31
3. Motivasi Kecendrungan seseorang individu melibatkan diri dalam kegiatan berarakan
sasaran dalam pekerjaan. Ini bukanlah perasaan senang yang relative terhadap hasil berbagai pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih merupakan
perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan. 4. Kepuasan Kerja
Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjaannya dalamorganisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa dihargai
karena pekerjaan mereka. 5. Beban Pekerjaan
Beban pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan sesuai dengan kemampuan seseorang dan sesuai dengan jumlah kelompok mereka.
6. Waktu Menyelesaikan Tugas Waktu merupakan salah satu pengukuran efektivitas kerja yang sangat penting
sebab dapat dilihat apakah waktu yang digunakan organisasi sudah dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap anggota berorganisasi.
1.5.3.1 Hubungan Antara Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dengan Efektivitas Kerja
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan sebagai metode formal menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang
diperlukaan untuk mempermudah proses pengambilan fungsi perencanaan, pengendalian, dan operasi secara efektif. Sistem menyediakan informasi mengenai
Universitas Sumatera Utara
32
masa lalu, masa kini, dan proyeksi masa depan serta mengetahui peristiwa yang terjadi didalam dan diluar organisasi.
Peranan komputer dapat membantu secara maksimal, karena output computer memang menghasilkan informasi yang terotomatisasi dan dapat
diformalisasikan. Penggunaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilakukan secara efektif dan
efisien. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan menyediakan informasi dalam jumlah banyak yang tepat waktu dan rinci yang diambil dari operasi sehari-
hari. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dapat membuat rencana strategis dan pengendalian manajemen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efektif. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang mampu memberikan informasi yang canggih dan cepat merupakan keniscayaan dari
adaptasi yang diperlukan. Kecenderungan utama dalam sistem informasi adalah kearah
pegembangan kemampuan yang dimaksudkan untuk menampung penyesuaian terhadap perubahan organisasi yang cepat. Pengembangan suatu Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan merupakan keharusan mutlak apabila pimpinan organisasi ingin melakukan tugas-tugas kerja pimpinan dengan efektif. Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan akan dapat mengurangi pemborosan dan inefisiensi, serta meningkatkan produktivitas dan efektivitas para pegawai. Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan dapat menjadi mekanisme penting pengendalian untuk memastikan operasi secara efektif dalam organisasi. Operasi
dapat diatur secara logis, dirampingkan, dan dimonitor di berbagai tempat
Universitas Sumatera Utara
33
menggunakan sistem informasi manajemen dalam komputer diseluruh organisasi. Dalam pengertian ini Sistem Informasi Administrasi Kependudukan berfungsi
sebagai semacam struktur organisasi yang paralel dengan garis wewenang formal organisasi.
Untuk mengerucutkan topik dan hasil penelitian, sehingga menemukan suatu titik atau bentuk yang lebih tegas, maka peneliti akan melakukan penelitian
yang lebih mendalam pada bentuk Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang bersifat perencanaan dan pengendalian. Hal tersebut dikarenakan
perencanaan dan pengendalian sangat berkaitan dengan efektivitas kerja pegawai pada suatu instansi ataupun organisasi.
1.6 Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting Sugiyono, 2008:91. Adapun yang menjadi kerangka berfikir dalam penelitian ini disusun ke dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 2
Efektivitas Kerja Pegawai Y
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
X
Sesuai Prosedur Memiliki Standar Khusus
Tertib Administrasi Kualitas Kerja
Kepuasan Kerja Ketepatan Waktu
Universitas Sumatera Utara
34
1.7. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yanag mana kebenarannya perlu untuk diuji dan dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric. Sugiyono,
2005:70. Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu hipotesis
yang dilandaskan pada teori yang relevan, yaitu dengan adanya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan maka diharapkan fektivitas Kerja Pegawai dapat
ditingkatkan Adapun hipotesisnya adalah:
Ho : Tidak ada pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dengan Efektivitas Kerja Pegawai
Ha : Ada pengaruh positif antara Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dengan Efektivitas Kerja Pegawai.
1.8. Definisi Konsep
Konsep adalah suatu hasil pemaknaan dalam intelektual manusia yang memang merajuk ke gejala nyata ke dalam empiris. Konsep adalah sarana
merujuk kedua empiris dan bukan merupakan refleksi sempurna mutlak dunia empiris bahkan konsep bukanlah dunia empiris itu sendiri. Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
35
pengertian tersebut, maka penulis mengemukakan definisi dari beberapa konsep yang digunakan :
1. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan merupakan suatu kegiatan pengolahan data-data menjadi informasi-informasi dengan menggunakan
komputer dimana informasi yang dihasilkan akan memberikan informasi dalam pengambilan keputusan, sesuai dengan prosedur, memiliki standar khusus, dan
tertib administrasi yang akurat dan efisien. 2. Efektivitas kerja merupakan suatu pekerjaan yang mencapai tujuan dapat
berhasil apabila dilaksanakan sesuai dengan rencana dan mampu terselesaikan dengan baik serta berpedoman kepada rencana kerja yang telah ditetapkan atau
juga bagaimana pegawai dalam bekerja mampu memenuhi hasil yang sesuai dengan kualitas kerja, kepuasan kerja, serta ketepatan waktu yang terdapat dalam
bagian kerjanya, jika sesuatu yang ingin dicapai itu betul-betul dapat diraih, maka tujuannya efektif.
1.9. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah unsur yang memeberitahukan bagaimana caranya mengukur variabel melalui indikator-indikatornya.
Variabel Bebas X Variabel bebas adalah Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dengan
indikatornya:
Universitas Sumatera Utara
36
a. Sesuai Prosedur Merupakan tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
urutan waktu dan memiliki pola yang tetap yang telah ditentukan yaitu meliputi efisiensi, relevansi dan fleksibilitas.
b. Memiliki Standar Khusus Yaitu kesesuaian antara tujuan adanya SIAK dengan manfaat yang diperoleh yaitu
mencakup keakuratan, keandalan dari sistem, dan keamanan. c. Tertib Administrasi
Kegiatan tata usaha kantor dengan tujuan pengarsipan berkas agar tidak tumpang tindih sehingga data yang terekam benar-benar valid, aman dan dapat
dipertanggung jawabkan. Variabel Terikat Y
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Efektifitas Kerja dengan indikator sebagai berikut:
a. Kualitas kerja Kualitas kerja menunjukkan sejauh mana mutu seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas-tugasnya meliputi ketepatan,kelengkapan dan kerapian.
Universitas Sumatera Utara
37
b Kepuasan kerja Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjaannya
dalamorganisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa dihargai karena pekerjaan mereka.
c. Ketepatan waktu Yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila penyelesaian atau tercapai tujuan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
1.10. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalh, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, definisi konsep,
definisi operasional, dansistematika penulisan.
BAB II : METODE PENELITIAN
Bab ini ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
BAB III : PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisa, serta memuat pembahasannya atau
interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV : ANALISA DATA
Bab ini berisi analisa dari hasil dilapangan dan dokumentasi.
BAB V : PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
39
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel
bebas X dengan variabel terikat Y yang menggunakan rumus statistik. Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data
dan fakta yang diperoleh di lapangan.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara, Jalan Mayjen. T. Hamzah Bendahara Lhokseumawe.
2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2008:117 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara.
Universitas Sumatera Utara
40
2.3.2 Sampel