Kehilangan obyaktivitas Takut kehilangan kendali
Takut pada gambaran visual Takut cedara
Mimpi buruk Afektif Mudah
terganggu Tidak sabar
Tegang Gugup
Ketakutan waspada
2.4. Tingkat Kecemasan
a. Kecemasan Ringan
Berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lapangan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada. Individu
terdorong akan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. b. Kecemasan Sedang
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan hal yang lain. Sehingga seseorang mengalami tidak perhatian yang
selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih banyak jika diberi arahan. c.
Kecemasan Berat Lapangan persepsi menjadi sangat sempit, individu cenderung memikirkan hal yang
kecil saja dan mengabaikan hal lain. Individu tidak mampu lagi berfikir realistis dan membutuhkan banyak pengarahan untuk memusatkan perhatian pada area lain.
d. Panik
Tingkat panik dari kecemasan berhubungan dengan terpengarah, ketakutan dan teror. Karena mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami panik tidak mampu
Universitas Sumatera Utara
melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi kepribadian dan terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan
berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional Dalami et.el, 2009.
2.5. Remaja
2.5.1. Pengertian Remaja
Remaja bersal dari bahasa latin “ adolescere” yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence yang berasal dari bahasa Inggris, saat ini mempunyai arti
yang cukup luas mencakup kematangan mental, sosial dan fisik Proverawati, 2009. Menurut WHO, disebut remaja apabila anak telah mencapai usia 10-18 tahun.
Menurut Undang-undang No. 4 tahun 1997 mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah individu yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah. Menurut Undang-
undang Perkawinan No. 1 tahun 1974, anak dianggap remaja apabila cukup matang untuk menikah yaitu usia 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-
laki Proverawati, 2009.
2.5.2. Ciri-ciri Umum Masa Remaja
a. Sebagai Periode Peralihan
Peralihan adalah proses perkembangan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Apa yang tertinggal pada satu tahap akan memberikan dampak di masa yang akan datang.
Osterrieth mengatakan bahwa, struktur psikis dari remaja ialah kelanjutan dari perkembangan masa pubertas.
b. Periode Mencari Identitas Diri
Remaja selalu mencari identitas diri guna menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya, apakah dia masih kanak-kanak atau telah menjadi orang dewasa, apakah siap menjadi
Universitas Sumatera Utara
suami atau istri, apakah percaya diri dengan latar belakang berbeda Pieter Namora, 2011.
2.5.3. Ciri-ciri Perubahan Masa Remaja a. Perkembangan Nonfisik
Pieter Namora 2011, masa remaja menurut ciri perkembangannya dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1 Masa remaja awal 10-12 tahun, dengan ciri yaitu ingin bebas, lebih dekat dengan teman sebaya, mulai berfikir abstrak, lebih banyak memperhatikan keadaan
tubuhnya. 2 Masa remaja tengah 13-15 tahun, dengan ciri yaitu mencari identitas diri, timbul
keinginan untuk berkencan, berkhayal tentang aktivitas seksual, mempunyai rasa cinta yang mendalam.
3 Masa remaja akhir 16-19 tahun, dengan ciri yaitu mampu berfikir abstrak, lebih selektif dalam mencari teman sebaya, mempunyai citra jasmani dirinya, dapat
mewujudkan rasa cinta, pengungkapan kebebasan diri.
b. Perubahan Fisik
Pieter Namora 2011, perubahan fisik yang akan dialami pada masa remaja yaitu terbagi dalam 2 perubahan, yaitu :
1. Perubahan Eksternal a. Tinggi dan Berat Badan
Penambahan tinggi badan remaja putri rata-rata pada usia 17-18 tahun dan penambahan tinggi remaja putra kira-kira pada usia 18-19 tahun. Sementara
untuk perubahan berat badan remaja mengikuti jadwal yang sama dengan tinggi.
b. Organ Seks dan Ciri-ciri Sekunder
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan organ-organ seksual akan mencapai ukuran yang matang ketika masa remaja akhir namun fungsinya belumlah matang hingga beberapa
tahun. Untuk perkembangan ciri-ciri seks sekunder akan matang pada remaja akhir.
c. Proporsi Tubuh Beberapa bagian anggota tubuh secara perlahan-lahan akan mencapai
perbandingan proporsi tubuh yang lebih seimbang, dimana badan akan melebar dan memanjang sehingga bentuk tubuh mereka tidak lagi kelihatan
panjang seperti masa pubertas. 2. Perubahan Internal
a. Sistem Pencernaan Usus bertambah panjang dan besar, otot-otot perut dan dinding usus menjadi
lebih kuat dan tebal. Kondisi ini juga diikuti dengan bertambah beratnya hati dan kerongkongan yang semakin memanjang.
b. Sistem Peredaran Darah Dan Pernafasan Remaja memasuki usia 17-18 tahun perkembangan jantung sangat cepat.
Panjang dan tebal dinding pembuluh darah akan meningkat dan mencapai kematangan seiring dengan bertambah matangnya kekuatan otot-otot jantung.
Bagi remaja perempuan kapasitas paru-paru akan meningkat ketika usia 17 tahun dan lebih cepat matang dibandingkan dengan kematangan paru-paru
remaja putra. c. Sistem Endokrin dan Jaringan Tubuh
Pada masa remaja sistem kerja gonad meningkat yang dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan sementara pada seluruh sistem endokrin.
Kondisi ini menyebabkan kelenjar seksual berkembang pesat dan semakn
Universitas Sumatera Utara
berfungsi hingga tahap remaja akhir dan dewasa awal. Untuk jaringan otot dan tulang terus berkembang pesat dan akan berhenti ketika usia 18 tahun.
c. Perubahan Kejiwaan