Pengendalian Mutu Proses Produksi.

commit to user 23 nomor 01-3921-1995 adalah mutu I : maks. 3; mutu II : maks. 4; mutu III : maks. 5. Rendemen adalah hasil persentase dari perbandingan bobot sortasi dengan bobot awal kacang tanah. Cara pengujian dilakukan dengan cara menimbang bobot awal bahan baku, kemudian menimbang bobot bahan baku setelah dilakukan sortasi. Perhitungan penentuan persentase rendemen yaitu perbandingan bobot sortasi dengan bobot awal dikali 100. Persentase randemen menurut SNI nomor 01-3921-1995 adalah mutu I : min. 65; mutu II : min. 62,5; mutu III : min. 60. Dari hasil analisis rendemen bahan baku rata – rata yakni 83,5 . Angka ini masih diatas syarat mutu rendemen kacang tanah polong gelondong. Dengan demikian rendemen bahan baku ini maih memenuhi syarat SNI.

2. Pengendalian Mutu Proses Produksi.

Proses pembuatan kacang sangrai memerlukan waktu antara 20 – 30 menit. Bahan baku yang digunakan hanya kacang tanah yang telah disortir tanpa menggunakan bahan tambahan. Proses pembuatan kacang sangrai di UKM Kacang Sangan Bu Yati melalui beberapa tahap proses. Tahapan proses pembuatan kacang sangrai dapat dilihat pada Gambar 4.1 . Gambar 4.1 . Diagram Alir Proses Pembuatan Kacang Sangrai. Kacang Tanah 20 kghari Pencucian Sortasi Pengeringan Penyangraian Pengemasan Kacang sangrai 15 kghari Pasir commit to user 24 Proses pembuatan kacang sangrai di UKM Kacang Sangan Bu Yati dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Proses Pencucian. Bahan baku yang diperoleh dari petani atau pasar dibersihkan dengan cara dicuci, pencucian kacang dilakukan dengan menampung kacang pada wadah kemudian diisi dengan air Gambar 4.2. Kacang kemudian dicelup – celupkan sambil digosok perlahan untuk membersihkan tanah yang menempel pada kacang. Bahan baku kacang dibersihkan hingga bersih atau hilang dari kotoran yang menempel seperti tanah atau benda asing lain seperti akar, daun, batang dan lain-lain. Gambar 4.2 . Proses Pencucian 2. Proses Pensortiran. Setelah proses pencucian bahan baku disortir atau dipisahkan antara kacang yang berukuran besar, kacang yang berukuran kecil dan kacang yang jelek atau busuk Gambar 4.3. Kacang yang berukuran besar kemudian digunakan untuk kacang sangrai. Sedangkan kacang yang berukuran kecil dikupas kulitnya untuk dijual sebagai kacang tanah kupas. Kacang yang besar yang telah disortir dipisahkan dengan kacang tanah yang belum disortir agar tidak tercampur pada saat proses sangrai. commit to user 25 Gambar 4.3 . Proses Pensortiran 3. Proses Pengeringan. Proses pengeringan dilakukan dengan bantuan sinar matahari. Proses pengeringan dapat berlangsung hingga 1 – 2 hari, hal ini terjadi apabila memasuki musim penghujan atau bila sinar matahari kurang. Kacang dikeringkan pada tempat terbuka yang langsung terkena sinar matahari. Bagian bawah kacang tidak diberi alas tetapi langsung diletakkan pada lantai dari semen. Kacang dibiarkan begitu saja hingga kandungan air yang terdapat pada kacang berkurang, yaitu berkisar antara 9 – 12 . 4. Proses Penyangraian. Kacang berukuran besar yang telah kering kemudian disangrai dengan menggunakan wajan besi yang telah ditambah dengan pasir Gambar 4.4. Pasir yang digunakan adalah pasir simping yang telah dibersihkan dengan cara diayak agar terpisah dari kerikil. Sehingga didapatkan pasir yang halus. Pasir yang halus dan seragam dapat menghantarkan panas yang merata kepermukaan kacang. Banyaknya pasir yang digunakan untuk menyangrai lebih sedikit dibanding kacang yang disangrai, dengan perbandingan 30 : 70. Dimana 30 pasir dan 70 kacang tanah. Setelah panas kacang dimasukkan dan diaduk dengan pengaduk kayu hingga matang. Penggunaan pasir commit to user 26 bertujuan untuk meratakan panas sehingga kacang sangrai dapat matang dengan rata. Proses sangrai menggunakan bara api untuk pemanasannya, pemanasan menggunakan bara api bertujuan untuk mendapatkan panas yang sedang dan stabil. Bila menggunakan api yang besar maka kacang akan cepat gosong. Pada proses sangrai kacang harus selalu diaduk hal ini bertujuan agar kacang dapat matang secara merata. Proses pengadukan harus dilakukan dengan hati-hati karena apabila terlalu keras akan mengakibatkan banyak kacang yang pecah. Proses sangrai dilakukan selama 20 – 30 menit. Setelah proses sangrai kacang tanah diletakkan pada saringan bambu untuk memisahkan antara kacang dan pasir. Kacang yang telah dipisahkan dari pasir kemudian disimpan pada wadah gentong plastik dan ditutup rapat. a Proses Penyangraian b Pasir Simping Gambar 4.4 . Proses Penyangraian. 5. Proses Pengemasan. Pengemasan kacang sangrai dilakukan dengan menggunakan kemasan plastik. Kemasan plastik yang digunakan ada 4 ukuran yaitu kemasan plastik ukuran 500 gram, 300 gram, 150 gram, 50 gram. Macam ukuran kemasan kacang sangrai dapat dilihat pada Gambar 4.6 . Kacang yang telah dimasukkan dalam kemasan plastik kemudian diberi label. Label kacang garing tersebut terbuat dari kertas yang commit to user 27 berisi nama usaha, slogan dan alamat UKM tersebut. Setelah diberi label kemudian kemasan di tutup rapat. Penutupan kemasan masih dengan cara tradisonal yaitu menggunakan api. Yaitu dengan cara membakar sedikit bagian ujung kemasan plastik yang telah dilipat Gambar 4.5. Gambar 4.5 . Proses Pengemasan Gambar 4.6 . Macam Ukuran Kemasan Kacang Sangrai

3. Pengendalian Mutu Produk.