Arah gaya pada konduktor tersebut ditentukan dengan menggunkan kaidah tangan kiri Fleming, dengan jempol menunjukkan arah gaya, telunjuk menunjukkan
arah medan, dan jari tengah menunjukkan arah arus. Gambar 2.5 menunjukkan arah gaya pada suatu konduktor yang dialiri arus dengan
arah arus menju pembaca dan arah medan dari kiri ke kanan.
Gambar 2.5 Arah Gaya pada konduktor yang dialiri arus dalam suatu medan magnit
II. 5. Medan Putar
Apabila belitan tiga phasa di beri tegangan dari sumber tiga phasa, maka akan menghasilkan medan magnet putar. Medan magnet yang dihasilkan ini tidak berada
pada posisi yang tetap pada stator, akan tetapi bergerak menggeser posisi mereka mengitari stator. Oleh karena itu maka medan magnet ini disebut medan putar. Besar
medan magnet ini konstan dan besarnya 1.5 Φm, dimana Φm adalah fluks maksimum pada setiap phasa.
Untuk melihat medan putar dihasilkan, dapat diberi contoh pada motor
induksi 3 phasa 2 kutub, yang contoh belitannya dapat dilihat pada Gambar 2.6
dimana masing-masing phasa berbeda sudut sebesar 120º
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Motor induksi 3 phasa yang belitannya berbeda sudut sebesar 120º
Apabila ketiga phasanya disuply tegangan 3 phasa, maka akan mengalir arus tiga phasa I
R
, I
S
, I
T
yang bentuknya ditunjukkan pada Gambar 2.7 , maka akan timbul fluks yang dihasilkan arus tersebut yang sesuai dengan Persamaan 2.4, 2.5,
dan 2.6:
Φ
R
Φ = Φm sin ωt
2.4
S
Φ = Φm sin ωt – 120o
2.5
T
= Φm sin ωt – 240o 2.6
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7 Bentuk aliran arus pada motor induksi tiga phasa
Maka arah fluks magnet yang berputar yang disebabkan arus yang mengalir
untuk setiap posisi seperti pada Gambar 2.8 dapat kita lihat pada gambar
a b
c d
Gambar 2.8 Fluks magnet yang berputar yang disebabkan oleh arus yang mengalir pada posisi tertentu.
a Pada posisi sesaat 1 pada Gambar , arus yang mengalir pada phasa R adalah nol
dan arus pada phasa S dan T sama besar dan bertentangan. Arus pada bagian atas mempunyai arah menuju pembaca, dan arus pada bagian bawah menjauhi
pembaca. Sehingga resultan fluks magnet yang dibangkitkan memiliki arah ke kanan. Besar resultan fluks ini adalah konstan dan besarnya 1,5 Φm. Nilai
tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut: pada saat posisi sesaat 1, ωt = 0º, sehingga besarnya nilai ketiga fluksnya adalah:
Universitas Sumatera Utara
Φ
R
Φ =
0;
S
= Φ
m
sin -120
o
2 3
− =
Φ
m ;
Φ
T
= Φ
m
sin -240
o
2 3
= Φ
Besarnya resultan fluksnya adalah sama dengan penjumlahan antar vektor –
Φ
m
T
dan – Φ
S
Besarnya resultan fluks adalah: .
b Pada keadaan 2, arus bernilai maksimum negatif pada fasa S, sedangkan pada R
dan fasa T bernilai 0,5 maksimum pada fasa R dan fasa T. Pada saat sesaat di posisi 2, ωt = 30º. Sehingga besarnya fluksi adalah:
Φ
R
= Φ
m
sin 30
o
2
m
Φ
= Φ
S
= Φ
m
sin -90
o m
Φ −
= Φ
T
= Φ
m
sin -120
o
2
m
Φ
= Besarnya fluks resultan adalah Φ
RS
Penjumlahan dari Φ
R,
- Φ
S
, Φ Penjumlahan dari Φ
T R
dan -
Φ
S
Φ adalah:
RS’
2 2
120 cos
2 2
m m
x Φ
= °
Φ
= 2
3 2
3 2
2 60
cos 2
3 2
x x
x
m RS
Φ =
° Φ
= Φ
m RS
Φ =
Φ 5
, 1
Universitas Sumatera Utara
Jadi Fluks resultannya adalah: c
Pada keadaan 2, arus pada fasa R dan fasa T memiliki besar yang sama dan arahnya berlawanan 0,866 Φ
m
Φ , oleh karena itu fluks yang diberikan oleh
masing – masing fasa :
R
= Φ
m
sin 60
o
2 3
= Φ
Φ
m
S
= Φ
m
sin -60
o
2 3
− =
Φ Φ
m T
= Φ
m
sin -180
o
= 0
Resultan Fluksnya adalah penjumlahan dari Φ
R
dan Φ Φ
S RS
2 3
= 2 x Φ
m
2 60
°
cos = 1,5 Φ
d Pada keadaan ini ωt = 90
m o
, arus pada fasa R maksimum positif, dan arus pada fasa S dan fasa
T = 0,5 Φ
m
, oleh karena itu fluks pada masing – masing fasa adalah: Φ
R
= Φ
m
sin 90
o
= Φ
m
Φ
S
= Φ
m
sin -30
o
2
m
Φ −
=
Φ
T
= Φ
m
sin -150
o
2
m
Φ −
= Maka jumlah -
Φ
T
dan – Φ
S
Φ adalah:
RS’
2 2
120 cos
2 2
m m
x Φ
= °
Φ
=
m m
m RS
Φ =
Φ +
Φ =
Φ 5
. 1
2
Universitas Sumatera Utara
Sehingga resultannya adalah: Φ
RS
2
m
Φ
= + Φ
m
= 1,5 Φ
II. 6. Prinsip Kerja Motor Induksi Tiga phasa