9. Motor Induksi Rotor Sangkar 10. Motor induksi dalam keadaan block rotor 10. 1 Kenaikan arus pada belitan stator akibat block rotor

Apabila rugi-rugi gesek angin P A+G dan stray P stray Pout = P diketahui, maka daya keluaran dari motor induksi adalah: conv – P A+G - P stray Watt 2.46

II. 9. Motor Induksi Rotor Sangkar

Dalam pemakaiannya, motor induksi rotor sangkar adalah yang paling banyak digunakan dibandingkan motor induksi rotor belitan. Hal ini dikarenakan motor induksi rotor sangkar memiliki keunggulan dibandingkan motor induksi rotor belitan. Keunggulan motor induksi rotor sangkar dengan motor induksi rotor belitan adalah: 1. Rotor sangkar membutuhkan material konduktor yang lebih sedikit dibandingkan rotor belitan, akibatnya rugi-rugi I 2 2. Motor induksi rotor belitan membutuhkan slip ring, sikat, dan peralatan lainnya. Akibatnya motor induksi rotor belitan lebih mahal dibandingkan motor induksi rotor sangkar. R di rotor sangkar lebih sedikit. Sehingga, rotor sangkar sedikit lebih efisien dibandingkan rotor belitan. 3. Reaktansi bocor X 2

II. 10. Motor induksi dalam keadaan block rotor

pada rotor sangkar lebih kecil dibandingkan rotor belitan. Sehingga motor induksi rotor sangkar memiliki torsi pull-out yang lebih besar, daya output maksimum yang lebih baik dan power faktor pengoperasian yang lebih baik dibandingkan motor induksi rotor belitan. Universitas Sumatera Utara Block rotor pada motor induksi disebabkan karena torsi beban yang dipikul motor induksi melebihi torsi maksimal yang mampu dihasilkan motor tersebut sehingga menyebabkan rotor dari motor berhenti berputar. Dalam keadaan block rotor maka kecepatan relatif antara medan putar stator dengan kecepatan rotor adalah maksimal slip = 1. Apabila kecepatan relatif antara medan putar stator dengan kecepatan putaran rotor semakin besar maka semakin besar GGL induksi pada rotor. Sehingga GGL induksi pada rotor terbesar terjadi pada saat block rotor.

II. 10. 1 Kenaikan arus pada belitan stator akibat block rotor

Pada saat motor induksi bekerja, arus yang mengalir pada rotor akan menghasilkan fluksi pada rotor, fluksi yang dihasilkan rotor akan menentang fluksi yang dihasilkan stator, sehingga memperkecil fluks yang dihasilkan stator. Apabila fluks yang dihasilkan stator berkurang maka besarnya GGL induksi pada stator E 1 Karena pada saat block rotor GGL induksi pada rotor adalah maksimum, hal ini menyebabkan arus yang mengalir pada rotor sangatlah besar dan fluksi yang dihasilkan pada rotor juga sangat besar, sehingga pada stator diperlukan arus yang sangat besar untuk menetang fluksi lawan yang dihasilkan rotor. akan berkurang.. Karena adanya pengurangan fluks yang dihasilkan stator akibat fluks yang dihasilkan rotor, maka pada stator akan mengalir arus lebih besar dari semula untuk menentang fluks yang berasal dari rotor yang mana hal ini sesuai dengan hukum Lenz. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa pada saat terjadi block rotor maka akan mengalir arus yang sangat besar pada belitan statornya. Universitas Sumatera Utara

II. 10. 2. Rangkaian ekivalen motor induksi pada saat block rotor