58 proses pembelajaran dengan komponen pembelajaran saling berkaitan dan
membutuhkan. Komponen dalam pembelajaran sangat penting keberadaannya karena dengan pembelajaran diharapkan perilaku siswa akan berubah ke arah
yang positif dan diharapkan dengan adanya proses belajar mengajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa. Keberhasilan pelaksanaan
proses pembelajaran merupakan indicator pelaksanaan kurikulum yang telah dibuat oleh lembaga bimbingan belajar, sehingga dalam proses pembelajaran
guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga memungkinkan dan mendorong siswa untuk mengembangkan segala
kreatifitasnya dengan bantuan guru. Peranan guru di sini sangatlah penting, yaitu guru harus menyiapkan materi dan metode pembelajaran, serta guru
juga harus mengetahui dan memahami keadaan siswanya demi kelancaran pembelajaran.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Azis Zunant
o tentang “Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Profesionalisme Guru SMK NEGERI Bidang
Teknologi dan Industri Se- DIY”. Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa guru mata diklat produktif SMK bersertifikat pendidik lebih professional dari pada guru mata diklat yang belum bersertifikat
pendidik. Hal ini dapat juga diartikan bahwa profesionalisme guru mata diklat produktif bersertifikat pendidik lebih tinggi dari pada
profesionalisme guru mata diklat produktif yang belum bersertifikat
59 pendidik. Penelitian ini membuktikan bahwa sertifikasi berpengaruh
terhadap profesionalisme guru. Lebih tingginya profesionalisme guru yang bersertifikat pendidik disebabkan guru yang bersertifikat pendidik
merupakan guru yang sudah memenuhi standar kompetensi sebagai pendidik. Profesionalisme guru yang bersertifikat pendidik, 58,02
berada pada kategori sangat tinggi, 36,64 pada kategori tinggi, dan 5,34 pada kategori cukup. Sedangkan profesionalisme guru yang belum
bersertifikat pendidik, 45 berada pada kategori sangat tinggi, 45 pada kategori tinggi, dan 10 pada kategori cukup. Terdapat perbedaan
profesionalisme guru yang bersertifikat pendidik dibandingkan profesionalisme guru yang belum bersertifikat pendidik. Hal ini
dibuktikan dengan besarnya
t
hitung
yaitu sebesar 2,260, lebih besar dari
t
tabel
yang besarnya 1,645. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Sheilla Riananda Kesuma tentang “Perbedaan Kinerja Guru Bersertifikasi Melalui Portofolio dan Guru
Bersertifikasi Melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Dalam Proses Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Se-
Kecamatan Bantul”. Kinerja guru bersertifikasi melalui portofolio dalam proses pembelajaran
di SMA se-Kecamatan Bantul dengan perolehan mean 117,56 termasuk kategori sangat tinggi. Kinerja guru bersertifikasi melalui PLPG dalam
proses pembelajaran di SMA se-Kecamatan Bantul dengan perolehan mean 120,50 termasuk kategori sangat tinggi. Terdapat perbedaan antara
kinerja guru yang bersertifikasi melalui portofolio dan guru yang
60 bersertifikasi melalui PLPG dalam proses pembelajaran, perbedaan
dengan perhitungan uji t yang diperoleh nilai t hitung t table 2,021 2,000 serta diperjelas perolehan jumlah mean guru bersertifikasi melalui
portofolio dan guru yang bersertifikasi melalui PLPG. Perbedaan yang erlihat yaitu guru yang bersertifikasi melalui portofolio lebih menguasai
dalam kerangka langkah-langkah pembelajaran sedangkan guru yang bersertifikasi melalui PLPG menguasai dalam hal mengembangkan
materi pelajaran RPP. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri Adha Purnamawati tentang “Hubungan Sertifikasi dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar Se-
Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Yogyakarta”. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: Ada hubungan sertifikasi dengan kinerja guru sekolah dasar se-Kecamatan Moyudan Sleman Yogyakarta. Pada
analisis statistik deskriptif rerata kinerja guru yang sudah sertifikasi 213,69 lebih besar dibandingkan dengan kinerja guru yang belum
sertifikasi 195,09. Sedangkan dari uji statistic inferensial nonparametrik korelasi Spearman Rank diperoleh Sig. 2-tailed sebesar 0,02 dan hasil
tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru yang sudah sertifikasi lebih baik dibandingkan dengan kinerja guru yang
belum sertifikasi.
61
C. Kerangka Berfikir