Proses Pembentukan Persepsi Deskripsi Teori 1. Persepsi

Menurut M. Dimyati Mahmud 1990: 41 “persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak. Persepsi merupakan pengertian kita tentang situasi sekarang dalam artian pengalaman- pengalaman kita yang telah lalu”. Menurut Miftah Toha 2003: 141 “persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap manusia dalam memahami lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman”. Kemudian menurut Wade 2007: 194, “persepsi yaitu proses pengaturan dan penerjemahan informasi sensorik oleh otak”. Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah proses penerimaan dan penginterpretasian melalui panca indera terhadap suatu obyek. Proses persepsi individu akan mengadakan penyeleksian apakah stimulus itu berguna atau tidak baginya, serta menentukan apa yang terbaik untuk dilakukan. Proses ini bertalian dengan sikap, perilaku, dan tindakan yang akan diambil. Sehingga akan ada kemungkinan stimulus yang sama diartikan dan diinterpretasikan secara berbeda-beda. Jadi, persepsi siswa merupakan sudut pandang siswa tentang suatu obyek melalui panca inderanya sehingga ia menyadari dan memberikan makna terhadap obyek yang telah diinderakan tersebut.

b. Proses Pembentukan Persepsi

Persepsi seseorang tidaklah timbul begitu saja, ada tahapan-tahapan atau proses tertentu yang harus dilalui seseorang untuk bisa berpersepsi. Menurut Miftah Thoha 2003: 142 proses pembentukan persepsi melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut. 1 Stimulus rangsangan atau situasi yang hadir Awal terjadinya persepsi dimulai ketika seseorang dihadapkan situasi atau situasi stimulus. Situasi yang dihadapi itu mungkin bisa berupa stimulus penginderaan dekat dan langsung atau beberapa bentuk lingkungan sosiokultor dan fisik menyeluruh. 2 Registrasi Dalam masa registrasi suatu gejala yang nampak adalah mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan seseorang yang terpengaruh, kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat akan mempengaruhi persepsi. Dalam hal ini seseorang mendengar atau melihat informasi yang terkirim kepadanya. Dan mulailah ia mendaftar semua informasi yang terkirim kepadanya, baik yang terdengar maupun yang terlihat olehnya. 3 Interpretasi Merupakan suatu proses kognitif dari persepsi yang amat penting. Proses interpretasi ini tergantung pada cara pendalaman, motivasi, dan kepribadian seseorang. Pendalaman, motivasi, dan kepribadian seseorang itu akan berbeda dengan orang lain. Di sinilah letak sumber perbedaan pertama dari persepsi. 4 Umpan balik Setelah melalui proses interpretasi kemudian dipersepsikan oleh seseorang dalam bentuk umpan balik. Umpan balik yang diberikan antara orang yang satu dengan yang lain akan berbeda tergantung dari interpretasi penafsiran yang mereka alami. Bimo Walgito 2005: 102 menyatakan, terjadinya persepsi merupakan sesuatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut. 1 Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh indera manusia. 2 Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor alat indera melalui saraf-saraf sensoris. 3 Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik, merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor. 4 Tahap keempat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses timbulnya persepsi terjadi melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah seleksi, di mana seseorang memilih objek atau informasi yang menjadi perhatian utamanya. Tahap kedua adalah interpretasi, yaitu proses mengorganisir informasi, sehingga informasi objek tersebut memiliki arti. Tahap ketiga adalah memberikan reaksi pada interpretasi dalam tingkah laku.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi