4. 6. Kenaikan Panas Pada Motor Induksi Rotor Sangkar

Tabel 3.2 Batas temperatur maksimal yang diijinkan pada motor induksi berdasarkan standar IEC 60034-18-1 Kelas Isolasi Batas Temperatur Maksimal A 170ºC – 180 ºC B 195 ºC – 205 ºC F 220 ºC – 230 ºC H 245 ºC – 255 ºC

III. 4. 6. Kenaikan Panas Pada Motor Induksi Rotor Sangkar

Pada saat motor induksi beroperasi dengan besar arus nominal sampai dengan dua kali arus nominal, maka panas yang dihasilkan pada motor induksi dipengaruhi banyak hal yaitu transfer panas, jenis pendinginan, dan temperatur lingkungan. Hal ini dikarenakan arus yang mengalir pada belitan stator tidak menghasilkan panas yang besar, selain itu sebagian panas yang dibuang didisipasikan melalui transfer panas masih sebanding dengan panas yang dihasilkan sehingga belitan tidak akan mencapai temperatur yang tinggi. Akan tetapi apabila motor induksi beroperasi diatas dua kali arus nominal, maka panas yang dihasilkan dapat naik secara cepat, hal ini disebabkan panas yang dihasilkan lebih besar dibandingkan pada saat dialiri arus nominal selain itu panas yang didisipasikan tidak sebanding dengan panas yang dihasilkan sehingga apabila berlangsung secara terus menerus dapat menyebabkan temperatur belitan menjadi tinggi. Besarnya energi panas total pada stator motor induksi merupakan pengurangan dari panas yang dihasilkan arus yang mengalir belitan stator dengan Universitas Sumatera Utara panas yang dibuang melalui transfer panas. Sehingga panas pada belitan stator dirumuskan dengan persamaan 3.16. Q stator = 3.I 2 .R.t - Q Transfer Dimana: 3.16 Q total I = Arus yang mengalir pada belitan stator Ampere = Panas belitan stator Watt R = Tahanan belitan stator per phasa Ohm t = selang waktu sekon Q transfer = Total Panas yang ditransfer Watt Karena belitan stator merupakan konduktor yang memiliki berat, maka besarnya panas pada belitan stator yang dihubungkan dengan berat belitan stator dapat dirumuskan dengan persamaan 3.17 yaitu: Q stator Dimana: = W. δ. ΔT 3.17 Q total W = berat total belitan stator kg = Panas belitan stator Watt δ = Panas spesifik spesific heat material belitan stator ataupun rotor Watt.sKg. ºC ΔT = Perubahan temperatur kenaikan temperatur ºC Dari persamaan 3.17 dapat dihitung kenaikan temperatur pada belitan stator apabila dialiri arus untuk selang waktu tertentu, yang dirumuskan dengan persamaan 3.18: ΔT = δ. W Q stator ºC 3.18 Apabila energi panas yang dihasilkan besar, maka akan menghasilkan kenaikan temperatur yang besar. Temperatur belitan yang melebihi batasan temperatur kelas isolasi motor, akan menyebabkan berkurangnya umur dari isolasi belitan tersebut. Selain itu temperatur belitan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada isolasi belitan stator. Universitas Sumatera Utara

III. 4. 7. Panas Pada Motor Pada Saat Starting