Proses pencucian Proses pengeringan

commit to user 8

B. Proses Produksi Kacang Sangrai

Kacang sangrai adalah salah satu bentuk olahan kacang tanah yang cukup sederhana. Dalam pembuatan kacang sangrai melalui beberapa tahap proses yaitu proses pencucian, proses sortasi, proses pengeringan, proses sangrai, proses pendinginan dan yang terakhir proses pengemasan. Proses pembuatan kacang sangrai dilakukan dengan menggunakan pasir yang berfungsi menghomogenkan panas dan media panas dari bara api agar kacang tidak mudah gosong. Adapun tahap proses pembuatan kacang sangrai dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 . Diagram Alir Proses Pembuatan Kacang Sangrai Tahapan proses pembuatan kacang sangrai adalah sebagai berikut:

1. Proses pencucian

Proses pencucian adalah suatu tindakan untuk menghilangkan kotoran dari bahan yang dibersihkan. Pembersih yang digunakan biasanya yaitu air, alkohol, sabun, dan bahan- bahan kimia lain yang sifatnya membersihkan Anonim a , 2010. Menurut Sudarmaji 1989 sumber air yang dapat dengan mudah diperoleh akan mempermudah dalam Pencucian Sortasi Pengeringan Penyangraian Pengemasan Kacang Tanah Kacang Sangrai commit to user 9 keberlangsungan suatu usaha. Misalnya digunakan untuk pencucian, bahan baku proses, pembentukan uap, sterilisasi, dan pencucian sisa bahan. Terutama dalam proses bahan makanan, air yang dipergunakan memerlukan persyaratan yang lebih tinggi. Syarat air yang digunakan dalam pengolahan makanan sama dengan persyaratan air minum, yaitu tidak mengandung pathogen, tanpa bau, tanpa rasa yang tidak dikehendaki, dan tanpa warna.

2. Proses pengeringan

Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara simultan, yang memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan, yang dikeringkan oleh media pengering yang biasanya berupa panas. Tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. Dengan demikian bahan yang dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang lebih lama Hudaya, 2000. Pada umumnya pengeringan drying zat padat berarti pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisi zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima. Kandungan zat cair di dalam bahan yang dikeringkan berbeda dari satu bahan ke bahan lain. Secara umum faktor- faktor yang mempengaruhi pengeringan ada 2, yaitu: 1. Faktor yang berhubungan dengan udara pengering. Yaitu kecepatan volumetrik aliran udara pengering, dan kelembaban udara. 2. Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan. Yaitu ukuran bahan, kadar air awal, dan tekanan parsial dalam bahan. Ukuran bahan yang besar akan memperlambat proses pengeringan, kadar air awal bahan awal yang tinggi juga sangat berpengaruh terhadap proses pengeringan yakni waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan bahan semakin lama. Selain itu tekanan parsial dalam bahan yang besar menyebabkan commit to user 10 bahan cepat kering karena adanya tekanan dari dalam, namun apabila tekanan yang ditimbulkan dari bahan terlalu besar akan mengakibatkan bahan yang dikeringkan akan pecah atau rusak terutama dari golongan biji- bijian Nenk, 2007. Macam-macam pengeringan ada dua macam yaitu pengeringan secara alami dan secara buatan. Pengeringan secara alami adalah proses kehilangan air yang disebabkan oleh kekuatan alam seperti matahari. Sedangkan pengeringan secara buatan adalah proses kehilangan air dengan menggunakan alat-alat pengering Purwadi, 1990.

3. Proses Sortasi