Pengaruh metode ceramah terhadap motivasi belajar PAI siswa SMAN 1 Keronjo

(1)

PENGARUH METODE CERAMAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMAN I KERONJO

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguaran untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pd. I)

Oleh:

Aspiyah NIM:103011026711

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBUYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1428 H/2008 M


(2)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBUYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1428 H/2008 M

ABSTRAKI Aspiyah

Nim:103011026711

Metode Cermah Dengan Motivasi Belajar PAI

Dalam kegiatan belajar mengajar , metode merupakan hal yang sangagt penting dan menunjang kegiatan belajar mengajar, dengan adanya metode guru dapat menyampaikan materi yang diajarkannya, metode dapat menunjang keberhasilan dalam menuju tujuan yang diinginkan, oleh karena itu guru dalam menggunakan metode guru harus mengeti kondisi siswa dan situasi lingkungan saat ingin menggunakan metode terssebut, dalam hal ini metode ceramah.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menjelasakan metode ceramah dan motivasi belajar PAI siswa, kemudian kelebihan dan kekurangan yang ada di metode ceramah ketika digunakan oleh seorang guru ketika memberi pelajaran PAI kepada siswanya, harus seperti apa dan bagaimana ketika guru menggunakan metode ceramah yang dapat menimbulkan motivasi, motivasi ( Instrinsik dan Ekstrinsik) yang meliputi faktor dari manasa saja yang dapat mempengaruhi motivasi sehingga menjadi pendorong siswa dalam belajar PAI, terutama dalam hal ini mengenai pengaruh metode ceramah. Setelah berbagai macam pengetian, dan teori-teori yang terkulmpul kemudian dicari penjelasn dari berbagai sumber yang ada.

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh metode cermah terhadap motivasi belajar PAI, dapat diketahui metode ceramah mempunyai andil dalam menentukan motivasi/pendorong siswa dalam belajar, walaupun pendorong/motivasi siswa sendiri (diri siswa) yang lebih condong karena faktor luar. Tetapi metode ceramah sangat mendukung adanya motivasi instrinsik pada siswa dalam belajar PAI.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: “Pengaruh Metode Ceramah Dengan Motivasi Belajar PAI Siswa di SMAN I Keronjo Tangerang” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama.

Jakarta, Januari 2008

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan Drs. H. Abd. Fattah Wibisono M.Ag ... ... NIP.: 150 236 009

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Drs. Sapiuddin Shidiq MA.g ... ... NIP.: 150 299 477

Penguji I

Drs. H. Abd. Fattah Wibisono M.Ag ... ... NIP.: 150 236 009

Penguji II

Dra. Sopiah MA.g ... ... NIP: 150 238005

Mengetahui: Dekan

Prof. Dr. Dede Rosyada M.A NIP.: 150 231 356


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Denga ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Stara I di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya oarang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 03 Januari 2008


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., Tuhan semesta alam yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, serta yang begitu besar memberikan nikmat kepada hamba-Nya. Berkat rahmat, taufik dan inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad saw., keluarganya, para sahabatnya, dan semoga sampai kepada umatnya yang senantiasa mengikuti ajarannya hingga akhir zaman. Karya tulis yang berjudul Pengaruh Metode Ceramah Dengan Motivasi Belajar PIA Siswa di SMAN I Keronjo Tangerang, merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, meskipun waktu, tenaga, dan biaya telah diupayakan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki demi terselesaikannya skripsi ini. Namun, kiranya hasil penelitian yang tertuang dalam skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Selama proses penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. H. M Elaman Sadri, Dosen Pembimbing skripsi, terima kasih atas segala waktu, tenaga, ilmu, kesabaran, keikhlasannya dalam memberikan ilmu serta membimbing dan mengarahkan penulis.


(6)

4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat.

5. Bapak H. Cepy Suherman S.Ag, selaku kepala sekolah SMAN I Keronjo yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut, serta para guru dan pegawai yang telah banyak membantu penulis.

6. Pimpinan Perpustakaan Utama, Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Iman Jama’ yang dalam penulisan skripsi ini memberikan andil besar dalam hal penyediaan bahan pustaka dan sumber-sumber bacaan untuk kelancaran penulisan skripsi ini.

7. Kedua orang tua tercinta, Usup dan Khalimah dengan segala perhatian, bimbingan, dorongan dan cinta kasih sayangnya dalam mendidik dan mengasuh penulis hingga dapat menempuh jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi dengan baik. Semoga segala jasa dan upaya yang diberikan menjadi amal shalih dan diterima disisi Allah swt., amin.

8. Adik-adik tercinta, Aslikah, Kalimi, Kalim, dan Afifah, terima kasih atas segala do’a, semangat dan motivasi yang tak pernah henti diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Mas Imron yang tercinta beserta keluarga besarnya terima kasih atas segala do’a, semangat dan motivasi yang selalu diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10.Keluarga besar Sunan Muria dan Al-Amin, pak Toto dan ibu Nas, yang telah banyak membantu dan memberikan tempat tinggal selama kuliah. 11.Teman-teman yayasan (Iis, Win, Anis, Dije, Empik, Candra, Dalah,

Krisna) yang selalu menghiasi hari-hari penulis dengan kebersamaan, kaceriaan dan kebahagiaan yang begitu besar. Semoga ukhuwah kita dirahmati-Nya.

12.Teman-teman Mahasiswa FITK angkatan 2003 khususnya mahasiswa PAI kelas C yang telah mendukung dan menghiasi dengan kebersamaan semoga persaudaraan kita tetap terjaga.


(7)

Akhirnya hanya kepada Allah swt., jualah semua dikembalikan semoga segala amal yang telah mereka sumbangkan mendapat balasan yang lebih baik di Akhirat nanti, amin.

Jakarta, Januari 2008


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….…………

i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING …………..

ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN………..

iii

LEMBAR PERNYATAAN……….

iv

KATA PENGANTAR……….

v

DAFTAR ISI………...………

viii

DAFTAR TABEL………...

ix

BAB I PENDAHULUAN

……….… 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identivikasi masalah... 3

C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah... 4

D. Tujuan dan kegunaan Penelitian... 4

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

HIPOTESIS

... 5

A. Metode Ceramah... 5

1. Pengertian Metode Ceramah…... 5

2. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Ceramah ... 8

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode…. 9 4. Metode Pendidikan Agama Islam……….. 10

B. Motivasi Belajar ... 10

1. Pengertian Motivasi Belajar ... 10

2. Tujuan Motivasi... 13

3. Fungsi Motivasi.. ... 13

4. Macam- macam motivasi Belajar ... 14

C. Kerangka Berfikir ... 15 D. Hipotesa... 16 viii


(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 17

A. Lokasi Penelirian ... 17

B. Metode penelitian ... 17

C. Populasi dan Sampel Penelitian... 17

D. Teknik Pengumpulan Data ... 17

E. Teknik Analisis Data... 18

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN ... 21

A. Gambaran Umum Sekolah SMA 1 Keronjo ... 21

1.Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah SMA Negeri 1 Keronjo.21 2. Visi dan Misi………... 22

3. Kegiatan-kegiatan sekolah Siswa ... 23

4. Fasilitas SMA Negeri 1 Keronjo ... .23

5. Seteruktur Organisasi……… 25

6. Keadaan Guru dan Murid………... 26

B. Deskripsi Data ... 29

C. Analisa Dan Interprestasi Data ... 40

BAB V

PENUTUP ... 51

A. Kesimpulan... 51

B. Saran-saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ...

54

LAMPIRAN


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian ... Lampiran 2 Skor Butir Soal Variabel Kepribadian Guru (X) ... Lampiran 3 Skor Butir Soal Motivasi Belajar Siswa (Y) ... .. Lampiran 4 Pedoman dan Berita Wawancara... Lampiran 5 Surat bimbingan skripsi dari fakultas ... Lampiran 6 Surat permohonan ijin penelitian dari fakultas ... Lampiran 7 Surat mengadakan riset/wawancara dari fakultas ... Lampiran 9 Surat keterangan wawancara/riset dari sekolah ...


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Product Moment

Fasilit$as se$kolah

Keadaan Guru Tetap Dan PNS SMAN I Kronjo

Keadaan Guru Tidak Tetap SMAN I Kronjo Keadaan Siswa SMAN I Kronjo

Data karyawan

Pengaru Metode Ceramah Terhadap Mtivasi Instrinsik Belajar PAI Siswa Pengaru Metode Ceramah Terhadap Mtivasi Ekstrinsik Belajar PAI Siswa Pengaru Metode Ceramah Terhadap Mtivasi Instrinsik Belajar PAI Siswa Pengaru Metode Ceramah Terhadap Mtivasi Ekstrinsik Belajar PAI Siswa Uji Korelasi Antara Metode Ceramah Terhadap Mtivasi Ekstrinsik Belajar PAI Siswa


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode ceramah merupakan cara mengajar yang sangat teradisional dan telah lama dijalankan di dalam sejarah dunia pendidikan terutama pendidikan islam, waktu zaman Nabi Muhammad metode ini sudah ada yakni dengan cara mengajar dengan berceramah. Sejak dahulu guru dalam usaha menyampaikan pengetahuannya pada siswa, ialah dengan cara lisan atau dengan ceramah. Cara ini kadang-kadang membosankan; maka dalam pelaksanaanya memrlukan keterampilan tertentu, sehingga gaya penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian para siswa dalam belajar.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswani Zain, dalam bukunya

Strategi Belajar Mengajar mengaatakan:“metode ceramah dalah metode yang boleh dikatakan metode yang tradisional, karena sejak dahulu metode ini telah pergunakan sebagai alat komunikasi secara lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar, tetapi metode ini tidak dapat ditinggalkan begitu sajadalam kegiatan belajar mengajar”.1

Sedangkan menurut Zakiah Drajat dalam buku Metode Kusus Pengajaran mengatakan:”metode ceramah adalah guru memberikan uraian atau penjelasan dengan bahasa lisan, dalam metode ceramah ini murid duduk, melihat, dan mendengarkan …”.2 Menurut Basyiruddin Usman dalam buku Metodologi Pembelajaran Agama Islam mengemukakan:“metode ceramah adalahtehnik penyampaian pesan pengajaran yang sudah lazim yang digunakan oleh para guru di sekolah, ceramah diartikan sebagai suatu cara penyampaian bahan pelajaran yang akan disampaiakn kepada siswa di muka

1 Syaiful Bahri Djamarah, Aswani Zain, Strategi Belajar Mrngajar, ( Jkarta: PT Rineka

Cpita, 2006), Hal 90

2 Zakiah Drajat,


(13)

kelas, peran murid hanya mendengarkan, memperhatikan, mencatat dan bertany bila diperlukan”.3

Armay Arif dalam bukunya pengantar ilmu dan metodologi pendidikan Islam mentakan bahwa:“Metode merupakan suatu subsistem ilmu pendidikan yang berfungsi sebagai alat pendidikan, metode pendidikan Islam adalah jalan yang ditempuh untuk memudahkan pendidikan dalam membentuk pribadi muslim yang berkpribadian baik dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh Al-Qur’an dan Hadits".4 Harun Asroh dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam menyatakan: Dalam proses belajar mengajar, metode merupakan salah satu aspek pengajaran yang penting untuk transfer pengetahuan atau kebudayaan dari seorang guru kepada peserta didik. Melalui metode pengajaran terjadi proses internalisasi dan pendidikan ilmu oleh pelajar, sehingga murid dapat menyerap apa yang telah disampaikan oleh gurunya".5

Abdurahman Saleh dalam bukunya Pendidikan Agama dan pembangunan Watak Bangsa, mengatakan: "Banyak metode belajar mengajar yang telah dikenal guru, akan tetapi bagaimana menggunakan suatu metode dengan pendekatan keterampilan agar dapat menunjang siswa belajar aktif masih menjadi problem".6

Guru memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar, terutama dalam menggunakan metode."Nasution dalam bukunya tehknologi pendidikan menyatakan: Menurut penelitian para ahli teknologi pendidikan tidak hanya ada satu jenis metode belajar, tapi ada bermacam-macam jenis,

3 Basyiruddin Usman dalam buku Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta:

Ciputat Prees, 2002), h. 34

4 Arif Armay,

Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Ciputat, Press, 2002), h. 80

5 Harun, Asroh, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Alfabeta, 2001)h. 77

6 Abdurrahman Saleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, (Jakarta,


(14)

tidak ada satu metode mengajar yang serasi bagi semua jenis belajar".7 Salah satu metode yang banyak dipergunakan oleh guru adalah dengan menggunakan metode ceramah, termasuk dalam penyampaian pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dalam peraktek dilapangan penggunaan metode ini tidak selamanya berhasil, sehingga kadang-kadang menimbulkan perasaan bosan dan lelah. Hal ini dapat mengurangi motivasi belajar anak. Menurut Bimo Walgito dalam buku Pengantar Psikologi Umum mengatakan:” motivasi merupakan komponen yang sangat penting dal;am melakukan suatu kegiatan, motivasi dapat memberikan suaru dorongan dan mengarahkan perilaku seseorang menuju yang baik”.8 Sedangkan motivasi adalah syarat mutlak dalam kegiatan belajar megajar sebab motivasi adalah pendorong belajar PAI siswa. Sehingga merasa senang ketika belajar di dalam kelas, namun harus diakui pula bahwa metode ceramah dapat dipergunakan untuk menyampaikan hal-hal yang fositif dalam belajar, sehingga apabila dilaksanakan dengan tepat pada gilirannya akan mendorong peningkatan motivasi anak dalam belajar. Untuk itu kiranya perlu diteliti sejauh mana pengaruh penerapan metode ceramah terhadap motivasi belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang uraian di atas, penulis untuk meninjau lebih dalam tentang Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Motivasi Belajar PAI siswa. Dalam hal ini penulis akan mengadakan penelitian pada sebuah sekolah yaitu SMAN I Keronjo.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis menemukan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apa alasan dan tujuan guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

2. Apakah ada hubungannya metode ceramah dengan motivasisiswa

7 Nasution Prof. DR, Tekhnologi Pendidikan, (Bandung, Jerman Ars, 1982), h. 63-64 8 Bimo Walgito ,

Pengantar Psikologi Umum, ( Yogyakarta: Andi Afset, 2004) Cet. Ke-4 , h. 140-142


(15)

3. Sejauh mana penerapan metode ceramah mempengaruhi motivasi belajar PAI siswa.

4. Faktor apa saja mempengaruhi motivasi belajar

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasa Masalah

Mengingat luasanya permasalahan di atas maka penulis membatasi penelitian hanya pada masalah. Sejauh mana penerapa metode ceramah mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Melihat dari pembatasan masalah di atas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut

2. Perumusan Masalah

Bagaimana penerepana metode cramah dapat mepengaruhi motivasi belajar PAI siswa. Dlam hal ini penulis memilih SMAN I Keronjo sebagai obyek penelitian.

D. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan metode ceramah terhadap motivasi belajar PAI siswa SMA Negeri 1 Keronjo. 2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah khazanah ilmu pengethuan Islam, dalam upaya mencapai pencapaian tujuan pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah pada umumnya dan di sekolah SMAN I Keronjo pada khususnya.


(16)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESA

A. Metode Ceramah

1. Pengertian Metode Ceramah

Sebelum membahas mengenai pengertian metode ceramaha terlebih dahulu kita bahas pengertian metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diuraikan “bahwa metode ialah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”.1

Ramayulis dalam buku Ilmu Pendidikan Islam mengatakan :” dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat itu mempunayai fungsi ganda, yaitu bersifat polipragmatis dan mono-pragmatis”.2

Pengertian metode berasal dari B. Arab di kenal dengan istilah thriqah yang berarti lanhkah-langkah setrategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan smuatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan maka langkah tersebut harus diwujdkan dalam proses pendidikan dalam rangka penmbentukan kepribadian, dengan demikian dapat dipahami bahwa metode merupakan cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan”.3

Nur Hubayati dalam bukuny Ilmu Pendidika Islam mengatakan: “ Metode berasal dari dua kata Meta yang artinya melalui dan Hodos artinya jalan atau cara, jadi metode adalah suatu jalan yang ditempuh oleh sorang untuk mencapai tujuan”.4

1 Depdukbid,

Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1999), Hal 543

2 Ramayulis,

Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2002) h. 185

3 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2002) h. 149 4 Nur Hubayati,

Ilmu Pendidikan Islam, ( Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), Cet ke-11, Hal 99


(17)

Ramayulis mengatkan: “Secara etimologi dikenal dengan istilah thariqah ada dua pertama yang berarti langkah setrategis yang dipersiapkan untuk melkukan suatu pekerjaan. Yang kedua secara terminologi metode adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan; jika kalimat metode dengan kalimat belajar maka metode dalam mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam memberi pelajarankepada pesertadidik saat belajar berlangsung”. 5

Abdurrahman Saleh dalam bukunya Pendidikan Agama Dan Pembangunan Watak bangsa mengatakan: tentang pengertian ceramah sebagai berikuit pengertian ceramaha dalah “diartikan sebagai cara penyamapaian secara lisan oleh guru di dalam kelas”.6 Sedangkan Metode ceramah menurut Syaiful Bahri Djamarah dan aswan Zain dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar mengatakan: Metode ceramah adalah ” cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa”.7

Metode ceramah adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penuturan secra lisan adalah pendidik kepada pesertadidik. Prinsip dasar metode ceramah ada dalam ayat Al-Quran dalam suarah Yunus

Harun Asroh dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam mengatakan: “ metode ceramah disebut juga dengan Al-Asma’, sebab dalam metode ceramah, guru membacakan bukunya atau menjelsakan isi buku dengan hafal, sedangkan murid mendengarkanya. Pada saat tertentu berhenti memberi kesempatan kepada muridnya untuk mencatat dan bertanya”.8

5 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2002) h. 186 6 Abdurahman Saleh,

Pendidikan Agama dan Pengembangan Watak Bangsa, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), Hal. 205

7 Syaiful Bahri Djamarah, Aswani Zain, Strategi Belajar Mrngajar, ( Jkarta: PT Rineka

Cpita, 2006), Hal 97


(18)

Abdurahman Saleh dalam bukunya Pendidikan Agama dan Pengembangan Watak Bangsa mengatakan:

Metode ceramah adalah suatu cara mengajar dengan penyajian materi melalui penuturan dan penerangan lisan oleh guru kepada siswa. Agar siswa aktif dalam proses belajar mengajar, yang menggunakan metode ceramah, siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan mental untuk memahami suatu proses, yaitu dengan mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat penalarannya secara sistematis.9 Dari berbagai definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode ceramah adalah cara penyajian guru dalam member materi pelajaran kepada siswa, yang menitik beratkan pada penuturan kata-akata secara lisan dari guru kepada murid. Seorang guru memberikan materinya dengan penyampian secara lisan sedangkan murid menulis dan mendengarkan apa yang disampiakan oleh guru. Walaupun metode ini metode yang tradisional tetapi sering digunakan.

Dalam menggunakan metode ini guru harus memperkatikan beberapa hal: Abdurahman Saleh dalam bukunya Pendidikan Agama dan Pengembangan Watak Bangsa. Mengatkan ada 5 hal yang harius diperhatikan yaitu: Baru akan menyampaikan fakta atau pendapat yang tidak dapat dalam bahan bacaan buku pelajaran

1. Guru akan menyampaikan bahan pada siswa yang jumlahnya besar. 2. Guru akan menyampaikan yang fakta/pendapat yang tidak ada di buku. 3. Guru berbicara yang bersemangat yang membangkitkan motivasi. 4. Guru akan memperjelas bahan dengan menyiapkan bahan pokok dari

apa yang dipelajari

Guru akan memperkenalkan suatu pelajaran baru atau pkok bahasan baru dalam rangka pelajaran lalu.10 menurut Syaiful Bahri Djamarah, Aswani Zain dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar mengatakan: ada 4 hal yang harus

9 Abdurahman Saleh,

Pendidikan Agama dan Pengembangan Watak Bangsa, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), Hal. 205

10 Abdurahman Saleh,

Pendidikan Agama dan Pengembangan Watak Bangsa, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), Hal. 205


(19)

diperhatikan oleh seorang guru dalam menggunakan metode ceram sam seperti yang disebutkan oleh Abduraman Saleh kecuali yang no 3”.12

2. Kegunaan dan kelemahan metode ceramah

Metode ceramah ini memilki bebrapa kelebihan dan kelemahan a. Kelebihan dalam megguankan mtode ceramah

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswani Zain, dalam bukunya

Strategi Belajar Mengajar mengaatakan: bahwa kelebihan metode ceramah adalah:“ 1. Guru dapat menguasai arah kelas. 2. Mudah mengorgani kelas sangat sederhana. 3. Dapat diikuti jumlah siswa yang banyak. 4. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik. 5. Mudah dilaksanakan dan mempersiapkan”.13

Aliusuf Sabri dalam bukunya Supervisi Pendidikan megtakan: hanya ada empat ( 4 ) kelebihan , sama dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah dan Aswani Zain, kecuali no 4.

b. Kelemahan dalam megguankan mtode ceramah

Menurut Aliusuf Sabri, dalam bukunya Suverfesi Pendidikan mengatakan: “ 1. Guru sulit untuk mengetahui sampai batas mana siswa dapat menguasai materi yang diberikan, 2. Kemungkinan siswa salah tafsir terhadap apa yang diceramahkan, 3. Sangat merugikan bagi siswa yang memiliki tipe belajar selain tipe auditif, 4. Belajar febalistis serius terjadi”.14

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, Aswani Zain dalam bukunya Strategi Belajar Mrngajar mengatakan: ada lima kelemahan metode ceramah : “ 1. Mudah menjadi verbalisme, 2. Yang visual menjadi rugi, yang audutiv besar menerimanya, 3. Bila selalu digunakan terlalu lama, dapat

12 Syaiful Bahri Djamarah, Aswani Zain,

Strategi Belajar Mrngajar, ( Jkarta: PT Rineka Cpita, 2006), Hal 96

13 Syaiful Bahri Djamarah, Aswani Zain, Strategi Belajar Mrngajar, ( Jkarta: PT Rineka

Cpita, 2006), Hal 97


(20)

membosankan, 4. Menyebabkan siswa menjadi fasif, 5. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tidaknya sukar.15

Disamping faktor kelebihan dan kelemahan metode ceramah sebagaimana merote yang lainnya merode ceramah juga mempunyai pengaruh dalam pemilihan metode tersbut.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Dalam penggunaan metode yang baik, maka makin efektif pula untuk mencapai tujuan menjadi kebenaran tetapi dalam pemilihan metode juga ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi. menurut Syaiful Jamhara dan aswain zain dalam buku belajar mengajar mengatakan ada bebrapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan metode .

1. Tujuan adalah sasaran yang ditinjau dari setiap kegiatan belajar mengajar. 2. Anaka didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidik. 3. Situasi. Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak sama selamanya dari hari ke hari.

4. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar mengajar untuk anak didik di sekolah.

5. Guru. Guru adalah pendidik yang menyampaiakan materi pelajaran.”. 16 Sedangkan menurut Ramayulis dalam buku Ilmu Pendidikan Islam mengatakan: faktor yang dapat menpengaruhi dalam memilih metode antaralain; melihat , menyesuaikan kondisi psikis, memilih waktu yang tepat, melihat materi, pendekatan yang baik”.17

15 Syaiful Bahri Djamarah, Aswani Zain, Strategi Belajar Mrngajar, ( Jkarta: PT Rineka

Cpita, 2006), Hal. 98

16 Syaiful Bahri Djamarah, Aswani Zain,

Strategi Belajar Mrngajar, ( Jkarta: PT Rineka Cpita, 2006), Hal. 78-81

171 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2002) h. 191


(21)

4. Metode Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam sebagaimana disebut di atas akan tercapai apbila memperhatikan metode pendidikan yang berlaku dan yang sesuai dengan kondisi. Dianatara metode-metode antaralain: metode diskusi, metode pariwisata, metode demonsrtasi, metode cerita, metode bermain danmetode ceramah. Pada penulisan skripsi ini penulis akan menyorotin khusus tentang pelaksanaan metode ceramah.

Dalam berbagai metode tersebut, ada hal faktor-faktor yang dapat mempengarugi dalam pemilihan metode dan faktor yang dapat mempenharuhi motivasi belajar siswa . baik yang sifatnya motivasi yang fositif maupun yang sifatnya negatif. Jadi dalam hal balajar ketika guru menggunakan metode ceramah yang dugunakan pasti ada pengaruh kepad siswa ketika belajar baik dalam kelas atau tidak dalam ruangan kelas. Ketika motivasi itu ada peda siswa maka dalam pencapaian tujuan yang didnginkan dapat tercapai, karena siswa mengikuti belajar dengan baik. Jadi motivasi itu sangat diperlukan bagi peserta didik.

B. Motivasi Belajar

1.Pengertian Motivasi Belajar

Kata motivasi bersal dari kata “motif” yang berarti sebagai kekuatan yang terrdapat dalam diri organisme yang dapat menyebabkan organisme itu bertindak atau berbuat . istilah motif ini erat kaitannya dengan gerak, yaitu dalam hal ini gerak yang dilakukan oleh manusia atau desebut juga perbuatan atau tingkah laku. Istilah motif dalam berarti rangsangan, dorongan, atau bangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku, disamping istilah motif didalam psikologi dikenal juga istilah motivasi. Motivasi merupakan salah satu komponen penting dalam melakukan suatu kegiatan karena motivasi dapat memberikan dorongan dan mengarahkan perilaku seseorang . jadi motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang dapat menyaebabkan adanya tingkah laku sampai kearah satu tujuan.18


(22)

Menurut Echols yang dikutif Ali Imron: “ motivasi berasal dari kata Inggris motivation yang berarti dorongan. Motivasi kata kerjanya adalah to motivate yang berarti mendorong, menyebabkan dan merangsan. Motivasi adalah keadaan dalam diri seorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang di inginkan”.19

Banyak istilah yang digunakan untuk menyebutkan motivasi (moticrlion) atau motif, antaralain kebutuhan (need), desakan ( urge), keinginan (wish) dan dorongan (drive). Dalam hal ini digunakan istilah motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam peribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.20

Aliusuf S, dalam bukyunya Psikolpogi Pendidikan , Berdasarkan Kurikulum Nasional mengatakan: “ motivasi diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah laku”.21 Bamabang Tri Cahyono dalam buku

menejmen sumber daya manusi mengemukakan: motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsang untuk melakukan tindakan-tindakan”.22

Sartain yang dikutif oleh Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengemukakan pengertian motivasi sebagai berikut: “Motivasi adalah pendorong suatu usaha yang di dasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hasilnya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil tertentu”.23

18 Bimo Walgito , Pengantar Psikologi Umum, ( Yogyakarta: Andi Afset, 2004) Cet.

Ke-4 , h. 1Ke-40-1Ke-42

19 Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, ( Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1996), Hal 30

20 Tani Handoko,

Menejmen, (Yogyakarta:IKAP, 1994), Cet Ke-14 H 252

21 Aliusuf S,

Psikolpogi Pendidikan , Berdsarkan Kurikulum Nasional, ( Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Hal. 85

22 Bamabang Tri Cahyono, menejmen sumber daya manus, ( Jakarta: IPW, 1996 ), H 261 23 Ngalim Puryanto,

Sikologi Pendidikan, ( Bandung: PT Raja Rosda Karya, 1998), Hal. 60


(23)

Menurut Gleltanan yang dikutip Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar Mengajar mengatakan: “ Pengetian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun yang lainnya mendorongnya untuk berbuat sesuatu”.24 Sedangkan menurut Aliusuf S. dalam sumber yang lain motivasi adalah ”segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut/mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan”.25

Adapun pengertian belajar dsebut juga dengan learning adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman. Belajara juga merupakan salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar membantu manusia menyusaikan diri (adaptasi) dengan adnya proses belajar inilah manusia bertahan hidup.25

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang mengangkat pengetahuan keterampilan maupuun sikap.26

Apabila kata motivasi dikaitkan dengan kata belajar dan dengan kata siswa, maka motivasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang datang dari dalam individu siswa untuk belajar dari lingkungan dimana siswa tersebut berada untuk dilepas dalam proses belajar mengajar di kelas, guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik oleh dirinya peribadi maupun oleh sekolah.

Dari berbagai definisi tersebut maka penulis mengambil kesimpulan motivasi belajar adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong seseorang untuk melakukan perubahan tingka laku sesorang dalam melakukan sesuatu untuk menuju tujuan yang di inginkannya, dalam hal ini pendorong dalam perubahan untuk belajar.

24 Muhibbin Syah, Psikologo Belajar, ( Jakarta: PT Logos, 1999), Hal .137 25 Alisuf Sabri,

Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, ( Jakarta Pedoman Ilmu Jaya, 1993), Hal. 129

25 Zikri Heni, Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. (Jakarta:

Kizi Bitther’s, 2006 , ct I, Hal 76

26 Syaiful Bahri Djamarah, Aswani Zain,

Strategi Belajar Mrngajar, ( Jkarta: PT Rineka Cpita, 2006), Hal 10


(24)

2. Tujuan motivasi

Dalam pengembangan pembelajaran pendidikan hususnya pendidikan Agama Islam, tujuan penilaian motivasi dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, nyaitu tujuan penilaian motivasi secara individu ( instrinsik) dan lingkungan (ekstrinsik).

Secra umum tujan penilaian motivasi menurt Muhaimin dalam buku

Paradigma Pendidikan Islam mengatakan: ”motivasi adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan timbulnya dorongan intrnal, yang selanjutnya mendorong (motivasi) seseorang untuk melakukan sesuatu menuju tercapainya sesuatu tujuan yang dicita-citakan”.27

Jadi: Tujuan motivasi adalah untuk mengarahkan atau merangsang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memeperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu, makin jelas tujuan yang diharap[kan maka makin jelas pula motivasi, sehingga akan lebih dapat berhasil jika tujuan orang yang memotivasi, jadi setiap oarang akan memberikan motivasi yang harus memnuhi dan mengetahui latar belakang kehidupan, kebutuhan orang yang dimotivasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan penialian motivasi adalah untuk memenuhi kebutuhan diri siswa dalam menerima ilmu yang disampaikan oleh gurunya, baik berupa nilai-niladan materi pelajran di sekolah, sehingga siswa dapat menerima atau materi yang diberikan oleh guru mereka ketika proses belajar mengajar berlangsung sehingga prestasi siswa dapat tercapai dengan baik.

3. Fungsi Motivasi

Dalam belajar diperlukan motivasi karena hasil belajar pun banyak dipengaruhi oleh motivasi, makin tepat motivasi yang kita berikan, makin berhasil dalam belajar, motivasi itu menetukan intensitas usaha anal dalam belajar, motivasi juga mempunyai fungsi.

27 Muhaimmin,

Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islamdisekolah, ( Bandung: PT Pasdakarya, 2002), Cet Ke-2 H 139


(25)

Menurut Nasution dalam buku asas-asas mengajar mengatakan: ada tiga fungsi motivasi pertama mendorong manusia untuk bernuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Kedua menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Ketiga menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalnkan yang serasi guna mencapai tujuan itu, dengan menyampingkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat”.28

Sama halnya dengan pendapat Alisu Sabri dalam buku psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional mengatakan: fungsi motivasi pertama pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan. Kedua penentu arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Ketiga penseleksi perbuatan, sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai”.29

4. Macam-Macam Motivasi Belajar

Motivasi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu: Motivasi instrinsik dan Motivasi Ekstrinsik:

a. Motivasi Instinsik

Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psiokologi Belajar mengatakan: “Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang bersal dari dalam diri seseorang yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Didalam motivasi ini adalah ,menyenangi materi pelajaran, dan kebutuhannya terhadap materi”.30 sedangkan menurut Aliusuf Sabri dalam bukunya Sikologi Pendidikan adalah “ yang timbul dari dalam diri seorang atau motivasi yang

28 Nasution,

asas-asas mengajar, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2000), cet. Ke-2 h. 76-77

29 Alisu Sabri,

psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Hal. 86

30 Muhibbin Syah, Psikologo Belajar, ( Jakarta: PT Logos, 1999), Hal .137


(26)

erat kaitan atau hubungan dengan tujuan belajar; missal ingin memahami, suatu konsep dan ingin memperoleh kemampuan”.31

b. Motivasi Ekstrinsik

Menurut Aliusuf Sabri dalam bukunya Sikologi Pendidikan. Motivasi Ekstrinsik adalah “motivasi yang datngnya dari luar diri individu, atau motivasi yang tidak ada kaitannya dengan tujtan belajar, seperti; belajar takut dengan guru, ingin lulus dan ingin dapat nilai tinggi”.32

Muhibbin Syah alam bukunya Psikologi Pendidikan menyatakan:

“ Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar diri individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar, contoh; pujian dan hadiah33. kemudian pemdapat ini sama dengan pendapat Nasution bahwa motivasi ekstrinsik datangnya dari pandangan luar; kareana hadiah atau penghargaan”.34

Dari berbagai definisi diatas penulis berpendapat macam-macam notivasi ini terbagi dua pertama motivasi intrinsik yang diartikan sesuatu hal yang datangnya dari dalam individu, kedua motivasi ektrinsik yang artinya sesuatu hal yang datangnya dari luar indivudu tersebut, dalam kondisi belajar baik di kelas atau tiad didalam kelas.

C.Kerangka Berfikir

Pendidikan Agama Islam merupakan hal yang sangat penting untuk menyiapkan anak dalam menjalani kehidupannya menuju masa depan. Penidikan Agama Islam yang meliputi pelajaran Akidah Akhlak, AL-Quran hadits, Sejarah dan Fiqih, penting bagi siswa, disebabkan karena bidang studi ini memberikan bekal kepada siswa untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang pendidik bila ingin mencapai tujuan pembelajaran, Ia harus membuat rencana pengajaran Dalam rencana pengajaran tersebut guru harus memilih alat mengajar,

31 Aliusuf S,

Psikolpogi Pendidikan , Berdsarkan Kurikulum Nasional, ( Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Hal. 85

32 Aliusuf S, Psikolpogi Pendidikan , Berdsarkan Kurikulum Nasional, ( Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 1996), Hal. 85

33 46 Muhibin Syah,

Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos, 1999), Hal 137


(27)

media, strategi pebelajaran dan metode. Metode merupakan hal yang sangat urgen dalam kegiatan pembelajaran. Banyak metode yang digunakan oleh seorang guru dalam kegitan bembelajaran., anataralain metode ceramah.

Metode ceramah merupakan penyampaian secara lisan pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan cara menerangkan. Diharapkan penggunaan meode ceramah ini dapat menyenangkan dan tidak membosankan sehingga dapat mendorong siswa untuk menerima, menyerap nasehat dan bimbingan yang telah diberikan sebaliknya metode ceramah dihawatirkan dapat mendatangkan kebosanan siswa dalam belajar sehingga memtikan motivasi belajar yang diperlukan.

Dengan demikian apabila seorang guru hendak menggunakan metode ceramah harus difikirkan cara-cara yang sebaik-baiknya sehingga pengajaran tersebut mendorong terciptanya motivasi yang fositif..

D. Hipotesia

Hipotesa adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan uraian diatas, maka hepotesa yang diajhukan adalah sebagai berikut:

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan metode ceramah dalam pendidikan agama Islam terhadap motivasi belajar siswa.

Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara penerapan metode ceramah dalam Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa.


(28)

BAB III

METOGOLOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksakan mulai tanggal 08 juni 2007 s/d 08 November 2007, bertempat di SMAN I Keronjo, Jl. Raya Pasar Baru, Keronjo Tangerang

B. Metode Penelitian

Sebagaimana lazimnya suatu karya ilmiyah, maka penulis dalam melakukan penelitian ini menggunkan dua metode penelitian , yaitu:

1. Kajian kepustakaan ( library Research ), yaitu dengan membaca buku serta literatur yang berhubungan dengan masalah penulis bahas.

2. Penelitian lapangan ( field research ), yaitu dalam hal ini penulis mengadakan penelitian langsung ke obyek yang diteliti.

C. Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Adapun populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMAN I Keronjo, Tangerang. Yang terdiri dari 9 kelas dengan jumbalah siswa 200 orang laki-laki dan perempuan.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel yang dimbil dari seluruh kelas adalah 30 orang yang terdiri dari kelas I dan II masing-masing-masing 15 orang . Dengan menggunakan tehnik random sampling atau sampel campur.

D. Tehnik Pengunpulan Data

Tehnik pengumpuln data.Yang dipergunakan penulis dalam penelitia ini adalah:

1. Obserbasi, yaitu denga mengadakan pengamatan dan pencatatan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki, dengan cara langsung. Di SMAN I Keronjo, Tangerang.


(29)

2. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mewawancarai pada pihak yang terkait yang dapat memberikan informasi. Yang akan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sejarah berdirinya SMAN 1 Keronjo dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa, baik itu kegiatan formal maupun informasi.

3. Angket, untuk mengumpulkan data tentang penerapan metode ceramah, dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.

E. Teknik Analisa Data dan Interprestasi Data a.Teknik Analisa Data

Setelah data-data yang diperoleh berdasarka observasi, wawancara dan angket, maka dilakukan analisa data. Berdasarkan sifat maslah dan jenis data dalam penelitian ini, maka penulis menganalisa data dengan menggunakan tehnik analisa korelasional. Tehnik analisa data korelasi adalah tehnik analisa statistic mengenai hubugan dua variable.1 Adapun rumus yang digunakan untuk memperoleh data penulis menggunakan rumus Product Moment secara operasional. Analisa yang dilakukan melalui tahap berikut:

- Mencari angka korelasi dengan menggunakan rumus rxy =

(

)(

)

(

)

][

(

)

]

[N X2 X 2 N Y2 Y 2

Y X Y N

− −

Keterangan :

rxy : Angket indeks korelasi “r” product moment N : Jumlah Responden

XY : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y

1 Anas Sujono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 1999 ),


(30)

X : Jumlah seluruh skor x

Y : Jumlah seluruh skor y.2

b.Memberikan interprestasi terhadap rxy yaitu:

- Interpretasi kasar/ sederhana yaitu dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “ r” product moment seperti dibawah ini:

Besarnya ”r” Product moment ( rxy) Interpretasi

0,00-0,20 Antara variable X dan variable Y memang terdapat korelasi, akan tetapikorelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan 0,20-0,40 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi

yang lemah atau rendah

0,40-0,70 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup

0,70-0,90 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,90-1,00 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi yang sangat kuat atu sangat tinggi

2 Anas Sujono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 1999), H 193


(31)

- Interpretasi menggunakan tebel nilai “r” yaitu: df = N-nr hasilnya dikonsultasikan pada table nilai “r” product moment dari pearson untuk df taraf signifikasi 5%.

- Mencari kontribusi variable X terhadap variable Y dengan rumus sebagai berikut: KD = r x 100%

Keterangan : KD: Kontribusi variabel X terhadap variabel Y r: Kofesien kolerasi antara variabel X dan Y


(32)

BAB IV

HASIL PENELTIAN

Data-data yang ada pada bab ini merupakan hasil penelitian yang penulis lakukan berkaitan dengan skripsi yang berjudul Pengarauh Metode Ceramah Terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa SMAN I Keronjo .

Data-data tersebut akan penulis diskripsikan secara lengkap kemudian akan penulis olah dan anlisa secara statistic sehingga diperoleh suatu kesimpulan sebagai jawaban dari permesalahan yang terdapat dalam pembahasana ini

A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Atas Negri I Keronjo

1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah Menengah Atas Negri I Keromjo

SMA Negri I keronjo merupakan salah satu dari lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan., dalam rangka pemerataan dan peningkatan pelayanan pendidikan menengah umum untuk anaka bangsa sehingga SMU harus ada di setipa kecamatan dalam hal ini di kecamatan keronjo belum ada SMU sehingga perlu didirikan dan dibuka SMU Negri keronjo. Pada saat itu di daerah keronjo belum ada SMU sehingga parah tokoh masyarakat keronjo ingin membuka SMU, mereka melihat kecamatan Balaraja dan Mauk sudah ada SMU, dua kecamatan ini tidak jauh dari kecamtam keronjo tetapi di kecamatan keronjo belum ada SMU sehingga untuk terbentuknya SMU Keronjo ini tidak lain di awali dengan kelas jauh dari SMU Negri Mauk, kemudian kepala sekolah SMU Negri Mauk menyetujuinya untuk mengadakan kelas jauh SMU untuk terbentuknya SMU Negri I Keronjo, terbentuklah kelas jauh SMU Negri Mauk, kemudian di sambut baik oleh pemerintah setempat. Terbentuk dan di sahkan oleh kepala dinas pendidikan kabupaten tangerang pada tanggal 21, bulan Juni, tahun 2002 menjadi Sekolah Menengah Atas Negri I Keronjo.


(33)

Adapun latar belakang didirikannya SMAN I Keronjo adlah sebagai berikut:

a. Mengingat di kabupaten Tangerang pada saat itu, hapir semua di kecamatan ada sekolahan SMA/SMU, maka masyarakat keronjo pun ingin maju seperti kecamatan lainnya maka terwujudlah usaha tersebut; b. Terdorong oleh kesadaran dan hasrat ingin maju dari masyarakat

keronjo dan sekitarnya , maka diusahakan agar di wilayah kecamatan keronjo sebagai ex-kawedanan dapat didirikan SMAN, yaitu SMAN I Keronjo..

c. Factor ekonomi yang menjadi perhitungan dalam usaha pendirian SMAN, keberadaan SMAN akan membawa keuntungan , diantaranya: penghematan waktu, tenaga dan biaya.

Pada mulanya guru-gurunya dari SMU Mauk, berkembanglah sekolahan tersebut sehinga sampai sekarang., sesuai dengan perkembangan zaman akhirnya sekolahan SMAN I Keronjo, mempunyai struktur sendiri, untuk kepala sekolah Bpk, Cepy Suherman S. Pd., dengan jumlah dewan guru tetap / PNS sebanyak 10 orang, sedangkan untuk guru yang tidak tetap berjumlah 20 orang . semenjak berdirinya sekiolahan SMAN I Keronjo banyak perkembngan/perubahan baik dari segi jumlah guru maupun siswanya yang semakin meningkat dari segi kualitatif dan kuantitatif. sekolan ini belum mengadakan kegiatan esktrakurikuler tetapi pada perkembangannya sekolahan ini dapat mengadakan kegiatan tersebut antaralain : pramuka , basket dan lain sebagainya.

2. Visi, Misi dan tujuan SMA Negeri I Keronjo a. Visi SMA Negeri 1 Keronjo

“ MENJADI PUSAT STUDI DAN INOVASI PENDIDIKAN BERTARAF NASIONAL DALAM BIDANG SAINS, TEKNOLOGI DAN BUDAYA” c. Misi SMA Negeri 1 Keronjo

“MEMBERIKAN PELAYANAN SECARA TEPAT DAN


(34)

BUDAYA AGAR DAPAT MENYUMBANGKAN SDM YANG BERKUALITAS KEPADA DUNIA PENDIDIKAN”

c. Tujuan SMA Negeri 1 Keronjo

1) Membentuk siswa yang berima, bertaqwa, berilmu dan terampil dalam IPTEK dan IMTAQ

2) Menghasilkan lulusan yang diterima di PTN minimal 75 % .

3. Kegiatan-kegiatnan SMA Negri I Keronjo

Kegiatan yang di adakan oleh SMA Negri I Keronjo selain proses belajar mengajar di kelas, tidak lepas dari kegiatan yang sudah diprogramkan oleh SMAN I Keronjo , kegiatan tersebut berupa kegiatan ekstrakurikuler yaitu ;

b. Paramuka

c. Palang Meraha Siswa d. Basket

e. Olahraga dan sebagainya.

Kegitan ekstrakurikuler ini, di adakan bukan pada waktu jam belajar melainkan di luar jam belajar kecuali olahraga saja yang memakai jam belajar, kegiatan-kegiatan itu diadakan pada hari sabtu atau minggu. Pembimbingnya bukan langsung guru tetapi Pembina osis dan osis, terkadang mereka mengikuti perlombaan antara sekolah atau kemah .

4. Fasilitas Sekolah

SMA Negri I Keronjo merupakan sekolah menengah tingkat atas yang belum lama ada di kecamatan keronjo ( 2002 ). Oleh karena itu tidak mengejutkan bila kemudian sekolah ini dikatagorikan “ SMA BARU ”. indikasinya bisa dilihat dari sarana dan fasilitas yang ada. Mengenai sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh SMA Negri I Keronjo dapat dilihat pada table di bawaha ini:


(35)

Table 2 Fasilitas sekolah

No Nama Ruang/Bangunan Banyaknya

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Ruang Belajar Ruang Kantor Ruang Perpustakaan Tempat Ibadah Lapangan Olah Raga Laboraturium Kantin Ruangan Osis Kamar mandi/wc Ruang Kepala sekolah Ruang TU Ruang Dapur Ruang Piket Klinik Kesehatan 6 lokal 1 lokal 1 lokal 1 buah 1 buah 1 buah Tidak ada 1 lokal 2 lokal 1 Buah 1 buah Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Melihat tabel di atas tampaknya tidak salah bila dikatakan bahwa sarana dan fasilitas yang dimiliki SMA Negri I Keronjo sedikit kurang memadai. Walaupun demikian, kondisi ini sangat mendukung bagi para siswa untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Yang penting dapat menciptakan iklim yang harmonis dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Walaupun ada fasilitas yang belum ada tetapi tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar di kelas karena harus disadari bahwa kondisi saran dan fasilitas merupakan hal yang menunjang kegiatan belajar mengaja


(36)

5. Struktur Organisasi

SMAN I Keronjo dipinpin oleh kepala sekolah bernama Bpk. Cepy Suherman yang dibantu oleh tiga orang wakil yang masing-masing memiliki tugas tersendiri. Adapun secara steruktur adalah sebagai berikut:

Kepala Sekolah : H.Cepy Suherman Ketua Komire Sekolah : Drs. Sulaiman Waka Bid. Kurukulum : Subagio, S. Pd

Waka Bid. Kesiswaan : Mohammad Nasuki, S. Pd Waka Bid. Sarpras : Adio Wiguna, S. Pd Koordinator TU : H. Amin

Apabila steruktur organisasi SMAN I Keronjo ini digambarkan dengan bagan adalah sebagai berikut:

KEPSEK

H. Cepy Suherman, S. Pd

KOMITE Drs. Sulaiman

Koor. TU H. Amin

Waka Bid. Kurukulum Subagio, S. Pd

Waka Bid. Kesiswaan

Mohammad Nasuki, S. Pd Waka Bid. Sarpras Adio Wiguna, S. Pd


(37)

6. Keadaan Guru , Murid dan Karyawan a. Keadaan Guru

Menurut Bapak H. Amin ( Kord. TU ), bawaha keadaan guru ketika awal berdiri SMAN I Keronjo berjumlah 16 orang yang terbagi 5 guru tetap, 5 guru tidak tetap yakni dari SMU Mauk, karyawan 4 orang, yang terbagi atas 2 orang tenaga tata usaha dan 2 orang tenaga pesuruh. Siswa berjumlah 60 orang.

Pada perkembangan sampai sekarang, keadaan guru, karyawan, dan murid baik segi kwantitas maupun dari segi kualitas sudah mengalami peningkatan. Bila dilihat dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Cecep Suherman S.Pd ( Kepala Sekolah ), beliau memaparkan berdasarkan tabel-tabel yang berada di ruangannya. Secara ringkas penulis sajikan tabel-tabel ini.

Tabel 3

Keadaan Guru Tetap dan PNS SMA Negri I Keronjo

No Nama Jabatan Pendidikan Bidang Setudi Lulusan

1. Cepy Suherman, S.Pd Kepl. Sekolah UNIS Ekonomi 2001

2. Subagio, S.Pd Wkl.kspek Uhamka Sejarah 1997

3. A. Gozali, S.Ag Guru IAIN/JKT PAI 1994

4. Kamsono, S.Pd Guru UNIS IPS 1994

5. Hanifah, S.Pd Guru UPI Biologi 2000

6. M. Nasuki, S.Pd Guru Uhamka B. Inggris 1999

7. Adi Wiguna Guru UNJ Olah Raga 2001

8. Yayah Khaeriah, S.Ag Guru UNISBA PAI 2001

9. Supriyadi, S.Ag Guru STKIP Siliwangi IPS 2003


(38)

Tabel 4

Keadaan Guru Tidak Tetap SMA Negri I Keronjo

No Nama Jabatan Pendidikan Bidang Setadi Lulusan

1. Ai Sri Rahayau, S.Pd Guru UPI Bandung KIMIA 2000

2. Deni Darmawan, S.Pd Guru UNTIRTA Sejarah, Antropologi

2001

3. Dedi Ruskendi, S.P Guru UNIDA Bogor Biologi, Ekonomi 1994 4. Ishak Basri, S.A.g Guru STAIN Serang Tatanegara 1998

5. A. Sumarkondi, S.Pd Guru UMJ/JKT Sosiologi 1998

6. Khalilul Rahman, S.Pd Guru UNJ/JKT Matematika 2005

7. Syamsul Maarif, Guru SMA Seni 1990

8. Ropik, SE Guru UNDAR Jombang Akuntansi 2002

9. Omah Musawamah, S.Pd Guru UNJ/JKT Bhs. Astra

Indonesia

2000

10. Santibi, SH.i Guru STAI Sslahuddin Al-Ayubi Jkt

Fisika 2002

11. Sam’un, S.Pd.I Guru STAIN Serang Bhs. Inggris 2003

12. Holid, S.Pd Guru Univ Darul Ulum Jombang

BK/BP 2002

13. M. Fathoni Abus Salam S.Pd

Guru UN. INDRAPASTA PGRI Jkt

Matematika 2005

14. Zanah Priyanni, S.Pd Guru Univ. 11 Maret Bhs.& Sastra Indonesia

2004

15 Herawati, S.pD Guru Univ. Negri Padang Kimia 2000

16. Nasep Ino, ST Guru Univ. Langlang Buana Bdg

ITK 1999

17. Rina Nurwlandari, S.Pd Guru UN. Assyafi’iyah Jkt BP/BK 2006

18. Abdul Rauf, S.Pd Guru UPI Pen. PPKN 2004

19. Maliah, S.Pd Guru UIN JKT Matematika 2006


(39)

Melihat dari latar belakang Akademis dari para guru yang mengajar di SMA Negri I Keronjo mayoritas lulusan S I, ini menunjukan bahwa sekolahan ini sangat slektif dalam memilih tenaga pengajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan hasil observasi, terbukti dari pendistribusian job description para guru demikian rapih, suatu bidang yang ditangani betul-betul oleh guru-guru yang memang berkompeten dan sesuai dengan kelulusan mereka. Melihat kondisi seperti ini tentunya sangat mendukung bagi peningkatan kualitas akademis para siswany dalam menebus saringan Ujian Masuk Perguruan Tinggi ( UMPTN ).

b. Keadaan Siswa

Tabel 5

Keadaan siswa SMA Negri I Keronjo Jumlah Murid

Kelas

Laki-Laki Perempuan

Jumlah Ketrangan

I 49 52 101 4 Kelas

II 43 49 92 3 Kelas

II 41 49 90 4 Kelas

Julmah 283 Kelas

Melihat keadaan dari jumlah murid di atas, terlihat bahwa sekolah tersebut termasuk dalam katagori “maju” karena keadaannya berada di kecamatan dari segi keadaan muridnya. Sehingga kapasitas kelas yang ada tidak dapat menumpang keseluruhan murid yang ada. Untuk mengulangi kondisi tersebut pihak sekolah mengambil inisiatif atau jalan keluar dengan mengalihkan murid kelas tiga masuk siang, karena ruangan kelas masih sedikit.


(40)

d. Keadaan Karyawan

Tabel 6 Data karyawan

No Jenis Pekrejaan Pendidikan Jumlah 1.

2. 3.

Tata Usaha

Petugas Kebersihan Satpam

SMU/SMA SD/MTS MTS

4 2 1

7

Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa SMAN I Keronjo memiliki karyawan sebanyak 7 orang, dengan perincian: 4 ( empat ) orang pegawai TU, 2 ( dua ) orang petugas kebersihan, dan 1 ( satu ) orang satpam. Dan semuanya memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda.

B. DISKRIPSI DATA

Pada bab sebelumnya penulis telah kemukakan bahwa tehknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyususnan skripsi ini adalah dengan observasi, wawancara dan angket, yaitu untuk memperoleh data atau informasi tentang Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Motivasi Belajar PAI.

Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait antara wakil kepala sekolah didang kurikulum dan guru bidang setudy Pendidikan Agama Islam. Adapun pertanyaannya yang diajukan berkaitan dengan Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Motivasi belajar siswa.

Angket disusun berdasarkan pokok penelitian dan indicator dari variabel yang diteliti tentang pandangan siswa metode ceramah yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar, apakah ada pengaruh./hubungan metode ceramah terhadap motivasi belajar siswa. Dimana angket terdiri dari 20 pertanyaan, 10 pertanyaan pertama mengenai metode ceramah dengan motivasi instrinsik belajar siswa dan 10 pertanyaan berikutnya mengenai metode cermaha dengan motivasi ekstrinsik belajar siswa SMA Negri I Keronjo. Data-data tersebut penulis disajikan dalam bentuk tabel saebagai berikut:


(41)

Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Motivasi Instrinsik Belajar Siswa Tabel 7

1. Merasa jenuh bila belajar, guru yang menjelaskan materi pelajaran dengan suara yang pas-pasan

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

6 12 12 0

20 % 40 % 40 % 0 %

Tabel tersebut menunjukan ( 20 %) siswa yang menjawab sangat setuju merasa jenuh bila belajar, guru yang menjelaskan materi pelajaran dengan suara pas-pasan, sedangkan yang menjawab setuju dan tidak setuju sama ( 12 % ) dan ( 0 % ) yang tidak sangat setuju

Tabel 8

2. Merasa ingin maju dan berhasil karena termotivasi oleh guru yang mengajarkan memotivasi

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

24 2 4 0

80 % 6 % 14 % 0 %

Pada tabel diatas menunjukan bahwa ( 24 % ) siswa yang menjawab sangat setuju, mersa ingin maju dan berhasil karena termotivasi oleh guru yang mengajar memotivasi, sdeangkan ( 6 % ) siswa yang menjawab setuju dan tidak setuju ( 14 % ).


(42)

Tabel 9

3. Anda mengikuti pelajaran PAI masuk tepat waktu karena guru yang menyampaikan materi pelajaran sangat jelas dan menyenangkan

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

0 12 15 2 0 % 44 % 50 % 6 %

Data diatas menunjukan yang menjawab setuju ( 44 % ) dan yang menjawab tidak setuju ( 50 % ) berart siswa trata-rata menjawab tidak setuju sedangkan yang menjawab sangat tidak setuju ( 6 % ).siswa ratra-rata menjawab tidak setuju dengan mengikuti pelajaran PAI masuk tepat waktu karena guru yang menyampaikan materi pelajaran sangat jelas dan menyenangkan.

Tabel 10

4. Anda selalu memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi pelajaran dengan suara yang sedang dan lantang

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

12 18 0 0 40 % 60 % 0 % 0 %

Dari tabel tersebut menunjukan siswa yang menjawab sangat setuju ( 40 % ) dan yang menjawab setuju ( 60 %). Data ini menujukan kalau siswa lebih setuju jika belajar memeperhatikan guru yang sedang memberi materi dengan suara sedang dan lantang.


(43)

Tabel 11

5. Inisiatif sendiri dalam menyelesaikan tugas dari guru F % Sangat Setuju

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

24 4 2 0

80 % 14 % 6 % 0 %

Pada data diatas menunjukan (80 % ) siswa yang menjawab sangat setuju jika ada pekerjaan dari guru inisiatif sendiri dalam menyelsaikannya sedangkan untuk sangat setuju ( 14 % ) dan tidak setuju ( 6 % )

Tabel 12

6. Rajin belajar agar cit-cita tercapai karena termotivasi oleh guru yang menyenangkan

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

8 20 2 0

28 % 66 % 6 % 0 %

Pada data di atas menunjukan siswa sangat setuju jika rajin belajar agar cita-cita tercapai karena termotivaasi oleh guru yang menyenangkan dengan angka ( 28 % ), tetapi ( 66 % ) siswa hampir rata-rata menjawab setuju saja sedangkan ( 6 % ) yang menjawab tidak setuju.


(44)

Tabel 13

7. Termotivasi mendengar guru yang menjelaskan materi dengan jelas untuk masa depan yang cemerlang

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

7 18 3 1 27 % 60 % 10 % 3 %

Dari data di atas menunjukan bahwa ( 27 % ) siswa menjawab sangat setuju ( 60 % ) siswa yang menjwab setuju lebih besar angkanya sedangkan yang menjawab tidak setuju ( 10 % ) dan sangat tidak setuju (3 % ). Siswa kebanyakan menjawab sangat setuju dengan termotivasi mendengar guru yang menjelaskan materi dengan jelas untuk masa depan yang cemerlang

Tabel 14

8. Selalu mendengarkan penjelasan dari guru dengan suara bervariasi, karea ingin mendapatkan pengetahuan

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

14 12 4 0 46 % 40 % 14 % 0 %

Dari data diatas menunjukan ( 46 % ) yang menjawab sangat setuju sedangkan yang menjawab setuju ( 40 % ) dan yang menjawab tidak setuju (14 % ). Dari data tersebut menunjukan bahwa siswa rata-rata menjwab sangat setuju selalu mendengarkan guru yang menjelaskan dengan suara yang bervariasi.


(45)

Tabel 15

9. Ingin bertambah ilmu pengetahuan anda selalu bertanya kepada guru yang menjelaskan dengan secara lisan

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

3 14 13 0

10 % 46 % 44 % 0 %

Pada data diatas menunjukan bahwa sangat sauju ( 10 % ), sedangkan yang setuju ingin bertambah ilmu pengetahuan anda selalu bertanya kepada guru yang menjelaskan dengan secra lisan dengan angka ( 46 %) dan yang menjawab tidak setuju ( 44 % ).

Tabel 16

10. Rajin membaca buku agar bertambah keilmuan karena guru yang sering memberi nasehat

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

4 13 13 0

12 % 44 % 44 % 0 %

Pada data diatas menunjukan (12 % ) siswa yang menjawab sangat setuju dan yang menjawab setuju (44 % ) dan tidak setuju seimbang angkanya yaitu (44 %). Jika rajin membaca buku agar bertambah keilmiuan karena guru yang sering memberi nasehat.


(46)

Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Motivasi Belajar Ekstrinsik Belajar PAI Siswa SAMN I Keronjo

Tabel 17

1. Sering membaca buku terlebih dahulu sebelum belajar di dalam kelas karena ingin mendapatkan perestasi dan hadiah

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

4 14 9 3 13 % 46 % 31 % 10 %

Dari data diatas menunjukan bahwa (13 %) siswa yang menjawab sangat setuju (46 % ) siswa yang menjawab setuju lebih banyak . Sering membaca buku terlebih dahulu sebelum belajar di dalam kelas karena ingin mendapatkan perestasi dan hadiah dan ( 31 % ) siswa yang menjawab tidak setuju sedangkan yang sangat tidak setuju ( 10 %).

Tabel 19

2. Rajin belajar sebelum esok tiba karena ingin daptkan hadiah dari guru yang mengajar

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

5 16 9 0 16 % 53 % 31 % 0 %

Dari data di atas menunukan bahwa ( 16 %) Siswa yang menjawab sangat setuju sedangkan paling banyak siswa menjawab setuju jika rajin belajar sebelum esok tiba karena ingin dapatkan hadiah dari guru yang mengajar ( 53 % ) dan siswa yang mwnjawab tidak setuju ( 31 %).


(47)

Tabel 19

3. Bertanya kepada guru yang menjelaskan secara lisan karena ingin teman-teman memuji kamu

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

3 14 10 3 10 % 46 % 34 % 10 %

Pada data diatas hanya ( 10 % ) siswa yang menjawab sangat setuju dan yang menjawab setuju justru lebih banyak ( 46 % ) sedangkan untuk yang menjawab tidak setuju ( 34 % ) dan yang menjawab sangat tidak setuju ( 10 % ) siswa keseringan bertanya dan yang menjawab satuju lebih banyak yaitu bertanya kepada guru yang menjelaskan secara lisan karena ingin teman-teman memuji kamu.

Tabel 20

4. Kadang-kadang menjawab pertanyan dari guru ingin mendapat pujian dari guru

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

0 13 14 3 0 % 44 % 46 % 1 0 %

Dari data diatas menunjukan siswa menjawab setuju ( 44 % ) sedangkan yang menjawab tidak setuju ( 46 %) dan yang tidak setuju (10 % ), dilihat dari data ini menunjukan hampir seimbang antara yang menjawab setuju dengan tidak setuju, siswa yang kadang-kadang menjawab pertanyan dari guru ingin mendapat pujian dari guru.


(48)

Tabel. 21

5. Masuk kelas tepat waktu karena guru yang mengajar menyenangkan dan jelas dalam menjelaskan

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

3 20 3 4 10 % 67 % 10 % 13 %

Data diats menunjuka bahwa ( 10 % ) siswa yang menjawab sangat setuju ( 67 % ) siswa lebih banyak menjawab setuju, masuk kelas tepat waktu karena guru yang mengajar menyenangkan dan jelas dalam menjelaskan, dan yang menjawab tidak setuju ( 10 %) sama dengan siswa menjawab sangat setuju sedangkan untuk yang menjawab sangat tidak setuju ( 13 % )

Tabel 22

6. Rajin mengerjakan tugas karena takut dengan guru yang sangat tegas ketika menjelaskan materi pelajaran

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

0 18 19 3 0 % 60 % 30 % 10 %

Data diatas menunjukan bahwa siswa yang menjawab setuju ( 60 % ), dan yang ( 30 % ) siswa yang menjawab tidak setuju, rajin mengerjakan tugas karena takut dengan guru yang sangat tegas ketika menjelaskan materi pelajaran sedangkan ( 10 %) untuk siswa yang menjawab sangat tidak setuju.


(49)

Tabel. 23

7. Rajin masuk kelas dan tidak suka terlambat karena takut di jemur

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

21 9 0 0 70 % 30 % 0% 0 %

Dari data diatas menunjukan bahwa ( 70 % ) siswa menjawab sangat setju untuk raijn masuk kelas dan tidak suka terlambat karena takut di jemur sedangkan yang menjawab setuju ( 30 % )

Tabel 24.

8.Sering memperhatikan guru yang sedang menyampaikan karena takut ditegur guru yang mengajar dengan suara yang tegas ketika memberi materi

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

14 13 3 0 46 % 44 % 10 % 0 %

Dari data diatas menunjukan bahwa ( 46 % ) siswa yang menjawab sangat setuju lebih banyak, sering memperhatikan guru yang sedang menyampaikan karena takut ditegur guru yang mengajar dengan suara yang tegas ketika memberi materi dan yang menjawab (44 % ) siswa yang menjawab setuju sedangkan yang menjawab tidak setuju ( 10 % ).


(50)

Tabel. 25

9. Rajin belajar agar naik kelas dan mendapatkan perhatian dari guru yang sering memeberi motivasi

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

3 21 6 0 10 % 70 % 20 % 0 %

Dari data idatas menunjukan bahwa ( 10 %) siswa yang menjawab sangat setuju dan yang menjawab setuju ( 70 %) jadi secara tidak langsung siswa lebih banyak menjawab setuju dan yang menjawab tidak setuju ( 20 % ), dari data tersebut sudah jelas kebanyakan siswa , sering memperhatikan guru yang sedang menyampaikan karena takut ditegur guru yang mengajar dengan suara yang tegas ketika memberi materi.

Tabel 26

10. Bersunguh-sungguh dalam belajar karena ingin naik kelas

F %

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

2 6 22 0 7 % 20 % 73 % 0 %

Dari data diatas menunjukan bahwa hanya (7 % ) siswa yang mwnjawab sangat setuju dan yang menjawab setuju ( 20 % ) sedangkan yang menjawab tidak setuju lebih banyak (73 % ), dari siswa yang bersunguh-sungguh dalam belajar karena ingin naik kelas.


(51)

C. Analisa dan Interpretasi Data

Analisa data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk memberi arti dan makna dalam menjawab masalah penelitian. Langkah awal dalam menganalisa data adalah proses kualifikasi data atau memberi nilai terhadap jawaban angket, mengenai pengaruh metode ceramah ( X ) dan motivasi belajar siswa( Y ).

Untuk mengetahui pandangan siswa tentang metode ceramah yang digunakan oleh seorang guru ketika memberi pelajaran PAI apakah berpengaruh terhadap motivasi belajar PAI siswa, dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 27

Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Motivasi Belajar Instrinsik Belajar Siswa

No Responden

Nilai

1. 33

2. 33

3. 29

4. 29

5. 28

6. 32

7. 34

8. 28

9. 29

10. 24

11. 32

12. 28

13. 29

14. 29

15. 26


(52)

17 31

18. 29

19. 29

20. 29

21. 29

22. 25

23. 28

24. 31

25. 31

26. 29

27. 29

28. 29

29. 30

30 30

Jumlah 881

Untuk mengetahui nilai rata-rata metode cermah terhadap motivasi belajar siswa yang akan memberikan suatu jawaban. Penulis dengan menggunakan rumus:

Mx = x N Mx : Mean

x : Jumlah Nilai Variabel x N : Number of Cases Mx: = 881 = 29 30

Niali rata-rata metode ceramah terhadap motivasi instrinsik belajar siswa 29, untuk nilai yang tertibggi adalah 34


(53)

Sedangkan untuk mengetahui tinggi rendahnya pencapaian metode ceramah terhadap motivasi instrinsik belajar PAI siswa SMAN I Keronjo, maka penulis menggunakan table distribusi frekuensi data kelompok. Dalam membuat table distribusi frekuensi data kelompokan perlu ditempuh cara dan langkah sebagai berikut:

a. Mencari Highest Score (H) dan Lowest Score (L), dari data angket diperoleh H=34, dan L=24

b. Menetap luas penyebaran yang ada atau mencari banyaknya nilai, mulai dari nilai terendah sampai dengan nilai tertinggi, yang bias disebut total range atau sering desebut dengan range saja dan diberi lambing dengan huruf R, dengan menggunakan rumus:

R=H-L+1 Keterangan: R = Total Range

H = Higgest Score (Nilai Tertinggi) L = Higgest Score ( Nialia Terendah) 1 = Bilangan Konstan

Jadi telah diketahui H = 34 dan L = 24 maka dengan judanh dapat diperoleh R, yaitu; R = 34-24+1= 11

c. Menetapakan besar atau luasnya kelompoknya data untuk mudah masing-masing kelompok data atau disebut juga interval, dalam menetapkan interval ini penulis menggunakan aturan struggest rumus:

d. K= 1 + 3.3. log n Kterangan:

K= Banyknya Kelas

1 + 3.3. log = Bilangan Konstan n = Banyaknya data (frekuensi) K= 1 + 3.3. log 30

K = 1 + 3.3. 1.477 K = 6.39 = 6.4


(54)

R P = K

P= 11 = 1.7 6.4

Untuk lebuh jelasnya data tingkat efektivitas metode ceramah terhadap motivsi instrinsik belajar PAI siswa dapat dilihat table berikut:

Table

Distribusi Tentang Tingkata Efektivitas Metode Ceramah Terhadap Motivasi Belajar

Interval Frekuensi Porsentase Tingkat Efektivitas

34 - 31 8 26.6 % Sangat Efektif

30 – 27 19 63.4% Efektif

26 – 24 3 10 % Kurang Efektif

Jumlah 30 100 %

Dari perolehan niali diatas dapat dilihat katagorisasi timgkat efektifitas metode cermah terhadap motivasi instrinsik pada belajar PAI siswa di SMAN I Keronjo

Yang bernilai 34 – 31 katagori sangat efektif dan ini diperoleh siswa sebanyak 8 oarang.

Yang bernialai 30 – 27 katagori efektif dan ini diperoleh siswa sebanyak 19 oarang.

Yang bernialai 30 – 27 katagori kurang efektif dan ini diperoleh siswa sebanyak 3 oarang.

Dengan demikian dapat mengetahui pencapaian metode cermah terhadap motivasi instrinsik pada belajar PAI siswa di SMAN I Keronjo pada taraf efektif, karena nilai diperoleh dari mayorritas siswa yang berjumlah 19 orang dari 30 siswa yang menjadi sample penelitian.tes yang disebarkan kepada siswa yang menjadi responden


(55)

Tabel 28

Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Motivasi Belajar Ekstrinsik Belajar Siswa

No Responden

Nilai

1. 33

2. 28

3. 28

4. 29

5. 29

6. 26

7. 31

8. 31

9. 30

10. 25

11. 33

12. 29

13. 27

14. 30

15. 29

16. 30

17 26

18. 28

19. 31

20. 22

21. 23

22. 26

23. 25


(56)

25. 25

26. 29

27. 27

28. 24

29. 28

30 29

Jumlah 837

Untuk mengetahui nilai rata-rata metode cermah terhadap motivasi belajar siswa yang akan memberikan suatu jawaban. Penulis dengan menggunakan rumus:

Mx = x N Mx : Mean

x : Jumlah Nilai Variabel x N : Number of Cases Mx: = 837 = 27 30

Niali rata-rata metode ceramah terhadap motivasi ekstrinsik belajar siswa 27, untuk nilai yang tertibagi adalah 33.

Sedengkan untuk mengetahui tinggi rendahnya pencapaian metode ceramah terhadap motivasi instrinsik belajar PAI siswa SMAN I Keronjo, maka penulis menggunakan table distribusi frekuensi data kelompok. Dalam membuat table distribusi frekuensi data kelompokan perlu ditempuh cara dan langkah sebagai berikut:

a. Mencari Highest Score (H) dan Lowest Score (L), dari data angket diperoleh H=33, dan L=22

b. Menetap luas penyebaran yang ada atau mencari banyaknya nilai, mulai dari nilai terendah sampai dengan nilai tertinggi, yang bias disebut total range atau sering desebut dengan range saja dan diberi lambing dengan huruf R, dengan menggunakan rumus:


(57)

R=H-L+1 Keterangan: R = Total Range

H = Higgest Score (Nilai Tertinggi) L = Higgest Score ( Nialia Terendah) 1 = Bilangan Konstan

Jadi telah diketahui H = 33 dan L = 22 maka dengan judanh dapat diperoleh R, yaitu; R = 33-22+1= 12

c. Menetapakan besar atau luasnya kelompoknya data untuk mudah masing-masing kelompok data atau disebut juga interval, dalam menetapkan interval ini penulis menggunakan aturan struggest rumus:

d. K= 1 + 3.3. log n

Kterangan:

K= Banyknya Kelas

1 + 3.3. log = Bilangan Konstan n = Banyaknya data (frekuensi) K= 1 + 3.3. log 30

K = 1 + 3.3. 1.477 K = 6.39 = 6.4

R P = K P= 12 = 1.9

6.4

untuk lebuh jelasnya data tingkat efektivitas metode ceramah terhadap motivsi instrinsik bel;ajar PAI siswa dapat dilihat table berikut:


(58)

Table

Distribusi Tentant Tingkata Efektivitas Metode Ceramah Terhadap Motivasi Belajar

Interval Frekuensi Porsentase Tingkat Efektivitas

34 – 30 8 26.6 % Sangat Efektif

29 – 26 16 53.4% Efektif

25 – 22 6 20 % Kurang Efektif

Jumlah 30 100 %

Dari perolehan niali diatas dapat dilihat katagorisasi timgkat efektifitas metode cermah terhadap motivasi instrinsik pada belajar PAI siswa di SMAN I

Keronjo

Yang bernilai 33 – 30 katagori sangat efektif dan ini diperoleh siswa sebanyak 8 oarang.

Yang bernialai 29 – 26 katagori efektif dan ini diperoleh siswa sebanyak 19 oarang.

Yang bernialai 25 – 22 katagori kurang efektif dan ini diperoleh siswa sebanyak 3 oarang.

Dengan demikian dapat mengetahui pencapaian metode cermah terhadap motivasi instrinsik pada belajar PAI siswa di SMAN I Keronjo pada taraf efektif, karena nilai diperoleh dari mayorritas siswa yang berjumlah 16 orang dari 30 siswa yang menjadi sample penelitian.

Kemudian untuk mengetahui korelasi anatara metode ceramah dan motivasi belajar siswa, penulis menggunakan rumus product moment dapat mencari indeks korelasi, dengan memasukan data yang diperoleh dan dengan langkah-langkah perhitungan dapat pada tabel berikut ini.


(59)

Table 29

Uji Korelasi Antara Metode Ceramah Terhadap Motivasi Belajar Siswa No

Responden

X Y XY X2 Y2

1. 33 33 1089 1089 1089

2. 33 28 924 1089 784

3. 29 28 812 841 784

4. 29 29 841 841 841

5. 28 29 812 784 841

6. 32 26 832 1024 676

7. 34 31 1080 1156 961

8. 28 31 860 784 961

9. 29 30 878 841 900

10. 24 25 600 576 625

11. 32 33 1056 1024 1089

12. 28 29 812 784 841

13. 29 27 783 841 729

14. 29 30 870 841 900

15. 26 29 754 676 841

16. 29 30 870 841 900

17. 31 26 806 961 676

18. 29 28 812 841 784

19. 29 31 899 841 961

20. 29 22 638 841 484

21. 29 23 667 841 529

22. 25 26 650 625 676

23. 28 25 700 784 625

24. 31 26 806 961 676

25. 31 25 775 961 625


(60)

27. 29 27 782 841 729

28. 29 24 696 841 576

29. 30 28 840 900 784

31. 30 29 870 900 841

Jumlah 881 837 23979 26011 23569

Dari table diatas, maka dapat dicari data koefisien korelasi sebagai berikut: Rxy = N. XY ( X ) ( Y)___________

[N. X – ( X) ] [ N. Y- ( Y) ]

= _30 . 24765 – 881. 837________________ [ 30. 26011- 776161 ] [ 30. 23569-700569] = 742950 - 737377

780330 = 5553 27012669 = 5553

520602237797 = 1,06

Dari perhitungan diatas angka korelasi anatara variable x dan variabel Y bertanda fositif dengan memperhatikan besarnya Rxy yang di peroleh 1,06 yang dibulatkan menjadfi 1,0

Apabila hasil tersebut diinterpretsikan secara kasar/ sederhana dengan mencocokan hasil perhitungan angka indeks korelasi “r” prodct moment, hasilnya adalah 1,06 yang terletak antra 0,90-1.00 yang menunjuukan korelasi antra variable X dan variable Y dalah termsuk korelasi yang fositif dan sangat kuat.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifakan ataukah tidak, hasil perhitungan dibandingkan dengan “r” tabel. Dan sebelum itu terlebih dahulu dicari derajat kehabsahannya atau df ( degrees of freedom ) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(1)

mengajar berjalan dengan tidak baik. Sehingga tujuan yang diinginkan tidak tercapai dalam belajar. Jadi motivasi itu sangat penting.

2. Metode yang saya gunakan untuk menumbuhkan minat atau motivasi yang fositif, saya menggunakan dengan dua metode, tetapi sebaiknya sebeleum menggunakan metode tertentu harus melihat atau memperhatikan materi yang akan disampaikan, sehingga siswa dalam belajar lebih asik dan bersemangat untuk belajar.

3. Ketika saya menemukan siswa yang tidak mempunyai semangat belajar, yang saya lakukan, pertma saya dekati siswa tersebut kemudian secara perlahan-lahan saya menanyakan apa yang kamu inginkan dan apa ada masalah, ketika siswa sudah mulai bercerita baru saya kasi motivasi atau nasehat yang membuat siswa bangkit dan lebih bersemangat lagi dalam belajar.

4. Yang saya lakukan untuk meningkatkan motivsi atau semngat siswa adalah dengan sering mengadakan sering, meberi nasehat

5. Usahaya saya untuk menciptakan komunikasi yang harmonis dengan siswa kalau untuk peribadi saya sendiri, ketka saya mengajar saya beusaha tidak trlalu keras dan kasar terhadap anak murid, saya usahakan seramah mungkin, tidak hany didalam kelas saj tetapi di luar kelaspun saya berusaha seperti kitu. Ya kalau ketemu di luar seperti di jalan maka tidak segan-segan saya menyapanya, dan menanyakan, kabar dan perkembangan siswa tersebut.


(2)

LAMPIRAN 7

BERITA WAWANCARA DENGAN GURU WAIL KEPALA BIDANG KURIKULUM

Hari/Tanggal : Jumat, 24 November 2007

Intrviewee : Subagio, S. Pd

Jabatan : Wakil Bidg Kurikulum

Pertanyaan-pertanyaan:

1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang peranan motivasi dalam pencapaian kurikulum?

2. Menurut bapak metode apakah yang dapat menumbuhkan minat siswa dalam belajar?

3. Bagaimana pendapat bapak tentang metode ceramah, hubungannya dengan motivasi belajar siswa?

4. Apakah yang Bapak/Ibu lakukan untuk menciptakan komunikasi yang harmonis dengan siswa?

5. Apa usul bapak tentang pengaruh metode ceramah agar tidak menimbulkan pengaruh yang negaitf terhadap motivasi belajar siswa

Jawaban:

1. Peranan motivasi dalam pencapaian kurikulum menurut saya adalah motivasi nerupakan memegang pernan yang sngat penting dalam pencapaian kurikulum dengn adanya motivasi siswa dapat belajar dengan baik dan dengan motivasi guru untuk menyusun kurikulum dapat tercapai dengan baik. Dengan motivasi


(3)

siswa dapat niali baik dan tujuan yang sudah menjadi patokan kurikulum dapat tercapa.

2. Yang dapat menumbuhkan minat atau motivasi yang fositif adalah dengan menggunakan dengan dua metode, tetapi sebaiknya sebeleum menggunakan metode tertentu harus melihat atau memperhatikan materi yang akan disampaikan, sehingga siswa tidak mersakan kejenuhan dan kebosanan dalam belajar, dan siswa merasa lebih asik dan bersemangat untuk belajar.

3. Menurut saya, metode ceramah dengan motivasi, metode ceramah ini metode yang sudah lama alias kuno tetapi walaupun demikian metode ceramah samapai sekarang masih tetap digunukan oleh para guru yang sedeng memberi pelajaran, hubungannya dengan motivasi dalam penggnan metode ini harus memperhatikan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika guru ingin menggunakan metode ceramah, antaralain: keadaan siswa, materi, dan dalam penggunaan metode ceramah harus dengan suara yang jelas, dan lemah lembut.

4. Usahaya saya untuk menciptakan komunikasi yang harmonis dengan siswa kalau untuk peribadi saya sendiri, ketka saya mengajar saya beusaha tidak trlalu keras dan kasar terhadap anak murid, saya usahakan seramah mungkin, tidak hany didalam kelas saj tetapi di luar kelaspun saya berusaha seperti kitu. Ya kalau ketemu edi luar sepoerti di jalan maka tidak segan-segan saya menyapanya, dan menanyakan, kabar dan perkembangan siswa tersebut. 5. Usul saya jika guru ingin menggunakan metode ceramah maka harus dengan


(4)

dengan metode yang laian, artinya guru tidak hanya menggunakan metode ceramah saja tetapi harus menggunakan metode yang lainnya.


(5)

LAMPIRAN 8

BERITA OBSERVASI Pertanyaan-pertanyaan:

1. Melihat Struktur Organisasi di ruang tata usaha, ( data statistik ) SMAN 1 Keronjo

2. Melihat jumlah guru, tenaga administratif dan siswa, ( data statistik ) SMAN I Keronjo

3. Melihat sarana dan prasarana yang dimiliki SMAN 1 Keronjo ini

4. Melihat kegiatan-kegiatan, melalui mading, kegiatan pramuka dan lain-lain yang ada di SMAN 1 Keronjo untuk siswa di luar jam pelajaran

5. Melihat kegiatan belajar mengajar di kelas pelajaran PAI, hubungan antara metode ceramah dengan motivasi.


(6)