan pada peralatan sinyal telkom maka akan diperbaiki pada saat itu juga, karena ini menyangkut keselamatan perjalanan kereta api, dan hal ini merupakan prioritas yang harus diperhatikan. Pemeliharaan tersebut tergolong ringan. Kalo wilayah yang masuk pemeliharaan Daop 7 itu batasnya Mbak dari Stasiun Walikukun sampai Stasiun Curahmalang.” Wawancara, 25 Maret 2011 commit to user lxxxi b.Pemeliharaan Korektif Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk melakukan perbaikan yang dasarkan pada lifetime suatu alat, suatu alat akan mengalami penurunan kinerjanya ketika umur alat tersebut sudah waktunya untuk diperbaiki. Sesuai dengan pernyataan dari Bapak Aryo Purbo selaku Asisten Manager Sintel Daop VII Madiun menyampaikan bahwa : ”Pemeliharaan korektif itu didasarkan pada lifetime nya Mbak, jadi alat itu akan mengalami penurunan kinerja ketika sudah masuk batas waktu perbaikan, jadi semua alat harus diperbaiki ketika sudah masuk batas waktunya.” Wawancara, 25 Maret 2011 Pelaksana kerja pada kegiatan korektif ini dilaksanakan oleh pihak eksternalDaop VII Madiun, yaitu CV. Pihak CV selaku petugas pemeliharaan kerusakan Sintel mendapatkan pekerjaan ini melalui lelang. Hal ini dilakukan oleh pihak eksternal bertujuan untuk menekan biaya pemeliharaan dan meningkatkan keandalan komponen dan sistem peralatan operasi. Kegiatan ini biasanya direncanakan berlangsung maksimal selama 2 bulan di stasiun wilayah Daop VII Madiun, yang masuk perencanaan pemeliharaan korektif adalah Stasiun Madiun oleh CV Berkah Jaya, Stasiun Paron oleh CV Sinar Agung, Stasiun Nganjuk oleh CV Tri Star, Stasiun kertosono oleh CV Berkah Jaya, Stasiun.Kediri oleh CV Sinar Agung dan Stasiun Caruban oleh CV Tri Star. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Bapak Aryo Purbo selaku Asisten Manajer Sintel Daop VII Madiun menyampaikan bahwa : ”Jika pemeliharaan pencegahan kegiatannya bisa dilakukan saat itu juga. Kalau pemeliharaan perbaikan memerlukan waktu yang lama di rencanakan maksimal 2 bulan untuk tiap pekerjaannya Mbak. Pemeliharaan korektif itu dilakukan untuk perbaikan dan dilakukan oleh CV bukan dari pihak kita, Mbak. Mereka bisa dapat kerjaan ini melalui lelang yang dilakukan oleh PT. KAI sendiri. Dilakukan oleh commit to user lxxxii pihak eksternal agar menekan pengeluaran dari perusahaan, Mbak. Karena kalau kita pakai tenaga kita sendiri kan kita harus merekrut tenaga yang banyak dan harus kasih gaji juga tiap bulannya. Wilayah yang masuk perencanaan kita umtuk mendapat pemeliharaan korektif ada 6 stasiun yaitu Stasiun Madiun dan Kertosono oleh CV Berkah Jaya, Stasiun Paron dan Kediri oleh CV Sinar Agung, Stasiun Nganjuk dan Caruban oleh CV Tri Star. ” Wawancara, 25 Maret 2011 Untuk lebih jelasnya perencanaan dasar pemeliharaan sinyal dan telekomunikasi perkeretaapian pada tabel berikut : Tabel 4.4 Perencanaan pemeliharaan Sintel Kereta Api Tahun 2010 No Jenis Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi 1. Pemeliharaan Pencegahan - UPT Resort Sintel Mingguan Lintas Daop VII Madiun 2. Pemeliharaan Korektif - UPT Resort Sintel - Pihak Eksternal CV 2 Bulanan Sta.Madiun, Sta.Paron, Sta.Nganjuk, Sta. Kertosono Sta.Kediri Sta. Caruban Sumber : Diolah dari Seksi Sintel Daop VII Madiun 2. Pengorganisasian Organizing Setelah suatu perencanaan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana KA tersusun dengan baik, langkah selanjutnya adalah pengorganisasian. Pengorganisasian dilakukan dengan mengelompokkan sumber daya manusia, pembagian tugas, wewenang serta tanggung jawab masing-masing pegawai dalam organisasi yang menangani pemeliharaan sarana dan prasarana KA. Disisi lain, pengorganisasian diperlukan untuk mempermudah dalam pelaksanaan program yang telah dirumuskan dalam perencanaan sebelumnya. Adapun, organisasi yang menangani pemeliharaan kerusakan atau perbaikan dilakukan oleh masing-masing Seksi dan UPT. Pengorganisasian pemeliharaan sarana kereta dilakukan oleh Seksi Sarana, dibantu oleh Unit Pelaksana Teknis UPT Dipo Sarana dalam hal pemeliharaan Kereta. Dalam pengorganisasian commit to user lxxxiii pemeliharaan Jalan rel dan Jembatan JJ dilakukan oleh Seksi JJ, dibantu oleh UPT Resort JJ. Sedangkan, pengorganisasian di Sinyal dan Telekomunikasi Sintel dilakukan langsung oleh Seksi Sintel, dibantu oleh UPT Resort Sintel dalam hal perbaikan sistem jaringan komunikasi dan persinyalan. Dari Seksi, kegiatan penanganan pemeliharaan sarana dan prasarana KA ditugaskan kepada UPT Dipo Sarana untuk kerusakan KA, dan UPT Resort JJ dan Sintel terkait kegiatan pemeliharaan JJ dan Sintel. Jadi UPT inilah yang akan terjun langsung ke lokasi kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana KA. Demikian juga disampaikan oleh Bapak SamsuRizal, selaku Kepala SDM Daop VII Madiun sebagai berikut: “Perencanaan pemeliharaan sarana dan prasarana itu sendiri kebijakannya langsung dari kepala KAI, Mbak. Setelah itu, perencanaan tersebut dilimpahkan ke Seksi kemudian UPT sesuai dengan tugasnya masing-masing.” Wawancara, tanggal 23 Desember 2010 Pernyataan tersebut diperkuat oleh keterangan yang diutarakan oleh Bapak Aryo Purbo selaku Asisten Manajer Sintel Daop VII Madiun : ”Semua kebijakan itu ada di Kepala KAI Mbak, Setelah itu dilimpahkan ke Seksi dan Seksi melimpahkan ke UPT untuk penanganannya langsung.” Wawancara, tanggal 28 Februari 2011 Adapun struktur pengorganisasian dalam pemeliharaan sarana dan prasarana perkeretaapian dapat digambarkan seperti di bawah ini. Bagan 4.2 Struktur Organisasi Pemeliharaan Sarpras Daop VII Madiun commit to user lxxxiv Sumber: Data diolah dari Struktur Organisasi PT. KAI Daop 7 Madiun Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing bidang yang menangani pemeliharaan sarana dan prasarana perkeretaapian di Daop VII Madiun: 1. Kepala PT. Kereta Api Persero Daop VII Madiun 1 Pemegang kebijakan terhadap semua kegiatan yang ada di Seksi dan UPT PT. Kereta Api Indonesia Persero Daop VII Madiun. 2 Melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan yang dilaksanakan di seluruh Seksi dan UPT PT. Kereta Api Indonesia Persero Daop VII Madiun. 2. Seksi Sarana a.Seksi Sarana 1 Merumuskan penjabaran strategis dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di wilayah Daerah Operasi 7 Madiun commit to user lxxxv 2 Menyusun program anggaran penyiapan sarana siap operasi, perawatan rutin, pengendalian dan evaluasi kinerja perawatan sarana Lokomotif, Kereta dan Gerbong. 3 Menyusun program penyiapan sarana siap operasi, perawatan rutin, pengendalian perawatan. 4 Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis pemeliharaan sarana, administrasi teknis pemeliharaan sarana untuk seluruh wilayah Seksi Sarana Daerah Operasi 7 Madiun. 5 Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Seksi Pelaksana Teknis UPT yang berada di bawah Seksi Sarana di wilayahnya. b.UPT Dipo Sarana 1 Mempunyai tugas dan tanggung jawab menyusun pelaporan pemeliharaan sarana pada pada atasan yaitu seksi Sarana 2 Melakukan pemeliharaan terhadap sarana yang ada yaitu penyiapan Kereta dan Gerbong siap operasi, pemeliharaan rutin dan pengendalian pemeliharaan Kereta dan Gerbong. 2. Seksi Jalan Rel dan Jembatan JJ a.Seksi Jalan rel dan Jembatan commit to user lxxxvi 1 Merumuskan penjabaran strategis dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di wilayah Daerah Operasi 7 Madiun 2 Melaksanakan penyusunan program kerjaanggaran dan pengendalian, serta evaluasi kinerja efektivitasefisiensi perawatan jalan rel, sepur simpang dan jembatan. 3 Melaksanakan penyusunan program kerja dan perencanaan teknis perawatan serta pemeliharaan kelaikan operasi jalan rel, sepur simpang dan jembatan. 4 Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu teknis pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan, serta administrasi operasional pemeliharaan prasarana tersebut. 5 Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Seksi Pelaksana Teknis UPT yang berada di bawah Seksi Jalan Rel dan Jembatan di wilayah Daerah Operasi 7 Madiun. b.UPT Resort Jalan Rel dan Jembatan JJ 1 Mempunyai tugas dan tanggung jawab menyusun pelaporan pemeliharaan prasarana jalan rel, sepur simpang dan jembatan pada pada atasan yaitu seksi JJ 2 Melakukan pemeliharaan terhadap prasarana yang ada yaitu melaksanakan program kerja dan perencanaan teknis commit to user lxxxvii pemeliharaan dan perbaikan kelaikan operasi prasarana pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan 3.Seksi Sinyal dan Telekomunikasi Sintel a.Seksi Sinyal dan Telekomunikasi Sintel 1 Merumuskan penjabaran strategis dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di wilayah Daerah Operasi VII Madiun 2 Menyusun program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharaan Sinyal dan telekomunikasi 3 Menjamin ketersediaan dan kelaikan peralatan Sinyal, Telekomunikasi 4 Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis pemeliharaan Sinyal dan Telekomunikasi di Wilayah Daerah Operasi VII Madiun. 5 Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Seksi Pelaksana Teknis UPT yang berada di bawah Seksi Sinyal, Telekomunikasi di Wilayahnya. b.UPT Resort Sinyal dan Telekomunikasi Sintel 1 .Mempunyai tugas dan tanggung jawab menyusun pelaporan pemeliharaan prasarana sinyal dan telekomunikasi pada atasan yaitu seksi Sintel commit to user lxxxviii 2 Melakukan pemeliharaan terhadap prasarana sinyal dan telekomunikasi Terkait dengan pengorganisasian yang berkaitan dengan sarana dan prasarana perkeretaapian di Daop VII Madiun ini ada hambatan yang dialami oleh UPT, yaitu pegawai pelaksana teknis yang dirasa masih kurang jumlahnya. Berdasarkan data yang ada pelaksana yang ada di UPT Sarana hanya berjumlah 7 orang. Sehingga terkadang ada pegawai yang melakukan pekerjaan yang dobel sehingga pekerjaan semakin berat. Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Fachrudin Setiyanto selaku Kepala Ruas Organisasi UPT Dipo Sarana, bahwa : “Kita di UPT ada sedikit hambatan Mbak, pelaksana teknis kita sampai saat ini masih kurang hanya ada 7 orang saja sehingga terkadang ada pegawai yang melaksanakan pekerjaan dobel. Sebenarnya kita sudah mengusulkan ke antor Daop untuk menambahkan pegawai pelaksana tapi ya belum dapat tanggapan.” Wawancara, tanggal 23 Februari 2011

3. Pengkoordinasian Coordinating