Indikator Kinerja Deskripsi Teori 1. Persepsi

8 Perlengkapan dan Fasilitas Adalah suatu sarana dan peralatan yang disediakan oleh pimpinan dalam bekerja. Semakin baik sarana yang disediakan oleh perusahaan akan mempengaruhi semakin baiknya kerja seorang dalam dalam mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan. Berdasarkan faktor-faktor kinerja tersebut, maka seseorang akan lebih dapat meningkatkan kinerja guna mencapai tujuan yang diharapkan.

c. Indikator Kinerja

Indikator merupakan alat yang digunakan untuk menjelaskan mengenai suatu kondisi tertentu. Menurut Moeheriono 2012: 109 “indikator kinerja terdiri dari pelayanan yang tepat waktu, tingkat keterampilan karyawan sesuai dengan tugas pekerjaan, efektivitas sistem pelaporan keuangan, dan jumlah output ”. Penentuan indikator kinerja dapat berbeda di setiap organisasi, namun setidaknya ada persyaratan umum untuk mewujudkan suatu indikator yang baik dan ideal. Menurut Hadari Nawawi 2006: 67, indikator kinerja dalam melaksanakan pekerjaan di lingkungan sebuah organisasi perusahaan mencakup 5 unsur, yakni kuantitas hasil kerja yang dicapai, kulaitas hasil kerja yang dicapai, jangka waktu mencapai hasil kerja tersebut, kehadiran dan kegiatan selama hadir di tempat kerja, dan kemampuan bekerjasama. Menurut Moeheriono 2012: 111, ada sembilan persyaratan untuk indikator yang baik dan ideal tersebut adalah sebagai berikut: 1 Consistency , berbagai definisi yang digunakan untuk merumuskan indikator kinerja harus konsisten, tidak berubah- ubah baik antara periode waktu maupun antarunit organisasi. 2 Comparibility , indikator kinerja seharusnya mempunyai daya banding secara layak dan tepat. 3 Clarity , indikator kinerja harus sederhana, dapat didefinisikan secara jelas dan mudah dimengerti dan dipahami seluruh anggota organisasi 4 Controllability , pengukuran kinerja terhadap seorang manajer harus berdasarkan pada wilayah atau departemen yang dapat dikendalikannya. 5 Contingency , perumusan indikator kinerja bukan variabel yang independen dari lingkungan internal atau eksternal. Tetapi struktur organisasi, gaya manajemen, ketidakpastian dan kompleksitas lingkungan eksternal harus dipertimbangkan dalam perumusan indikator kinerja. 6 Comprehensiveness , indikator kinerja harus dapat merefleksikan semua aspek perilaku yang cukup penting untuk pembuatan keputusan manajerial. 7 Boundedness , indikator kinerja harus difokuskan pada faktor- faktor utama yang merupakan perwujudan keberhasilan organisasi. 8 Relevance , berbagai penerapan membutuhkan indikator spesifik sehingga relevan untuk kondisi dan kebutuhan tertentu. 9 Feasibility , target-target yang digunakan sebagai dasar perumusan indikator kinerja harus merupakan harapan yang realistik dan dapat dicapai. Dari indikator kinerja tersebut, maka dapat dilihat sejauh mana kinerja seseorang. Atau dengan kata lain, indikator tersebut adalah untuk mengukur baik buruknya kinerja seseorang.

d. Faktor-faktor Penilaian Kinerja