15
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Kebijakan Pendidikan
a. Definisi Kebijakan Pendidikan
Faktor yang menentukan perubahan, pengembangan, atau restrukturisasi organisasi adalah terlaksananya kebijakan organisasi sehingga dapat
dirasakan bahwa kebijakan benar-benar berfungsi dengan baik. Hakikat kebijakan adalah berupa keputusan yang subtansinya adalah tujuan, prinsip
dan aturan-aturan. Klein dan Murphy 1972 : 2 dalam Syafaruddin 2008 : 76
mengemukakan bahwa kebijakan berarti seperangkat tujuan-tujuan, prinsip-prinsip serta peraturan- peraturan yang membimbing suatu
organisasi, kebijakan dengan demikian mencakup keseluruhan petunjuk organisasi.
Pada hakikatnya kebijakan adalah petunjuk dalam organisasi. Begitu pula
dengan kebijakan pendidikan hakikatnya adalah sebagai petunjuk dalam dunia pendidikan.
Kebijakan pendidikan merupakan keseluruhan proses dan hasil perumusan langkah- langkah strategis pendidikan yang dijabarkan dari
visi, misi pendidikan, dalam rangka untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu masyarakat untuk suatu kurun waktu
tertentu H.A.R Tilaar 2008 : 140. Berdasarkan pendapat diatas menunjukkan bahwa kebijakan berarti
seperangkat tujuan-tujuan, prinsip-prinsip serta peraturan-peraturan yang membimbing suatu organisasi dan petunjuk organisasi yang mengarahkan
16 organisasi melangkah kemasa depan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mark
Olsen, Jhon Codd dan Anne- Marie O’Neal dalam H.A.R Tilaar 2008 : 267
menyatakan bahwa “kebijakan pendidikan merupakan kunci bagi keunggulan, bahkan eksistensi, bagi negara bangsa dalam persaingan gelobal, sehingga
kebijakan pendidikan perlu mendapatkan prioritas utama dalam era globalisasi.”
Aspek-aspek yang tercakup dalam kebijakan pendidikan menurut H.A.R Tilaar 2008 : 141 adalah sebagai berikut :
1 Kebijakan pendidikan merupakan suatu keseluruhan deliberasi
mengenai hakikat manusia sebagai makhluk yang menjadi-manusia dalam lngkungan kemanusiaan.
2 Kebijakan pendidikan dilahirkan dari ilmu pendidikan sebagai ilmu
praksis yaitu kesatuan antara teori dan praktik pendidikan. 3
Kebijakan pendidikan haruslah mempunyai validitas dalam perkembangan pribadi serta masyarakat yang memiliki pendidikan
itu. 4
Keterbukaan
openness
. Proses pendidikan sebagai pemanusiaan terjadi dalam interaksi sosial. Hal ini berarti bahwa pendidikan
merupakan milik masyarakat. 5
Kebijakan pendidikan didukung oleh riset dan pengembangan. 6
Analisis kebijakan. 7
Kebijakan pendidikan pertama-tama ditujukan kepada kebutuhan peserta- didik.
8 Kebijakan pendidikan diarahkan pada terbentuknya masyarakat
demokratis. 9
Kebijakan pendidikan berkaitan dengan penjabaran misi pendidikan dalam pencapaian tujuan-tujuan tertentu.
10 Kebijakan pendidikan harus berdasarkan efisiensi.
11 Kebijakan pendidikan bukan berdasarkan ada kekuasaan tetapi
kepada kebutuhan peserta-didik. 12
Kebijakan pendidikan bukan berdasarkan instuisi atau kebijaksanaan yang irasional.
13 Kejelasan tujuan akan melahirkan kebijakan pendidikan yang tepat.
14 Kebijakan pendidikan diarahkan bagi pemenuhan kebutuhan peserta-
didik dan bukan kepuasan birokrat.
17 Menurut pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan
pendidikan merupakan keseluruhan proses dan hasil perumusan langkah- langkah strategis dari suatu organisasi pendidikan untuk kurun waktu tertentu
yang mengarahkan organisasi tersebut untuk melangkah kemasa depan agar terjadi perubahan yang lebih baik.
2. Sertifikasi Profesi Guru